ALAT PERAGA PROMOSI
KESEHATAN
Dr. Safrudin, SKM, M.Kes.
A. Pengertian Alat Peraga
Alat bantu
promosi kesehatan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam
menyampaikan. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk
membantu dan meragakan sesuatu dalam proses promosi kesehatan. Alat peraga ini
disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu
diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan
untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula
pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini
dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek
sehingga mempermudah persepsi (Notoatmodjo, 2014).
B. Kegunaan Alat Peraga
Biasanya alat
peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan
photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi
maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :
•
Alat peraga harus mudah
dimengerti oleh masyarakat sasaran
•
Ide atau gagasan yang
terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran
Alat peraga yang
digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan :
•
Dapat menghindari salah
pengertian/pemahaman atau salah tafsir dengan contoh yang telah disebutkan pada
bagian atas dapat dilihat bahwa salah tafsir atau salah pengertian tentang
bentuk plengsengan dapat dihindari.
•
Dapat memperjelas apa
yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
•
Apa yang diterangkan
akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.
•
Dapat menarik serta
memusatkan perhatian.
•
Dapat memberi dorongan
yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.
C. Pembagian Alat Peraga
1) Berdasarkan Pembuatan
Dilihat dari
bahan pembuatannya, media dibagi dalam:
1. Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya
murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
2. Media komplek
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya
sulit di peroleh serta mahal harganya, sulit membuatntya, dan penggunaannya
memerlukan ketrampilan yang memadai.
2) Berdasarkan Fungsi
1. Media Cetak
a) Booklet
Media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik
berupa tulisan maupun gambar. Sasaran buklet adalah masyarakat yang dapat
membaca.
Kelebihan :
·
Keunggulan dari booklet
itu adalah bahwa booklet ini menggunakan media cetak sehingga biaya yang
dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan media
audio dan visual serta juga audio visual.
·
Proses booklet agar
sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu
·
Proses penyampaiannya
juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada
·
Lebih terperinci dan
jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang disampaikannya
Kekurangan :
·
Booklet ini tidak bisa
menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan keterbatasan penyebaran
booklet
·
Tidak langsungnya proses
penyampaiannya, sehingga umpan balik dari obyek kepada penyampai pesan tidak
secara langsung (tertunda)
·
Memerlukan banyak tenaga
dalam penyebarannya
b) Leaflet
Bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan yang terdiri dari
200-400 kata dengan tulisan cetak melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi
dapat berupa kalimat, gambar, atau kombinasi. Biasanya leaflet diberikan kepada
sasaran setalah selesai kuliah atau ceramah agar dapat digunakan sebagai
pengingat pesan atau dapat juga diberikan sewaktu ceramah untuk memperkuat
pesan yang sedang disampaikan.
Kelebihan :
·
Menarik untuk dilihat
·
Mudah untuk dimengerti
·
Merangsang imajinasi
dalam pemahaman isi leaflet.
·
Lebih ringkas dalam
penyampaian informasi.
Kekurangan :
·
Salah dalam desain tidak
akan menarik pembaca
·
Leaflet hanya untuk
dibagikan, tidak bisa dipajang/ ditempel
c) Flyer (Selebaran)
Flyer memiliki bentuk seperti leaflet, tetapi tidak dilipat.
Kelebihan :
·
Dari segi biaya relatif
murah. Media ini berisi informasi yang lengkap, serta mudah dibawa.
·
Dapat memberi gambaran
yang ditawarkan perusahaan
·
Dapat mengatur tempo
dalam membaca.
·
Karena sifatnya yang
tercetak pesan-pesannya bersifat permanen dan kekuatan utamanya adalah dapat
dijadikan bukti.
·
Penyerapan informasi
lebih menyeluruh, karena ada kesempatan bagi komunikan untuk mempertimbangkan
secara kritis apa makna informasi yang dibaca
Kekurangan :
·
Untuk menikmatinya
diperlukan kemampuan membaca dan attensi atau perhatian
·
Karena tidak bersifat
auditif dan visual, ia memintakan pula kemampuan imajinasi pembaca untuk
menikmati dan memahaminya
·
Membutuhkan proses
penyusunan dan penyabaran yang kompleks serta membutuhkan waktu yang cukup
lama.
·
Jenis bahan yang
digunakan biasanya mudah sobek
·
Orang cenderung
mengabaikan informasi yang diberikan apabila bentuk flyer kurang menarik
d) Flip chart (Lembar balik)
Flip chart biasanya dalam bentuk buku (menyerupai kalender), setiap lembar
(halaman) berisi gambar yang diinformasikan dan lembar baliknya (belakangnya)
berisi kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar
tersebut. Lembar balik ini biasanya digunakan untuk pertemuan kelompok dengan
jumlah maksimal peserta 30 orang. Flip chart biasanya digunakan untuk
pendidikan individu atau kelompok yang lebih kecil (kurang dari 5 orang).
Kelebihan :
·
Mampu menyajikan pesan
secara ringkas
·
Pada umumnya berukuran
lebih kecil dari ukuran white board maka pesan pembelajaran yang disajikan
harus ringkas hanya mencakup pokok-pokok pembelajaran
·
Dapat digunakan di dalam
ruangan atau luar ruangan
·
Penggunaan media flip
chart adalah cara yang paling mudah untuk pengajaran
·
Merupakan suatu cara
lain agar siswa tidak bosan sehingga siswa lebih berimajinasi dalam
mengembangkan ide-idenya dalam belajar
·
Menghemat waktu pendidik
untuk tidak menulis di papan tulis
Kekurangan :
·
Membutuhkan waktu untuk
mempersiapkan media dalam melaksanakan pembelajaran
·
Media ini menggunakan
penyangga dari kayu sehingga sulit untuk dibawa kemana-mana
e) Rubik
Rubik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas
suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
Kelebihan :
·
Tahan lama
·
Mencakup banyak orang
·
Biaya tidak tinggi
·
Tidak perlu listrik
·
Dapat di bawa
kemana-mana
·
Dapat mengungkit efek
keindahan
Kekurangan :
·
Media ini tidak dapat
menstimulir efek suara dan efek gerak
·
Mudah terlipat
f) Poster
Bentuk media yang berisi pesan-pesan atau informasi kesehatan yang biasanya
ditempel didinding, tempat-tempat umum, atau kendaraan umum. Biasanya isinya
bersifat pemberitahuan dan propaganda. Biasanya isinya bersifat pemberitahuan
atau propaganda. Poster sesuai untuk tindak lanjut dari pesan yang sudah
disampaikan pada waktu lalu. Jadi tujuan poster adalah untuk megingatkan
kembali dan mengarahkan pembaca kearah tindakan tertentu atau sebagai bahan
diskusi kelompok.
Kelebihan :
·
Poster dapat dibuat
dikertas,kain, kayu, seng dan sebagainya.
·
Ukurannya terserah
tergantung kebutuhan.
·
Dapat di pasang dimana
saja terutama di tempat-tempat strategis dan ramai baik di dalam kelas, di luar
kelas ataupun di jalan-jalan.
·
Dengan bahasa yang simpel,
adat dan menarik, memudahkan pemahaman peseerta terhadap suatu pesan.
·
Dapat disimpan dan digunakan
lagi pada kesempatan lain.
·
Dapat membantu daya
ingat peserta didik.
Kekurangan :
·
Media ini tetap.
·
Sulit untuk dipindahkan.
·
Diperlukan keahlian dalam
bahasa dan ilustrasi dalam membuat poster.
·
Dapat menimbulkan salah
tafsir dari kata-kata atau simbol yang singkat.
·
Membutuhkan proses
penyusunan dan penyebaran yang kompleks dan membutuhkan waktu yang relatif lama.
g) Foto yang mengungkap informasi kesehatan
2. Media Elektronik
Jenis-jenis media elektronik yang dapat
digunakan sebagai media pendidikan kesehatan, antara lain adalah sebagai
berikut :
a) Televisi
Penyampaian pesan kesehatan melalui media televisi dapat berbentuk
sandiwara, sinetron, forum diskusi, pidato (ceramah), TV sport, dan kuis atau
cerdas cermat.
Kelebihan :
·
Dapat dinikmati siapa
saja.
·
Dapat menjangka daerah
yang luas.
·
Waktu siarannya sudah
tertentu.
·
Memiliki daya
penyampaian dan pengaruh yang kuat karena dapat memberikan kombinasi antara suara
dengan gambar yang bergerak.
·
Memudahkan para
audiensnya untuk memahami yang diiklankan.
·
Tidak memerlukan
keahlian dan kemampuan membaca seperti pada media cetak. Dengan gambar-gambar
semua orang sudah cukup mengerti maknanya.
Kekurangan :
·
Biaya relatif tinggi.
·
Hanya dapat dinikmati
sebentar (pesan berlalu sangat cepat).
·
Khalayak yang selektif
(tidak setajam media lainnya kemungkinan menjangkau segmen tidak tepat karena
pemborosan geografis).
·
Kesulitan teknis.
·
Tidak semua tempat dapat
dicapai gelombang penyiaran televisi.
·
Tidak semua orang
memiliki pesawat televisi melihta harganya yang relatif mahal.
b) Radio
Bentuk penyampaian informasi diradio dapat berupa obrolan (tanya jawab),
konsultasi kesehatan, sandiwara radio, dan radio spot.
Kelebihan :
·
Dalam hal penyampaian
informasi atau berita lebih cepat bahkan bisa saat itu juga.
·
Biasanya media ini bisa
dinikmati sambil melakukan aktifitas yang lainnya. Jadi pendengar tidak harus
memantau di depan radio, tetapi bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana
pun.
·
Biaya produksi ataupun
biaya yang diperlukan khalayak untuk mendengarkan radio relatif murah, bahkan
bisa didengar tanpa menggunakan listrik tetapi menggunakan baterai. Hal inilah
mengapa sampai sekarang radio masih digemari oleh khalayak apalagi yang ada di
pedesaan.
·
Pendengar yang buta
huruf pun bisa memahami apa yang disampaikan oleh siaran radio. Jadi khalayak
yang tidak berpendidikan pun bisa menikmati media ini, berbeda dengan koran
yang memang khalayaknya harus bisa membaca.
·
Bahasa yang digunakan
bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti oleh pendengarnya.
·
Pendengar tidak terbatas
baik dari segi umur, pendidikan, wilayah dan sebagainya. Meskipun sekarang
sudah banyak radio yang tersegmentasi.
Kekurangan :
·
Informasi yang
disampaikan hanya sekilas dan tidak bisa diulang, jadi pendengar tidak bisa
mengerti secara detail tentang berita yang disampaikan, karena memang bahasanya
sederhana dan tidak didukung oleh visualisasi. Pendengar hanya bisa
membayangkan saja.
·
Jumlah berita yang
disampaikan oleh radio terbatas, tidak sebanyak media cetak (koran). Dalam
waktu satu jam mungkin hanya tersaji 2 atau 3 berita, itu pun berita yang
paling penting dan sensasional.
·
Karena radio
penyebarannya melalui alat pemancar, maka khalayak pun juga hanya bisa
menikmati radio selama terjangkau oleh daya pancar radio tersebut. Apalagi kalau
cuaca yang kurang baik biasanya radio agak melemah daya pancarnya. Sehingga
khalayak yang jauh tidak bisa menikmati siaran radio.
·
Saat mendengarkan berita
di radio kita harus mengikuti jadwal atau waktu dimana radio tersebut akan
menyajikan siaran berita.
c) Video
Penyampaian informasi
kesehatan melalui video.
Kelebihan :
·
Dapat menarik perhatian
untuk periode-periode singkat dari rangsangan luar lainnya.
·
Dengan alat perekam pita
video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli atau
spesialis.
·
Demonstrasi yang sulit
bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru
bisa memusatkan perhatian pada penyajinya.
·
Kamera TV bisa mengamati
lebi dekat objek yang lagi bergerak / objek yang berbahaya seperti harimau.
·
Kontrol sepenuhnya
ditangan guru.
·
Ruangan tak perlu
digelapkan
·
Menghemat waktu dan
rekaman dapat direkam secara berulang-ulnag
·
Keras lemah suara yang
bisa diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengarkan.
Kekurangan :
·
Seabagaimana media audio
visual yang lain, video juga terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang
proses pengembangan materi tersebut.
·
Pemanfaatan media ini juga
terkesan memakan biaya yang tidak murah.
·
Penangannya juga terkait
peralatan lainnya seperti video player, layar bagi kelas besar bserta LCD nya.
d) Slide
Slide dapat juga
digunakan untuk menyampaikan informasi-informasi kesehatan.
Kelebihan :
·
Urutan
gambar dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan.
·
Isi
pelajaran yang sama terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan
dan digunakan tempat secara bersamaan.
·
Gambar
pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dapat menarik
perhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep/ pesan ynag
ingin disampaikan.
·
Film
bingkai dapat digunakan sendidri atau digabung dengan suara atau rekaman.
·
Film
bingkai dapat ditayangkan pada ruangan yang masih terang. Jika tidak terdapat
layar khusus dinding pun dapat digunakan sabagai proyeksi gambar.
Kekurangan :
·
Gambar
dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak
sekuat TV atau film.
·
Film
bingkai terlepas-lepas dan ini merupakan suartu titik keunggulan sekaligus
kelemahannya karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film
itu tidak hilang atau tercecer.
·
Meskipun
biaya reproduksinya tidak mahal, film bingkai masih memerlukan baiaya lebih
besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik, yang tidk diproyeksikan.
e) Film strip
Film strip dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
Kelebihan :
·
Memberikan
pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
·
Sangat
bagus untuk menerangkan suatu proses.
·
Mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu.
·
Lebih
realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
·
Memberikan
kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kekurangan :
·
Harga
produksinya cukup mahal.
·
Pembuatannya
memerlukan banyak waktu dan tenaga.
·
Memerlukan
operator khusus untuk mengoperasikannya.
3. Media Papan
Media papan yang dipasang ditempat-tempat
umum dapat diisi pesan-pesan atau informasi kesehatan. Media ini juga mencakup
pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng dan ditempel di kendaraan umum (bus
dan taksi).
Media hiburan Penyampaian informasi kesehatan
dapat dilakukan melalui media hiburan, baik di luar gedung (panggung terbuka)
maupun dalam gedung, biasanya dalam bentuk dongeng, sosiodrama, kesenian
tradisional, dan pemeran.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Heni Eka Puji. (2015). Pengenalan
Alat Bantu, Media, dan Desain Produk Promosi Kesehatan. INFOBIDAN.
Asep. (2009). Alat Bantu dan
Media Pendidikan Kesehatan. Weblog, https://chevichenko.wordpress.com/2009/11/26/alat-bantu-dan-media-pendidikan-kesehatan/, diakses pada 21 Agustus 2021 pukul 17.40.
Gamelia, Elviera. (2013). Alat
Bantu atau Media Promosi Kesehatan. Purwokerto: FKIK Universitas Jenderal
Soedirman.