Jumat, 05 Oktober 2012

PERAN FUNGSI BIDAN


PERAN FUNGSI BIDAN

Bidan adalah suatu profesi yang dinamis. Berhubung perubahan-perubahan terjadi begitu cepat, maka para bidan harus terus menerus memperbaharui keterampilannya serta harus meningkatkan kemampuannya menjadikan bidan praktek harus kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan yang diharuskan, agar supaya bisa menjadi seorang praktisi yang aman saat ia memulai pekerjaannya. Akan tetapi, tugas belajarnya tersebut barulah merupakan pengabdiannya, ia akan tumbuh dalam memainkan peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang bidan professional. Idealnya, hal ini haruslah merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan yang berlangsung seumur hidup.
Dalam upaya pelayanan kebidanan yang berfokus pada kesehatan reproduksi, peran dan fungsi bidan antara lain:

A.    Peran sebagai Pelaksana
Sebagai pemberi pelayanan kebidanan pada wanita dalam siklus kehidupannya, asuhan neonatus, bayi dan anak balita.
Sebagai pelaksana, bidan mempunyai tiga katagori tugas :
1.   Tugas Mandiri
      a.   Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan :
            1)     Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.
            2)     Menentukan diagnosa
            3)     Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi.
            4)     Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
            5)     Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.
            6)     Membuat rencana tindak lanjut kegiatan / tindakan.
            7)     Membuat catatan dan laporan kegiatan / tindakan.

      b.   Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah dengan melibatkan klien.
            1)     Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pra nikah.
            2)     Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan dasar.
            3)     Menyusun rencana tindakan layanan sebagai prioritas dasar bersama klien.
            4)     Melaksanakan tindakan / layanan sesuai dengan rencana.
            5)     Mengevaluasi hasil tindakan layanan yang telah diberikan bersama klien.
            6)     Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien.
            7)     Membuat catatan dan pelaporan asuhan kebidanan.

      c.   Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal :
            1)     Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil.
            2)     Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien.
            3)     Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
            4)     Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
            5)     Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan bersama klien.
            6)     Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
            7)     Membuat pencatatan dan laporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.
      d.   Memberikan asuhan kebidanan kepada Klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga :
            1)     Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan.
            2)     Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan.
            3)     Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
            4)     Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
            5)     Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan bersama klien.
            6)     Membuat rencana tindakan pada ibu masa persalinan tersaing dengan prioritas.
            7)     Membuat asuhan kebidanan.

e.   Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
      1)   Mengkaji status kesehatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.
      2)   Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kehidupan pada bayi baru lahir.
      3)   Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas.
      4)   Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
      5)   Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
      6)   Membuat rencana tindak lanjut.
      7)   Membuat pencatatan dan laporan asuhan yang diberikan.

        f.    Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien / keluarga.

              1)   mengkaji keutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas
              2)   Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas
              3)   Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah.
              4)   Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
              5)   Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.
              6)   Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
              7)   Membuat pencatatan dan laporan asuhan yang diberikan

        g.   Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana :
              1)   Mengkaji kebutuhan pelayanan KB pada pus/vus.
              2)   Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan.
              3)   Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien.
              4)   Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
              5)   Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
              6)   Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.
              7)   Membuat pencatatan dan laporan.

        h.   Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause :
              1)   Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa, prioritas dan kebutuhan asuhan.
              3)   Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien.
              4)   Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
              5)   Mengavaluasi bersama klien hasil asuhan yang telah diberikan.
              6)   Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.
              7)   Membuat pencatatan dan laporan asuhan.

        i.    Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan   keluarga :
              1)   Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita.
              2)   Menentukan diagnosa pada prioritas masalah.
              3)   Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana.
              4)   Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah.
              5)   Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan.
              6)   Membuat rencana tindak lanjut.
              7)   Membuat pencatatan dan laporan asuhan

2.     Tugas Kolaborasi / Kerjasama :
        a.   Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
              1)   Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
              3)   Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien.
              4)   Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan dengan melibatkan klien.
              5)   Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.
              6)   Menyusun, rencana tindak lanjut bersama klien.
              7)   Membuat pencacatan dan pelaporan.

        b.   Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

              1)   Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawat darurat pada kasus resiko tinggi.
              3)   Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai prioritas.
              4)   Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
              5)   Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
              6)   Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
              7)   Membuat catatan dan laporan

        c.   Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
              1)   Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat darurat yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawatan.
              3)   Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan tindakan pertolongan pertama sesuai prioritas.
              4)   Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
              5)   Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama pada ibu hamil dengan resiko tinggi.

              6)   Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien / keluarga.
              7)   Membuat catatan dan laporan.

        d.   Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan darurat yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dari keluarga.
              1)   Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat darurat yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawat darurat.
              3)   Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan tindakan pertolongan pertama sesuai prioritas.
              4)   Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
              5)   Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
              6)   Menyusun rencan tindak lanjut bersama klien / keluarga.
              7)   Membuat catatan dan laporan.

        e.   Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatan darurat yang memerlukan penolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
              1)   Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat darurat yang memerlukan tindakan kolaborasi.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawatan.
              3)   Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan tindakan pertolongan pertama sesuai prioritas.
              4)   Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
              5)   Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama yang telah diberikan.
              6)   Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien / keluarga.
              7)   Membuat catatan dan laporan.

        f.    Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatan darurat yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
              1)   Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat darurat yang memerlukan tindakan kolaborasi.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawatan.
              3)   Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan tindakan pertolongan pertama sesuai prioritas.
              4)   Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
              5)   Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama yang telah diberikan.
              6)   Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien / keluarga.
              7)   Membuat catatan dan laporan
3.     Tugas Ketergantungan / Merujuk :
        a.   Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
              1)   Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan tindakan di luar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas, serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klien / keluarga.
              3)   Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas / institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap
              4)   Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.
        b.   Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawat darurat.
              1)   Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas.
              3)   Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
              4)   Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.
              5)   Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
              6)   Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.

        c.   Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
              1)   Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas.
              3)   Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
              4)   Mengirim klien untuk keperuan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
              5)   Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.

        d.   Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawat darurat dengan melibatkan klien dan keluarga.
              1)   Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam masa nifas yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
              2)   Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah.
              3)   Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
              4)   Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
              5)   Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan

B.    Peran sebagai Pengelola
        Mengelola asuhan dan pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas.
        1.   Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu. Keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat / klien.
              a.   Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
              b.   Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan masyarakat.
             
              c.   Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan rencana.
              d.   Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader, dukun atau petugas kesehatan lain dan dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB.
              e.   Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program dan sector terkait.
              f.    Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat dan memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.
              g.   Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktek professional melalui pendidikan, pelatihan, magang dan kegiatan-kegiatan dalam kelompok profesi.
              h.   Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

        2.   Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sector lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan duku bayi, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
              a.   Bekerjasama dengan Puskesmas, isntitusi lain sebagai anggota tim dalam memberikan asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut.
              b.   Membina hubungan baik dengan dukun, kader kesehatan / PLKB dan masyarakat.
              c.   Melaksanakan pelatihan, membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lainnya.
              d.   Memberi asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
             
              e.   Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang berkaitan dengan kesehatan.

C.    Peran sebagai Pendidik
        Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan dan pelayanan kebidanan disetiap tatanan pelayanan kesehatan di insitusi dan komunitas, menthorship dan preceptorship terhadap calon tenaga kesehatan dan bidan baru.
        1.   Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak dan KB.
              a.   Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan KB.
              b.   Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
              c.   Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
              d.   Melaksanakan program atau rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan rencana jangka pendek dan jangka panjang melibtkan unsure-unsur yang terkait termasuk masyarakat.
              f.    Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan / penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis.

        2.   Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya.
              a.   Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
              b.   Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
              c.   Menyiapkan alat, AVA dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun.
              d.   Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsure-unsur terkait.
              e.   Membimbing siswa bidan dan siswa keperawatan dalam lingkup kerjanya.
              f.    Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan.
              g.   Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
              h.   Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan bimbingan secara sistematis dan lengkap.

D.    Peran sebagai Peneliti / Investigator
        Melakukan investigasi atau peneliti terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok.
        1.   Mengindentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
        2.   Menyusun rencana kerja pelatihan.
        3.   Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
        4.   Mengolah dan menginterprestasikan data hasil invetigasi.
        5.   Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut,
     6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.





DAFTAR PUSTAKA


Soemardjan, Selo dkk. 50 Tahun IBI : Bidan Menyongsong Masa. Pengurus Pusat IBI, 1996.
Konsep Asuhan Kebidanan, Pusdiknakes.200

1 komentar:

  1. peran dan fungsi bidan itu antara lain sebagai pelaksana, pendidik, peneliti, dan pengelola

    BalasHapus