Selasa, 05 Juni 2012

PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION


PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
A.    DEFINISI PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
PLI ( Pateral Leukocyte Immunization ) merupakan salah satu terapi bagi pasangan dengan keadaan :
1.      Infertil (Mandul) walaupun pemeriksaan istri tidak ditemukan kelainan secara organik dan pemeriksaan analisa sperma suami “ Baik “ (Cukup untuk Membuahi)
2.      Keguguran Berulang yang mana tidak diketahui penyebab lainnya, terutama pada kehamilan < 20 minggu ( 5 Bulan ).
3.      Janin tidak berkembang yang disebabkan oleh penyakit autoimun sehingga aliran darah ke janin dari ibu mengalami hambatan.
Sperma dan janin  didalam kandungan merupakan benda asing (antigen) bagi istri / ibu. Oleh karena itu tubuh istri harus memberikan perlindungan terhadap janin dengan membentuk “ Blocking Antibody “
Pada Keadaan normal ditubuh istri terbentuk  “ Blocking Antibody “ yang melindungi  janin dan menginduksi pertumbuhan placenta pada trimester pertama kehamilan ( 12 Minggu ). Makin tinggi kadar “ Blocking Antibody “  semakin baik bagi janin untuk berkembang.
Sedang pada keadaan tertentu pembentukan “ Blocking Antibody “ sangat rendah sehingga menyebabkan keguguran, cacat janin atau janin tidak berkembang karena :
         Berkurangnya perlindungan terhadap janin pada trimester I
         Tidak berkembangnya placenta
         Penolakan tubuh istri terhadap unsur suami yaitu sperma dan janin yang berada  dalam kandungan istri.
Pembentukan “ Blocking Antibody “ dapat diinduksi dengan pemberian sel darah putih suami melalui imunisasi kepada istri yang di sebut PLI . Pada pasien dengan ASA  ( Anti Sperma Anti Bodi ) yang sangat tinggi, terjadi reaksi penolakan didalam tubuh istri karena sperma suami dianggap benda asing oleh tubuh istri. Dalam hal ini PLI dapat memberi perlindungan pada istri dari pembentukan ASA lebih tinggi.
B.     WAKTU PEMBERIAN PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
Waktu pemberian Paternal Leukocyte Immunization, yaitu :
         Sebelum terjadi konsepsi ( Pembuahan )
         Setelah terjadi Konsepsi ( Pembuahan ) sampai kehamilan 12 minggu.
Pelaksanaan dapat dilakukan kapan saja dan tidak tergantung siklus haid. Terapi diberikan minimal 3 kali dan maksimal 6 kali pemberian, dengan waktu pemberian :
         PLI  diberikan minimal 3x dengan jarak 3 – 4 minggu dan 2 minggu setelah PLI ketiga, Pasien disarankan untuk uji evaluasi imunoandrologis.
         PLI dapat diteruskan 3x lagi sampai PLI ke 6 (Jika diperlukan sesuai rekomendasi dokter)

C.    PASIEN MEMERLUKAN METODE PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
Yang memerlukan metode ini adalah :
         Pasangan yang sulit mempunyai anak.
         Pasangan yang mempunyai riwayat keguguran berulang ( 2 Kali atau lebih )
         Pasangan yang mempunyai riwayat kehamilan tidak berkembang.
         Pasangan yang telah mempunyai anak namun sulit untuk mendapatkan anak berikutnya. 
D.    PERSIAPAN METODE PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
Pasangan yang akan menjalankan terapi PLI harus melakukan :
         Konsultasi : Bagi Pasangan.
         Pemeriksaan Laboratorium bagi suami untuk mengetahui keberadaan penyakit tertentu.
 Pasangan Suami Istri datang ke laboratorium dan darah suami diambil untuk dilakukan pemisahan seluler lebih kurang 60 – 90 menit kemudian dilakukan imunisasi istri.
Prosesnya bertahap. Sebelum pasangan menjalani proses terapi ini, suami harus melakukan uji pra-PLI, yaitu melakukan pengambilan contoh darah yang hasilnya sudah dapat diketahui dalam 3 hari. Apabila darah suami memenuhi syarat, maka terapi dapat dilakukan. Caranya :
1.      Darah suami diambil sebanyak 15 ml untuk diproses dan dipisahkan antara sel darah putih dan sel darah merah. Sekitar 10 juta sel darah putih yang berhasil dipisahkan, selanjutnya disuntikkan ke tubuh istri secara subkutan (di bawah permukaan kulit). Proses ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak 3 – 4 minggu.
2.      Dua minggu setelah suntikan ke-3, dilakukan evaluasi laboratorium terhadap kadar ASA di dalam tubuh istri. Apabila kadar ASA istri termasuk dalam kisaran normal, pasangan tersebut disarankan untuk melakukan hubungan intim karena proses pembuahan masih mungkin terjadi. Diharapkan bila terjadi proses pembuahan, dapat berlanjut hingga proses kehamilan normal.
3.      Untuk menjaga agar kadar ASA tetap dalam kadar normal, biasanya terapi terus dilakukan hingga usia kehamilan mencapai 12 minggu. Dengan begitu, diharapkan proses implantasi embrio ke dalam dinding rahim dapat berlangsung normal. Proses kehamilan pun dapat berlanjut hingga 9 blan penuh.
Setiap kali berhubungan seks, tubuh wanita akan memroduksi ASA. Hasil pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan ASA Anda tergolong normal atau tidak.
•  Normal: bila titernya 1: 4 hingga 1 : 64.
•  Rendah: bila  titernya 1 : >256 hingga 1 : 1.024.
•  Menengah: bila titernya 1 : 2.048 hingga 1 : 16.384.
•  Tinggi: bila titernya 1 : 32.768 hingga 1 : 262.304.

E.     KEUNTUNGAN METODE PATERNAL LEUKOCYTE IMMUNIZATION
         PLI dapat menginduksi terbentuknya “ Blocking Antibody “ yang dapat menekan pembentukan antibody anti sperma lebih awal, Spesifik dan selektif karena tidak menurunkan system imun tubuh secara keseluruhan, tetapi hanya menurunkan kadar / tingkat antibody antisperma terhadap sperma suami.


DAFTAR PUSTAKA
Ø  Makalah Dr. Indrra. G. Mansyur. 2010. Rumah Sakit Budhi Jaya
Ø  Terapi PLI untuk ibu tolak anti sperma suami. 2010. www.ayahbunda.co.id
Ø  Paternal Leukocyte immunization. 2008.
www.senandungcintaku.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar