Rabu, 18 April 2012

STIMULASI JANIN

PENDAHULUAN

A.      Definisi 
Komunikasi melalui janin sama halnya dengan berbicara dengan janin. Cara berkomunikasi dan mendidik janin dapat dimulai sejak dini bahkan saat janin berada di perut ibu. Dengan menyadari bahwa orang tua dapat berkomunikasi dengan janin dalam kandungan akan memberikan ikatan hubungan yang lebih dekat dan juga bisa menjadi pengalaman yang begitu menyenangkan yang tidak dapat terlupakan.










Bentuk-bentuk komunikasi janin yang dilakukan melalui janin dengan melalui indera-indera :
1.      Indera Peraba
2.      Indera Pendengaran
3.      Indera Perasa
4.      Indera Penciuman
5.      Indera Penglihatan
TERAPI- TERAPI YANG DILAKUKAN PADA JANIN
                  Bentuk terapi pada Janin :
1.      Melalui music
  Terapi musik adalah suatu disiplin ilmu yang rasional yang memberi nilai tambah pada musik sebagai dimensi baru secara bersama dapat mempersatukan seni ilmu pengetahuan dan emosi (perasaan cinta, kasih sayang, dan lain sebagainya).

HUBUNGAN MUSIC DAN FUNGSI OTAK
Otak manusia, termasuk otak bayi, terdiri dari belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak ini mulai terbentuk pada awal kehamilan dan berkembang dengan pesat sampai bayi lahir.

 MANFAAT TERAPI MUSIK PADA IBU HAMIL DAN IBU SESUDAH  MELAHIRKAN

        Banyak manfaat yang didapat dari terapi musik bagi ibu-ibu hami / ibu-ibu sesudah melahirkan dalam mempersiapkan janin menjadi anak cerdas dan berkualitas.

B.   ISI








Pentingnya Stimulasi Sejak Dini
     otak manusia perlu dirangsang sebanyak mungkin dan harus dimulai sejak dini. Semakin banyak stimulasi yang diberikan, makin maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.
Bila tidak ada rangsangan, jaringan otak akan mengecil akibat menurunnya fungsi otak.
      Stimulasi bisa diberikan pada anak, ketika masih dalam kandungan. Si ibu melakukan komunikasi dengan janin, misalnya dengan berbicara dengannya, atau membacakan buku cerita, doa, dan ayat suci. Komunikasi juga dapat dibangun melalui sentuhan, dengan mengelus-elus perut seolah-olah mengelus si janin. Bayi akan merasa dekat dengan ibunya, tenang, dan nyaman. Berdasarkan penelitian, membiasakan anak mendengarkan musik klasik sejak dalam kandungan bisa merangsang peningkatan intelektual. Kecerdasan dapat meningkat sampai 50 persen pada anak-anak yang memperoleh stimulasi musik sejak awal.  Musik dapat meningkatkan konsentrasi dan pemahaman. Karena bayi dalam rahim sudah memiliki emosi, pendengarannya pun sudah berfungsi, maka musik yang diperdengarkan pada janin dapat merangsang perkembangan otaknya. 
      Bayi yang baru lahir bisa diberikan stimulasi dengan cara memberikan air susu ibu. Dengan ASI, bayi akan secara refleks terlatih mencari puting dan mengisapnya. Ini berkaitan dengan latihan psikomotorik. Pada saat sang ibu menggendongnya, si bayi merasakan pelukan kasih sayang/ Ketika tatapan mata ibu dan anak beradu, ada stimulasi mata. Berarti, dengan pemberian ASI,

kebutuhan nutrisi, emosi, dan stimulasi anak terpenuhi pada saat bersamaan.

      Ada terapi yang bisa diberikan untuk menstimulasi kemampuan psikomotorik anak, seperti terapi sentuh (touch therapy) dan terapi pijat. Stimulasi berupa terapi pijat untuk bayi ini sangat bermanfaat, terutama untuk bayi-bayi prematur. Dampak positif dari pijat pada bayi, antara lain menurunkan hormon stres pada bayi, sehingga bayi akan rileks, lebih banyak meningkatkan berat badan, bayi tampak lebih siaga dan aktif, serta tidur lebih lelap.

















Terapi yang dilakukan pada janin
      Apakah itu terapi music ?????
Terbukanya misteri musik yang mampu mempengaruhi kondisi kesehatan seorang, baik fisik maupun menta, sehingga timbullah beragam pengertian terapi musik tersebut seperti dibawah ini;
Terapi musik adalah suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyi secara terpadu dan terarah didalam membimbing ibu-ibu tersebut selama masa kehamilan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.  
1.      Relaksasi bagi ibu-ibu hamil
2.      Stimulasi dini pada janin
3.      Menjalin keterikatan emosional antara ibu hamil dan janinnya
4.      Terapi musik adalah suatu bentuk terapi dengan mempergunakan musik secara sistimatis, terkontrol dan terarah didalam :
5.      Menyembuhkan
6.      Merehabilitasi
7.      Mendidik dan
8.      Melatih anak-anak dan orang dewasa yang menderita gangguan fisik, mental, atau emosional.
Terapi musik adalah suatu kegiatan dalam belajar yang mempergunakan musik untuk mencapai tujuan-tujuan seperti:
·         Merubah tingkah laku
·         Menjaga/memelihara agar tingkah laku atau kemampuan yang telah dicapai tidak mengalami kemunduran
·         mengembangkan kesehatan fisik dan mental.

Terapi musik adalah suatu disiplin ilmu yang rasional yang memberi nilai tambah pada musik sebagai dimensi baru secara bersama dapat mempersatukan seni ilmu pengetahuan dan emosi (perasaan cinta, kasih sayang, dan lain sebagainya).
Jadi, dari pengertian-pengertian tersebut diatas terlihat bahwa adanya keterkaitan antara musik dengan emosi atau mental seseorang. Khususnya untuk ibu-ibu hamil dan ibu-ibu sesudah melahirkan seperti tertuang dalam pengertian pertama, terlihat bahwa terapi musik antara lain bertujuan memberikan stimulasi pada janin / bayi agar kelak menjadi
cerdas.

Manfaat Terapi Musik Bagi Ibu hamil dan Ibu Sesudah Melahirkan
Banyak manfaat yang didapat dari terapi musik bagi ibu-ibu hamil / ibu-ibu sesudah melahirkan dalam mempersiapkan janin menjadi anak cerdas dan berkualitas  Bagi ibu hamil / ibu sesudah melahirkan maupun janin / bayi, terapi musik dapat menimbulkan reaksi psikologis, karena musik dapat menenangkan (relaksasi) dan juga memberikan rangsangan (stimulasi).
Melalui kegiatan terapi musik dapat menyongsong masa depan bayi / anak yang lebih cemerlang, karena untuk menghadapi era globalisasi dibutuhkan individu-individu yang memiliki ketrampilan “otak” akan lebih dihargai tinggi, dan sangat dibutuhkan bila dibandingkan dengan indiividu yang hanya mengandalkan kekuatan “otot”.

Kegiatan terapi musik dapat membantu ibu-ibu hamil agar tetap dapat mempertahankan keseimbangan antara kesehatan jasmani, pikiran, dan emosi. Musik menurut pendapat “Yuliette Alvin” seorang pakar Terapi Musik adalah sebagai berikut “Music is a means of communication and in this simple truth lies the tremendous therapeutic value of music
Melalui rangsangan-rangsangan musik yang diperdengarkan kepada janin / bayi secara teratur, maka dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut kelak dikemudian hari. Dalam diri anak kelak akan tumbuh kepribadian yang kuat dan ia mampu menyerap banyak hal Ia dapat meresapi musik, berarti ia juga mampu memahami perasaan orang lain.

Ada beberapa cara komunikasi yang dapat dilakukan oleh ibu kepada janin yang dikandungnya, tentunya dengan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin dan pembentukan indera-indera pada janin sehingga komunikasi dapat tepat dilakukan.
A.       Indra Peraba
 Indera Peraba ini berkembang sebelum minggu ke 8. Ketika janin bergerak dan telapak tangan atau kakinya tampak pada perut ibu, sentuhlah dia, berikan perasaan lembut dan kasih sayang kepadanya, sehingga ia merasakan kelembutan, rasa cinta dan kasih sayang dari orangtuanya. Rasa cinta dan kasih sayang dari orangtua yang dia rasakan akan memberikan ketenangan pada janin anda.
B.        Indra Pendengaran
Indera pendengaran mulai berkembang pada minggu ke 8 dan selesai pembentukan pada minggu ke 24. Indera pendengaran ini juga dibantu oleh air ketuban yang merupakan penghantar suara yang baik.  Janin akan mulai mendengar suara aliran darah melalui plasenta, suara denyut jantung dan suara udara dalam usus. Selain itu janin akan bereaksi terhadap suara-suara keras, bahkan bisa membuat janin terkejut melompat.
Pada minggu ke 25 janin sudah dapat mendengar dan mengenali suara orang-orang terdekatnya seperti ibu dan ayahnya. Lakukanlah komunikasi dengannya meskipun hanya satu arah, bertilawah quranlah orangtua, bacakan cerita atau berbicalah dengan janin untuk  lebih mendekatkan diri janin dengan orangtuanya dan lebih mengenal suara dari orangtuanya.
...orangtua yang sedang marah akan memberikan reaksi marah pula pada janin, sebaliknya alunan tilawah Al-Qur'an yang lembut dapat menenteramkan janin...
Bahkan orangtua yang sedang marah akan memberikan reaksi marah pula pada janin, sebaliknya alunan tilawah Al-Qur'an yang lembut dapat menenteramkan janin.
C.    Indera Perasa
Indera perasa janin akan terbentuk pada minggu ke 13-15. Pada usia ini janin dapat merasakan substansi yang pahit dan manis. Jika, cairan ketuban yang dia rasakan manis, maka dia akan meminumnya dan menelannya. Namun jika air ketuban yang dia rasakan terasa pahit, janin akan meronta dan mengeluarkannya, serta janin akan menghentikan konsumsinya tersebut.
D.    Indera Penciuman
                         Indera penciuman akan terbentuk pada usia kehamilan 11 - 15 minggu. Ketika indera penciuman ini terbentuk, janin dapat mencium dari bau air ketuban yang baunya mirip seperti ibunya. Makanya ketika bayi terlahir, dalam beberapa jam ia akan mengenali siapa ibunya berdasar dari indera penciuman ini.
E.     Indera Penglihatan
Dari awal kehamilan hingga usia ke- 26 mata bayi akan selalu tertutup untuk memproduksi retina, namun meskipun demikian retina janin pada usia kehamilan 16 minggu dapat mendeteksi adanya pancaran sinar. Pada usia kehamilan di minggu 27,  janin mulai membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya untuk pertama kalinya. Mata janin dapat menangkap cahaya yang masuk ke dalam rahim ibunya, baik itu sinar matahari atau sinar lampu.
Jadi, janin dapat bereaksi terhadap berbagai rangsangan yang datang dari luar bahkan dalam tubuh ibu. Oleh karena itu sudah seharusnya lingkungan tempat tinggal, tingkah laku dan tutur kata ibu yang tengah mengandung harus selalu dijaga. Segala sesuatu yang dilihat dan didengar sendiri, baik itu perasaan suka, marah, sedih dan senang, sudah pasti memberi pengaruh bagi perkembangan si janin.
      ...manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan raga janin...
     
     Nutrisi yang diberikan pada janin

Kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak dinilai berdasarkan tiga faktor. Pertama Intelligence Quotient (IQ) yang baik. IQ tinggi identik dengan cerdas. Setelah memiliki kecerdasan tinggi, anak tersebut harus juga memiliki Emotional Quotient (EQ). Ini bisa dilihat dari kepedulian si anak terhadap orang di sekitarnya, seperti cara berinteraksi, berempati, dan bagaimana menempatkan dirinya sesuai keadaan.

Setelah IQ dan EQ bagus, harus pula memiliki Spiritual Quotient (SQ) yang baik. SQ adalah bagaimana seseorang mempunyai tujuan hidup dan memiliki makna hidup. IQ, EQ, dan SQ harus seimbang. Dengan IQ tinggi dia cerdas, EQ yang baik dapat menerjemahkan arti kehidupan, dan SQ yang baik maka tujuan hidup akan lebih jelas.

Faktor lingkungan sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor genetik yang baik, akan dioptimalkan lewat lingkungan. Faktor lingkungan yang berperan besar adalah keluarga tempat anak dibesarkan. Lingkungan keluarga ini dipengaruhi pendidikan, status ekonomi, dan kepedulian orang tua terhadap anak. Selain itu, faktor teman sebaya,

 lingkungan tempat tinggal dan sekolah turut mempengaruhi. Kebutuhan dasar anak yang bisa terpenuhi dari lingkungan terdiri dari:

1. Biofisik, antara lain nutrisi, kesehatan, pakaian
2. Emosi, misalnya kasih sayang, rasa aman
3. Stimulasi

      Dalam tumbuh kembang anak, pemberian nutrisi bergizi jelas penting. Namun harus diperhatikan juga faktor emosi dan stimulasi. Ketiganya harus diberikan seiring sejalan agar bisa membentuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak anak secara optimal.


      Pengalaman masa kanak-kanak dapat mempengaruhi perkembangan otak. Faktor pola asuh berpengaruh pada perkembangan emosi anak. Jika anak terlalu banyak dilarang misalnya, ia tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungannya.
           Pentingnya Stimulasi Sejak Dini
     otak manusia perlu dirangsang sebanyak mungkin dan harus dimulai sejak dini. Semakin banyak stimulasi yang diberikan, makin maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.
Bila tidak ada rangsangan, jaringan otak akan mengecil akibat menurunnya fungsi otak.
      Stimulasi bisa diberikan pada anak, ketika masih dalam kandungan. Si ibu melakukan komunikasi dengan janin, misalnya dengan berbicara dengannya, atau membacakan buku cerita, doa, dan ayat suci. Komunikasi juga dapat dibangun melalui sentuhan, dengan mengelus-elus perut seolah-olah mengelus si janin. Bayi akan merasa dekat dengan ibunya, tenang, dan nyaman. Berdasarkan penelitian, membiasakan anak mendengarkan musik klasik sejak dalam kandungan bisa merangsang peningkatan intelektual. Kecerdasan dapat meningkat sampai 50 persen pada anak-anak yang memperoleh stimulasi musik sejak awal.  Musik dapat meningkatkan konsentrasi dan pemahaman. Karena bayi dalam rahim sudah memiliki emosi, pendengarannya pun sudah berfungsi, maka musik yang diperdengarkan pada janin dapat merangsang perkembangan otaknya. 
      Bayi yang baru lahir bisa diberikan stimulasi dengan cara memberikan air susu ibu. Dengan ASI, bayi akan secara refleks terlatih mencari puting dan mengisapnya. Ini berkaitan dengan latihan psikomotorik. Pada saat sang ibu menggendongnya, si bayi merasakan pelukan kasih sayang/ Ketika tatapan mata ibu dan anak beradu, ada stimulasi mata. Berarti, dengan pemberian ASI,

kebutuhan nutrisi, emosi, dan stimulasi anak terpenuhi pada saat bersamaan.

      Ada terapi yang bisa diberikan untuk menstimulasi kemampuan psikomotorik anak, seperti terapi sentuh (touch therapy) dan terapi pijat. Stimulasi berupa terapi pijat untuk bayi ini sangat bermanfaat, terutama untuk bayi-bayi prematur. Dampak positif dari pijat pada bayi, antara lain menurunkan hormon stres pada bayi, sehingga bayi akan rileks, lebih banyak meningkatkan berat badan, bayi tampak lebih siaga dan aktif, serta tidur lebih lelap.

Terapi yang dilakukan pada janin
      Apakah itu terapi music ?????
Terbukanya misteri musik yang mampu mempengaruhi kondisi kesehatan seorang, baik fisik maupun menta, sehingga timbullah beragam pengertian terapi musik tersebut seperti dibawah ini;
Terapi musik adalah suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyi secara terpadu dan terarah didalam membimbing ibu-ibu tersebut selama masa kehamilan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.  
9.      Relaksasi bagi ibu-ibu hamil
10.  Stimulasi dini pada janin
11.  Menjalin keterikatan emosional antara ibu hamil dan janinnya
12.  Terapi musik adalah suatu bentuk terapi dengan mempergunakan musik secara sistimatis, terkontrol dan terarah didalam :
13.  Menyembuhkan
14.  Merehabilitasi
15.  Mendidik dan
16.  Melatih anak-anak dan orang dewasa yang menderita gangguan fisik, mental, atau emosional.

               
Terapi musik adalah suatu kegiatan dalam belajar yang mempergunakan musik untuk mencapai tujuan-tujuan seperti:
·         Merubah tingkah laku
·         Menjaga/memelihara agar tingkah laku atau kemampuan yang telah dicapai tidak mengalami kemunduran
·         mengembangkan kesehatan fisik dan mental.

Terapi musik adalah suatu disiplin ilmu yang rasional yang memberi nilai tambah pada musik sebagai dimensi baru secara bersama dapat mempersatukan seni ilmu pengetahuan dan emosi (perasaan cinta, kasih sayang, dan lain sebagainya).
Jadi, dari pengertian-pengertian tersebut diatas terlihat bahwa adanya keterkaitan antara musik dengan emosi atau mental seseorang. Khususnya untuk ibu-ibu hamil dan ibu-ibu sesudah melahirkan seperti tertuang dalam pengertian pertama, terlihat bahwa terapi musik antara lain bertujuan memberikan stimulasi pada janin / bayi agar kelak menjadi
cerdas.

Manfaat Terapi Musik Bagi Ibu hamil dan Ibu Sesudah Melahirkan
Banyak manfaat yang didapat dari terapi musik bagi ibu-ibu hamil / ibu-ibu sesudah melahirkan dalam mempersiapkan janin menjadi anak cerdas dan berkualitas  Bagi ibu hamil / ibu sesudah melahirkan maupun janin / bayi, terapi musik dapat menimbulkan reaksi psikologis, karena musik dapat menenangkan (relaksasi) dan juga memberikan rangsangan (stimulasi).
Melalui kegiatan terapi musik dapat menyongsong masa depan bayi / anak yang lebih cemerlang, karena untuk menghadapi era globalisasi dibutuhkan individu-individu yang memiliki ketrampilan “otak” akan lebih dihargai tinggi, dan sangat dibutuhkan bila dibandingkan dengan indiividu yang hanya mengandalkan kekuatan “otot”.

Kegiatan terapi musik dapat membantu ibu-ibu hamil agar tetap dapat mempertahankan keseimbangan antara kesehatan jasmani, pikiran, dan emosi. Musik menurut pendapat “Yuliette Alvin” seorang pakar Terapi Musik adalah sebagai berikut “Music is a means of communication and in this simple truth lies the tremendous therapeutic value of music
Melalui rangsangan-rangsangan musik yang diperdengarkan kepada janin / bayi secara teratur, maka dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut kelak dikemudian hari. Dalam diri anak kelak akan tumbuh kepribadian yang kuat dan ia mampu menyerap banyak hal Ia dapat meresapi musik, berarti ia juga mampu memahami perasaan orang lain.















PENUTUP

I.          EVALUASI
Peserta dapat menjelaskan tentang “apa yang di maksud Stimulasi Pada Janin”, peserta mengetahui manfaat komunikasi pada janin, sehingga para Ibu yang sedang hamil, bisa memberikan terapi- terapi untuk janinnya. Misalnya terapi Music, Ibu bisa mendengarkan music-music Instrumen agar bayi dapat merasakan ketenangan yang diberikan oleh ibunya. Hal ini bukan hanya dilakukan pada seorang Ibu, Ayah juga ikut serta berperan dalam memberikan stimulasi pa anaknya, dengan cara mengelus-elus perut ibu agar anak juga merasakan sentuhan hangat dari ayahnya.  
II.     KESIMPULAN

         Dalam proses kehidupan individu sejak dalam rahim samapi usia dewasa, maka salah satu aspek perkembangan yang penting adalah perkembangan otak. Upaya yang berkesinambungan untuk mamacu perkembangan otak kiri atau kanan perlu dilakukan dengan berbagai cara atau metode yang bijaksana yaitu

            Antara lain dengan memberikan rangsangan suara, termasuk musik, dan dari hasil peneltian ternyata bahwa janin dalam kandungan yang diberi rangsangan suara/musik dapat memacu kecerdasan bayi setelah lahir. Partisipasi  aktif dari ibu-ibu hamil dan ibu-ibu sesudah melahirkan melalui terapi musik diharapka ikut memacu perkembangan anak-anak menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan berkepribadian yang bagus.

III.        DAFTAR  PUSTAKA
               Http://Wikimu..com
                   Depkes RI, wiliam obstetric 2006. Rumah Tangga Sehat. Jakarta     cerdas dengan terapi music Oleh Dra Hj Iesye Widodo SPsi (Psikolog dari RSAB Harapan Kita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar