Kamis, 09 Agustus 2012


HIPOTERMI PADA BAYIDAN PENCEGAHANNYA
Syafrudin, SKM, M.Kes.

A.                HIPOTERMI

Suhu Tubuh Abnormal dalam hal ini rendah dapat disebabkan oleh karena terpapar dengan lingkungan yang dingin ( suhu lingkungan yang rendah, permukaan yang dingin atau basah)
Hipotermi dapat terjadi secara cepat pada bayi sangat kecil karena pada bayi kecil memiliki simpanan lemak yang sangat sedikit dalam tubuhnya atau bayi yang diresusuitasi atau dipisahkan dari ibu. Dalam kasus ini, suhu dapat cepat turun < 35 derajat celcius. Hipotermi juga mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun berada di dalam ruangan yang relatif hangat. Hipotermi merupakan salah satu dari sepsis. 

B.                 MEKANISME KEHILANGAN PANAS
Bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara-cara berikut :
*     Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan dan diselimuti
*     Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah  dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme kondusi apabila bayi diletakkan diatas benda-benda tersebut.
*     Konveksi adalah kehilangan panas yang tejadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi konveksi aliran udara dari kipas angain, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin ruangan.
*     Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi ( walaupun tidak bersentuhan secara langsung. ).

C.                MENCEGAH KEHILANGAN PANAS
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya sebagai berikut:
*     Keringkan bayi dengan seksama
Pastikan tubuh bayi dikeringkan segera lahir untuk mencegah kehilangan panas yang disebabkan oleh evaporasi cairan ketuban pada tubuh bayi. Keringkan bayi dengan handuk atau kain yang telah disiapkan di atas perut ibu. Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya
*     Selimuti bayi dengan selimut atau kan bersih dan hangat
Segera setelah mengeringkan tubuh bayi dan memotong tali pusat, ganti handuk atau kain yang dibasahi oleh cairan ketuban kemudian selimuti tubuh bayi dengan selimut atau kain yang hangat, kering dan bersih. Ganti handuk, selimut atau kain yang basah telah diganti dengan selimut atau kan yang baru ( hangat, bersih, dan kering )
*     Selimuti bagian kepala bayi
Pastikan bagian kepala bayi ditutupi atau diselimuti setiap saat. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.

*     Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Anjurkan ibu untuk menyusukan bayinya segera setelah lahir. Sebaiknya pemberian asi harus dimulai pada satu jam pertama kelahiran
*     Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya ( terutama jika tidak berpakaian ), sebelum melakukan penimbangan terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat badan bayi yang dinilai dari selisih berat bayi pada saat berpakaian dikurangi dengan berat pakaian. Bayi sebaiknya dimandikan sedikitnya enam jam setelah lahir. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir dapat menyebabkan hipotermia yang sangat membahayakan kesehatan bayi baru lahir
*     Tempatkan Bayi di lingkungan yang hangat
Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. Idealnya bayi baru lahir ditempatkan di tempat tidur yang sama dengan ibunya di tempat tidur yang sama. Menempatkan bayi bersama ibunya adalah cara yang paling mudah untuk menjaga agar bayi tetap hangat, mendorong ibu segera menyusukan bayinya dan mencegah paparan infeksi pada bayi

D.                JENIS-JENIS HIPOTERMI
Menurut suhunya Hipotermi dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
*     Hipotermi Berat
Suhu bayi mencapai < 35 derajat Celcius karena bayi terpapar oleh suhu lingkungan yang rendah, waktu timbulnya kurang dari 2 hari. Tanda-tanda dari hipotermi berat adalah Bayi mengalami gangguan nafas bahkan sudah pelan dan dalam, Denyut Jantung kurang dari 100 kali/ menit, malas minum, letargi, kulit teraba keras, kulit berwarna biru, bila disentuh dingin
*     Hipotermi Sedang
Suhu bayi antara 35 derjat celcius – 36,4 derajat celcius karena bayi terpapar suhu lingkungan yang rendah, waktu timbulnya kurang dari 2 hari. Tanda-tanda dari hipotermi sedang adalah Bayi mengalami gangguan nafas, denyut jantung kurang 100 kali/menit, malas minum dan letargi, kulit bayi berwarna biru bila disentuh terasa dingin

E.                 ASUHAN PADA BAYI HIPOTERMI
*     Jika bayi tersebut mengalami Hipotermi Berat, maka asuhan yang diberikan adalah :
·         Segera hangatkan bayi dibawah pemancar panas yang telah dinyalakan sebelumnya, bila mungkin. Gunakan inkubator atau ruangan hangat bila perlu. Jika tidak ada pemancar gunakan botol air hangat, pastikan kulit bayi tidak menyentuh langsung karena bisa meneyebabkan luka bakar. Pastikan juga sumber panas sudah diganti sebelum mulai dingin
·         Ganti baju yang dingin dan basah bila perlu. Beri pakaian yang hangat, pakai topi dan selimut dengan selimut hangat
·         Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi sering diubah
·         Bila bayi dengan gangguan nafas ( frekwensi napas lebih dari 60 atau kurang 30 kali/menit, tarikan dada, merintih saat ekspirasi, maka segera bawa ke dokter
·         Nilai tanda kegawatan pada bayi seperti adanya gangguan napas, kejang atau tidak sadar setiap jam dan nilai juga kemampuan minum setiap 4 jam sampai suhu tubuh kembali dalam batas normal
·         Anjurkan ibu untuk menyusui
·         Periksa suhu tubuh bayi setiap jam. Bila suhu naik paling tidak 0.5 derajat Celcius/jam berarti upaya menghangatkan bayi berhasil, kemudian lanjutkan dengan memeriksa suhu bayi setiap 2 jam
·         Setelah suhu bayi normal maka lanjutkan perawatan untuk bayi dan pantau bayi selama 12 jam kemudian, dan ukur suhunya setiap 3 jam
*     Jika bayi tersebut mengalami Hipotermi Sedang, maka asuhan yang diberikan adalah
·         Ganti pakaian yang dingin dan basah dengan pakaian yang hangt, memakai topi dan selimuti dengan selimut hangat
·         Bila ada ibu, anjurkan menghangatkan bayi dengan melakukan kontak kulit dengan kulit atau metode Kanguru yaitu taruh bayi diatas tubuh bayi dan rawat bayi seperti kanguru, metode ini tidak bisa dilakukan jika bayi mengalami sepsis, atau gangguan napas serta ibu yang memiliki penyakit berat.
·         Sesering mungkin ubah posis bayi
·         Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering. Bila bayi tidak dapat menyusui berikan asi peras menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum
·         Beritahu ibu untuk mengamati tanda kegawatan pada bayi misalnya gangguan napas, kejang dan tidak sadar. Dan segera mencari pertolingan atau bawa ke dokter jika terjadi hal tersebut
·         Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu naik minimal 0.5 derajat celcius/jam berarti usaha menghangatkan berhasil, lanjutkan memeriksa suhu tiap 2 jam

  
KESIMPULAN

            Hipotermi terjadi bila suhu bayi kurang dari 36 derajat celcius. Hipotermi dapat terjadi dengan cepat pada bayi kecil atau bayi yang diresusitasi atau dipisahkan dari ibunya. Hipotermi dapat dibagi menjadi 2 yaitu Hipotermi sedang dan berat, keduanya memiliki penanganan yang berbeda-beda.
Hipotermi atau kehilangan panas juga dapat disebabkan melalui cara-cara Evaporasi, Konduksi, Konveksi, dan Radiasi. Cara mencegah kehilangan panas yaitu:
·         Mengeringkan bayi dengan seksama
·         Slimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
·         Selimuti bagian kepala bayi
·         Anjurkan ibu untu menyusui dan memeluk bayinya
·         Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
·         Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar