Kamis, 09 Agustus 2012

BOUNDING ATTACHMENT


BOUNDING ATTACHMENT
Syafrudin, SKM, M.Kes.

Latar Belakang
         Seorang bayi baru lahir, mempunyi kemampuan yang banyak misalnya dapat mencium, merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sagat sensitive terhadap suhu dan sentuhan dan selama satu jam pertama setelah melahirkan, mereka sangat waspada dan siap untuk mampeljari dunia baru mereka. Adanya kontak kulit segera antara ibu dan bayi akan membantu agar bayi tetap dalam keadaan hangat. Sejalan dengan perkembanngan bulan – bulan pertamam kehidupan bayi dan ibunya saling mengadakan hubungan dan ikatan batin. Jika seorang ibu konsisten dalam responnya terhadap kebutuhan bayi dan mampu menafsirkan dengan tepat isyarat seorang bayi, perkembangan bayi akan terpacu dan terbentuknya ikatan batin yang kokoh. Keberhasilan dalam hubungan ikatan batin antara seorang bayi denngan ibunya dapat mempengaruhi hubungan sepanjang masa.


A.       PENGERTIAN BOUNDING ATTACHMENT
Secara harfiah kata Bounding dapat diartukan sebagai ikatan dan attachment adalah sentuhan.
Attachment adalah proses penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan yang tulus dari orang tua terhadap anaknya dan memberi dukungan asuhan dalam perawatannya.
Bounding adalah masa sensitive pada menit pertama dan beberapa jam setelah dan kelahiran dimana kontak ibu dan ayah ini akan menentukan tumbuh kembang anak menjadi optimal.
Selain pengertian tersebut bounding attachment dapat di artikan pula sebagai berikut :
1.      Bounding attachment  adalah interaksi orang tua dan bayi secara nyata baik fisik, emosi dan sensorik pada menit – menit dan jam – jam pertama segara setalah bayi lahir, ( Klause dan Kennel,1983 ).
2.      Bounding menurut Nelson ( 1986 ) adalah dimulainya interaksi emosi sensorik fisik antara ornag tua dan bayi segera setelah lahir, sedangkan Attachment adalah ikatan yang terjalin diantara individu meliputi pencurahan perhatian, hubunngan emosi dan fisik yang akrab.
3.      Menurut Bennet dan Brown ( 1999 ) pengertian Bounding adalah terjadinya hubungan orang tua dan bayi sejak awal kehidupan, sedangkan attachment adalah pencurahan kasih sayang diantara individu.
4.      Bounding Attachment adalah permulaan saling mengikat  antara orang-orang seperti antara orang tua dan anak pad pertemuan pertama, ( Brozelton dalam Bobak, 1995 ).
5.      Parmi ( 2000 ) mendefinisikan sebagai suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling menrespon antara orang tua dan bayi lahir.
6.      Menurut Perry ( 2002 ) Bounding adalah proses  pembentukan attachment atau bangunan ikatan, dan Attachment adalah suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan denga kualitas – kualitas khusus yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
7.      Bounding Attachment yaitu suatu peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterkaitan batin antara oranng tua dan bayi, ( subroto Cit Lestari, 2002 ).




B.       BOUNDING DAN ATTACHMENT DALAM PERKEMBANGAN ANAK
Kesuksesan bounding dan attachment antara ibu – anak selama periode awal masa anak ( usia 0 – 3 ), merupakan dasar untuk terbentuknya hubungan yang sehat bagi anak dalam kehidupan selanjutnya.
Bagi anak usia 0 – 6 bulan, kurang interaksi dengan ibunya dalam pembentukan ikatan akan menimbulkan penyimpangan pola perilaku seperti : menarik diri, menyakiti diri sendiri atau orang lain dan sebagainya. Jika keadaan ini tidak segera diatasi, maka akan memunculkan problem – problem perilaku pada tahap perkembangan selanjutkan.
Menurut Steel dan Pollack : Dalam parenting proses terdapat dua komponen yang mempengaruhi fungsi keibuan, dua komponen tersebut adalah :
1.       Keterampilan kognitif – motorik meliputi aktivitas perawatan anak seperti menyusui, menggendong, mengganti pakaian, memandikan dan melindungi dari bahaya.
2.       Keterampilan – afektif meliputi perilaku – perilaku kelembutan, perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan anak, disini emosional ibu memegang peranan yang sangat besar. Kedua komponen tersebut berpengaruh terhadap penyediaan lingkungan, dimana kebiasaan terhadap perawatan anak dipraktekkan.

C.       CARA MELAKUKAN BOUNDING ATTACHMENT
Salah satu cara melakukan bounding attachment adalah bayi yang baru lahir dikeringkan kemudian diberikan pada ibu, diletakkan diantara perut ibu dan dada ibu untuk didekap dan diberikan ASI  untuk pertama kali.
Respon – respon berikut merupakan respon yang terjadi antara ibu dan bayi sejak terjadi kontak awal hingga tahap perkembangan selanjutnya, yaitu :
1.       Touch ( sentuhan )
Sebuah penelitian menunjukan bahwa dalam kontak pertama antara ibu dan bayinya, terjadi perilaku menyentuuh tanpa kecuali pada ibu muda atau tua, primipara atau multipara, menikah atau tidak. Ibu memulai dengan sebuah ujung jarinya memeriksa bagian kepala dan ekstermitas bayinya. Dalam waktu singkat secara terbuka perabaan digunakan untuk membelai tubuh, dan mungkin bayi akan dipeluk dilengan ibu, gerakan dilanjutkan sebagai usapan lembut untuk menenangkan bayi, bayi akan merapat pada payudara ibu, menggenggam satu jari atau seuntai ranbut dan terjadilah ikatan antara keduanya.

2.       Eye to eye contact ( kotak mata )
Kesadaran untuk membuat kontak mata dilakkukan kemudian dengan segera, sebagian ibu berpendapat bahwa sesuatu dari bayinya terdapat kemiripan dengan dirinya dan mereka sangat dekat sekali. Kontak mata mempunyai efek yang erat terhadap perkembangan dimulainya hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting dalam hubungan manusia pada umumnya.

3.       Odor ( bau badan )
Perilaku lain antara ibu dan bayi yang sangat responsive adalah bau badan masing – masing diantara mereka. Para ibu berpendapat terhadap bau badan bayi saat lahir dan dicatat bahwa tiap anak mempunyai bau badan berasal darinya. Hal ini terjadi lebih awal, dimana bayi belajar secara cepat untuk mengenal bau badan ibunya dari dari air susu ibunya sendiri.

4.       Body warm ( kehangatan tubuh )
Ibu dan bayi tampak menikmati saat saling berbagi kehangatan tubuh masing-masing. Peneliti telah membutikkan bahwa bayi tidak kehilangan panas tubuhnya jika perlindungan yang layak diberikan, misalkan : jika di keletakkan diatas perut ibunya setelah lahir dan di keringkan segera. Bayi tampak nyaman bersentuhan dengan kehangatan tubuh ibunya.

5.       Voice ( suara )
Hal lain yang menarik perhatian adalah respon antara ibu – bayi yang berupa suara masing – masing. Yang dinantikan orang tua adalah tangisan pertama bayi. Dari tangisan tersebut, ibu menjadi tenang karena merasa bayinya baik-baik saja ( hidup ), dan selanjutnya dapat memulai tingkah laku mengenali suara masing – masing. Bayi akan terjaga saat orang tua berbicara  dengan suara yang tinggi dan menoleh kearah mereka.

6.       Entrainment ( logat )
Bayi yang baru lahir menemukan perubahan structur pembicaraan dari orang dewasa ( Condon dan Sander, 1974 ). Artinya bahwa bayi sudah berkembang yang ditentukan secara kultur dalam berbicara, jauh sebelum ia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Dengan demikian terdapat salah satu yang akan lebih banyak dibawanya dalam memulai berbicara ( logat ).

7.       Biorhythmicity ( irama kehidupan)
Janin dalam rahim dapat dikatakan meyesuaikan diri dengan irama alamiah bayinya seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugasnya setelah lahir, sehingga dicatat lebih awal adalah untuk menyatakan irama dirinya sendiri. Orang tua dapat mambantu proses ini dengan memberikan perawatan penuh kasih sayang secara konsisten dan dengan menggunakan tanda keadaan bahaya bayi untuk mengembangkan respon bayi dan interaksi sosial serta kesempatan untuk belajar.

D.       PERILAKU ORANG TUA YANG MEMPENGARUHI ADANYA IKATAN KASIH SAYANG
1.       Perilaku yang mendukung :
o   Menatap, mencari cirri khas anak
o   Kontak mata
o   Memberikan perhatian
o   Menganggap anak sebagai individu yang unik
o   Menganggap anak senagi anggota keluarga
o   Memberikan senyuman
o   Berbicara / bernyanyi
o   Menunjukkan kebanggaan pada anak
o   Mengajak anak pada setiap acara keluarga
o   Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan anak
o   Bereaksi positif terhadap perilaku anak

2.       Perilaku yang menghambat :
©      Menjauh dari anak, tidak memperdulikan kehadirannya, menghindar, menolak untuk menyentuh anak
©      Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga yang lain, tidak memberikan nama
©      Menganggap anak sebagai sesuatu yang tidak disukainya
©      Tidak menggenggap jarinya
©      Terburu – buru dalam menyususui
©      Menunjukkan kekecewaan pada anak tidak berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan anak

  
A.       KESIMPULAN
Bounding Attachment adalah proses penggabungan berdasarkan cinta, penerimaan yang tulus dari orang tua terhadap anaknya dan kontak antara bayi, ibu dan ayah yang akan menentukan tumbuh kembang anak menjadi optimal serta memberi dukungan asuhan dalam perawatannya. Salah satu cara melakukan bounding attachment adalah dengan cara meletakkan bayi baru lahir yang sudah dikeringkan diantara perut dan dada ibu untuk diberi ASI yang pertama kali. Respon yang terjadi antara ibu dan bayi sejak terjadi kontak awal hingga tahap perkembangan selanjutnya, yaitu : touch (sentuhan), eye to eye contact (kontak mata), odor (bau badan), body warm (kehangatan tubuh), voice (suara), entrainment (logat), biorhythmicity (irama kehidupan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar