MANAGEMEN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Syafrudin, SKM, Mkes.
|
||||||||||||
Pengertian
Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan
sejahtera badan,jiwa,dan social yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomi.Batasan yang diangkat dari batasan
kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) yang paling baru ini,memang
lebih luas dan dinamis dibandingkan dengan batasan sebelumnya yang
mengatakan,bahwa kesehatan adalah keadaan sempurna,baik fisik,mental,maupun
social,dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat.Pada batasan yang
terdahulu,kesehatan ibu hanya mencakup tiga aspek,yakni:fisik,mental,dan
social,tetapi menurut Undang-Undang No.23/1992,kesehatan itu mecakup empat
aspek yakni fisik(badan),mental(jiwa),social,dan ekonomi.
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah suatu upaya
di bidang kesehatan yang mempunyai tujuan sebagai berikut:
Sasaran:ibu hamil,ibu bersalin dan anak-anak s/d
usia lima tahun
Pemantapan pelayanan KIA dewasa ini diutamakan
pada kegiatan pokok sebagai berikut:
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu isu krusial dalam
pencapaian pembangunan kesehatan diseluruh dunia.Pelayanan kesehtan ibu dan
anak tidak hanya sensitive dalam menentukan pembangunan kesehatan suatu
Negara,namun juga merupakan investasi bagi peningkatan kualitas sumber daya
manusia di masa mendatang.
Memang saat ini beberapa Negara telah menunjukan perkembangan dalam
upaya mewujudkan kesehatan ibu dan anak secara optimal,namun pada saat yang
bersamaan ironisnya,secara
rata-rata,dunia tidak sedang berada dalam jalur untuk mencapai MDGs dalam
bidang kesehatan ibu dan anak.
Demikian pernyataan yang dilansir situs resmi organisasi kesehatan
dunia WHO.Menurut temuan lapangan WHO,tiap tahun,lebih dari setengah juta
wanita meninggal dalam keadaan hamil atau melahirkan,bahkan hamper 11 juta
anak balita meninggal,sedangkan hal ini seharusnya dapat dicegah.Sebagai
wujud upaya tindak lanjut terhadap permasalahan tersebut Negara-negara dan
organisasi yang berperan dalam bidang kesehatan ibu dan anak telah
mendeklarasikan kerjasama di New York 12 September 2005 lalu.Untuk pertama
kalinya pada pakar kesehatan ibu dan anak serta tenaga profesional anak
secara formal bekerja sama dalam meningkatkan upaya mencapai tujuan
pembangunanan global (MDGs) yang salah satunya adalah bidang kesehatan ibu
dan anak.Bentuk kerja sama ini menandai telah lahirnya upaya intensif yang
diharapkan dapat berkembang dengan cepat menuju terciptanya kesehatan dengan
cepat menuju terciptanya kesehatan
wanita dan anak-anak yang optimal.
Pelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal
seperti yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi petugas
puskesmas.Walaupun pelayanan antenatal selengkapnya mencakup banyak hal yang
meliputi anamnesis,pemeriksaan fisik(umum dan kebidanan),pemeriksaan
laboratorium atas indikasi,serta intervensi dasar dan khusus(sesuai resiko
yang ada),namun ada penerapan operasionalnya dikenal standar minimal “5 T”
untuk pelayanan antenatal,yang terdiri atas:
Dengan demikian maka,secara operasional pelayanan antenatal yang tidak
memenuhi standar minimal “ 5 T” tersebut belum dianggap suatu pelayanan
antenatal.Selain itu pelayanan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh
tenaga profesional dan tidak dapat dilakukan oleh dukun bayi.
Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal minimal 4 kali
selama kehamilan,dengan ketentuan waktu sebagai berikut:
Standar waktu pelayanan antenatal tersebut ditentukan untuk menjamin
mutu pelayanan, khususnya dalam memberi kesempatan yang cukup dalam menangani
kasus resiko tinggi yang ditentukan.
Cakupan K1 dan K4
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan
baru ibu hamil (K1) dan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit
empat kali dengan distribusi sekali pada triwulan pertama,sekali pada
triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga (K4)
Cakupan K1 pada tahun 1996 secara nasional adalah 84,11% dengan kisaran
antara 63,58% (di propinsi Irian Jaya) dan 105,34%( di propinsi
Timor-Timor).Bila dibandingkan dengan sasaran Pelita VI tahun 1996/1997
secara nasional yaitu 85 %,rata-rata cakupan tersebut masih belum memenuhi
target.
Cakupan K4 pada tahun 1996 secara nasional adalah 65,72% dengan kisaran
antara 29,4% (di propinsi Irian Jaya) dan 90% (di propinsi Lampung).Bila
dibandingkan dengan Pelita VI tahun 1996/1997 secara nasional yaitu
75%,cakupan tersebut masih belum memenuhi sasaran.
Cakupan Fe1 dan Fe3
Pemberian tablet besi pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe1 yaitu
yang mendapat 30 tablet dan Fe3 yaitu yang mendapat 90 tablet selama masa
kehamilan.Cakupan Fe1 pada tahun 1996 secara
nasional adalah 69,67% dengan kisaran antara 22,74% (di Propinsi
Sumatera Utara) dan 91,63% (di propinsi Sulawesi Utara).Sedangkan cakupan Fe3
secara nasional adalah 61,78% dengan kisaran antara 22,74 ( di propinsi DKI
Jakarta) dan 88,42% (di propinsi Sulawesi Tenggara)
Ada kecenderungan kenaikan cakupan pemberian tablet besi bagi ibu hamil
dan tahun 1994 sampai dengan 1996.Jika dibandingkan dengan sasaran akhir
Pelita VI pemberian tablet besi pada ibu hamil sebesar 85%,memang baik
cakupan Fe1 dan Fe3 masih berada di bawah sasaran tersebut.
Pertolongan Persalinan
Dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak dikenal beberapa jenis tenaga
yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat.Jenis tenaga
tersebut adalah:
Pertolongan persalinan oleh dukun bayi diharapkan memenuhi standar
minimal “ 3 bersih”,yang meliputi bersih tangan penolong,bersih alat
pemotongan tali pusat dan bersih alas tempat ibu berbaring serta
linbgkungannya.
Selain itu masih ada penolong persalinan yang berasal dari anggota
keluarga dalam masyarakat terpencil,seperti yang banyak ditemukan di Propinsi
Irian Jaya.Namun,penolong persalinan seperti ini umumnya tidak tercatat dan
sulit untuk diidentifikasi.
Pada prinsipnya,penolong
persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Dengan penempatan bidan di
desa, diharapkan secara bertahap jangkauan persalinan oleh tenaga profesional
terus meningkat dan masyrakat semakin menyadari pentingnya persalinan yang
bersih dan aman.
Deteksi Dini
Ibu Hamil Beresiko
Untuk menurunkan angka
kematian ibu secara bermakna, kegiatan deteksi dini ibu hamil beresiko perlu
lebih digalakkan baik difasilitas pelayanan KIA maupun dimasyarakat.Dalam
rangka itulah deteksi ibu hamil beresiko perlu difokuskan kepada keadaan yang
menyebabkan kematian ibu bersalin di rumah dengan pertolongan oleh dukun
bayi.
Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal,tetapi perlu
perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat.Karena itu
kehamilan yang normal pun mempunyai resiko, walaupun ringan.Ada beberapa
keadaan yang menambah resiko kehamilan,namun tidak secara langsung meningkatkan
resiko kematian ibu.Keadaan-keadaan tersebut dinamakan factor resiko.
Factor resiko pada
ibu hamil diantaranya adalah:
Semakin banyak ditemukan factor resiko pada ibu hamil, maka semakin
tinggi resiko kehamilannya.
Resiko tinggi
kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dari normal,yang secara langsung
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayinya.
Resiko tinggi pada kehamilan meliputi:
Tingginya AKI di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh timbulnya
penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasikitas pelayanan
kesehatan yang lebih mampu.Faktor waktu dan transportasi merupakan hal yang
sangat menentukan dalam merujuk kasus resiko tinggi.Penempatan bidan di desa
memungkinkan penanganan dan rujukan ibu hamil beresiko sejak dini,serta
identifikasi tempat persalinan yang tepat bagi ibu hamil sesuai dengan resiko
kehamilan yang disandangnya.
Pelayanan Kesehatan Neonatal
Dewasa ini 45 % kematian bayi terjadi pada usia kurang dari satu
bulan.Penyebab utama kematian neonatal adalah tetanus neonatorum, gangguan
yang timbul pada bayi berat lahir rendah ( BBLR) dan asfiksia.Upaya yang
dilakukan untuk mencegah kematian neonatal diutamakan pada pemeliharaan
kehamilan sebaik mungkin,pertolongan persalinan” 3 bersih” (bersih tangan
penolong,alat pemotong tali pusat dan alas tempat tidur ibu) dan perawatan
bayi baru lahir yang adekuat termasuk perawatan tali pusat yang higienis.
Selain hal
tersebut diatas,dilakukan pula upaya deteksi dini neonatal resiko tinggi agar
segera dapat diberikan pelayanan yang diperlukan.
Resiko tinggi
pada neonatal meliputi:
|
||||||||||||
Tujuan Manajemen kesehatan ibu dan
anak
|
||||||||||||
|
||||||||||||
Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman bagi keluarga dan masyarakat tentang kesehatan reproduksi, terutama
kesehatan ibu dan anak dan untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang
bertanggungjawab, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan dan gizi
seluruh anggota keluarga (khususnya ibu dan anak). Mendukung kegiatan
pendidikan yang memadai bagi anak-anak, pengetahuan bagi ibu dan anggota
keluarga lainnya agar dapat menerapkan perilaku hidup sehat dalam keluarga.
|
||||||||||||
|
||||||||||||
Area Kegiatan :
|
||||||||||||
|
||||||||||||
|
Program untuk kesehatan anak
Tanda-tanda bayi dan anak bayi tetap sehat:
- Setiap
bulan berat badan anak bertambah mengikuti pita hijau pada KMS
- Perkembangan
dan kepandaian anak betambah sesuai umur
- Anak jarang sakit,gembura,ceria,aktif,lincah,dan cerdas.
Cara
ibu menjaga kesehatan bayi dan anak:
- Amati pertumbuhan anak secara teratur
§
Timbang berat badan anak sebulan sekali mulai
umur 1 bulan sampai 5 tahun di posyandu
§
Tanya hasil penimbangan dan minta kepada kader
mencatat di KMS
§ Jika anak tumbuh kurang sehat,minta
nasihat gizi ke petugas kesehatan
§ Bermain dan bercakap-cakap dengan
anak,sangat penting bagi perkembangan anak
- Minta
imunisasi sesuai jadwal di Posyandu,Puskesmas,Rumah Sakit atau praktek
swasta
§ Anak harus diimunisasi lengkap sebelum
berumur 1 tahun
§
Imunisasi mencegah penyakit TBC,Hepatitis (sakit
kuning),Polio,Difteri,Batuk 100 hari,Tetanus,Campak.
§ Sakit ringan seperti batuk pilek,diare dan
sakit kulit bukan halangan untuk imunisasi.
Jadwal Imunisasi
Umur
|
Jenis
Imunisasi
|
0-7 hari
|
Hepatitis B 1
|
1 bulan
|
BCG
|
2 bulan
|
Hepatitis
B2,DPT1,Polio 1
|
3 bulan
|
Hepatitis
B3,DPT2,Polio 2
|
4 bulan
|
DPT 3,Polio 3
|
9 bulan
|
Campak, Polio
4
|
MANAGEMEN KESEHATAN IBU DAN ANAK
BalasHapusPengertian Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan,jiwa,dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi.
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah suatu upaya di bidang kesehatan yang mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Menurunkan kematian(mortality) dan kejadian sakit(morbility) di kalangan ibu.untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan,pada saat bersalin dan ibu menyusui
2. Meningkatkan derajat kesehatan anak melalui pemantauan status gizi sedini mungkin berbagai penyakit menular yang bias dicegah dengan imunisasi dasar sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
kegiatan pokok Pemantapan pelayanan KIA dewasa sebagai berikut:
1. Peningkatan pelayanan antenatal
2. Peningkatan pertolongan persalinan
3. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil baik oleh tenaga kesehatan maupun di masyrakat
4. Peningkatan pelayanan neonatal
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu isu krusial dalam pencapaian pembangunan kesehatan diseluruh dunia.Pelayanan kesehtan ibu dan anak tidak hanya sensitive dalam menentukan pembangunan kesehatan suatu Negara,namun juga merupakan investasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.
Pelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi petugas puskesmas.
5T untuk pelayanan antenatal terdiri dari:
1. Timbang BB dan ukur TB
2. Pemberian imunisasi TT lengkap
3. Ukur tekanan darah
4. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Pelayanan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan:
1. 1 kali pada triwulan pertama
2. 1 kali pada triwulan kedua
3. 2 kali pada triwulan ketiga
Tujuan Manajemen kesehatan ibu dan anak
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi keluarga dan masyarakat tentang kesehatan reproduksi, terutama kesehatan ibu dan anak dan untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang bertanggungjawab, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan dan gizi seluruh anggota keluarga (khususnya ibu dan anak).
Area Kegiatan
1. Membantu menurunkan aki,akb,dan akb
2. Mengembangkan program yang "integratif" antara pendidikan, pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi,
3. Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan anak jalanan.
4. Membantu perlindungan pekerja anak dalam mendapatkan hak-haknya
5. Membentuk jaringan kerjasama dengan pihak yang berkompeten, khususnya dalam program perlindungan dan pencegahan anak dari menjadi pekerja seks dan penggunaan obat.
6. Mendirikan fasilitas untuk mendukung program pelayanan bagi anak.
nama: mega putri
akbid bunda auni
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu isu krusial dalam pencapaian pembangunan kesehatan diseluruh dunia. Pelayanan KIA tidak hanya sensitif dalam menentukan pembangunan kesehatan suatu negara, namun juga merupakan investasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Manajemen pelayanan KIA terdiri atas pelayanan antenatal (ANC) dan pelayanan kesehatan neonatal.
BalasHapusMANAJEMEN KESEHATAN IBU & ANAK
BalasHapus🪻🪻🪻🪻🪻🪻🪻🪻🪻
Upaya Kesehatan Ibu & Anak adalah Suatu Upaya Dibidang Kesehatan yg Mempunyai Tujuan untuk Menurunkan Mortality & Morbility dikalangan ibu serta meningkatkan derajat kesehatan anak melalui pemantauan status gizi sedini mungkin.
•> SASARAN : Ibu Hamil, Bersalin & Anak²- Usia 5 tahun
•> PELAYANAN ANTENATAL
ada penerapan operasional dikenal standar minimal " 5 T " Yaitu :
1. Timbang BB & Ukur TB
2. Ukur TD
3. Pemberian Imunisasi TT secara lengkap
4. Ukur TFU
5. Pemberian Tablet Zat Besi Minimal 90 Tablet selama kehamilan
•> PERTOLONGAN PERSALINAN
Jenis tenaga pertolongan persalinan kepada masyarakat yaitu :
1. Tenaga profesional
2. Dukun bayi
Prinsip Pertolongan Persalinan Adalah :
1. Sterilitas
2. Metode persalinan yang memenuhi persyaratan teknis medis
3. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi
•> DETEKSI DINI IBU HAMIL BERESIKO :
1. Primigrasida < dari 20 tahun / > 35 tahun
2. Anak > dari 4
3. Jarak persalinan terakhir & kehamilan sekarang < dari 2 tahun
4. Tinggi badannya < dari 145 cm
5. BB nya < dari 38 kg / lingkar lengan atasnya < dari 23,5 cm
6. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis,hipertensi, dan riwayat cacat kongenital
7. Kelainan bentuk tubuh.
•> PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL :
1. BBLR ( berat lahir < dari 2500 gram )
2. Bayi dengan tetanus neonatorum
3. Bayi baru lahir dengan asfiksia
4. Bayi dengan Ikterus neonatorum atau Ikterus > 10 hari setelah lahir
5. Bayi baru lahir dengan sepsis
6. Bayi lahir dengan berat lebih dari 4000 gram
7. Bayi pre term dan post term
8. Bayi lahir dengan cacat bawaan sedang
9. Bayi lahir dengan persalinan dan tindakan
•> TUJUAN MANAJEMEN KESEHATAN IBU & ANAK :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi keluarga serta masyarakat tentang kesehatan reproduksi
2. Untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang bertanggung jawab tentang status kesehatan dan gizi seluruh anggota keluarganya
3. Mendukung kegiatan pendidikan yang memadai bagi anak-anak dan ibu serta anggota keluarga lainnya agar dapat menerapkan perilaku hidup sehat dalam keluarga
•> CARA IBU MENJAGA KESEHATAN BAYI & ANAK :
1. Amati pertumbuhan anak secara teratur
2. Meminta imunisasi sesuai jadwal di Posyandu,Puskesmas ,rumah sakit & praktek swasta