Kamis, 09 Agustus 2012

SEKS DALAM KEHAMILAN


SEKS DALAM KEHAMILAN
PENDAHULUAN
Bolehkah wanita yang sedang hamil melakukan hubungan seksual? Pertanyaan ini sering menghantui pasangan suami-istri. Bahkan, tak jarang pasangan tak melakukan hubungan seksual selama istri hamil karena rasa takut yang sebetulnya tak beralasan. Padahal, jika dilakukan secara hati-hati dan dengan posisi yang tepat, hubungan seks dapat dilakukan. Bahkan bisa meletakkan ikatan eosional lho....
Bila anda hamil bukan berarti anda tidak dapat melakukan hubungan seks lagi. Anda tetap dapat melakukan hubungan suami istri selama hamil sembilan bulan kecuali tentu saja jika ada alasan secara medis dan atas saran dari dokter anda untuk melakukan hubungan seks. Tak jarang pasangan tak melakukan hubungan seksual selama istri hamil karena rasa takut yang sebetulnya tak beralasan. Padahal jika dilakukan secara hati-hati dan dengan posisi yang tepat, hubungan seks dapat dilakukan.
Menurut andrologi dan seksologi, prof. Dr. Wimpie pangkahila, hubungan seksual selama hamil tetap boleh dilakukan. ” Tapi, pada tiga bulan pertama kehamilan, sebaiknya frekuensi hubungan seksual tak dilakukan sesering seperti biasanya,” ujar peneliti di bidang reproduksi dan seksualitas manusia ini. Pasalnya, jika hubungan seksual dipaksakan  pada masa tiga bulan pertama usia kehamilan, dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan.
Selain tiga bulan pertama kehamilan, pasangan sebaiknya juga lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual pada saat tiga bulan menjelang waktu melahirkan. Sebab, menurut Wimpie, dikhawatirkan terjadi kelahiran dini.   
A.    Peningkatan dan penurunan Gairah Seksual saat Hamil.
1.      Hamil muda
Biasanya , saat hamil muda, sebagaian wanita akan kehilangan dorongan seksualnya. Khususnya bagi wanita yang sealama hamil muda mengalami efek samping kehamilan, seperti muntah-muntah brlebihan, tak ada nafsu makan atau tekanan darah yang meningkat. Nah, biasanya dalam kondisi seperti itu, dorongan  seksual wanita akan terhambat.
Tapi, pada bagian wanita yang lain, dorongan seksualnya justru meningkatkan saat usia kehamilan muda. Ini biasanya dialami wanita yang tetap sehat dan tak mengalami efek kehamilan seperti yang dialami sebagai wanita hamil lain. Selama kondisi mereka sehat, tak me galami muntah-mutah, nafsu makan baik, dan tekanan darahnya normal, dorongan seks wanita hamil biasanyna akan tetap atau bahkan meningkat. Peningkatan dorongan seksual ini terjadi karena aliran darah ke vagina semakin banyak,sehingga wanita merasakan kehangatan di vaginanya.

2.      Hamil tua
Saat usia kehamilan mendekati waktu melahirkan,pada umumnya dorongan seksual wanita akan hilang. Pasalnya, saat itu sudah mulai timbul rasa sakit rahim, serta semakin besarnya beban yang dipikul karena kehamilan yang semakin besar. Pada situasi seperti ini, suami seharusnya bisa memperhitungkan antara dorongan seksualnya dan dorongan seksual istri. Termasuk mempertimbangkan kondisi kesehatan istri. Jika gangguan masih terjadi pada istri, suami harus bisa mengendalikan dorongan seksualnya untuk tak melakukan hubungan seksual. Sebagaimana istri tak menuntut melakukan hubungan seksual karena kondisinya, maka suami pun harus juga bisa mengerti masalahnya yang dihadapi istrinya.
Salah satu cara mengurangi resiko yang mungkin timbul ialah mengurangi frekuensi hubungan seksual atau dalam keadaan betul-betul diperlukan, tidak orgasme, meski menyiksa.

B.     Posisi yang aman dalam berhubungan seksual selama hamil
Pada prinsipnya, seperti dikatakan Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, wanita hamil boleh melakukan hubungan seks selama perut tak tertindih saat berhubungan dan ia bisa menikmati hubungan. Juga, jangan sampai penis menekan mulut rahim. Karena itu sebaiknya dipilih posisi yang paling tidak menekan. Posisi hubungan seks yang disarankan untuk wanita hamil antara lain:
a.    Pria diatas tapi ia miring kesalah satu sisi atau bertahan dengan lengan, agar berat badannya tak menekan wanita.
b.   Wanita diatas tapi hindari penetrasi yang dalam
c.    Pria duduk di kursi atau tempat tidur dan berada diatasnya. Selain tak membebani kehamilan, posisi ini juga memudahkan wanita mengatur irama hubungan sekaligus mengurangi tekanan di dinding rahim
d.   Pria – wanita berbaring menghadap satu arah dengan posisi wanita didepan pria. Penetrasi dilakukan pria dari belakang
e.    Wanita dalam posisi lutut – siku ( menungging ). Penetrasi dilakukan pria dari belakang.

C.    Kekhawatiran terhadap dampak seks terhadap kehamilan
·      Keguguran
Banyak pasangan yang merasa khawatir bahwa seks selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran. Tapi sesungguhnya masalah sebenarnya bukan pada aktivitas seksual itu sendiri. Keguguran ( erly miscarriage ) biasanya yang sedang berkembang. Bukan pada apa yang anda lakukan atau tidak lakukan.
·      Menyakiti janin
Kontak seksual tidak akan menjangkau atau mengganggu janin, yang terlindung oleh selaput dan cairan ketuban. Cairan ketuban adalah peredam kejut yang sangat baik, sehingga gerakan saat senggama maupun kontraksi rahim saat orgasme akan treredam dan tidak mengganggu janin. Ejkulasi yang terjadi juga tidak akan membuat sperma menjangkau janin kerena selaput ketuban yang melindungi. Penis pasanganpun akan menyentuh bayi. Tapi jika kenyamanan adalah masalahnya, tentu ada baiknya anda bicarakan dengan pasangan mengenai posisi pilihan.
·      Orgasme memicu prematur
Orgasme dapat memicu kontraksi rahim. Namun kontraksi ini berbeda dengan kontraksi yang dirasakan normal, orgasme dengan atau tanpa hubungan intim ( yang brarti para lelaki tidak perlu melakukan penetrasi penis. Cukup liannya ). Tidak memicu kelahiran prematur
·      Khawatir saja.
Jika memiliki sindrom Pra-menstruasi, besar kemungkinannya anda akan mengalami mood swing yang lebih parah saat hamil. Ini tidak saja berpengaruh terhadap hasrat seksual, tapi juga kekhawatiran yang cenderung berlebih pada dampaknya.

D.       KAPAN SEBAIKNYA MEMBATASI HUBUNGAN SEKS?
a.       Setiap kali terjadi perdarahan yang tak diketahui sebabnya.
b.      Selama trimester pertama, bila wanita mempunyai riwayat keguguran atau ancaman keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran
c.       Selama 8-12 minggu terakhir, bila wanita punya riwayat keguguran atau ancaman keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.
d.      Bila membran amnion ( selaput ketuban ) pecah.
e.       Bila terjadi plasenta previa ( plasenta terletak didekat atau diatas leher rahim), sehingga dapat keluar terlalu dini pada hubungan seksual, menyebabkan terjadinya perdarahan dan mengancam ibu serta janinnya.
f.       Selama trimester akhir pada kehamilan kembar.

E.        HATI-HATI KEGUGURAN
Memang, lanjut Wimpie lebih jauh, keguguran bisa disebabkan banyak hal. Misal, karena trauma pada perut, penyakit, atau karena hal-hal ringan seperti nutrisi yang kurang bagus. Selain itu, keguguran juga bisa terjadi akibat kekejangan otot rahim. Nah, kekejangan otot rahim bisa terjadi karena benturan, misalnya karena jatuh.
Disisi lain, kekejangan otot rahim juga bisa terjadi karena hubungan seksual. Kok bisa? Yang terjadi ialah, pria mengalami ejakulasi dan sperma masuk kedalam vagina. Didalam sperma terdapat prostaglandin ini memang bisa menyebabkan kekejangan pada otot rahim, meski kosentatrasinya tidak cukup besar untuk menimbulkan kekejangan. Justru kekejangan lebih seing dan lebih dan lebih kuat karena orgasme, ” paper Wimpie.
Pada saat wanita mencapai orgasme, terjadi kekejangan padav otot seluruh tubuh, termasuk otot rahim. Kekejangan otot rahim yang terlalu kuat inilah yang bisa mengakibatkan keguguran. Tak jarang , wanita yang tengah hamil mengalami perdarahan setelah berhubungan badan, jelas guru Besar pada fakultas kedokteran Universitas Udayana Bali.
Lebih jauh dijelaskan Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG dari RSPAD Gatot Subroto, Didalam pembuluh darah rahim terdapat pembuluh darah yang masuk ke rahim. Pembuluh darah rahim terdapat pembuluh darah inilah yang menyuplai oksigen ke bayi. Nah, pada saat wanita orgasme, pembuluh darah ini terjepit. Akibatnya, dikhawatirkan suplai oksigen ke bayi akan terhambat, tapi, lanjutnya, selam kontraksi yang terjadi tak berkepanjangan, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena itulah, wanita yang pernah mengalami keguguran juga disarankan untuk lebih hati-hati melakukan hubungan seksual saat hamil. Bahkan, lalu mungkin dihindari, saran Wimpie.

F.     KEPENTINGAN BERSAMA
Frekuensi hubungan seksual juga sangat tergantung pada kondisi wanita. Banyak sekali wanita yang sedang hamil tua merasa capek karena beban yang lebih berat dibandingkan saat usia kehamilannya masih muda.
Jadi, selama tidak menjadi beban bagi istri, hubungan intim selama hamil tidak jadi masalah. Lain hal jika istri kehilangan dorongan seksual dan hanya melakukan hubungan seksual demi memuaskan suami, bisa-bisa hanya akan menjadi baginya.   Intinya, hubungan seksual yang baik adalah hubungan seksual yang dilakukan untuk kepentingan bersama antara suami dan istri. Karena bagaimanapun, hubungan seksual yang baik merupakan bentuk hubungan komunikasi yang paling dalam antara pasangan suami istri.

G.    Komunikasi yang penting
  Solusinya adalah saling berkomunikasi. Anda perlu terbuka tentang
perasaan, keinginan dan kebutuhan anda. Anda juga perlu memperluas
cakrawala variasi hubungan seksual – terutama pada bulan-bulan
terakhir dari kehamilan, ketika pasangan anda tidak lagi merasa
nyaman dengan posisi misionaris, atau bahkan tidak mungkin lagi
melakukan hubungan dengan posisi seperti ini.
Sebenarnya, anda mempunyai berbagai pilihan variasi hubungan seksual yang dapat memberi kepuasan untuk anda berdua. Hubungan seksual
dengan posisi masuk dari belakang, saling berbaring di sisi
(spooning) atau posisi wanita di atas, merupakan contoh-contoh posisi yang baik.

Kesimpulan
Pada dasarnya, kehamilan merupakan suatu proses yang normal yang terjadi pada wanita sehingga wanita tidak perlu takut untuk melakukan aktivitasnya seperti biasa, termasuk aktivitas seksual dengan pasangannya.
Wanita tetap dapat melakukan hubungan suami isrtri selama hamil sembilan bulan kecuali tentu saja jika ada alasan secara medis dan atas saran dari dokter untuk tidak melakukan hubungan seks
Pada prinsipnya, wanita hamil boleh melakukan hubungan seks selama perut tak tertindih saat berhubungan dan ia bisa menikmati hubungan. Juga, jangan sampai penis menekan mulut rahim.

Saran
Bagi wanita yang prnah mengalami keguguran dsarankan utuk lebih hati-hati melakukan hubungan seksual saat hamil.
Suami seharusnya bisa memperhitungkan antara dorongan seksualnya dan doringan seksual istri. Termasuk mempertimbangkan kondisi kesehatan istri. Jika istri mengalami gangguan pada kehamilannya, suami harus bisa mengendalikan dorongan seksualnya untuk tak melakukan hubungan seksual karena kondisinya, maka suami pun harus juga bisa mengerti masalah yang dihadapi istrinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar