STRATEGI
PELAYANAN KEBIDANAN
DI
KOMUNITAS
Syafrudin, SKM,
MKes
Setiap petugas kesehatan yang bekerja di
masyarakat perlu memahami keadaan masyarakat yang dilayaninya keadaan, budaya
dan tradisi setempat sangat menentukan cara pendekatan yang harus ditempuh.
Pendekatan yang akan digunakan oleh bidan komuniti harus memperhatikan strategi
pelayanan kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan serta aspek perlindungan
hukum bagi bidan di Komunitas.
Pada hand out ini menjelaskan strategi
pelayanan kebidanan komunitas, tugas utama, tugas tambahan serta tanggung jawab
sebagai bidan praktik swasta sehingga dapat memberikan pelayanan kebidanan di
komunitas yang sesuai dengan aspek perlindungan hukum bagi praktisi bidan di
komunitas dengan baik dan benar. Hal ini sangat penting bagi bidan dalam
memberikan pelayanan yang komprehensip dan menyeluruh agar dalam memberikan
pelayanan diterima dengan baik oleh masyarakat.
A. Strategi
Pelayanan Kebidanan di Comunitas
1. Pendekatan
edukatif dalam peran serta masyarakat.
Pendekatan edukatif secara umum adalah suatu rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis terencana dan terarah dengan
partisipasi aktif dari individu kelompok maupun masyarakat umum, untuk
memecahkan masalah yang dirasakan oleh masyarakat dengan mempertimbangkan
factor-faktor social ekonomi dan budaya.
Pendekatan edukatif secara khusus adalah satu bentuk
atau model dari pelaksanaan orgabisasi social masyarakat dalam memecahkan
masalah yang dirasakan oleh masyarakat dengan pokok penekanan pada :
1. Pemecahan
masalah dan proses pemecahan masalah.
2. Pengembangan
provider merupakan bagian dari proses pengembangan masyarakat secara
keseluruhan.
Tujuan pendekatan edukatif adalah
:
1. Memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat
2. Mengembangkan
kemampuan masyarakat untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri secara swadaya
dan gotong royong.
Provider adalah sector-sektor yang
bertanggung jawab secara teknis terhadap program-program yang dikembangkan
dalam pengembangan kemampuan masyarakat untuk dapat memecahkan masalahnya
sendiri secara swadaya dan gotong royong.
Langkah-langkah
pendekatan edukatif
A. Pendekatan pada tokoh masyarakat
1. Nonformal untuk penjagaan lahan
2. Formal dengan surat
resmi
3. Tatap muka antara provider dengan tokoh masyarakat.
4. Kunjungan rumah untuk menjelaskan maksud dan tujuan pengumpulan
data.
5. Pertemuan provider dan tokoh masyarakat untuk menetapkan suatu
kebijakan alternative pemecahan masalah dalam rangka perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi.
6. Menjalin hubungan social yang baik dengan menghadiri
upacara-upacara agama, perkawinan, kematian dsb.
B. Pendekatan kepada provider
Diadakan pada waktu
pertemuan tingkat kecamatan, tingkat desa/kelurahan, tingkat dusun /
lingkungan.
C. Pengumpulan data primer dan sekunder
Data
umum, data teknis sesuai dengan kepentingan masing-masing-masing sector, data
perilaku sesuai dengan masalah yang ada, data khusus hasil pengamatan, data
orang lain. Pengembangan masyarakat perlu dilakukan baik sumber daya alam /
potensi desa, dan sumber daya manusia/kader kesehatan agar tahu mau dan mampu
mengatasi masalahnya sendiri secara swadaya dan gotong royong menggunakan
metode :
1. Pendekatan tingkat desa dilakukan dengan cara :
a. Pertemuan tersendiri dengan tokoh masyarakat.
b. Menumpang pada pertemuan lain seperti
Musyawarah Masyarakat Desa / MMD maupun pertemuan tingkat dusun / lingkungan.
2. Pengumpulan data untuk mencari kebutuhan yang real dan kebutuhan
yang diinginkan masyarakat/felt needs dalam rangka Survey Mawas Diri/SMD
3. Penyajian data pada waktu MMD yang berisi : analisa situasi
secara singkat, analisa data, permasalahan, penyebab terjadinya masalah.
4. Komitmen bersama dari hasil kesepakatan MMM dalam suatu
kebijakan alternative pemecahan untuk ; perencanaan kegiatan, perencanaan
pelaksanaan, dan perencanaan evaluasi.
5. Sosial budaya, ekonomi dalam kesehatan wanita antara lain
pelayanan kesehatan tidak terjangkau, pengetahuan yang rendah untuk mengenal
tanda dan gejala dari berbagai komplikasi terkait dengan kehamilan, persalinan
dan nifas.
Wanita adalah
manusia yang mempunyai hak asasi terutama hak dalam bidang kesehatan yaitu hak
untuk memelihara kesehatan reproduksinya. Bidan berperan dalam memberikan
dukungan pada wanita untuk memperoleh status yang sama di masyarakat untuk
memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya. Dalam memberikan asuhannya
hendaknya women center care / asuhan
yang berpusat pada wanita, dimana fokusnya mencakup seluruh aspek kehidupan
yang memandang wanita sebagai manusia yang utuh, membutuhkan pemenuhan
kebutuhan biologi, psikologi, social, spiritual dan cultural selama hidupnya.
Bidan harus mempunyai pengetahuan yang luas dalam segala aspek yaitu kehamilan,
persalinan, nifas, KB, serta kesehatan reproduksi dalam pasangan usia subur
karena bidan komuniti adalah partner dari seorang wanita dalam menghadapi
berbagai pengalaman hidupnya.
Model asuhannya
adalah wanita sebagai figure sentral pada proses asuhan karena wanita yang
mengerti kebutuhannya sendiri sedangkan bidan adalah pemberi asuhan
professional yang membantu ibu untuk pengambilan keputusan dan menanggapi
pilihan ibu. Salah satu factor yang mencerminkan wanita sebagai pusat asuhan
diasumsikan dengan kepuasan terhadap asuhan kebidanan yaitu factor asuhan yang
berkelanjutan (continuity of care).
Prinsip
pelayanan kebidanan di komunitas :
1. Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang
didasarkan pada perhatian terhadap kehamilan sebagai suatu bagian penting dari
kesehatan untuk bayi baru lahir / child
birth sebagai suatu proses yang normal dan proses yang ditunggu-tunggu
dalam kehidupan semua wanita.
2. Informed
consent, sebelum melakukan tindakan apapun berikan informasi kepada klien dan
minta persetujuan klien terhadap tindakan medis yang akan dilakukan terhadap
dirinya.
3. Informed
choice, wanita yang mau melahirkan diberikan pilihan dalam mengambil keputusan
tentang proses melahirkan.
4. Bina
hubungan baik dengan ibu yaitu dengan melakukan berbagai pendekatan sisi
kehidupan.
5. Berikan
asuhan yang berkelanjutan.
Pelayanan kebidanan komunitas memberikan
pelayanan dimana bidan melakukan kunjungan ke pasien yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit bukan merupakan kebidanan
komunitas karena pelayanan klinis (pasien mengunjungi/meminta pelayanan,
pelayanan berorientasi pada pelayanan kuratif).
Bidan di masyarakat bekerjasama dengan
tenaga kesehatan lain antara lain dengan dokter perawat maternal.
Peran nyata bidan di komunitas adalah
home visite dalam memberikan pelayanan ANC, INC, dan PNC. Peran bidan sebagai
pelayanan, pendidik, pengelola dan peneliti dimana bidan harus mampu
menggerakkan masyarakat agar mau menjaga kesehatan dan bidan harus mampu
mengelola upaya-upaya masyarakat untuk meningkatkan kesehatan.
Menggunakan
dan memanfaatkan fasilitas dan potensi
yang ada di masyarakat.
Fasilitas dan potensi yang ada di
masyarakat yaitu sumber daya alam / potensi desa, dan sumber daya manusia/kader
kesehatan. Bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan anak di komuniti
perlu memperhatikan factor lingkungan antara lain:
1. Lingkungan Sosial
Masyarakat yang berada di dalam
komuniti memiliki ikatan social, budaya. Dukun penolong persalinan sangat dekat
dengan masyarakat terutama di kalangan keluarga di desa oleh karena menggunakan
pendekatan social budaya sewaktu memberi pelayanan. Bidan dalam memberikan
pelayanan kepada ibu hamil dan bersalin diupayakan tidak bertentangan dengan
kebiasaan, adapt istiadat, kepercayaan dan agama di masyarakat. Oleh karena itu
peran serta masyarakat memegang peranan penting dalam upaya peningkatan
kesehatan ibu, anak balita, keluarga serta keluarga berencana. Peran serta
masyarakat ini selalu digerakkan dan ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan.
Kondisi tingkat pendidikan dan
ekonomi menentukan tingkat partispasinya di dalam turut serta berperan meningkatkan
kesehatan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat semakin
meningkat perhatian tersebut, menimbulkan peningkatan tuntutan masyarakat.
Kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah bersama masyarakat menentukan arah upaya kesehatan yang dilakukan
kepada masyarakat. Pelayanan kebidanan komuniti perlu mendapat dukungan politik
dari organisasi swasta ataupun pemerintah terutama mendukung adanya
undang-undang dan pelaksanaanya.
2. Lingkungan flora fauna
Kebutuhan gizi manusia tergantung kepada
keberadaan flora dan fauna. Masyarakat dianjurkan melakukan penghijauan.
Pemanfaatan pekarangan dengan tanaman bergizi dan berkhasiat akan mendukung
terwujudnya kesehatan keluarga. Peternakan juga mendukung kondisi gizi manusia.
Bidan yang bekerja di komuniti memperhatikan pengaruh flora dan fauna ini.
Pemanfaatan tumbuh-tumbuhan dan hewan ternak disampaikan melalui penyuluhan
kesehatan merupakan bantuan bidan kepada masyarakat terutama pada kaum ibu.
Kerjasama dengan petugas gizi dan pertanian diperlukan di dalam peningkatan
gizi masyarakat.
Tugas
dan Tanggungjawab Bidan di Comunitas
Tugas bidan meliputi :
1. Melaksanakan
pelayanan kesehatan keluarga.
2. Memotivasi
dan membina peran serta masyarakat
3. Mengelola
program KIA.
Tanggungjawab bidan, bidan
bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan dan tindakan :
1. Mengintegrasikan
komponen proses pemecahan masalah.
2. Melakukan
asuhan kebidanan pada individu.
3. Mendemonstrasikan
dan mengabsahkan praktek.
4. Berkomunikasi
dan bekerjasama dengan anggota teknis.
5. Meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan.
Melaksanakan investigasi tentang
masalah kesehatan dan kebutuhan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI. Modul Pendekatan Edukatif,
Pusdiklat Pegawai.Jakarta.1992
2. Depkes RI. Undang-Undang No. 23/1992
tentang Kesehatan. Depkes.Jakarta. 1992
3. WHO Regional Office for South East Asia New
Delhi, India March 1973, Report of the workshop on field training in Health
Education, New Delhi, 1992.
4. Linda Ewles dan Ina Simneff. Promosi Kesehatan Petunjuk
Praktis.Gajah Mada
University Press.1994.
5. Maustra IB. Pendekatan Edukatif.Planning a
Diagnostic Approach.May Field Publishing Co.USA.1980.
6. August,A
Burns et all.Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan.Yayasan Essentia Medika.Yogyakarta.2000
STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN
BalasHapusDI KOMUNITAS
Strategi Pelayanan Kebidanan di Comunitas
1. Pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat.(satu bentuk atau model dari pelaksanaan orgabisasi social masyarakat dalam memecahkan masalah yang dirasakan oleh masyarakat)
Langkah-langkah pendekatan edukatif
1. Pendekatan pada tokoh masyarakat
2. Pendekatan kepada provider
3. Pengumpulan data primer dan sekunder
Prinsip pelayanan kebidanan di komunitas :
1. Pelayanan kebidanan
2. Informed consent
3. Informed choice
4. Bina hubungan baik dengan ibu
5. Berikan asuhan yang berkelanjutan
Menggunakan dan memanfaatkan fasilitas dan potensi yang ada di masyarakat.
1. Lingkungan Sosial
2. Lingkungan flora fauna
Tugas dan Tanggungjawab Bidan di Comunitas
Tugas bidan meliputi :
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan keluarga.
2. Memotivasi dan membina peran serta masyarakat
3. Mengelola program KIA.
nama : mega putri
akbid bunda auni
Pelayanan kebidanan komunitas memberikan pelayanan dimana bidan melakukan kunjungan ke pasien yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan prinsip pelayanan, yaitu kehamilan sebagai suatu proses yang normal, informed consent, informed choice, membina hubungan yang baik dengan ibu, memberikan asuhan yang berkelanjutan.
BalasHapus