Senin, 21 September 2015

PANDANGAN DAN NILAI MASYARAKAT TERHADAP INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

PANDANGAN DAN NILAI MASYARAKAT
TERHADAP INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

A.           Pertumbuhan Individu, Keluarga dan Masyarakat
1.    Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat
a.    Individu
Individu sebagai manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’, sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah bentuk sosialisasi. Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga aspeknya tersebut. Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang yang memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya dan mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.   Ada 3 kemungkinan tingkah laku menurut pola pribadin individu yaitu: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.

b.    Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI ( 1988 )Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.

Pengertian keluarga menurut para ahli :
1.      Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
2.      Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara).
3.      Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
v  Unit terkecil dari masyarakat
v  Terdiri atas 2 orang atau lebih
v  Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
v  Hidup dalam satu rumah tangga
v  Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
v  Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
v  Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
v  Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan

c.    Masyarakat
  Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”.
Peter L Berger, seorang ahlisosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai beriktu : “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplkes hubungan manusia yang luas sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusiayang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing.Menilikkenyataan dilapangan, suatu masyarakat bias berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.
Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.

Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
1.      Menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
2.      Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3.      Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4.      Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
v  Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
v  Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat
v  Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.

                   I.     Pertumbuhan
A.  Pengertian Pertumbuhan
Walaupun banyak perbedaan pendapat diantara kalangan para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan itu adalah “Perubahan yang menunjukan suatu peningkatan disebabkan pengaruh dari dalam maupun dari luar” (M. Arifin Hakim, 2001 : 30-31).
Pertumbuhan itu dilihat dari berbagai aspek bisa bernilai positif dan bisa bernilai negatif, di Negara kita bila dilihat dari segi aspek kemasyarakatn semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk maka tingkat kemiskinan akan semakin bertambah. Namun bila sumber daya manusia dengan Skill individunya semakin meningkat, maka taraf ekonomi akan semakin naik.

B.  Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan
Dalam membahas pertumbuhan ini, banyak bermacam – macam aliran mengeluarkan pendapat namun pada garis besarnya dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :
a)    Pendirian Nativistik (Arthur Shopen Hamer)
Para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu hanya dipengaruhi oleh faktor – faktor yang dibawanya sejak lahir.
Mereka membuat persamaan antara anak dengan orang tuanya, sebagai contoh bila orang tua memiliki keahlian dibidang melukis maka kemungkinan besar anak tersebut akan mengikuti jejak orang tuanya sebagai pelukis.
b)   Pendirian Empiristik dan Environmentalistik (Jhon Locke)
Pendirian ini sangat bertolak belakang dengan pendapat nativistik, para ahlinya berpendapat bahwa pertumbuhan individu semata – mata tergantung pada lingkungan sedang watak dasar tidak berperan sama sekali.
c)    Pendirian konvergensi dan interaksionisme (W. Stern)
Kebanyakan para ahli mengikuti paham ini yaitu paham yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Jika bakat dan dasar tidak diserasikan dengan lingkungan maka pertumbuhan individu akan mengalami pergeseran, sebagai contoh : anak yang lahir dan tumbuh dilingkungan masyarakat akan berbeda dengan anak yang lahir dan tumbuh di hutan.

                II.     Tahap – tahap Pertumbuhan Individu
Berdasarkan psikologi, pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa melalui beberapa fase :
a)             Masa Vital (± 0 – 2 tahun)
Pada  masa vital ini individu menggunakan fungsi biologis dalam menemukan berbagai hal dalam dunianya, seorang anak yang masih berusia sekita satu setengah tahun akan memasukan apa yang ditemuinya kedalam mulut, penyebabnya karena pada waktu itu mulutlah sebagai alat ekplorasi dan belajar.
b)             Masa Estetik (± 2 – 7 tahun)
Pada masa ini pada umumnya anak-anak sering berbuat kenakalan, penyebabnya karena pada waktu itu anak-anak baru menemukan dirinya. Bahwa dia sebenarnya adalah seorang subjek yang memiliki hak untuk menginginkan sesuatu serta menolaknya. Karena jarang menemukan kenyataan tersebut maka anak-anak seakan ingin mendapatkan pengalaman sebagai subjek yang bebas menentukan keinginannya.
c)                  Masa Intelektual (± 7 – 14 tahun)
Setelah anak melewati masa kegoncangan yang pertama, maka proses sosialisasinya telah berlangsung dengan lebih efektif, sehingga menjadi matang untuk dididik.
Ada beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini :
1.      Adanya korelasi Positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.
2.      Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan.
3.      Adanya kecendrungan memuji diri sendiri.
4.       Jika tidak bisa menyelesaikan sesuatu soal maka soal tersebut dianggap tidak penting.
5.      Senang membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.
6.      Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit.
7.      Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.
8.      Gemar membentuk kelompok sebaya.
d)                 Masa Remaja (± 14 – 21 tahun)
Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat, karena mempunyai sifat-sifat khas yang menentukan dalam kehidupan masyarakatnya diwaktu dewasa. Manusia dewasa harus hidup dalam kultur dan harus dapat menempatkan dirinya diantara nilai – nilai kultur tersebut.
e)                  Masa Usia Mahasiswa/ dewasa
Pada masa mahasiswa banyak peristiwa-peristiwa yang harus diperhatikan karena pada masa ini adalah masa pemantapan diri serta masa untuk mempersiapkan diri dengan keterampilan dan kemampuan-kemampuan yang digunakan untuk merealisasikan dirinya.


2.1         Ciri Masyarakat
Pengertian masyarakat secara umum dapat diartikan sebagai salah satu kumpulan kelompopk manusia yang hidup salingberorganisasi, berbincang, bekerja sama dalam  mengatur kerjasecara kolektif, mampu menyatukan pikiran dan tindakan sehingga terjalinnya  hubungan antara satu sama lain yang melahirkan sebuah sistem yang dinamakan sebagai kebudayaan.
Menurut Roucek dan Warren (1979). Masyarakat adalah sebagai suatu kumpulan manusia yang berhubungan secara tetap dan tersusun dalam menjalankan aktifitas secara kolektif dan merasakan bahwa mereka adalah hidup bersama.
Masyarakat memiliki 6 ciri utama, yaitu sebagai berikut:
1.      Berkelompok
2.      Berbudaya
3.      Mengalami perubahan
4.      Berinteraksi
5.      Mempunyai kepemimpinan
6.      Mempunyai aturan social

2.2         Unsur – unsur Masyarakat
Menurut WJs. Poerwodarmato masyarakat adalah pergaulan hidup manusia dalam suatu tempat dengan ikatan ikatan dan aturan tertentu. Sedangkan menurut linton, masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu individu yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama. Dalam wakatu yang lama itu kelompok manusia yang belum terorganisasi mengalami proses fundamental yaitu adaptasi dan organisasi dari  tingkah laku dari anggota anggota.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal disuatau daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepeda tujuan yang sama.

Unsur Unsur Terbentuknya Masyarakat :
1.      Harus ada kelompok (perkumpulan) manusia dan harus bayak jumlahnya dan bukan mengumpulkan binatang.
2.       Telah berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu.
3.       Adanya aturan (undang undang) yang mengatur mereka bersama

2.3         Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.
1.        Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2.        Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka. Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3.        Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama. Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.
4.        Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.

Minggu, 31 Mei 2015

MENOPAUSE



MENOPAUSE
Syafrudin, SKM, M.Kes.
1.      Pengertian Menopause
Kata menopause berasal dari dua bahasa Yunani yang berarti “bulan” dan “penghentian sementara”. Sebenarnya secara linguistic, istilah yang lebih tepat adalah menopause yang berarti berhentinya masa menstruasi (Kuntjoro, 2002).
Menopause yaitu masa dimana jumlah estrogen tang dihasilkan ovarium sedikit dan wanita tidak dapat hamil lagi.
Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir, diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun (Sulaiman, 1999)
Menopause adalah satu tahun (dua belas bulan) tanpa siklus menstruasi (Tagliaferri, 2006).
Menopause adalah suatu peralihan dalam kehidupan wanita dimana ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti serta pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesteron) berkurang (medicastore).
Dari beberapa definisi yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa menopause merupakan suatu peristiwa yang fisiologis pada wanita, yang ditandai dengan berhentinya menstruasi atau haid. Untuk dapat lebih meyakinkan menopause tersebut dapat dicatat selama satu tahun setelah menstruasi yang terakhir, menopause ini secara pasti akan terjadi pada setiap wanita dan tidak dapat dihindari bila masa hidup wanita tersebut mencapai usia menopause.
Menopause rata-rata terjadi pada usia lima puluh tahun, tetapi bisa terjadi secara normal wanita yang beruisa empat puluh tahun. Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang terjadi pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya.
Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi secara bertahap baik jumlah maupun lamanya dan jarak antara dua siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang. Ketidakteraturan ini dapat berlangsung selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklus haid berhenti.
2.      Etiologi
Sistem endokrin adalah sistem yang mengatur di dalam tubuh perempuan yang dikenal sebagai hormon. Dua hormon yang dihasilkan perempuan adalah estrogen dan progesteron. Salah satu bagian perempuan yang menghasilkan hormon estrogen adalah indung telur. Keduanya berfungsi dan diperlukan untuk pelepasan jaringan dinding rahim. Meskipun saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain, hormon-hormon ini berbeda.
a.       Hormon Estrogen
Pada masa menopause, hormon di produksi secara tidak teratur karena sedang terjadi penyesuaian keseimbangan pada kelenjar endokrin. Dalam keadaan seimbang, hormon-hormon tersebut akan bekerjasama secara teratur untuk membantu fungsi tubuh. Keadaan berkurangnya salah satu hormon, hormon lain pada kelenjar ini akan ikut terpengaruh. Ketidaktetapan produksi hormon bisa terjadi bukan saja pada indung telur tapi juga pada payudara, pituitary, thyroid, dan hypothalamus. Hormon estrogen kemudian mengatur persediaan dirinya hingga mencapai suatu tingkatan yang tetap.
b.      Hormon Progesteron
Persediaan hormon progesteron akan menciut pada saat hormon ini tidak lagi melakukan fungsinya. Fungsi tersebut adalah untuk menyediakan tempat didalam rahim bagi ovarium yang telah dibuahi atau untuk menghancurkan dinding uterus, sehingga menimbulkan perdarahan pada waktu menstruasi. Jadi kita tidak menstruasi, tubuh kita tidak menstruasi, tubuh kita tidak memproduksi hormon progesteron untuk menhancurkan jaringan di dalam rahim (Reitz 2002).
Setiap bayi wanita yang baru lahir dilengkapi dengan berjuta-juta telur yang belum matang di dalam rahim, dan telur itu akan mulai masak beberapa saat setelah haid pertama, demikian seterusnya sampai satu atau dua tahun sebelum menopause. Menjelang menopause persediaan telur akan habis dan ini merupakan salah satu faktor pencetus menopause. Matangnya telur-telur sejak masa pubertas sampai menopause diatur oleh suatu jaringan pengendali hormon yang disebut hipotalamus dan hipofisis. Hipotalamus sering dianggap sebagai otak emosional atau sebagai konduktor sistem endokrin. Sedangkan hipofisis adalah sebuah kelenjar yang hanya memproduksi hormon perantara kimiawi yang berkeliling dari suatu tempat ke tempat lainnya di dalam  tubuh indung telur yang menyimpan telur-telur yang belum matang juga memproduksi hormon yaitu estrogen dan progesteron. Bersamaan dengan bertambahnya usia seorang wanita, sisa-sisa itupun tidak terjadi secara mendadak tetapi akan berlangsung secara bertahap yaitu dari masa aktif menjadi tidak aktif lagi ketika wanita mulai memasuki usia menopause.
Wanita lain dengan sejumlah sel-sel germinal yang akan dipakai habis selama kehidupan reproduksinya. Ovulasi adalah salah satu proses penting dalam siklus kehidupan manusia, walaupun demikian wanita hanya menghabiskan kira-kira 400 dari 300.000 oosit yang ada didalam ovarium wanita dewasa, kira-kira 400 folikel lain akan menjadi matang dan permulaan setiap siklus haid untuk memberikan dukungan hormon kepada salah satu ovum yang akan terus berkembang untuk kemudian bersama-sama mengalami degenerasi. Akhirnya, sebagian besar sel-sel germinal itu akan habis melalui atnesia, yang prosesnya dimulai sejak masa embrio sampai umur tua, akan tetapi oosit-oosit yang masih terbebas dari proses maturasi dan degenerasi tidak terhindar dari proses penuaan, sehingga kalau terjadi fertilisasi pada umur tua akan menambah kemungkinan terjadinya perkembangan embrionik yang abnormal. Proses penuaan pada ovarium manusia secara monfologik dipertunjukan dengan penggunaan oosit dari hampir tujuh juta pada bulan ke-4 kehidupan intrauterine sampai beberapa ratus ribu saja pada saat terjadinya menopause. Sewaktu menopause folikel yang masih ada akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan respons terhadap stimulasi gondatporin.
3.      Gejala-gejala
Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen atau progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Sehubungan dengan terjadinya hal tersebut maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
a.       Fisik
Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh, misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah, dan berdebar-debar (Hurlock 1992) dalam Kuntjoro 2002. Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
1)      Ketidakteraturan Siklus Haid
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti volume pendarahan haid yang normal. Keadaan ini sering mengesalkan wanita karena ia harus beberapa kali mengganti pembalut yang dipakainya. Normalnya haid akan berakhir setelah tiga sampai empat hari, namun pada keadaan ini haid baru dapat berakhir setelah satu minggu atau lebih.
2)      Gejolak Rasa Panas (Hot Flashes)
Arus panas biasanya timbul pada saat darah haid mulai berkurang dan berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Sheldon H. C (dalam Rosetta Reitz, 1979) dalam Kuntjoro 2002 mengatakan “kira-kira 60% wanita mengalami arus panas”. Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik di sekitar jari-jari, kaki maupun tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul secara menyeluruh. Munculnya hot flashes ini sering diawali pada daerah dada, leher atau wajah dan menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain. Hal ini berlangsung selama dua sampai tiga menit yang disertai pula oleh keringat yang banyak. Ketika terjadi pada malam hari, keringat ini dapat mengganggu tidur dan bila hal ini sering terjadi akan menimbulkan rasa letih yang serius bahkan menjadi depresi.
3)      Kekeringan Vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, liang senggama kering sehingga menimbulkan nyeri pada saat senggama, keputihan, rasa sakit pada saat berkemih. Keadaan ini membuat hubungan seksual akan terasa sakit. Keadaan ini sering kali menimbulkan keluhan pada wanita bahwa frekuensi buang air kecilnya meningkat dan tidak dapat menahan berkemih terutama pada saat batuk,bersin, tertawa atau orgasme.
4)      Perubahan Kulit
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar wajah, leher dan lengan. Kulit di bagian bawah mata menjadi mengembung seperti kantong, dan lingkaran hitam di bagian ini menjadi lebih permanen dan jelas (Hurlock,1992) dalam Kuntjoro 2002.
5)      Keringat di Malam Hari
Berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh. Sehingga perlu waktu mengganti pakaian di malam hari. Berkeringat malam hari tidak saja mengganggu tidur melainkan juga teman atau pasangan tidur. Akibatnya di antara keduanya merasa lelah dan lebih mudah tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak.
6)      Sulit Tidur
Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari, wajah memerah dan perubahan yang lain.
7)      Perubahan Pada Mulut
Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.
8)      Kerapuhan Tulang
Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis (kerapuhan tulang). Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang paling umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur, paling banyak menyerang wanita yang telah menopause. Biasanya kita kehilangan 1 % tulang dalam setahun akibat proses penuaan (mungkin ini yang menyebabkan nyeri persendian), tetapi kadang setelah menopause kita kehilangan 2 % setahunnya. John Hutton (1984 : 35) dalam Kuntjoro 2002 memperkirakan sekitar 25 % wanita kehilangan tulang lebih cepat dari pada proses menua. Menurunnya kadar estrogen akan diikuti dengan menurunnya penyerapan kalsium yang terdapat dalam makanan. Kekurangan kalsium ini oleh tubuh di atasi dengan menyerap kembali kalsium yang terdapat dalam tulang, dan akibatnya tulang menjadi keropos dan rapuh.
9)      Badan Menjadi Gemuk
Banyak wanita yang menjadi gemuk selama menopause. Rasa letih yang biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku makanan yang sembarangan. Banyak wanita yang bertambah berat badannya pada masa menopause, hal ini disebabkan oleh faktor makanan ditambah lagi karena kurang berolahraga.
10)  Penyakit
Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause. Dari sudut pandang medik ada dua perubahan paling penting yang terjadi pada waktu menopause yaitu meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam tulang (osteoporosis). Penyakit jantung dan pembuluh darah dapat menimbulkan gangguan seperti stroke atau serangan jantung. Selain itu penyakit kanker juga lebih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut. Semakin lama kehidupan maka semakin besar kemungkinan penyakit itu menyerang. Misalnya kanker payudara, kanker rahim dan kanker ovarium. Kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita yang telah melampaui masa menopause.
Kanker rahim adalah istilah luas untu kanker yang terjadi di rahim, ada dua bagian rahim yang dapat mejadi tempat bermulanya kanker. Yang pertama adalah serviks, kankere ini terutama berjangkit pada wanita berusia diatas 30 tahun. Gejala yang harus diperhatikan adalah perdarahan vagina setelah persetubuhan, pergetahan vagina yang tidak biasa dan noda diantara haid. Sementara kanker tubuh rahim terutama menjangkiti wanita diatas usia 45 tahun, yang paling menanggung resiko adalah yang pernah mendapat haid agak lambat dan yang mempunyai kombinasi antara tekanan darah tinggi, diabetes dan berat tubuh berlebih. Gejalanya adalah perdarahan tidak normal, perdarahan antara haid, keluaran darah yang lebih lama atau lebih kental dibandingkan biasanya, dan perdarahan haid terakhir dalam menopause.
a.       Psikologis
Aspek psikologis yang terjadi pada wanita menopause amat penting peranannya dalam kehidupan social terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pensiun; hilangnya jabatan atau pekerjaan yang sebelumnya sangat menjadi kebanggaan. Berbicara tantang aspek psikologis dalam pendekatan eklektik holistic, sebenarnya tidak dapat dipisahkan antara aspek organ-biologis, psikologis, sosial , budaya dan spiritual dalam kehidupan lansia.
Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan femininitas karena fungsi reproduksi yang hilang. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
1)      Ingatan menurun
Gejala ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
2)       Kecemasan
Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tak pernah di khawatirkan. Kecemasan tersebut umumnya bersifat relatif.
Adapun simtom-simtom psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari berbagai aspek, menurut Blackburn and Davidson (1990 :9) dalam Kuntjoro 2002 adalah sebagai berikut :
a).    Suasana hati
Yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti: mudah marah, perasaan sangat tegang.
b).    Pikiran
Yaitu keadaan pikiran yang tak menentu, seperti: khawatir, sukar konsentrasi, pikiran kosong, memandang diri sangat sensitif, merasa tak berdaya.
c).    Motivasi
Yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti menghindari situasi, ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan.


d).   Perilaku gelisah
Yaitu keadaan diri yang tidak terkendali, seperti: gugup, kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif.
e).    Reaksi-reaksi biologis
Yang tidak terkendali, seperti: berkeringat, gemetar, pusing, baredebar-debar, mual dan mulut kering.
3)      Mudah Tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang disekitarnya.
4)      Stress
Ketegangan perasaan atau stress selalu berada dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumahtangga dan bahkan menyelusup kedalam tidur. Jika tidak ditanggulangi stress dapat menyita energi, mengurangi produktifitas kerja dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit.
Stress adalah suatu keadaan atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang oleh karena itu, stress sangat individual sifatnya.
5)      Depresi
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan 9%-25% wanita dan 5%-12% pria pernah menderita penyakit depresi yang gawat didalam kehidupan mereka. Setiap saat, diperkirakan bahwa 4,5%-9,3% wanita dan 2,3%-3,2% pria akan menderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat dikatakan bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderita depresi daripada pria.
Wanita yang mengalami depresi akan merasa sedih, karena kehilangan kemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya.
4.      Perubahan tubuh menjelang menopause
a.       Uterus (kandungan) : mengecil.
b.      Tuba falopi : lipatan tuba menjadi memendek, menipis dan mengerut.
c.       Ovarium (indung telur) : ovarium menciut, terjadi prnurunan fungsi ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron,  berhenti menghasilkan sel telur.
d.      Cervix (leher rahim) : mengerut.
e.       Vagina : terjadi penipisan dinding vagina, secret lendir vagina mulai mengering.
f.       Vulva (bibir rahim) : jaringan vulva menipis, pembuluh darah berkurang.
g.      Rambut kemaluan pada wanita mulai menipis, sebagian rontok dan mulai memutih (uban).
h.      Payudara : jaringan lemak berkurang, putting susu mengecil.
i.        Hipertensi : turunnya hormon estrogen dan progesterone menyebabkan HDL kolesterol menurun dan LDL kolesterol meningkat.
j.        Osteoporosis (pengeroposan tulang).
5.      Cara mengatasi keluhan menopause
a.       Terapi Sulih Hormon (Hormon Replacement Therapy )
Tujuan dari terapi ini adalah agar estrogen yang semakin berkurang dapat terisi kembali. Ada beberapa jenis HRT yaitu dengan estrogen saja serta dengan kombinasi estrogen dan progesteron.
b.      Olahraga
Wanita yang telah menopause disarankan untuk tetap aktif berolahraga, karena selain menyehatkan juga dapat memperbaiki suasana hati.
c.       Vitamin tambahan
Vitamin yang diperlukan antara lain B1, B6, B12, asam folat dan terutama bagi mereka yang menginjak usia menopause memerlukan vitamin-vitamin anti oksidan, vitamin A dan vitamin E.
d.      Mengkonsumsi kalsium
Wanita terutama menjelang usia-usia menopause sebaiknya mengkonsumsi sebanyak 1000-1500 gram kalsium/hari. Sebagian besar dapat diperoleh dari makanan seperti susu, yoghurt dan beberapa jenis sayuran.


e.       Berhenti merokok
Merokok sebenarnya dapat mempercepat menopause. Berhenti merokok dapat meringankan gejala-gejala menopause.
f.       Kedelai
Kedelai mengandung fitoestrogen atau estrogen yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kedelai dapat diperoleh dari kecap, tempe, tahu, tauco serta susu kedelai.