Jumat, 23 November 2012

SAMPEL DAN METODE SAMPEL


“Sampel dan Metode Sampling”

E. Pengertian Populasi dan Sampel
1. Populasi
Suatu keseluruhan pengamatan atau objek yang menjadi perhatian kita (seluruh pengamatan yang ingin diteliti) dan disimbolkan dengan “N”. Populasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1)      Populasi berhingga (terbatas)
Contoh :
·         Banyaknya kartu dalam sekelompok kartu bridge dengan ukuran N : 52.
·         Banyaknya penduduk di Jakarta dengan ukuran N : 11.000.000
2)      Populasi tak berhingga (tidak terbatas)
Contoh :
·         Pelemparan sebuah mata uang logam atau dadu secara berulang-ulang tanpa batas.
·         Pengukuran tekanan udara setiap hari dari dulu sampai sekarang tanpa berhenti.
2. Sampel
Bagian dari populasi yang menjadi perhatian atau yang diamati karakteristiknya yang nantinya digunakan untuk menduga karakteristik di populasi.
Ø  Dengan sample kita ingin memperoleh gambaran yang sesungguhnya mengenai cirri-ciri atau sifat-sifat atau parameter dalam populasi.
Ø  Namun demikian karena sample hanya merupakan potret dari populasi maka sample tidak mungkin tepat 100% dari populasi.

F. Konsep Dasar Pengambilan Sampel
1. Alasan Pengambilan Sample
Untuk mendapatkan respon yang dapat memperlihatkan gambaran nyata dari kondisi, cidera atau ketidakmampuan dan untuk mendapatkan data yang reliable yang dapat dianalisis tanpa harus menanyakan setiap orang dalam populasi.
Tujuan utama untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga serta untuk memprediksikan kebutuhan atau menentukan masalah.
2. Bias dan Sampling Error
ü  Bias Sampel
Bias sample penting untuk dipikirkan dan dihindari. Banyak tipe bias yang dihadapi ahli epidimiologi, salah satunya adalah Bias Fisipialitas : hanya mereka yang dapat diidentifikasi atau yang ditangani yang dilibatkan, sebaliknya mereka yang tidak mudah diidentifikasi ataupun dijangkau akan dikeluarkan. Tipe ke dua adalah Bias Urutan yaitu, ketika seseoprang dipilih berdasarkan urutan abjad, urutan angka, jalan rumahnya, atau urutan lainnya. Kecenderungannya adalah terlalu sering menggunakan nama orang, sementara nama belakang (nama keluarga) orang tersebut jarang dimasukan. Bias ke tiga adalah Eksesibilitas yang sering terjadi jika pekerja lapangan diperbolehkan mengambil sample, maka dia akan mengambil bagian yang termudah. Ke empat adalah Bias Klaster : yang terjadi saat klaster-klaster subjek ditempatkan terlalu berdekatan, misalnya mereka yang tinggal berdekatan mungkin akan berinteraksi dan berbagi informasi. Terakhir Bias Afinitas yaitu saat peneliti mewawancarai mereka yang memang cenderung dipilih sebagai sample oleh peneliti itu.
ü  Sampling Error (penyimpangan sampling)
Besarnya penyimpangan yang dapat ditoleransi dalam pengumpulan data tergantung pada sifat penelitian. Suatu penelitian ada yang dapat mentoleransi penyimpangan yang besar, sebaliknya ada juga penelitian yang menghendaki penyimpangan yang kecil. Sampling Error adalah suatu penyimpangan yang diakibatkan karena menggunakan sample.
o   Seandainya tidak ada kesalahan pada pengamatan, satuan ukuran, definisi, pengolahan data dan sebagainya, maka perbedaan itu hanya disebabkan oleh pemakaian sample yang diambil.
o   Mudah dimengerti bahwa semakin besar sample yang diambil, semakin pula terjadinya penyimpangan.
o   Apabila sample itu sudah sama besar dengan populasi, maka penyimpangan oleh pemakaian sample akan hilang.
3. Prinsip Dasar Perhitungan Besar Sampel
Karena sampel menjadi miniature populasi, oleh karenanya sample harus diambil dengan benar. Penghitungan besar sampel agar representatif terhadap populasi adalah :
a)      Mempunyai ukuran tertentu yang mempunyai syarat
b)      Mempunyai tingkat kesalahan (presisi) yang kecil.
c)      Dipilih dengan prosedur yang benar berdasarkan tekhnik yang benar
Jika syarat di atas tidak dipenuhi, maka kesimpulan yang digeneralisasikan untuk populasi akan menjadi bias (biased kondusive).
4. Penghitungan Besar Sampel
Penghitungan besar sampel atau sampel size berbeda-beda sesuai dengan jenis penelitiannya, namun untuk penelitian dengan variable kategori, besar sampel dapat dihitung dengan rumus :
n  = {(Z 1-α/2)2 * P(1-P)}
                               d
Keterangan : 
n          =  Jumlah subjek dalam sampel          
Z 1-α/2    =  1,96 atau tingkat kepercayaan yang diinginkan 95% (tingkat kesalahan
                5%)
P          =  Proporsi atau Prevalensi Variabel pada penelitian terdahulu (bila tidak
                diketahui tentukan 50%)
d          =  Presisi atau derajat keakuratan (tingkat kesalahan sampel terhadap
                populasi) biasanya dihitung 0,02 atau 0,05.

G. Pengambilan Sampling
“Metode pengambilan sampling secara random”
1)      Unrestricted Random dibagi menjadi 2, yaitu : simple random dan sistematik sampling.
Simpel random (simple random sederhana) tiap unit populasi diberi nomor, kemudian sampel yang diinginkan ditarik secara random baik dengan menggunakan random numbers atau dengan undian biasa. Sedangkan sistematik sampel (sampel sistematik) adalah unit dari populasi diberi nomor dan diurutkan, kemudian ditentukan satu nomor sebagai titik tolak menarik sampel. Nomor berikutnya dari anggota yang ingin dipilih ditentukan secara sistematis, misalnya tiap nomor ke M dari titik tolak dari unit selanjutnya akan dipilih sebagai sampel.
2)      Restricted Random Sampel dibagi menjadi 4, yaitu :
a.       Stratified Sampling ;
Populasi dibagi dalam kelompok yang homogen lebih dahulu, atau dalam strata. Anggota sampel ditarik dari setiap strata, jika tidak semua strata ditarik sampelnya maka ia menjadi multiple stage sampel.
b.      Multiple Stage Sampling
Sampel ditarik dari kelompok populasi, tetapi tidak semua anggota kelompok populasi menjadi anggota sampel.
c.       Cluster Sampling
Populasi dibagi dulu atas kelompok berdasarkan area atau cluster. Anggota sub populasi tiap cluster dipilih lagi anggota unit dari sampel cluster di atas. Dalam memilih anggota unit ini, bias saja diambil seluruh elementary unit dari cluster. Biasanya randomisasi penarikan sampel hanya dikala memilih cluster, dan tidak dikala memilih anggota unit elementer.
d.      Stratified Cluster Sampling
Sampel ditarik dengan tekhnik kombinasi antara stratified sampling dan cluster sampling.

UJI HIPOTESIS


PENGUJIAN HIPOTESA

A.    Pengertian Hipotesis
Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati.
Good dan Scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
Karlinger (1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variable.
Dari arti katanya, hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya “DI BAWAH” dan “THESA” yang artinya “KEBENARAN” jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.
Apabila penelitian telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat suatu teori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji (dibawah kebenaran). Inilah hipotesis peneliti akan bekerja berdasarkan hipotesis. Penelieian mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat naik status menjadi teas, atau sebaliknya tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak terbukti.
Terhadap hipotesis yang dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni :
1.      Menerima keputusan seperti apa adaya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penlitian).
2.      Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung)
Untuk mengetaui kedudukan hipotesis antara lain :
1.      Perlu diuji apakah ada data yang menunjuk hubungan variable penyebab dan variable akibat.
2.      Adakah data yang menunjukan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan oleh penyebab itu.
3.      Adanya data yang menunjukan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat tersebut.
Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan, maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian.
G.E.R Brurrough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan bagi :
1. Penelitian menghitung banyaknya sesuatu.
2. Penelitian tentang perbedaan.
3. Penelitian hubungan.
B. Jenis-jenis Hipotesis
Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dlam penelitian antara lain :
1.      Hipotesis kerja atau alternative, disingkat Ha, hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variable X da Y , atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja :
a)      Jika… maka…
b)      Ada perbedaan antara… dan… dalam…
c)      Ada pengaruh… terhadap…
2.      Hipotesis nol (null hypotesis) disingkat Ho
Hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variable, atau tidak adanya pengaruh variable X terhadap variable Y.
Rumusnya :
a)      Tidak ada perbedaan antara … dengan … dalam …
b)      Tidak ada pengaruh… terhadap…
                Saran untuk memperoleh hipotesis :
1.      Hipotesis induktif
Dalam prosedur induktif, penelitian merumuskan hipotesis sebagi suatu generalisasi dari hubungan-hubungan yang diamatai.
2.      Hipotesis deduktif
Dalam hipotesis ini, peneliti dapat memulai penyelidikan dengan memilih salah satu teori yang adas di bidang yang menarik minatnya, setelah teori terpilih, ia lalu menarik hipotesis dari teori ini.
C. Menguji Hipotesis
     Sesudah hipotesis dirumuskan, hipotesis tersebut kemudian diuji secara empiris dan tes logika.
Untuk menguji hipotesis, peneliti harus :
1.            Menarik kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat diamati apabila hipotesis tersebut benar.
2.            Memilih metode-metode penelitian yang mungkin pengamatan, eksperimental, atau prosedur lain yang diperlukan untuk menunjukan apakah hipotesis tersebut idujung oleh data atu tidak.
3.            Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk menunjukan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak.
D. Teori Kesalahan
      Didalam praktek sehari-hari, kita sering membuat suatu keputusan terhadap obyek penelitian atau populasi berdasarkan informasi yang berasal dari sample. Keputusan ini disebut sebagai suatu keputusan statistic atau statistical decision. Untuk mencapai suatu keputusan statistic kita harus membuat asumsi atau perkiraan terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi pada suatu populasi, dimana kemungknan itu dapat betul atau tidak betul, dan disebut sebagai statistical hypotheses.
Untuk keperluan statistical hypotheses kita harus membuat suatu ketentuan apakah akan menerima atau menolak suatu hipotesis. Bila kita menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistic antara parameter sample dengan populasi, maka disebut sebagai hipotesis null (Ho), sedangkan bila ada perbedaan disebut sbagai hipotesis alternative (HI).
Dalam keadaan tertentu kita akan menolak suatu hipotesis, namun sebenarnya dapat diterima, keadaan ini disebut sebagai kesalahan tipe I (type I error), dan bila sebaliknya kita akan menerima suatu hipotesis namun sebenarnya dapat menerima suatu hipotesis namun sebenarnya harus ditolak, keadaan ini disebut sebagai kesalahan tipe II (type II error).
Hipotesis
H. diterima
H. ditolak
H. benar
Keputusan benar
Type I error (alpha)
H. salah
Type II error (beta)
Keputusan benar
    
         Untuk mengentisipasi kemungkinan kesalahan tipe I dan kesalahan tipe II, maka didlam studi sudah harus dipikirkan bagaimana cara untuk mengurangi kesalahan tipe II, yaitu dengan cara menentukan power of test atau nilai beta yang dipakai antara lain untuk menentukan level of significance atau nilai alpha pada setiap tes hipotesis yang akan dilakukan.
Pada umumnya, nilai alpha yang sering dipakai pada test hipotesis adalah alpha= 0,10, 0,05 dan 0,01 atau level of confidence 90%, 95% dan 99% dengan mempergunakan tes satu ekor atau dua ekor pda kurva distribusi.


E. Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
     Yang akan dibahas disini adalah alternative H1 yang berupa sanggahan/negasi dari hipotesis H0. jadi, jika H0 ditolak, maka H1 yang diterima dan sebaliknya. Dariuraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesalahan tipe I dan II, atau α dan β, selalu diinginkan sekecil mungkin. Namun disini kita belum akan menggunakan β. Dari logika diatas dapat disusun langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:
1.      Rumuskanlah hipotesis (H00dan alternatifnya (H1). Cara merumuskannya adalah sebagai berikut. H0 adlah pernyataan yang mengandung pengertian kesamaan.
2.      Rumus H0 dan H1 selanjutnya diterjemahkan kedalam rumus statistic.
3.      Pilih harga α .
4.      Pilih dan gunakan statistic penguji yang sesuai.
5.      Tentukan daerah kritis . titik kritis dan daerah kritis ditentukan oleh bentuk distribusi statistic penguji oleh harga α
6.      Berdasarekan data yang memiliki, hitunglah harga statistic penguji
7.      Periksa apakah harga statistic penguji ini jatuh pada daerah kritis atau tidak. Bila ya, mka H0 ditolak dengan tingkat keberartian α. Bila tidak, maka H0 rtidak ditolak.
Contoh :
Perhatikan kembali masalah berat isi semen. Rumuskanlah H0 dan H1 nya.
Jawab :
Pernyataan yang hendak diuji adalah : “berat isi semen 40 kg”. dalam pernyataan yang terkandung pengertian kesamaan, yakni “target berat = 40kg”. jadi, pernyataan itu merupakan hipotesis H0. alternative H1 berupa sanggahannya oleh karena itu,
a.  Rumusan H0 dan H1 adalah sebagai berikut :
    H0 : Target berat = 40 kg
    H1 : Target berat ≠ 40 kg
b. Rumusan H0 dan H1 secara statistic
“Target berat” secara statistic berarti “tyaraf populasi berat isi semen µ”. Jadi, terjemahan statistic untuk H0 dan H1 adalah H0 : µ = 40 dan H1 : µ ≠ 40
F. Kegunaan Hipotesis
Kegunaan hipotesis antara lain :
  1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang
  2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian
  3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
  4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan lesimpulan penyelidikan
G. Ciri-ciri Hipotesis
Cirri-ciri hipotesis yang baik :
  1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
  2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada diaantara variable-variabel
  3. Hipotesis harus dapat diuji
  4. Hipotesis hendaknya konsistensi dengan pengetahuan yang sudah ada
  5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sederhana dan seringkas mungkin
H. Menggali dan Merumuskan Hipotesis
Dalam menggali hipotesis, peneliti harus :
  1. Mempunyai banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak membaca literature-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
  2. Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat, objek-objek serta hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki
  3. Mempunyai kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang sesuai dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.
Good dan Scates memberikan beberapa sumber untuk menggali hipotesis :
  1. Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam tentang ilmu
  2. Wawasan serta pengertian yang mendalan tentang suatu wawasan
  3. Imajinasi dan angan-angan
  4. Materi bacaan dan loteratur
  5. Pengetahuan kebiasaan atau kegiatan dalam daerah yang sedanfg diselidiki
  6. Data yang tersedia
  7. Kesamaan
Sebagai kesimpulan, maka beberapa petunjik dalam merumuskan hipotesis dapat diberikan sebagai berikut :
  1. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan padat serta spesifik
  2. Hipotesis sebaiknya dinyatakan dalam kalimat deklaratif dan berbentuk pernyataan
  3. Hipotesis sebaiknya menyatakan hubungan antara dua atau lebih variable yang dapat diukur
  4. Hendaknya dapat diuji
  5. Hipotesis sebaiknya mempunyai kerangka teori 

KAPITASELECTA II KEBIDANAN KOMUNITAS


KAPITASELECTA II KEBIDANAN KOMUNITAS

  1. Persentase ibu hamil di suatu wilayah, dalam kurun waktu tertentu, yang pernah mendapat pelayanan antenatal sesuai standar. paling sedikit satu kali selama kehamilan disebut...

  1. Pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, yaitu minimal satu kali pada  triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga disebut...

  1. Jumlah semua ibu hamil di wilayah dalam kurun waktu satu tahun disebut....

  1. Presentase ibu bersalin di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu,yang ditolong persalinannya oleh tenakes disebut....

  1. Persentasi ibu hamil beresiko yang ditemukan oleh kader dan dukun bayi, dan kemudian dirujuk ke puskesmas atau tenakes, dalam kurun waktu tertentu disebut.....

  1. Persentase ibu hamil beresiko yang ditemukan baik oleh tenakes, maupun oleh kader/ dukun bayi yang tealah dipastikan oleh tenakes, yang kemudian ditindak lanjuti (dipantau secara intensif dan ditangani sesuai kewenangan dan/ atau dirujuk ketingkat pelayanan yang lebih tinggi),dalam kurun waktu tertentu disebut.....

  1. Ibu hamil yang punya faktor resiko dan resiko tinggi, kecuali ibu hamil normal disebut.....

  1. Presentase neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenakes 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada uimur 8-28 hari disebut.....

  1. Tujuan pembentukan Kader…

  1. Mengapa diperlukan PSM…

  1. Memberi jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat tersendiri dengan cara yang efektif merupakan tugas PMS sebagai…

  1. Memberikan keterangan dalam bidang yang dikuasai, beberapa factor rekomendasi tentang apa yang harus dipilih, merupakan PMS sebagai…

  1. Pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam  penanggulangan masalah kesehatan didaerah binaan dapat dilakukan kepada…

  1. Bila di wilayah saudara akan dilaksanakan program pengembangan masyarakat, langkah yang saudara lakukan adalah…

  1. Salah satu peran bidan dalam kesehatan masyarakat adalah sebagai pembaharu (change agent), Tujuannya adalah …

  1. Wujud nyata dari kegiatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan adalah…

  1. Pendekatan dlm strategi pengembangan PSM :

  1. Pola dalam strategi pengembangan PSM :

  1. Kelompok masyarakat yg termasuk dalam pola rekayasa manusia :

  1. Kelompok masyarakat yang termasuk dalam pola rekayasa social :

  1. Strategi dlm melakukan perubahan terncana (mnrt Robert C. & Keneth D.B) :

  1. Keluaran yang diharapkan dari Desa siaga adalah…

  1. Visi dari desa siaga adalah …

  1. Tujuan dari desa siaga adalah…
  1. Peran dan tanggung jawab masyarakat, antara lain…
  1. Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan diarahkan melalui 3 kegiatan, kecuali…

  1. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam macam-macam organisasi masyarakat…

  1. Proses dimana individu, kelompok, masyarakat dan swasta adalah pengertian dari…

  1. Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun informal mempunyai wawasan kesuma, ditandai dengan…
  1. Yang termasuk pemberian fasilitas fisik adalah…
  1. Untuk memunculkan dan menggerakan kesehatan dalam masyarakat…
  1. Pembentukan Kader ialah membantu masyarakat mengembangkan kemampuan mengenal dan memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi sesuat kemampuan, merupakan…
  1. Pemberian fasilitas fisik  merupakan…
  1. Salah satu bentuk PSM adalah Posyandu, tinggi rendahnya cakupan Posyandu dapat dilihat dari…
  1. Sebutkan pengertian dari peran petugas sebagai ahli…
  1. Tenaga yang berasal dari mayarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerjasama dengan masyarakat serta sukarela disebut…
  1. Kader, PKK, karang taruna, termasuk dalam…
  1. Menjadi perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakan kegiatan dibidang kesehatan berdasarkan azas…
  1. Pengertian ANTAR dalam desa siaga adalah…
  1. Bidan siaga dikatakan memiliki kriteria siap bila  …
  1. Krieria Bidan siaga menurut bidan adalah…
  1. Suatu desa dikatakan siaga bila ditandai adanya…
  1. Bidan siaga dikatakan memiliki kriteria jaga bila  …
  1. Alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (Puskesmas/kecamatan) secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah.…
  1. Tujuan khusus PWS KIA adalah…
  1. Prinsip Pengelolaan Program KIA bertujuan...
  1. Pemantapan Pelayanan KIA dewasa ini diutamakan pada kegiatan pokok yaitu...
  1. Dalam batasan pemantauan kegiatan yang bertujuan untuk menemukan ibu hamil berisiko yang dapat dilakukan oleh kader, dukun bayi, dan tenaga kesehatan adalah...
  1. Dalam batasan pemantauan kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan adalah...
  1. Dalam batasan pemantauan kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan adalah...
  1. Dalam batasan pemantauan kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan seterusnya untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung adalah...
  1. Kontak neonatal dengan tenaga kesehatan minimal dua kali disebut…
  1. Kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 0-7 hari disebut…
  1. Kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 8-28 hari disebut…
Target Imunisasi di Kecamatan Kulang kaling 85% . Hasil Pemantauan bulan Juni 2010 didapatkan

DESA
BULAN INI
BULAN LALU
CAKUPAN
Ciaul
15
20
70%
Bojong
12
10
45%
Genteng
25
23
85%
Tegalan
18
16
22%
Babakan
24
17
32%
PKM
28
20
89%

a.       Buatlah Grafik PWS
b.      Analisa hasil pemantauan tsb
c.       Mana desa yang paling baik?

55. Registrasi praktek bidan diatur dalam keputusan Menkes No…

56. Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang utk memberikan pelayanan yg meliputi …


57. Pengelola yan keb memiliki visi, misi, filosofi dan tujuan yan serta organisasi yan sebagai dasar utk
       melaksanakan tugas yan yg efektif dan efisien. Hal ini merupakan…

58. Kelengkapan registrasi sbgmana dimaksud ayat 1 antara lain meliputi …

59. Deteksi dini yang berkaitan dengan masalah kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, anak dan balita, disebut dengan…



28.  Untuk meningkatkan system kesehatan dalam menanggulangi kematian ibu dan bayi baru lahir pada tahun 2000 pemerintah mencanangkan program…

29.  Awal tahun 1990  ditempatkan bidan di desa untuk mendekatkan pelayanan  kebidanan dasar ataupun kegiatan...

30.  Di tingkat Kecamatan Puskesmas dilengkapi dokter dan bidan untuk memberikan pelayanan...

31.  Ditingkat kabupaten, sebagian besar rumah sakit memiliki dokter spesialis kebidanan dan kandungan sehingga mampu memberikan pelayanan...

32.  Tujuan pendekatan edukatif adalah  ...

33.  Dalam memberikan asuhannya hendaknya wanita sebagai fokusnya adalah ...

34.  Wanita yang mau melahirkan diberikan pilihan dalam mengambil keputusan tentang proses melahirkan adalah ...

68. Seluruh tugas yg menjadi tanggung jwb praktik profesi bidan dalam system pelayanan kesehatan yg bertujuan meningkatkan kes keluarga  dan masyarakat disebut…

69. Administrasi dan pengelolaan dalam pelayanan kebidanan merupakan…

70. Pengelola yan keb mempunyai program pengelolaan SDM, agar yan keb berjalan efisien dan efektif pelayanan kebidanan merupakan…


71. Suatu ciri profesi yg bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yg memberikan tuntutan bagi anggota dlm melaksanakan pengabdian profesi disebut…

72. Bidan dalam memberikan yankesmas sebagaimana dimaksud dlm ps 14 huruf c, berwenang utk …

73.Penerapan fungsi dan kegiatan yg menjadi tanggung jawab dlm memberikan yankeb kpd klien yg mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa bersalin, nifas, bayi setelah lahir serta KB. Disebut…


74. Upaya Departemen Kesehatan untuk mendekatkan pelayanan KIA agar terjangkau oleh seluruh masyarakat dilaksanakan melalui program…

75. Sesuai dgn standar yankeb pada standar VII “Standar asuhan” mempunyai beberapa definisi operasional  yaitu…

Jumat, 16 November 2012

KAPITA SELECTA 1 METODOLOGI PENELITIAN


KAPITA SELECTA 1 METODOLOGI PENELITIAN

1.      Ciri-ciri masyarakat ilmiah adalah...

2.      Pentingnya perumusan masalah adalah...

3.      Definisi masalah penelitian adalah...

4.      Pentingnya perumusan masalah adalah...

5.      Ciri perumusan masalah yang baik dilihat dari kontribusi dan orisinalitas adalah...

6.      Ciri perumusan masalah yang baik dilihat dari pernyataan permasalahan adalah...

7.      Ciri perumusan masalah yang baik dilihat dari aspek kelayakan (feasibility) adalah...

8.      Prasyarat utama peneliti dalam membuat perumusan masalah adalah...

9.      Sumber yang dapat digunakan untuk merumuskan masalah adalah...

10.  Langkah  persiapan dalam formulasi masalah adalah...

11.  PENGETAHUAN yang mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu…

12.  Teori tentang ada, misalnya Apa yang ingin diketahui dan seberapa jauh yang ingin diketahui, dalam pengetahuan disebut...

13.  Teori Tentang Mengetahui, bagaimana cara  mendapatkan   pengetahuan tersebut ? dalam pengetahuan disebut...

14.  Teori Tentang Nilai, apa nilai dari pengetahuan tersebut? dalam pengetahuan disebut...

15.  Yang termasuk dalam postulat ilmu adalah...

16.  Pernyataan yang termasuk dalam faham rasionalisme à berfikir rasional adalah...

17.  Pernyataan yang termasuk dalam empirisme adalah...

18.  Dalam metode keilmuan rasionalisme akan memberikan...

19.  Dalam metode keilmuan empirisme akan memberikan...

20.   Metode keilmuan adalah gabungan antara...

21.  Kelebihan dari metode ilmiah adalah...

22.  Kelemahan dari metode ilmiah adalah...

23.  Sekolompok masyarakat yang ingin tahu segala sesuatu dengan melakukan kegiatan pengkajian ilmiah untuk kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahauan disebut...

24.   Ciri-ciri masyarakat ilmiah adalah...

25.  Langkah  review awal rumusan masalah dalam formulasi masalah adalah...

26.  Langkah-langkah dalam melakukan formulasi masalah adalah...

27.  Hubungan antar konsep berdasarkan studi empiris disebut...

28.  Hubungan antara konsep yang dibangun berdasarkan hasil/hasil-hasil studi empiris terdahulu sebagai pedoman dalam melakukan penelitian...

29.  Konsep yang mempunyai nilai bervariasi disebut...

30.  Variabel yang variasi nilainya dipengaruhi atau tergantung oleh satu atau lebih variabel disebut...

31.  Variabel yang menjembatani var-bebas dgn var. terikat disebut...

32.  Variabel yang berpengaruh terhadap var-bebas disebut...

  1. Variabel yang berpengaruh terhadap var-bebas dan var-terikat disebut...
  1. Suatu penelitian ingin melihat hubungan penggunaan pil KB dengan kejadian kehamilan ektopik di RSCM, menurut saudara variabel dependent (terikat) pada penelitian ini adalah:
  1. Mengacu pada soal diatas, maka variabel independent (bebas) pada penelitian tsb adalah:
  1. Suatu variabel yang mempunyai tingkat perbedaan, ada kelipatan dan  mengakui adanya titik nol absolut, maka skala ukur  variabel tsb disebut sebagai :
  1. P ernyataan dibawah ini yang termasuk dalam skala  ordinal adalah: 
38.              Adalah cara pemilihan sample yang setiap sampling unitnya memiliki peluang sama untuk terpilih yang besarnya tidak sama dengan Nol adalah...

39.              Adalah pengambilan sample tanpa memikirkan probabilitas anggota populasi untuk terpilih dalam sampel adalah...

40.              Yang termasuk dalam Probabbilitas Sampling adalah...

41.              Dibawah ini yang termasuk dalam Non Probabbilitas Sampling adalah...

  1.  Skala pengukuran paling rendah yang dapat dimodifikasi ke skala yang dapat kita katagorikan kedalam skala yang lebih tinggi adalah…

  1. Yang termasuk dalam skala nominal  adalah…

44.              Kumpulan dari unit yang diambil dari suatu populasi studi dimana pengukuran dilakukan disebut…

45.              Kumpulan dari unsur/individu yang ciri cirinya akan diteliti. disebut…

46.              Unit yang mendasari rencana pengambilan sampel disebut…

47.              Kumpulan dari sampel unit dimana kita mengambil sample. disebut…

48.              Populasi penelitian yang baik adalah …

49.              Syarat Sampling Frame yg baik adalah...

50.              Tekhnik sampling yang baik adalah...

51.              Faktor-faktor yang mempengaruhi representatifitas sampel adalah...

52.              Memilih sampel yang berjarak teratur satu sama lain dari seluruh sampling frame.misal : setiap sepuluh rumah, setiap pasien kelima. Disebut...

53.              Ingin meneliti kejadian elephantiasis di Kelurahan Kalalahop tetapi penderita hanya ada tiga belas penderita maka jenis sampel yang diambil adalah ...

54.              Ingin mengetahui penghasilan penduduk masyarakat Kelurahan Dilakadut maka dilakukan stratifikasi masyarakat berdasarkan jenis pekerjaannya, lalu setiap jenis pekerjaan diambil 20 kepala keluarga sebagai sample. Pengambilan sample ini dsebut dengan...

  1. Ciri pokok suatu hipotesis adalah...
56.  Kegunaan hipotesis adalah...

57.  Kegunaan hipotesis dalam menentukan desain penelitian adalah...

58.  Penjelasan sementara yg diajukan ttg hubungan antara dua atau lebih fenomena terukur/variabel untuk pembuktian secara empirik disebut...

59.  Penggambaran /abstraksi suatu fenomena tertentu. Contoh : Konsep status gizi; mortalitas bayi; berat badan; dll disebut...

Variabel yang variasi nilainya dapat mempengaruhi variabel lain  disebut...