PENDEKATAN EDUKATIF
Syafrudin,
SKM, Mkes.
A.
Dasar
pemikiran
Pendekatan edukatif digunakan karena penedkatan ini akan
dapat memacu perkembangan potensi masyarakat yang ada. Potensi masyarakat yang
paling baik bertitik tolak dari masalah-masalah yang benar-benar dirasakan oleh
masyarakat sebagai suatu kebutuhan mereka melalui proses belajar.
Pelayanan kesehatan yang dikembangkan berawal dari pola
hidup masyarakat yang tidak terlepasa dari faktor lingkungan, kebiasaan,
adat-istiadat, tingkat sosial ekonomi, pendidikan dan sebagainya, sehingga
menggambarkan bentuk-bentuk perilaku masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan. Dari sinilah pola pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
dikembangkan.
Untuk itu harus dikembangkan dan dipertahankan komunikasi
timbal balik yang dinamis dan berkesinambungan antara petugas (provider) dan
masyarakat. Disamping itu untuk keberhasilan program pelayanan kesehatan
petugas harus dapat mengembangkan kerjasama lintas sektor yang terkoordinasi
dengan baik.
Pelayanan kesehatan yang diberikan hendaknya dapat
dilaksanakan oleh petugas-petugas kesehatan yang bisa diterima oleh masyarakat.
Oleh karena itu keberadaan kader kesehatan sangat penting artinya untuk
meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap kemampuan yang mereka
miliki.
B.
Definisi
Pendekatan edukatif adalah
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, terarah
dengan partisipasi aktif individu, kelompok-kelompok masyarakat secara
keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dirasakan oleh masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor sosial ekonomi dan budaya setempat
C.
Tujuan
1.
Memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat
2.
Mengembangkan
kemampuan masyarakat untuk bisa memecahkan masalah yang dihadapi atas dasar
swadaya sebatas kemampuannya
D.
Strategi
dasar
1.
Mengembangkan
provider, agar mempunyai kesamaan pengertian dan sikap mental yang positif
terhadap pendekatan yang ditempuh dan sepakat untuk mensukseskannya
2.
Mengembangkan
masyarakat, yaitu melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menentukan
masalah, merencanakan alternatif pemecahannya, melaksanakan serta menilai
usaha-usaha pemecahan yang dilaksanakan.
E.
Pengembangan
provider
Provider
adalah sektor-sektor yang bertanggung jawab secara teknis terhadap program-program
yang dikembangkan. Yang termasuk provider adalah departemen kesehatan dengan
semua aparatnya dan LSM yang bergerak dibidang kesehatan dan mempunyai program
langsung kepada masyarakat.
Tujuan
pengembangan provider adalah agar adanya kesamaan pengertian antar sektor bahwa
: masyarakat bukan objek tetapi subjek pembangunan dan kerjasama antar sektor
terkoordinasi dengan baik.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi terciptanya jerjasama antar sektor adalah : keterbukaan,
adanya wadah antar sektor, saling meninjang, menghormati kewenangan sektor
lain, tujuan dan peran jelas, kepuasaan masing-masing sektor dan perencanaan
yang terpadu.
Langkah-langkah pengembangan
:
1.
Pendekatan
terhadap pemuka masyarakat, dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan perorangan,
dalam kelompok kecil, dll.
2.
Pendekatan
terhadap para pelaksana, dapat dilakukan dalam bentuk lokakarya, seminar,
musyawarah, dll.
3.
Pengumpulan
data oleh sektor kecamatan/desa, meliputi data umum (geografi, keadaan sosial
ekonomi, saluran komunikasi yang ada dll), data khusus (demografi, data
kesehatan dan lingkungan), dan perilaku(kebiasaan dan adat istiadat).
F.
Pengembangan
masyarakat
Pengembangan
masyarakat adalah mengaktifkan tenaga
masyarakat untuk mampu dan mau mengatasi masalahnya sendiri secara swadaya sebatas
kemampuannya. Langkah-langkah pengembangan meliputi : pendekatan tingkat desa,
survei mawas diri, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta pemantapan.
PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN PADA
MASYARAKAT
A.
Pengembangan
masyarakat
1. Dasar pemikiran
Sosial
ekonomi rendah
Prosuktifitas rendah Ketidakmampuan
Dan
Ketidaktahuan
Pemanfaatan
potensi masyarakat masih rendah
Dinamika
masyarakat rendah sehingga perlu :
ü
Menciptakan
kondisi agar potensi dapat dimanfaatkan
ü
Memeprtinggi
mutu potensi yang ada
ü
Mengusahakan
kelangsungan kegiatan yang sudah ada
ü
Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
2. Pengertian
Menurut
Bhattacarya, perbedaan antara pembangunan ekonomi dengan pengembangan
masyarakat adalah bahwa pengembangan masyarakat merupakan pembangunan manusia.
Tujuannya adalah mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol
lingkungannya. Pengembangan masyarakat membantu manusia mengubah sikapnya
terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi,
berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya serta manusia didorong untuk
mampu membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.
Sedangkan pembangunan ekonomi terjadi bila masyarakat
melaksanakan program pembangunan fisik tanpa mengembangkan kapasitas
manusianya.
Menurut Yayasan Indoensia
Sejahtera (YIS), pengembangan masyarakat adalah usaha-usaha yang menyadarkan
dan penanaman pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan dengan lebih
baik semua kemampuan yang dimiliki baik alam maupun tenaga serta menggali
inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi dalam
mencapai kesejahteraan yang lebih baik.
3. Tujuan pengembangan masyarakat
a.
Menumbuhkan
rasa percaya kepada diri sendiri
b.
Menimbulkan
rasa bangga dan semangat/gairah kerja
c.
Mengingatkan
dinamika masyarakat untuk membangun
d.
Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
4. Langkah-langkah pengembangan masyarakat
a.
Ciptakan
kondisi agar potensi setempat dapat dimanfaatkan dan dikembangkan
b.
Tingkatkan
mutu potensi yang ada
c.
Usahakan
kelangsungan kegiatan yang sudah ada
d.
Tingkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
5. Prinsip-prinsip
a.
Program ditentukan oleh atau bersama
masyarakat
b.
Program harus disesuaikan dengan
kemampuan setempat
c.
Dalam pelaksanaan kegiatan harus selalu
diberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan, agar dari satu kegiatan dapat
dihasilkan kegiatan lainnya
d.
Selama proses ini petugas harus bersedia
mendapingi masyarakat dengan mengambil fungsi sebagai katalisator untuk
mempercepat proses
6. Unsur-unsur program pengembangan
masyarakat
a.
Program
terencana dan terfokus kepada kebutuhan menyeluruh (total needs) dari
masyarakat
b.
Mendorong
swadaya masyarakat
c.
Adanya
bantuan tehnis dari pemerintah
d.
Mempersatukan
berbagai kegiatan seperti : pertanian, pendidikan, kepemudaan dan lainnya baik
lintas program maupun lintas sektor
7. Bentuk-bentuk program pengembangan
masyarakat
a.
Program
integratif, melalui koordinasi dinas-dinas teknis terkait (lintas sektor)
b.
Program
adaptis, ditugaskan hanya pada salah satu instansi/departemen bersangkutan
(lintas program)
c.
Program
proyek, dalam bentuk usaha-usaha terbatas
di wilayah tertentu dan program disesuaikan dengan kebutuhan wilayah.
8. Penjabaran secara operasional
a.
Berikan
kesempatan agar masyarakat sendiri menentukan masalah, baik yang dihadapi secar
perorangan maupun kelompok
b.
Berikan
kesempatan agar masyarakat sendiri yang membuat analisa, untuk selanjutnya
menyusun rencana usaha perbaikan yang akan dilakukan
c.
Berikan
kesempatan agar masyarakat sendiri yang
mengorganisir diri untuk melaksanakan usaha perbaikn tersebut
d.
Dalam
proses ini agar sedapat mungkin digali sumber-sumber yang ada dalam masyarakat
sendiri dan kalau betul-betul diperlukan, baru diminta dari luar
B.
Pengoragnisasian
masyarakat
1. Pengertian
Pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses dimana
masyarakat dapat mengidentifikasikan
kebutuhan-kebutuhannya dan menentukan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan
tersebut dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan sesuai
dengan skala priorirtas, berdasarkan sumber-sumber yang ada di masyarakat
sendiri maupun yang berasal dari luar dengan usaha gotong royong (Ross, M.G)
Dari pengertian tersebut terdapat tiga aspek yaitu :
a.
Proses : baik yang disadari (menimbulkan
kebutuhan)
b.
Masyarakat : sebagai suatu kelompok yang
mempunyai kebutuhan bersama dan berada dalam kelompok yang besar
c.
Berfungsinya masyarakat (functional
community), yakni dengan cara :
ü
Menarik
orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja
ü Membuat
rencana kerja yang dapat diterima
ü
Melakukan
usaha untuk mencapai rencana tersebut
2. Tahap-tahap
a.
Bentuk
langsung (direct)
Langkah-langkah yang dapat
dilakukan adalah : identifikasi kebutuhan/ masalah masyarakat, perumusan
masalah dengan masyarakat dengan menggunakan nilai-nilai sosial masyarakat
b.
Bentuk
tidak langsung (indirect)
Dari pihak luar melihat
adanya masalah/kebutuhan dalam masyarakat, kemudian untuk dapat membuat rencana
kerja maka yang bersangkutan harus mampu meyakinkan orang lain dalam hal ini
pemerintahan setempat, tokoh masyarakat (Toma), maupun masyarakat setempat.
3. Persiapan sosial
Dalam persiapan sosial ada
tiga tahapan yang harus dilalui, yaitu :
a.
Tahap penegnalan masyarakat : dapat
dilakukan melalui jalur formal, dan jalur infromal (tokoh masyarakat)
b.
Tahap pengenalan masalah : petugas dituntut
suatu kemampuan untuk dapat mengenal masalah-masalah yang memang benar-benar
menjadi kebutuhan sendiri, serta bersama masyarakat menyusun skala prioritas,
yang antara lain: beratnya masalah ; mudahnya mengatasi ; pentingnya masalah
bagi masyarakat ; banyaknya warga yang merasakan masalah.
c.
Tahap penyadaran masyarakat : tujuannya
agar masyarakat menjadi sadar akan :
Keadaan
dan kebutuhan mereka
Perlunya
ikut serta dalam kegiatan tersebut
Potensi
mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut
4. Persiapan sosial
Dalam persiapan sosial ada
tiga tahapan yang harus dilalui, yaitu :
a.
Tahap penegnalan masyarakat : dapat
dilakukan melalui jalur formal, dan jalur infromal (tokoh masyarakat)
b.
Tahap pengenalan masalah : petugas
dituntut suatu kemampuan untuk dapat mengenal masalah-masalah yang memang
benar-benar menjadi kebutuhan sendiri, serta bersama masyarakat menyusun skala
prioritas, yang antara lain: beratnya masalah ; mudahnya mengatasi ; pentingnya
masalah bagi masyarakat ; banyaknya warga yang merasakan masalah.
c.
Tahap penyadaran masyarakat : tujuannya
agar masyarakat menjadi sadar akan :
Keadaan
dan kebutuhan mereka
Perlunya
ikut serta dalam kegiatan tersebut
Potensi
mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut
5. Peranan petugas
Menurut Murray G. Ross,
peran petugas adalah sebagai berikut :
a.
Sebagai
pembimbing (guade) : berperan untuk membantu masyarakat mencari jalan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tetapi penentuan pilihan dilakukan
sendiri oleh masyarakat dan bukan oleh petugas (tidak laissez faire)
b.
Sebagai
enabler : petugas berperan untuk memunculkan dan mengarahkan kesehatan yang ada
dalam masyarakat untuk diperbaiki. Petugas berfungsi sebagai “salesman” yang
menawarkan jalan keluar
c.
Sebagai
ahli (expert) : memberikan keterangan dalam bidang-bidang yang dikuasai berupa
fakta bukan bukan rekomendasi tentang apa yang harus dipilih dan dilakukan
masyarakat
Peran petugas dan masyarakat secara sederhana sebagai berikut
:
Tahapan Petugas Masyarakat
1). Pengenalan masyarakat ++++ +
2). Pengenalan masalah +++ ++
3). Penyadaran ++ +++
4). Pelaksanaan + ++++
5). Evaluasi + ++++
6). Perluasan + ++++
6. Pelaksanaan
a.
Pilihlah
kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat
b.
Libatkan
PSM secara aktif dalam upaya penanggulangan masalah
c.
Kegiatan
disesuai dengan kemampuan, waktu dan sumber daya
d.
Tumbuhkan
rasa percaya diri masyarakat
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam dua
bentuk yaitu evaluasi sumatif dan formatif dari setiap kegaiatan yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar