Rabu, 18 April 2012

RAWAT GABUNG

RAWAT GABUNG
1. PENDAHULUAN
Dunia hewan umumnya telah memberikan contoh nyata bagaimana induk dan anaknya selalu bersama, disusui dan dilindungi sampai anak hewan tersebut mampu untuk hidup sendiri. Bahkan pada binatang kanguru mamberi contoh lebih ekstrim dengan cara membawa anaknya kemana saja sambil mnyusuinya dalam kantong alami yang telah tersedia ( lahir istilah kanguru system ).
Sepanjang sejarah peradaban manusia, tetapi perkembangan menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang justru memisahkan bayi dari asi yang dimiliki ibunya. Peningkatan pamor susu pormula di tahun enam puluhan dan rumor tentang tidak moderenya asi serta kebijakan-kebijakan rumah sakit dan system perawatan yang keliru, menyebabkan makin berkurangnya penangggunaan asi.
Dengan adanya jam-jam tertentu untuk menyusui bayi, dan bayi-bayi yang mempunyai kamar tersendiri yang terpisah dari ibunya serta ada masa puasa beberapa jam setelah bayi lahir sebelum di beri asi, menunjukkan betapa penyimpangan telah terjadi jauh dari tujuan memanfaatkan asi yang sudah diktahui mempunyai banyak keuntungan.
Berdasarkan hal ini maka digalakkan upaya peningkatan pemakaian asi melalui RAWAT GABUNG atau ROOMING IN





2. MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN RAWAT GABUNG
     Rawat gabung adalah suatu system perawatan ibu dan anak bersama-sama atau pada tempat yang berdekatan sehingaga memungkinkan sewaktu waktu, setiap saat ibu tersebut dapat menyusui anaknya. Dalam pelaksanaanya bayi harus selalu dekat ibunya semenjak dilahirkan.
B. JENIS RAWAT GABUNG
  1. Rawat gabung purna waktu ( kontinu )
Adalah cara perawatan di mana ibu dan bayi dirawat bersama-sama secara terus menerus selama 24 jam atau bayi tetap berada di samping ibunya terus menerus.
  1. Rawat gabung penggal waktu ( intermiten )
Adalah cara perawatan dimana ibu dan bayi dirawat secara terpisah pada saat tertentu.
C. TUJUAN RAWAT GABUNG
v  Agar bayi segera mendapatkan kolostrum/ASI
v  Memberikan kesempatan kepada ibu yang baru melahirkan dan suaminya untuk mendapatkan pengalaman cara merawat bayi segera sesudah kelahiran.
v  Stimulasi mental dini dalam tumbuh kembang anak.



D. SYARAT / KRITERIA RAWAT GABUNG
1.    Bayi lahir spontan, baik presentasi kepala maupun bokong.
2.    bila bayi lahir dengan tindakan, maka rawat gabung dapat dilakukan setelah bayi cukup sehat.
3.    bayi yang lahir dengan SC dengan anastesi umum, rawat gabung dapat dilakukan segera setelah ibu sadar penuh.
4.    bayi tidak asfiksia setelah 5 menit pertama ( nilai apgar minimal 7 )
5.    usia kehamilan 37 minggu atau lebih
6.    berat lahir 2500-4000 gram
7.    bayi dan ibu sehat
E. MANFAAT RAWAT GABUNG
     Rawat gabung merupakan cara yang sangat bermanfaat bagi ibu, bayi, keluarga serta RS/ RB.
 1. Manfaat terhadap ibu
     a. manfaat di tinjau dari segi psikologis:
·         hubungan ibu dan bayi lebih akrab setelah ada sentuhan fisik.
·         Memberikan kesempatan kepada ibu cara merawat sendiri bayi yng baru di lahirkan.
·         Memberikan rasa percaya diri dan tanggung jawab ibu.
    b. manfaat ditinjau dari segi fisiki
·         Involusi berjalan baik
·         Mempercepat mobilisasi dan ibu akan segera pulih kembali
 2. Manfaat terhadap bayi
·         Dengan rawat gabung sentuhan fisik ibu dan bayi segera terjadi
·         Memberikan rasa aman dan kasih sayang ibu kepada bayi
·         Bayi segera mendapatkan makanan yang sesuai dengan perkembanganya

F. PELAKSANAAN RAWAT GABUNG
    Telah disebutkan sebelumya bahwa program rawat gabung dan manajemen laktasi sebaiknya disosialisasikan di poliklinik, diikuti dikamar bersalin dengan melakukan program inisiasi menyusu dini dan kemudian diruang perawatan dilakukan rawat gabung yang sebenarnya.
Adapun pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan di tiap-tiap tempat tersebut antara lain :
1. Di poliklinik
     Bidan/perawat dapat melakukan kegiatan dengan :
v  Memberikan penyuluhan tentang rawat gabung, tujuan, manfaat, dll
v  Memberikan pnyuluhan tentang Asi, perawatan payudara, gizi ibu hamil, perawatan bayi, dll
v  Memutar film  atau talkshow tentang cara perawatan payudara, kb, cara memandikan bayi, dll
2. Di kamar bersalin
v  Bidan / perawat harus mengetahui criteria bayi baru lahir yang dapat dilakukan rawat gabung bersama ibunya.
v  Dalam 1 jam pertama setelah lahir, melalui program IMD bayi diupayakan untuk berupada menyusu pada payudara ibunya.
v  Memberikan penjelasan kembali tenang rawat gabung dan Asi pada ibu dan keluarga.
v  Mengisi status secara tepat dan benar

3. Di ruang perawatan
v  Bayi diletakkan di tempat tidur bayi yang bersebelahan dengan tempat tidur ibunya
v  Keadaan umum bayi harus dapat mengenali keadaankeadaan yang tidak normal pada bayi
v  Harus dapat dan mau membimbing ibu dalam belajar menyusui bayinya
v  Membantu dan mengajarkan ibu perawatan payudara
v  Bayi tidak boleh diberi susu dengan botol
v  Memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang ASI, perawatan bayi, memandikan bayi, merawat tali pusat, gizi, kb, dll
G. MODEL PENGATURAN RUANGAN RAWAT GABUNG
1.    Satu kamar dengan satu ibu dan anaknya ( model perawatan kelas )
2.    empat sampai lima orang ibu dalam satu kamar dengan bayi pada kamar lain bersebelahan, dan bayi dapat ditarik keluar dari kamarnya tanpa si ibu perlu meninggalkan tempat tidurnya
3.    model di mana ibu dan bayi tidur diatas tempat tidur / kasur yang sama
4.    bayi tidur ditempat tidur bayi yang letaknya di samping ibu
H. KEUNTUNGAN RAWAT GABUNG
1.    Menggalakkan pemakaian ASI
2.    kontak emosi ibu dan anak lebih dini
3.    ibu dapat segera melaporkan keadaan-keadaan bayi yang aneh di temuinya
4.    ibu dapat belajar cara merawat bayi
5.    mengurangi ketergantungan ibu pada perawat/ bidan dan membangkitkan rasa percaya diri yang lebih besar dalam perawatan bayi.


                         









EVALUASI

Para ibu dan keluarga yang mengikuti ceramah mengerti apa tujuan, manfaat dan keuntungan-keuntungan ibu dan anak yang akan diperoleh dengan rawat gabung.
Apa keuntungan dari rawat gabung ?
1.    menggalakkan pemakaian ASI
2.    Kontak emosi ibu dan anak lebih dini
3.    ibu dapat segera melaporkan keadaan-keadaan bayi yang aneh di temuinya
4.    ibu dapat belajar cara merawat bayi
5.    mengurangi ketergantungan ibu pada perawat/bidan , membangkitkan kepercayaan diri lebih besar dalam perawatan bayi
 

DAFTAR PUSTAKA

Maryani, Anik ( 2009 ). Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas( Postpartum ). Jakarta: TIM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar