Rabu, 18 April 2012

GIZI BALITA

GIZI BALITA
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti absorsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi (Supariasa, 2002).
Secara sederhana gizi balita dapat didefinisikan sebagai zat yang diperlukan oleh tubuh balita untuk menunjang proses pertumbuhan dan aktivitas. Gizi di perlukan oleh tubuh balita untuk kecerdasan otak dan kemampuan fisik. Gizi sangat penting bagi pertumbuhan terutama pada usia balita. Pada masa pertumbuhan yang sangat cepat ini mengkonsumsi protein dan zat pengatur seperti vitamin dan mineral sangat diperlukan. Selain itu, bertambahnya aktivitas memerlukan konsumsi zat tenaga. Sedangkan perkembangan mental memerlukan lebih banyak protein, terutama untuk pertumbuhan sel otaknya. Pemenuhan kebutuhan gizi yang adekuat turut menentukan kualitas tumbuh kembang, yang berarti pula kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Pada anak-anak terutama di bawah lima tahun (balita) merupakan saat rawan gizi, oleh karena itu pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan faktor utama untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Anak usia ini merupakan periode berat karena kondisi kesehatan anak masih belum stabil. Jika makanan yang diberikan tidak memenuhi standar gizi, anak mudah terserang penyakit. Anak mudah terserang infeksi, terutama diare atau cacingan. Jika terserang, anak akan menjadi kurus, kurang bersemangat, cengeng, cenderung lamban dan bodoh. Karena itu, kebutuhan gizinya yang semakin besar sejalan dengan perkembangan fisiknya harus diperhatikan variasi makanannya mirip orang dewasa.



II. MATERI PENYULUHAN

Kebutuhan Nutrien Pada Balita

Seorang balita seperti halnya setiap orang, membutuhkan berbagai macam nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangannya, untuk mendapatkan energi dan tetap sehat. Nutrien adalah zat penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh yang berasal dari makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Sedangkan, kebutuhan nutrien adalah jumlah zat penyusun makanan yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara optimal, pertumbuhan dan kesehatan.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada balita bertujuan untuk memberikan nurtien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya bila sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor.

Kecukupan Gizi Rata-rata Untuk Balita

         Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak, mineral, dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup). Semua zat gizi ini memiliki fungsi masing-masing, serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu. Berikut ini diuraikan kebutuhan gizi bagi balita.
1.      Energi
               Zat gizi yang mengandung energi terdiri dari protein, lemak dan karbohidrat. Tiap gram protein maupun karbohidrat memberi energi sebanyak 4 kkal, sedangkan tiap gram lemak mengandung 9 kkal. Dianjurkan supaya jumlah energi yang diperlukan didapatkan dari 50-60 % karbohidrat, 25-35 %  lemak dan selebihnya 10-15 % protein.


2.      Protein
Disarankan untuk memberi 2,5 - 3 gram tiap kgbb balita. Protein yang diberikan dianggap adekuat jika mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup, mudah dicerna dan diserap tubuh, serta harus yang berkualitas tinggi seperti protein tinggi. Namun pada kehidupan sehari-hari nilai gizi protein dapat ditentukan dari asalnya. Protein hewani biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein nabati. Protein telur dan protein susu biasanya dipakai sebagai standar untuk nilai gizi protein. Protein nabati ditentukan oleh asam amino yang kurang (asam amino pembatas), misalnya protein kacang-kacangan kekurangan asam amino sulfur mentionin dan sistin.
3.      Lemak
                  Lemak merupakan sumber energi yang konsentrasinya cukup tinggi di dalam tubuh. Satu gram lemak menghasilkan 9 kkal. Lemak juga berfungsi sebagai asam lemak esensial pelarut vitamin A, D , E, dan K, serta pemberi rasa gurih makanan. Konsumsi lemak dianjurkan pada balita adalah 15-20% dari energi total.
4.      Mineral dan Vitamin
                  Vitamin dan mineral merupakan katalisator yang sangat membantu dalam proses pencernaan dan metabolisme tubuh. Contohnya susu sapi, susu sapi merupakan sumber yang baik bagi beberapa vitamin dan mineral seperti kalsium dan fosfor. Tiap 500-600 ml susu mengandung kurang lebih 0.7-0.8 gram kalsium dan cukup fosfor bagi pembentukan tulang dan gigi. Menu yang setiap harinya mengandung susu, daging, ayam, ikan, telur, satur, buah dan serealia (nasi, roti, kentang mie), akan mengandung cukup vitamin dan mineral.
5.      Cairan
                  Pada umumnya anak sehat memerlukan 1000-1500 ml air setiap harinya. Pada keadaan sakit seperti infeksi dengan suhu tubuh tinggi, diare atau muntah masukan cairan harus ditingkatkan untuk menghindari kekurangan cairan.

Contoh Makanan Sehat Untuk Balita

Waktu
Komposisi
Pagi
Bubur beras atau roti dioles mentega
Telur, daging/ikan
Susu 1 gelas
Siang
Nasi
Daging, ayam, ikan, telur, tahu/tempe
Buah : pisang, jeruk, pepaya, apel
Susu 1 gelas
Sore/malam
Nasi atau roti diolesi mentega
Daging, ayam, ikan, tahu/tempe
Sayur mayur
Buah atau puding
Susu 1 gelas

Pedoman Kecukupan Gizi untuk Anak Usia 1-3 tahun/hari (dalam bahan makanan)

Bahan Makanan
Berat (gram)
URT
Beras
100
1 ½ gelas nasi
Daging
50
1 potong sedang
Telur
50
1 butir
Tempe
50
2 potong sedang
Kacang hijau
10
1 sendok makan
Buah
200
2 buah pisang
Sayur
300
2 gelas
Gula
25
2 ½ sendok makan
Minyak
10
1 sendok makan
Susu
480 ml
2 gelas



Contoh Menu untuk Bayi 12-18 bulan

Pukul
Menu
06.00
1 gelas susu
08.00
Sup makaroni
Bola ayam
10.00
Biskuit
Sari buah tomat
12.00
Nasi
Omelet jagung tomat
Sup sayuran bakso ikan
16.00
Buah jeruk
18.00
Nasi
Omelet jamur tomat
Sup sayuran bakso
Ikan
Sebelum tidur
1 gelas susu

Contoh Menu untuk Bayi 18-24 bulan

Pukul
Menu
06.00
1 gelas susu
08.00
Mi rebus
10.00
Roti isi selai
12.00
Nasi
Sayur asam
Satai hati ayam
Tahu goreng
Jambu air
16.00
Bubur candil
18.00
Nasi
Sayur asam
Satai hati ayam
Tahu goreng
Jambu air
Sebelum tidur
1 gelas susu

Contoh Menu Usia 2-3 tahun

Pukul
Menu
06.00
1 gelas susu
08.00
Mi skatel
10.00
Pizza bayam daging cincang
12.00
Nasi
Paha ayam isi sayuran
Perkedel kentang
Sup jagung kepiting
Mangga
16.00
Agar-agar jeruk
18.00
Nasi
Paha ayam isi sayuran
Perkedel kentang
Sup jagung
Mangga
Sebelum tidur
1 gelas susu

Pedoman Kecukupan Gizi untuk Anak Usia 3-5 tahun/hari (dalam makanan)

Jenis Berat
Berat (gram)
URT
Beras
175
2 % gelas nasi
Daging
75
1 % potong
Telur
50
1 butir
Tempe
50
2 potong kecil
Kacang hijau
150
2 sendok makan
Sayuran
100
3 potong pepaya
Buah
100
1 gelas
Gula
30
3 sendok makan
Minyak
20
4 sendok teh
Susu
500 ml
2 gelas

Contoh Menu Untuk Usia 3-5 tahun

Pukul
Menu
06.00
1 gelas susu
08.00
Sandwich
10.00
Milk shake pisang
12.00
Nasi
Perkedel tahu
Tahu goreng
Asem-asem buncis
Pisang raja
16.00
Dadar susun strawberi
18.00
Nasi
Perkedel tahu
Tahu goreng
Asem-asem buncis
Pisang raja
Sebelum tidur
1 gelas susu

Pengaruh Gizi Terhadap Kecerdasan
         Makanan dengan gizi yang cukup bukan saja untuk perkembangan tubuh dan daya tahan terhadap penyakit, melainkan juga untuk meningkatkan daya ingat. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa makanan yang bergizi cukup akan membangun jaringan otak yang pada akhirnya mampu merekam berbagai masalah di dalam jaringan tersebut.
         Anak yang dalam jangka waktu lama mendapat makanan yang kurang gizi akan mengalami gangguan metabolisme dalam otaknya. Hal ini terutama terjadi pada masa janin yang ketika lahir memiliki otak dengan ukuran  kecil dan badan yang kecil.
         Dewasa ini, menurut catatan Departemen Kesehatan, diperkirakan 44% anak di bawah usia 5 tahun mengidap berbagai penyakit akibat kekurangan kalori protein, diantaranya mengidap anemia, penyakit infeksi dan gangguan paru-paru (pneumonia).

Masalah-masalah Yang Sering Dihadapi Anak Balita
1.      Bila Si kecil Sulit Makan
v  Jangan terlalu banyak memberi si kecil jenis makanan baru sekaligus. Cukup satu atau dua macam saja.
v  Jika si kecil menolak makanan baru, jangan bosan untuk membuat dan menghidangkannya berkali-kali dengan selang waktu .
v  Biarkan si kecil mencoba makanan yang anda perkenalkan dengan caranya sendiri. Mungkin ia hanya akan mengecap lalu mengeluarkan kembali makanan dari mulutnya. Tapi bukan berarti dia menolak makanan tersebut, dia hanya butuh waktu untuk belajar menyukai makanan baru tersebut.
v  Jangan paksa si kecil menelan atau memakan yang anda perkenalkan.
v  Beri makanan yang bersuhu sama dengan suhu ruangan. Jangan terlalu panas dan jangan terlalu dingin.
v  Selagi makan, biarkan dia menggunakan kedua tangannya untuk memegang makanan.
v  Sebetulnya sendok dan garpu belum diperlukan untuk si kecil, kecuali jika ia menunjukkan minat untuk menggunakan sendok sebagai alat atau mainan yang membuat acara makan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan.
v  Ada baiknya anda selalu menyediakan suatu jenis makanan kesukaan anak anda, selain menu yang telah anda pilih. Tujuannya adalah jika kebetulan sedang “ngambek” atau mogok makan, tetap ada alternatif makanan yang mau dikonsumsi.

2.      Makanan Untuk Anak Kegemukan
            Jika si kecil menderita obesitas, anda tetap disarankan memberinya makanan gergizi tinggi. Misalnya daging atau ayam tanpa lemak, ikan, telur, susu, keju, susu skim, yogurt rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, susu kedelai, nasi, mie, roti, kentang, buah serta sayur dalam bentuk sup atau direbus sebentar. Bukan dalam bentuk tumis-tumisan.
            Sementara itu, jenis makanan berkadar gula dan lemak tinggi sebaiknya tidak diberikan terlalu sering, karena umumnya kandungan zat gizi rendah. Beberapa jenis makanan itu antara lain kue tart, biskuit berisi krim manis, kacang-kacang yang kering dan bergaram, nasi goreng, mie goreng, es krim, kentang goreng atau susu kental manis.
            Jenis kelompok makanan lainnya yang perlu diperhatikan adalah yang kosong gizi. Kelompok ini mengandung kalori, tapi hampir tidak ada zat gizi lain. Berikan kelompok makanan ini seminimal mungkin. Contoh makanannya adalah gula, sirup, softdrink, jeli/agar-agar, coklat, permen, kerupuk, keripik serta makanan kaleng yang ditambah gula + lemak.

3.      Mencegah Kegemukan
-           Jangan memberi si kecil makanan secara berlebihan
-         Berikan makanan yang mengandung zat gizi seimbang sesuai dengan  kebutuhan anak seusianya.
-         Usahakan untuk tidak menyediakan makanan cemilanberkalori tinggi.
-          Biasakan buah-buahan sebagai cemilan anak bukannya permen, coklat atau es krim.
-          Picu si kecil untuk bergerak aktif.
-          Biasakan anak selalu makan tepat waktu dengan jumlah yang cukup sehingga tidak terpicu untuk makan cemilan sepanjang hari, terutama ketika rasa lapar datang.
-          Hindari menjadikan makanan sebagai hadiah atau alat pembujuk agar si kecil tidak menangis/rewel.

4.      Agar Si kecil Mau Sarapan
©      Coba untuk menyiapkan sarapan yang bervariasi dan memenuhi kelengkapan gizi.
©      Coba untuk membuat satiu macam makanan lengkap gizi. Misalnya scotel makaroni dengan sayuran dan keju.
©      Jika anak sulit sekali dibujuk minum susu, coba beri dalam bentuk hasil olahan susu. Misalnya yogurt, agar-agar + vla, roti dengan susu coklat.

5.      Agar Si kecil Tidak Terlalu Kurus
À      Menyediakan berbagai jenis makanan yang padat gizi dalam bentuk yang menarik untuk menggugah selera makan anak.
À      Memberi kesempatan kepada si kecil untuk membantu anda dalam memilih makanan, menyiapkan makanan dan menyiapkan peralatan makan untuk dirinya sendiri.

Sumber Makanan Yang Baik Untuk Nutrien
  1. Sumber Zat Besi
  1. Tinggi Zat Besi, Penyerapan Baik
Hati, jeroan daging, makanan yang diperkaya zat besi (misalnya sereal bayi yang diperkaya dengan zat besi)
  1. Tinggi zat besi, penyerapan kurang
Kuning telur, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau tua
Memakan makanan yang kaya vitamin C bersamaan dengan dengan telur, susu dan makanan nabati merupakan cara terbaik untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Makanan yang kaya vitamin C meliputijambu, mangga, jeruk, danbuah-buahan asam lain, pepaya dan nanas.
  1. Zink
Hati, jeroan,daging ikan, kuning telur, kerang
  1. Vitamin A
ASI, hati, minyak sawit merah, kuning telur, buah-buahan yang berwarna orange, sayuran berwarna orange (wortel, labu, ubi, cabe merah/orange), sayuran berwarna hijau tua (bayam, daun singkong, daun ubi, daun labu, brokoli)
  1. Vitamin C
Buah-buahan segar (jambu, jeruk, lemon, mandarin, mangga, pepaya, beri, melon, pisang), tomat, cabai, sayuran dan daun-daunan hijau (bayam, kangkung, daun singkong, daun ubi, kubis, brokoli, kembang kol, akar dan buah-buahan bertepung yang segar adalah sumber yang baik jika dimakan dalam jumlah besar (kentang, ubi, singkong, pisang raja)
  1. Kalsium
Susu dan prosuk susu(yoghurt, keju), ikan yang dimakan bersama tulangnya (ikan kecil, ikan kering, ikan kaleng)

Langkah-langkah Merencanakan Pengaturan Makanan untuk Balita
  1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrien dengan menggunakan data tentang kebutuhan nutrien
  2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menentukan nutrien yang diperlukan dengan menggunakan daftar komposisi nutrien dari berbagai macam bahan makanan
  3. Menentukan jenis makanan yang akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang dikehendaki
  4. Menentukan jadwal waktu makan dan menentukan hidangan
  5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut. Perlu dipertimbangkan kemungkinan faktor kesukaan dan ketidaksukaan.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk pengaturan makan yang tepat diantaranya adalah :
  1. Umur
  2. Berat badan
  3. Diagnosa dari penyakit, tahap serta keadaan penyakit
  4. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
  5. Kebiasaan makan, kesukaan, dan ketidaksukaaan
Dengan memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut diatas, maka tidak akan banyak terjadi kekeliruan dalam mengatur makan untuk seorang bayi atau anak.





III. KESIMPULAN DAN SARAN
a.      Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa makanan dengan gizi yang cukup bukan saja untuk perkembangan tubuh dan daya tahan terhadap penyakit, melainkan juga untuk meningkatkan daya ingat. Semakin baik gizi yang diterima balita maka semakin baik pula pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada diri balita tersebut karena pemenuhan nutrisi merupakan faktor utama untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.


b.      Saran
Setelah memahami tentang gizi pada balita, maka diharapkan bagi para ibu untuk memperhatikan gizi pada balitanya agar kebutuhan gizi balita dapat terpenuhi secara optimal.


EVALUASI
  1. Sebutkan pengertian gizi balita
Gizi balita adalah zat yang diperlukan oleh tubuh balita untuk menunjang proses pertumbuhan dan aktivitas
  1. Sebutkan faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk pengaturan makan yang tepat untuk balita.....
Faktor yang perlu diperhatikan untuk pengaturan makan yang tepat diantaranya adalah :
Umur
Berat badan
Diagnosa dari penyakit, tahap serta keadaan penyakit
Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
Kebiasaan makan, kesukaan, dan ketidaksukaaan


  1. Sebutkan langkah-langkah merencanakan pengaturan makanan untuk bayi & anak ......
-          Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrien dengan menggunakan data tentang kebutuhan nutrien
-          Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menentukan nutrien yang diperlukan dengan menggunakan daftar komposisi nutrien dari berbagai macam bahan makanan
-          Menentukan jenis makanan yang akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang dikehendaki
-          Menentukan jadwal waktu makan dan menentukan hidangan
Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut. Perlu dipertimbangkan kemungkinan faktor kesukaan dan ketidaksukaan


DAFTAR PUSTAKA

- Hasan, Rusepno.1985.Buku Kuliah I Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta: Infomedika
-  Juwono, Lilian.2003.Pemberian Makanan Tambahan : Makanan Untuk Anak Menyusu.Jakarta : EGC
-   Widjaja, MC. 2006. Gizi Tepat untuk Perkembangan Otak dan Kesehatan Balita. Jakarta: Agro Media Pustaka.
-   Westcott, Patsy. 2003. Makanan Sehat Untuk Bayi dan Balita. Jakarta: Dian Rakyat.
-   Lestariningsih, Sri dkk. 2006. Majalah Ayah Bunda, Gizi Prima Bayi dan Balita. Jakarta: Yayasan Aspirasi Pemuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar