Mendeteksi Alergi pada Anak
1. PENDAHULUAN
Kini
semakin banyak anak mengidap alergi . Bagaimana anda tahu apakah anak anda
salah satunya? Dan yang lebih penting apa yang bisa anda lakukan saat melihat
gejalanya? Satu dari empat anak memiliki alergi . Dan berdasarkan data
organisasi alergi di inggris ,angka tersebut terus meningkat setiap tahunnya.
Pada dokter belum yakin apa penyebab masalah alergi ini. Salah satu teori yang
popular adalah kenyataan bahwa dibandingkan dengan anak-anak era sebelumnya ,
anak-anak masa kini jarang terkena infeksi. Riset menunjukan luka dan infeksi
sebenarnya dapat memberi perlindugan terhadap alergi karena hal itu
menstimulasi system kekebalan tubuh anak.Jika tidak ada kuman yang cukup banyak
untuk dilawan oleh system kekebalan tubuh, maka system ini justru akan bereaksi
terhadap hal-hal yang biasanya tidak berbahaya. Program imunisasi dan
antibiotik bisa jadi salah satu penyebabnya. Anak-anak yang tinggal dirumah
modern berkarpet dengan suhu yang nyaman sangat rentan mengidap alergi terhadap
debu. Ahli yang lain percaya, meningkatnya asap rokok dan polusi udara dapat
pula menjadi salah satu penyebab
. Alergi
yaitu system kekebalan tubuh anak bereaksi tidak normal terhadap hal yang
biasanya tidak berbahaya . Alergi yang kerap ditemukan pada bayi dan balita
antara lain adalah alergi pada susu, telur, kacang, kedelai, dan ikan. Alergi
lainnya adalah alergi pada debu rumah, serbuk pupuk, kutu atau bulu dari
binatang peliharaan, obat, lebah, karet, dan metal.
2.
MATERI PENYULUHAN
Gejala-gejala Alergi
§ Sering batuk, batuk lama (>2 minggu), pilek,
(terutama pada malam hari dan pagi hari, siang hari hilang) sinusitis,
bersin, mimisan. tonsilitis (amandel), sesak, suara serak.
§ Pembesaran kelenjar di leher dan kepala belakang
bawah
§ Sering lebam kebiruan pada kaki/tangan seperti bekas
terbentur.
§ Kulit timbul bisul, kemerahan, bercak putih dan
bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Sering menggosok mata, hidung atau
telinga. Kotoran telinga berlebihan.
§ Nyeri otot & tulang berulang malam hari. Sering
kencing, Bed wetting (Ngompol)
§ Sering muntah, nyeri perut, sulit makan disertai berat badan kurang
(biasanya setelah umur 4-6 bulan).
§ Sering sariawan, lidah sering putih/kotor nyeri
gusi/gigi, mulut berbau, air liur berlebihan, bibir kering.
§ Sering Buang air besar (> 2 kali/hari), sulit
buang air besar (obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing,
keras, sering buang angin, berak di celana.
§ Tidur larut malam/sering terbangun.
§ Kepala,telapak kaki/tangan sering teraba hangat. Sering
berkeringat (berlebihan)
§ Sering sakit kepala, migrain.
Anak
memiliki kecenderungan alergi (atau penyakit yang berhubungan dengan alergi
seperti asma, eksim, atau polinosis ) apabila anda dan pasangan juga menderita
alergi.
Gejala
alergi makanan :
·
Bibir mulut, dan tenggorokan bengkak
·
kesulitan bernafas
·
Muntah atau diare
·
Ruam
·
Menangis terus-menerus
·
Hidung tersumbat atau berair
·
Mata pedih, merah,dan gatal
·
Batuk dan asma
·
Eksim
Jika
anda menduga si kecil mengalami reaksi alergi, bawa segera ke dokter. Kalau
anak anda tampak sulit bernafas , mulutnya bengkak, atau menunjukan gejala
serius lainnya bawa segera ke UGD.
Cara Mendiagnosa Alergi
Ada
dua jenis tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa alergi :
ü Tes
mencubit kulit
Dokter akan memberikan
setetes zat yang dapat menyebabkan alergi pada kulit, lalu mencubit kulit
dengan alat bedah. Jika daerah disekitar kulit yang dicubit itu memerah,
artinya anak anda alergi terhadap zat tersebut.
ü Tes
Darah
Dokter dapat melakukan tes
terhadap sampel darah anak anda untuk mengetahui antibody dan zat yang dapat
menyebabkan alergi pada anak anda
Merawat Anak yang Alergi
Dokter
dapat memberi resep antihistamin untuk mengendalikan gejala alergi pada anak
anda dan krim untuk ruam karena alergi, termasuk eksim. Kalau anak anda alergi
terhadap susu sapi sedangkan ia minum susu botol,maka dokter akan memberi resep
susu khusus bebas alergi. Umumnya focus utama yang harus dilakukan adalah
menghindarkan anak dari zat-zat yang memungkinkan timbulnya reaksi alergi. Anak
kecil yang alergi terhadap makanan bisa sembuh seiring bertambahnya usia. Untuk
itu, sebaiknya memeriksakan anaknya ke dokter setiap kurun waktu tertentu untuk
uji makanan. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah anak anda masih alergi
terhadap satu makanan tertentu atau tidak.
Cara Menolong Anak yang Alergi
·
Berikan ASI eksklusif selama setidaknya empat
bulan atau idealnya enam bulan
·
Jangan beri anak anda makanan padat sampai
dia berusia enam bulan
·
Jangan merokok selama hamil atau merokok di
dekat anak anda(untuk sang ayah)
·
Jika anda, pasangan, atau anak-anak pertama
anda ada yang memiliki alergi atau penyakit yang terkait dengan alergi, jangan
makan kacang selama hamil dan menyusui dan jangan berikan kacang pada anak
sampai dia berusia tiga tahun.
hal-hal yang harus dilakukan bila anak
memiliki alergi
·
Kontrol kadar debu di rumah dengan cara
menyedot debu secara menyeluruh dan cuci alas tidur setiap minggu.
·
Periksa semua label makanan dan jangan
menyimpan makanan yang jelas menimbulkan alergi anak.
·
Tanyakan ke supermarket langganan, apakah
mereka punya produk bebas alergi
·
Jangan memelihara binatang, atau bila anda
punya, larang hewan peliharaan anda masuk kedalam rumah.
Informasikan kepada pembantu dan pengasuh anak
mengenai alergi yang dimiliki si kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar