Jumat, 05 Oktober 2012

KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS


KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS
Syafrudin, SKM, MKes



A.      Konsep dasar masyarakat     
          1.     Pengertian
                          Para ahli mendefinisikan komunitas atau masyarakat dari sudut pandangan yang berbeda. WHO (1974) mendefinisikan komunitas sebagai kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan Spradly (1985) mendefinisikan komunitas sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting di dalam hidupnya.
                          Saunders (1991) mendefinisikan komunitas sebagai tempat atau kumpulan orang-orang atau system social. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunitas terdiri dari sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, yang memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat relative sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
                          Selain itu, komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan yang bertujuan mencapai kesehatan komunitas sebagai suatu peningkatan kesehatan dan kerjasama suatu mekanisme untuk mempermudah pencapaian tujuan yang berarti serta masyarakat / komunitas tersebut dilibatkan secara aktif untuk mencapai tujuan tersebut.
                          Kebidanan kesehatan komunitas adalah pelayanan kebidanan professional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencana, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradly, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
                          Kebidanan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh factor lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis, social dan cultural dan spiritual terhadap kesehatan masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, dalam upaya mencapai tujuan.

          2.     Ciri-ciri masyarakat
                  Dari berbagai pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
·             Interaksi diantara sesame anggota masyarakat
·             Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
·             Saling tergantung satu sama lain.
·             Memiliki adat istiadat tertentu / kebudayaan
·             Memiliki identitas bersama

3.          Tipe Masyarakat :
Menurut Gil4in & Gilin dalam Effendy (1998) lembaga masyarakat dapat diklasifikasi sebagai berikut :
a.     Ditinjau dari sudut perkembangannya, dibedakan menjadi dua, yaitu cresive insititusion dan Enacted institusion.
b.     Ditinjau dari sudut system nilai yang diterima masyarakat, dibedakan menjadi tipe basic institution dan subsidiary institution
c.     Dari sudut penerimaan masyarakat, dibedakan menjadi approved atau social sanctioned institution dan unsactioned institusion.
d.     Dari sudut penyebaran, dibedakan menjadi general institusion dan restrictred intitusion.
e.     Dari sudut fungsi, dibedakan menjadi operative institusion dan regulative institusion.

          4.     Ciri-ciri masyarakat sehat
                  Adapun cirri-ciri masyarakat sehat diantaranya adalah sebagai berikut :
a.           Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
b.          Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak.
c.           Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
d.          Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status social ekonomi masyarakat.
e.           Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit.

          5.     Indikator Ciri Masyarakat sehat
                  Menurut WHO beberapa indicator dari masyarakat sehat adalah :
                  a.     Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat yang melipuiti indicator komprehensif, seperti angka kematian kasar menurun, Rasio angka mortalitas proporsional rendah dan umur harapan hidup meningkat. Sedangkan indicator spesifik adalah angka kematian ibu dan anak menurun, angka kematian penyakit menular menurun dan angka  kelahiran menurun.

                  b.     Indikator pelayanan kesehatan, meliputi :
·         Rasio antara tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk seimbang.
·         Distribusi tenaga kesehatan merata.
·         Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya.
·         Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan diantaranya rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin dan sebagainya.

          6.     Masalah kesehatan di Indonesia
                  Adapun masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia, diantaranya adalah :
·             Tingginya angka pertumbuhan penduduk (1,98%)
·             Tingginya angka kematian ibu dan anak (AKI 420/100.000 penduduk, AKB 57/1000 kelahiran hidup, dan angka kematian balita 84/1000.
·             Tingginya angka kesakitan karena penyakit menular, diantaranya TB paru, demam berdarah dan ISPA.
·             Meningkatkan angka kesakitan penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, neoplasnya, penyakit karena cedera, dan penyakit gangguan mental.
·             Masalah kesehatan lingkungan, meliputi masalah lingkungan fisik dan biologis yang belum memadai, Baru sebagaian kecil penduduk yang menikmati air bersih.
                  Faktor penyebab kondisi diatas, diantaranya adalah factor social ekonomi, gaya hidup dan perilaku masyarakat, dan system pelayanan kesehatan.

B.      Asumsi
          1.     Asumsi dasar
                  Kebidanan komunitas didasarkan asumsi berikut :
a.           Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks.
b.          Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen system pelayanan kesehatan.
c.           Kebidanan merupakan subsistem pelayanan kesehatan, nimana hasil pendidikan dan penelitian melandasi praktek.
d.          Fokus utama adalah pelayanan kesehatan primer sehingga kebidanan komunitas perlu dikembangkan ditatanan pelayanan kesehatan utama.
                  Demikian kebidanan komunitas perlu dikembangkan ditatanan pelayanan kesehatan dasar yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan keperawatan komunitas.
         
          2.     Keyakinan
                  Beberapa keyakinan yang mendasari praktek kebidanan komunitas, yaitu :
a.       Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua orang.
b.      Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan, dalam hal ini komunitas.
c.       Bidan sebagai pemberi pelayanan dank lien sebagai penerima pelayanan perlu terjalin kerjasama yang baik.
d.      Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik bersifat mendukung maupun menghambat, untuk itu perlu diantisipasi.
e.       Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan.
f.       Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.
Dari asumsi dan keyakinan yang mendasar tersebut dikembangkan falsafah kebidanan komunitas, yang akan menjadi landasan praktek keperawatan komunitas.

3.          Falsafah Kebidanan Komunitas
                Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Kebidanan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio, psiko, sosio, cultural dan spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
                Falsafah yang melandasi kebidanan komunitas mengacu pada falsafah atau paradigma kebidanan secara umum, yaitu manusia yang merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan bertolak dari pandangan ini disusun falsafah atau paradigma kebidanan komunitas yang terdiri dari empat komponen dasar, sebagai berikut :
 


Text Box: Lingkungan (Fisik, biologis, psikologis, social cultural dan spiritualText Box: Kesehatan 
(Sehat-Sakit)
Text Box: Kebidanan 
(3 Level Prevensi)
                 











        1.     Manusia
                Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau baas geografis tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan minat relative sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga. Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok risiko tinggi, antara lain: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh, dll.

        2.     Kesehatan
                Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien/komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengenai stressor.

        3.     Lingkungan
                Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis, psikologis, social cultural dan spiritual.

        4.     Kebidanan
                Intervensi/tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor atau meningkatkan kemampuan klien/komunitas menghadapi stressor, melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier. Berdasarkan falsafah tersebut dikembangkan pengertian, tujuan, sasaran dan strategi intervensi kebidanan komunitas.




C.    Tujuan Kebidanan Komunitas
        Tujuan umum kebidanan komunitas adalah meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Adapun tujuan khusus kebidanan komunitas adalah :
        1.     Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam pemahaman tentang pengertian sehat dan sakit.
        2.     Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.
        3.     Terciptanya dukungan bagi individu yang terkait.
        4.     Terkendali dan bertanggulanginya keadaan lingkungan fisik dan social untuk menuju keadaan sehat yang optimal.
        5.     Berkembangnya ilmu serta pelaksanaan kebidanan kesehatan masyarakat.

        Untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan masyarakat dilakukan melalui :
·             Pelayanan keperawatan langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas.
·             Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau issue kesehatan masyarakat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.

D.    Sasaran Kebidanan Komunitas
        Sasaran kebidanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
1.      Individu, diutamakan pada individu yang ditemukan di klinik, rumah tempat lain dengan masalah kesehatan.
2.      Keluarga, dengan mengutamakan keluarga dengan risiko tinggi terhadap masalah kesehatan tertentu.
3.      Kelompok penduduk, diutamakan pada kelompok penduduk daerah kumuh, daerah terisolasi dan darah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil, panti dsb.
4.      Masyarakat, yaitu dari satuan masyarakat yang terkecil sampai dengan masyarakat secara keseluruhan.

E.    Strategi Kebidanan Komunitas
        Adapun strategi intervensi kebidanan komunitas yaitu proses kelompok, pendidikan kesehatan dan kerjasama (partnership).

F.     Lingkup bidang wewenang dan tanggung jawab
        Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan/asuhan langsung yang berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal.
                Intervensi kebidanan yang dilakukan mencakup : pendidikan kesehatan / keperawatan (health education), mendemontrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan oleh komunitas, melakukan intervensi kebidanan yang memerlukan keahlian bidan, misalnya konseling pasangan yang akan menikah; melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral untuk mengatasi masalah komunitas serta melakukan rujukan kebidanan dan non kebidanan bila perlu.
                Intervensi kebidanan tersebut difokuskan pada tiga level pencegahan, yaitu sebagai berikut :
        1.     Prevensi primer
                Yang dimaksud dengan prevensi primer adalah pencegahan dalam arti yang sebenarnya, dimana diidentifikasi factor risiko dimasyarakat. Pencegahan primer mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit. Prevensi primer meliputi : health promotion, health education, specific protection dan environmental protection.
                Contoh : kegiatan dibidang prevensi primer antara lain :
·         Immunisasi
·         Penyuluhan tentang gizi
·         Penyuluhan untuk mencegah keracunan
        2.     Prevensi sekunder
                Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologik, sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan / keseriusan penyakit. Prevensi sekunder meliputi : early detection and promptreatment, emergency care, acute dan critical care, dan collaborate diagnosis and treatment.
                Contoh : kegiatan dibidang prevensi sekunder antara lain :
·         Mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang seorang anak/balita.
·         Memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala termasuk pemeriksaan gigi dan mata secara berkala.

        3.     Prevensi tersier
                Pencegahan tersier dilakukan pada kasus-kasus kecacatan atau ketidakmampuan atau tidak dapat diperbaiki (irreversible). Rehabilitasi sebagai tujuan pencegahan primer lebih dari upaya menghambat    proses penyakitnya sendiri, yaitu mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya. Prevensi tersier meliputi : rehabilitasi, longterm care, dan care of the dying.
                Contoh : kegiatan dibidang prevensi tersier antara lain :
·         Perawat mengajarkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan anak dengan kolostomi di rumah.
·         Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan kelumpuhan anggota gerak untuk latihan secara teratur di rumah.

        Pada praktek kebidanan komunitas prinsip-prinsip kesehatan komunitas, beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan adalah :
1.          Kemanfaatan
Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian.
2.          Autonomi
Komunitas diberi kebebasan untuk melakukan atau memilih alternative yang terbaik yang disediakan untuk komunitas.
3.          Keadilan
Melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.

G.    Peran Bidan di Komunitas
        1.     Pemberi pelayanan kesehatan (Provider)
                Memberikan pelayanan kebidanan secara langsung dan tidak langsung kepada klien dengan menggunakan asuhan kebidanan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2.          Pendidik
Memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang berisiko tinggi, kader kesehatan, dll.

3.          Pengelola
Mengelola (merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan, dan mengevaluasi) pelayanan kebidanan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan menggunakan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan komunitas.
4.          Konselor
Memberikan konseling/bimbingan kepada kader, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan komunitas sesuai prioritas.
5.          Pembela klien (advocat)
Peran bidan sebagai penasehat telah didefinisikan oleh Kohnke (1980) adalah kegiatan memberikan informasi dan sokongan kepada seseorang sehingga mampu membuat keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi dirinya. Sokongan dapat berupa dorongan secara verbal atau keterlibatan berdiskusi dengan petugas kesehatan lain, instansi atau anggota keluarga dalam melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan kebidanan komunitas.

6.          Kolaborator / coordinator
Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain, baik lintas program maupun sektoral.
7.          Perencana
Peranan bidan di komunitas sebagai perencana yaitu dalam bentuk perencanaan pelayanan kebidanan individu dan keluarga serta berpartisipasi dalam perencanaan program-program di masyarakat luas untuk suatu kebutuhan tertentu yang ada kaitannya dengan kesehatan.
8.          Peneliti
Melakukan penelitian untuk mengembangkan kebidanan komunitas.

1 komentar:

  1. KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS
    🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
    •> PENGERTIAN : Kebidanan Komunitas adalah memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor lingkungan meliputi fisik,biologis,psikologis,sosial,kultural & spiritual terhadap kesehatan masyarakat serta memberi prioritas pada strategi pencegahan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya mencapai tujuan.

    •> CIRI² MASYARAKAT SEHAT :
    1 peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehatkematia.
    2 mengatasi masalah kesehatan sederhana.
    3 peningkatan upaya kesehatan lingkungan.
    4 peningkatan status gizi masyarakat.
    5 penurunan angka kesakitan dan kematian.

    •> INDIKATOR CIRI MASYARAKAT SEHAT ( WHO ) :
    1 indikator komprehensif ( angka kematian kasar menurun, rasio angka mortalitas proporsional rendah, umur harapan hidup meningkat )

    2 indikator spesifik ( angka kematian ibu dan anak menurun, angka kematian penyakit menular menurun, angka kelahiran menurun )

    •> FALSAFAH / PARADIGMA KEBIDANAN KOMUNITAS YG TERDIRI :
    1. manusia
    2. kesehatan
    3. lingkungan
    4. kebidanan

    •> TUJUAN KEBIDANAN KOMUNITAS :
    🌸 UMUM ( meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal )

    🌸 KHUSUS :
    1 meningkatkan meningkatnya kemampuan individu dan masyarakat dalam pemahaman tentang pengertian sehat dan sakit
    2 meningkatnya kemampuan individu dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
    3 terciptanya dukungan bagi individu yang terkait
    4 terkendali dan bertanggulanginya keadaan lingkungan fisik dan sosial
    5 berkembangnya ilmu serta pelaksanaan kebidanan kesehatan masyarakat

    •> SASARAN KEBIDANAN KOMUNITAS :
    1. Individu
    2. Keluarga
    3. Kelompok Penduduk
    4. Masyarakat

    •> PERAN BIDAN KOMUNITAS :
    1 pemberi pelayanan kesehatan ( provider )
    2 pendidik
    3 pengelola
    4 konselor
    5 pembelaan klient ( advokat )
    6 kolaborasi ( koordinator )
    7 perencanaan
    8 peneliti

    BalasHapus