Kamis, 09 Agustus 2012

DISMENOREA


DISMENOREA
                                              Syafrudin, SKM, M.Kes.

Latar Belakang

Haid atau menstruasi merupakan peristiwa perdarahan periodik dan siklik dari rahim (uterus) yang terjadi setiap bulan, disertai pelepasan selaput lendir rahim atau endometrium. Haid atau menstruasi merupakan kematangan biologik seorang wanita. Sebagian besar remaja akan mendapat haid pertama pada umur 10-12 tahun. Paling lambat 15 tahun. Bila setelah umur 16 tahun belum juga mendapat haid disebut amenorea primer, untuk keadaan ini diperlukan pemeriksaan menyeluruh. Mulai dari perkembangan seks skunder seperti pertumbuhan buah dada, rambut ketiak dan kemaluan.
Peristiwa haid yang ditentukan oleh somato-psikik sifatnya kompleks, meliputi unsur-unsur hormonal, biokimiawi dan psikososial sering disertai gangguan fisik dan mental. Menurut Jeffcoate hanya kira-kira 20% diantara para wanita tidak mengalami gangguan apapun.
Pada remaja gangguan haid lebih sering terjadi, gangguan yang sering dialami remaja antara lain:
·           Haid tidak teratur, meliputi datangnya haid selama beberapa bulan (amenorea) terutama dalam 3 tahun pertama setelah menarche.
·           Haid yang berlebihan baik dalam jumlah maupun lama haid (hipermenorea)
·           Nyeri haid (dismenorea).
·           Premenstrualkelainan sindrom
Penyebab gangguan haid dapat karena kelainan biologik (organik atau disfungsional), dapat pula karena psikologik seperti keadaan “stress” dan gangguan emosi atau gabungan biologik dan psikologik.



DISMENORHEA
A.       Pengertian
·           Dismenorea merupakan perasaan nyeri pada waktu haid dapat berupa kram ringan pada bagian kemaluan sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari-hari.
·           Menstruasi yang sangat menyakitkan terutama terjadi pada perut bagian bawah dan punggung serta biasanya seperti kram, dikenal sebagai dismenorea.

B.       Macam-macam Dismenorea
Dismenorea dilihat dari penyebabnya dibagi menjadi 2 yaitu:
1.        Dismenorea Primer
·           Dismenorea primer yaitu nyeri haid yang terjadi tanpa terdapat kelainan anatomis alat kelamin.
·           Dismenorea primer merupakan suatu ciri-ciri siklus ovulasi dan bisa timbul pada 6 sampai 12 bulan menarche
·           Dismenorea primer merupakan kejadian yang paling banyak terjadi dalam 3 tahun pertama setelah menarche.

a.        Sebab dismenorea primer
Penyebab amenorea primer diduga disebabkan oleh:
§   Peningkatan kadar prostaglandin menstimulasi kontraksi rahim (iskemia)
§   Faktor-faktor psikologis
§   Faktor-faktor servikal
Faktor-faktor psikologi dapat mengubah persepsi nyeri tetapi tidak bersifat khas bagi masalah dismenorea. Tidak ada bukti stenosis servikal yang meyakinkan pada pasien dismenorea, jadi tidak ada dasar untuk memberatkan dua faktor terakhir ini sebagai penyumbang utama pada masalah dismenorea primer.


b.        Tanda-tanda klinik amenorea primer
§   Permulaan awal
90% mengalami gejala di dalam 2 tahun menarkhe.

§   Lama berlangsungnya dan jenis nyeri
Ø  Dismenorea dimulai beberapa jam sebelumnya atau segera setelah permulaan haid dan biasanya berlangsung 48-72 jam(2-3 hari).
Ø  Nyeri diuraikan sebagai mirip kejang dan biasanya paling kuat pada perut bawah dan dapat menyebar ke punggung atau paha sebelah dalam.

§   Gejala yang menyertai
Ø  Mual dan muntah-muntah
Ø  Rasa lelah
Ø  Diare
Ø  Nyeri pinggang bawah
Ø  Nyeri kepala

§   Pemeriksaan pada pelvis
Normal

c.         Terapi dismenorea primer
§   Upaya umum
Penentraman dan penjelasan.

§   Upaya medis
Ø  NSAID
Ø  Pil kontraseptif oral
Ø  Progesteron
Ø  Tokolitik
Ø  Analgetik


§   Upaya pembedahan (hindari)
Ø  Dilatasi dan kuretase
Ø  Neurektomi presakral
Ø  Pengirisan ligamen uterosakral

§   Upaya yang lain
Ø  Psikoterapi
Ø  Hipnoterapi
Ø  Stimulator saraf transkutan

2.        Dismenorea Sekunder
·           Dismenorea sekunder digambarkan sebagai rasa sakit saat menstruasi yang muncul setelah wanita mengalami siklus menstruasi tanpa adanya rasa sakit yang bermakna.

·           Dismenorea sekunder yaitu nyeri haid yang berhubungan dengan kelainan anatomis alat kelamin.

a.        Sebab-sebab dismenorea sekunder
§   Penyakit Radang Panggul (PRP)
§   Endometriosis
§   Mioma uteri
§   Polip endometrium
§   Kanker uteri
§   Pemakaian IUD atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) dapat berperan terhadap terjadinya dismenorea.


b.        Tanda-tanda klinik dismenorea sekunder
§   Endometriosis
Nyeri berekstensi ke fase pra-haid atau tahap pasca haid atau dapat berlanjut terus. Juga dapat mengalami dispareunia berat, munculnya bercak-bercak sebelum haid dan nodul pelvis yang nyeri (terutama pada ligamentum uterosakral). Serangan biasanya pada umur dua puluhan atau tiga puluhan.

§   Radang pelvis
Pada awalnya nyeri mungkin merupakan haid, tetapi sering pada tiap haid ini berekstensi ke fase pra-haid. Dapat mengalami perdarahan antar-haid, dispareunia dan nyeri tekan pelvis.

§   Fibroid, adenomiosis
Dismenorea berhubungan dengan perasaan nyeri yang tumpul di pelvis. Rahim biasanya secara klinik membesar dan mungkinagak nyeri.

§   Kongesti pelvis
Sakit pelvis tumpul yang tidak jelas biasanya semakin buruk pada masa pra-haid. Sering merupakan riwayat masalah seksual.

c.         Terapi dismenorea sekunder
§   Penanganan pada dismenorea sekunder bergantung pada diagnosis.
§   Penanganan terdiri atas terapi penyakit yang mendasari.


         I.           Kesimpulan
Haid merupakan proses fisiologik yang kompleks. Peristiwa haid ditentukan oleh proses somato-psikik meliputi unsus-unsur hormonal, biokimiawi dan psikososial, sering disertai gangguan fisik dan mental. Interaksi ini berpengaruh terhadapkeluhan yang dirasakan pada saat haid.
Banyaknya dan sifatnyagangguan sangat individual, wanita yang sangat    emosional memberi arti yang berlebihan pada peristiwa haid, sedang wanita yang baik keseimbangan psikologiknya menganggapnya sebagai hal yang biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar