Senin, 14 September 2020

KONSEP SEHAT SAKIT

 KONSEP SEHAT SAKIT

                                                               Dr. Safrudin SKM. M.Kes.

 

A.     DEFINISI SEHAT MENURUT WHO (1947)

Sehat adalah suatu keadaa yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan.


B.      DEFINISI KESEHATAN MENURUT UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 1

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari bada, jiwa dan sosial yang  memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

 

C.      KESIMPULAN DEFINISI SEHAT

Suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual, dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.


D.     DEFINISI SAKIT

Keadaan dimana fisik, emosinal, intelektual, sosial, dan perkembangan seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit, bisa juga karena pengaruh luar.

E.      PERILAKU SAKIT

Perilaku orang sakit meliputi:

·                             Cara seseorang memantau tubuhnya

·                             Cara seseorang mendefiniskan gejala yang dialaminya

·                             Cara melakukan pencegahan

·                             Cara menggunakan sistem layanan kesehatan

F.       FAKTOR PERILAKU SAKIT

       Faktor Internal meliputi:

·         Perspektif

·         Jenis Penyakit

Faktor Eksternal meliputi :

·         Lingkungan

·         Ekonomi

·         Latar belakang budaya

·         Sistem layanan kesehatan

 

G.     TAHAP-TAHAP PERILAKU SAKIT

·         Mengalami gejala

·         Asumsi tentang peran sakit

·         Kontak dengan pelayanan kesehatan

·         Peran klien dependen atau ketergantungan

·         Pemulihan dan rehabilitasi


H.     DAMPAK SAKIT

v  Perubahan perilaku dan emosi

Reaksi individu berbeda-beda, bisa anisietas, stress, syok, marah dan depresi

v  Peruabahan peran keluarga

Tidak mampu melakukan perannya dengan baik

v  Perubahan citra tubuh

Perubahan pada bentuk tubuh, reaksi tiap individu berbed-beda

v  Perubahan konsep diri

Misal akibat penyakit, seseorang tidak lagi dimintai pendapat untuk pengambilan keputusan dalam keluarga

v  Terjadi dinamika keluarga

Merupakan proses keluarga melakukan fungsi dan megambil keputusan. Akibat sakit, contoh kepala kleuarga sebagai pengambil keputusan tertinggi, tidak dapat menjalankan peran, maka pengambilan keputusan ditunda

 

 

Aspek-Aspek Pendukung Kesehatan

Banyak orang berpikir bahwa sehat adalah tidak sakit, maksudnya apabila tidakada gejala penyakit yang terasa berarti tubuh kita sehat. Padahal pendapat itu kurang tepat. Ada kalanya penyakit baru terasa setelah cukup parah, seperti kanker yang diketahui setelah stadium 4. Apakah berarti sebelumnya penyakit kanker itu tiak ada? Tentu saja ada, tetapi tidak terasa. Berarti tidak adanya gejala penyakit bukan berarti sehat.

Sehat sesungguhnya adalah suatu kondisi keseimbangan, dimana seluruh sistem organ ditubuh kita bekerja dengan selarasa. Faktor-faktor ynag mempengaruhi keselarasan tersebut berlangsung seterusnya adalah:

1.      Nutrisi yang lengkap dan seimbang

2.      Istirahat yang cukup

3.      Olahraga teratur

4.      Kondisimental, sosial dan rohani yang seimbang

5.      Lingkungan yang bersih

I.        Pengertian Penyakit

Istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas.

Proses perjalanan penyakit dibedakan atas:

a)      Fase sebelum sakit

Ditandai dengan keseimbangan antar agen (kuman penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan lingkungan.

b)      Fase mulai sakit

Yang akhirnya sembuh atau mati

J.        Hubungan Antara Sehat, Sakit, dan Penyakit

Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas. Hubungan sehat, sakit, dan penyakit adalah

o   Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.

o   Sebagai manifestasi seseorang dengan lingkungan.

o   Gangguan kesehatan. Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.

Antara factor : host – agent – environment.

K.      Faktor Yang Mempengaruhi Diri Seseorang Tentang Sehat

1.      Status Perkembangan

-          Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.

-          Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkpkan dan cara mengatasinya.

-          Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhdap individu dan membantu mengatasi perilaku-perilaku selanjutnya.

2.      Pengaruh Sosiokultural

-          Masing-masing budaya punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari orangtua pada anaknya.

-          Contoh : Pada orang cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang. Orang dengan ekonomi rendah memandang flu sebagai sesuatu yang biasa dan masih merasa sehat.

3.      Pengalaman Masalalu

-          Seseorang dapat merasakan nyeri, sakit atau tidak berfungsi keadaan norma karena pengaalman sebelimnya.

-          Membantu menentukan definisi seseorang tentang sehat.

4.      Harapan Seseorang Tentang Dirinya

-          Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat.




L.       TAHAPAN SAKIT MENURUT SUCHMAN

 1.  Tahapan mengalami gejala

ü  Tahap transisi: seseorang percaya bahwa ada kelainan dala tubuhnya, seperti merasa dirinya tidak sehat atau merasa timbulnya berbgai gejala atau merasa ada bahaya.

ü  Mempunyai 3 aspek:

Ø  Secara fisik: nyeri, panas tinggi

Ø  Kognitif : inteprestasi terhadap gejala

Ø  Respon emosi terhadap ketakutan atau kecemasan

ü  Konsultasi dengan orang terdekat: gejala+ perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan dirumah.

2.      Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick role)

ü  Penerimaan terhadap sakit.

ü  Individu mencari kepastian sakitnya keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.

ü  Mencari pertolongan dari profesi kesehatan, yang lain mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman atau keluarga.

ü  Akhir dari tahap ini dapat ditemukan gejala bahwa telah berubah dan merasa lebih baik. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman selanjutnya.

3.      Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

ü  Individu yang sakit  : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.

ü  3 tipe informasi:

Ø  Validasi keadaan sakit

Ø  Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti

Ø  Keyakinan bahwa mereka akan baik

ü  Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali pada profesi kesehatan.

4.      Tahap ketergantungan

ü  Jika profesi kesehatan memvalidasi (memantapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yang tergantung untuk memperoleh bantuan, setiap orang mempunyai tingkat ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.

ü  Setiap orang mempunyai tingkat ketergantungan yang berbeda sesuai kebutuhan

ü  Perawat mempunyai tugas :

Ø  Mengkaji keutuhan ketergantungan pasien dikaitakn dengan tahap perkembangan

Ø  Support terhadap perilaku yang mengarah pada kemandirian

5.      Tahap penyembuhan

ü  Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembalii pada peran sakit dan fungsi sebelum sakit.

ü  Kesiapan untuk fungsi sosial.

 

ü  Perawat mempunyai tugas :

a.      Membantu pasien untuk berfungsi dengan meningkatkan kemandirian

b.      Memberi harapan dan support

M.   Ciri-Ciri Sehat dan Sakit

Ciri-Ciri Sehat :

1.      Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit.

2.      Semua organ tubuh berfungsi normal

3.      Suhu normal 36,5 - 37,5

4.      Tubuhnya sehat, bugar dan tidak lemas

5.      Wajahnya berseri, tidak nyeri, emosi stabil

6.      Tidak ada gangguan fisik, psikis, maupun sosial

7.      Selalu berpikir positf

8.      Mampu melaksanakan segala kegiatan dengan baik

Kesehatan mental (jiwa) mencangkup 3 komponen yaitu, pikiran, emosional, dan spiritual.

1.      Pikira sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.

2.      Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan e,osinya, misalnya takut, gembira, khawatir,sedih, dan sebagainya.

3.      Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengeskpresikan sykur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.

4.      Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa tanpa membedakan ras, suku, agama, atau golongan, kepercayaan, status sosial dan sebagainya, serta saling toeran dan menghargai

5.      Kesehatan aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu dapat  produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidpunya sendiri atau keluarga secara finansial. Bagi mereka yangg belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan) dengan sendirinya ini tidak berlaku.Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut , yang berlaku adalah produktif secra sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan masyakarat lainnya bagi usia lanjut.

            Ciri-Ciri Sakit

1.      Suhu abnormal

2.      Tubuhnya lemas, lunglai, letih dan tidak semangat dalam melakukan segala aktivitas

3.      Wajahnya pucat dan tubuh terasa nyeri

4.      Adanya gangguan fiisk, psikis, maupun sosisal

5.      Selalu berpikir bahwa diirinya sakit (sugesti)

 

N.     Rentang Sehat Sakit

 

v  Model Rentang Sehat Sakit (Neuman)

v  Menurut Neuman (1990) : sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu, yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal, dengan energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total.

a)      Rentang ini diawali dari satu status kesehatan sehat normal, sehat sekali dan sejahtera. Dikatakan sehat bukan hanya bebas penyakit tetapi juga meliputi seluurh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial, daan spiritual.

b)      Batasan sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang semurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO 1947).

            Rentang Sakit

a)      Rentang sakit merupakan rangkaian dalam konsep sehat sakit.

b)      Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis, dan kematian

c)      Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri.

d)      Sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal dimana individu sebagai totalitas  dari keadaan organisme sebagai sistem biologis adaptasi sosial (Parsons, 1972)

Sehat Sakit  Penyakit  Sembuh  Sehat


O.     Fase – Fase Sakit

1.      Fase Latent

Fase dimana seseoran sudah terinfeksi mikroorganisme, karena badan seseorang baik maka gejala-gejala dan tanda-tanda serta keluhan belm ada, sehingga aktivitas sehari-hari dapat dilakukan.

2.      Prodromal

Pada fase ini seseorang sudah terdapat peningkatan, bahwa diirnya sakit seperti tidak enak badan atau kadang-kadang lemas.

3.      Akut

Tanda dan gejala akan bertambah dan semakin lengkap, bentuknya disini seseorang baru sadar bahwa dirinya sakit, kadang-kadang emosinya tidak stabil dan mudah marah, dan ia hanya mampu memikirkan dirinya sendiri dan penyakitnya.

4.      Resolusi

Individu perlu tindakan yang sifatnya mengembalikan secara normal.

Perubahan Perilaku Saat Sakit

1.      Aadanya perasaan ketakutan

Perunahan perilaku ini dapat terjadi pada semua orang dengan ditandai adanya perasaan takut sebagai dampak dari rasa sakit.

Apabila dampak penerimaan terhadap sakitnya serta dampak dampak yang ditimbulkan belum dapat diterima secara penuh pada seseorang yang mengalami sakit, maka orang tersebut akan terhantui perasaan ketakutan dan apabila ini dibiarkan maka akan menggangggu kesehatan mental seseorang.

2.      Menarik diri

-          Pada orang yang sakit akan selalu mengalami rasa kecemasan.

-          Tingkat kecemasan yang dialami tiap individu saat sakit berbeda-beda

-          Untuk mengurangi kecemasan, maka seseorang akan berprilaku diam jika tidak diberi pertanyaan

-          Hal tersebut sebagai bentuk upaya menghindari kecemasan

3.      Egosentris

-          Perilaku ini dapat terjadi pad aorang sakit yang ditandai dengan selalu banyak mempersoalkan dirinya sendiri dan tidak mau mendengarkan orang lain

-          Perilaku ini juga ditujukan dengan selalu bercerita entang penyakitnya

4.      Sensitif terhadap persoalan kecil

-          Pada orang sakit perubahan perilaku ini biasanya selalu ditimbulkan dengan selalu mempersoalkan hal-hal kecil sebagai dampak tergnaggu psikologis, seperti: selalu mengomel apabila keadaan tersebut tidak seseuai dengan sendirinya.

5.      Reaksi emosional tinggi

-          Perilaku ini dapat ditandai ditunjukan pada seseorang yang mengalami sakit dengan mudah menangis, tersinggung, marah serta tuntutan perhatian yang lebih dari orang seitar

6.      Perubahan persepsi

-          Perubahan persepsi selama sakit dapat ditunjukkan dengan timbul persepsi bahwa dokter dan perawat adalah orang yang dapat membantu untuk menyembuhkannya sehingga individu tersebut menaruh harapan besar pada dokter dan perawat tersebut

7.      Berkurangnya minat

-          Perubahan perilaku yang ditujukkan pada seseorang yang mengalami sakit yaitu berkurangnya minat karen aterjadi stress yang diakibatkan penyakit yang dirasakan serta menurunnya kemmapuan melakukkan aktivitas sehari-hari


P.      Dampak Sakit Dirawat

Orang yang mengalami sakit baik yang dirawat di rumah atau di rumah sakit akan memberikan dampak baik pada individu itu sendiri, keluarga atau masyarakat. Dampaknya antara lain :

1.      Terjadi peruabahan pera pada keluarga

Selama sakit dalam keluarga peran individu tersebut akan mengalami gangguan mengingat terjadi pergantian peran dari salah satu anggota keluarga yang mengalami sakit.

2.      Terjadinya gangguan psikologis

Keadaan ini dapat menimbulkan terjadinya stress sampai mengalami kecemasan yang berat, apabila psikologisnya tidak disiapkan secara baik. Proses terganggunya psikologis ini diawali dengan konflik terhadap dirinya seperti kecemasan, ketakutan, khawatir.

3.      Masalah keuangan

Dampak ini jelas akan terjadi karena bebrapa pengeluaran keuangan yang sebelumnya tidak dididuga, maka selama sakit terjadi pengeluaran seperti untuk membeli obat obatan dan perawatan medis lainnya.

4.      Kesepian akibat perpisahan

Dampak ini terjadi pada seseorang yang sebelum sakit selalu berkumpul bersama keluarga, namun saat sakit orang tersebut harus dirawat dan berpisah dengan keluarganya.

5.      Terjadi perubahan kebiasaan sosial

Ini akan terjadi mengingat selama di rumah interaksi dengan lingkungan masyarakat selalu terjadi, akan tetapi saat orang tersebut sakit maka seluruh aktivitas sosialnya di masyarakat akan terganggu.

6.      Terganggunya Privasi Seseorang

Privasi seseorang akan ditunjukkan pada perasaan menyenangkan yang menggambarkan pada tingkat penghargaan seseorang. Perasaan menyenangkan ini akan mengalami gangguan karena aktivitas kehidupannya terbatas pada lingkungan rumah sakit serta kebutuhannya terganggu sehingga membuat perasaan menjadi tidak menyenangkan yang berakibat penghargaan sisial sulit dicapai.

7.      Otonomi

Karena telah disediakan segala kebutuhan pasien di rumah sakit menagkibatkan menurunnya kemampuan aktivitas pasien karena dalam keadaan untuk mandiri dan mengatur diri sendiri sulit dilakukan, sehingga pasien akan memiliki ketergantungan.

8.      Terjadi Perubahan Gaya Hidup

Adanya peraturan dan ketentuan di rumah sakit khususnya perilaku sehat serta aturan pola makan, obat dan aktivitas agar seseorang mengalami perubahan dalam gaya hidupnya yakni, selalu hati-hati dan menghindari hal-hal yang dilarang sesuai dengan ketentuan yang berlakung dari dokter atau pihak rumah sakit.