Rabu, 25 Maret 2015

MENOPOUSE

MENOPOUSE
  1. Pengertian Menopause
Kata menopause berasal dari dua bahasa Yunani yang berarti “bulan” dan “penghentian sementara”. Sebenarnya secara linguistic, istilah yang lebih tepat adalah menopause yang berarti berhentinya masa menstruasi (Kuntjoro, 2002).
Menopause yaitu masa dimana jumlah estrogen tang dihasilkan ovarium sedikit dan wanita tidak dapat hamil lagi.
Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir, diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun (Sulaiman, 1999)
Menopause adalah satu tahun (dua belas bulan) tanpa siklus menstruasi (Tagliaferri, 2006).
Menopause adalah suatu peralihan dalam kehidupan wanita dimana ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti serta pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesteron) berkurang (medicastore).
Dari beberapa definisi yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa menopause merupakan suatu peristiwa yang fisiologis pada wanita, yang ditandai dengan berhentinya menstruasi atau haid. Untuk dapat lebih meyakinkan menopause tersebut dapat dicatat selama satu tahun setelah menstruasi yang terakhir, menopause ini secara pasti akan terjadi pada setiap wanita dan tidak dapat dihindari bila masa hidup wanita tersebut mencapai usia menopause.
Menopause rata-rata terjadi pada usia lima puluh tahun, tetapi bisa terjadi secara normal wanita yang beruisa empat puluh tahun. Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang terjadi pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya.
Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi secara bertahap baik jumlah maupun lamanya dan jarak antara dua siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang. Ketidakteraturan ini dapat berlangsung selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklus haid berhenti.
  1. Etiologi
Sistem endokrin adalah sistem yang mengatur di dalam tubuh perempuan yang dikenal sebagai hormon. Dua hormon yang dihasilkan perempuan adalah estrogen dan progesteron. Salah satu bagian perempuan yang menghasilkan hormon estrogen adalah indung telur. Keduanya berfungsi dan diperlukan untuk pelepasan jaringan dinding rahim. Meskipun saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain, hormon-hormon ini berbeda.
  1. Hormon Estrogen
Pada masa menopause, hormon di produksi secara tidak teratur karena sedang terjadi penyesuaian keseimbangan pada kelenjar endokrin. Dalam keadaan seimbang, hormon-hormon tersebut akan bekerjasama secara teratur untuk membantu fungsi tubuh. Keadaan berkurangnya salah satu hormon, hormon lain pada kelenjar ini akan ikut terpengaruh. Ketidaktetapan produksi hormon bisa terjadi bukan saja pada indung telur tapi juga pada payudara, pituitary, thyroid, dan hypothalamus. Hormon estrogen kemudian mengatur persediaan dirinya hingga mencapai suatu tingkatan yang tetap.
  1. Hormon Progesteron
Persediaan hormon progesteron akan menciut pada saat hormon ini tidak lagi melakukan fungsinya. Fungsi tersebut adalah untuk menyediakan tempat didalam rahim bagi ovarium yang telah dibuahi atau untuk menghancurkan dinding uterus, sehingga menimbulkan perdarahan pada waktu menstruasi. Jadi kita tidak menstruasi, tubuh kita tidak menstruasi, tubuh kita tidak memproduksi hormon progesteron untuk menhancurkan jaringan di dalam rahim (Reitz 2002).
Setiap bayi wanita yang baru lahir dilengkapi dengan berjuta-juta telur yang belum matang di dalam rahim, dan telur itu akan mulai masak beberapa saat setelah haid pertama, demikian seterusnya sampai satu atau dua tahun sebelum menopause. Menjelang menopause persediaan telur akan habis dan ini merupakan salah satu faktor pencetus menopause. Matangnya telur-telur sejak masa pubertas sampai menopause diatur oleh suatu jaringan pengendali hormon yang disebut hipotalamus dan hipofisis. Hipotalamus sering dianggap sebagai otak emosional atau sebagai konduktor sistem endokrin. Sedangkan hipofisis adalah sebuah kelenjar yang hanya memproduksi hormon perantara kimiawi yang berkeliling dari suatu tempat ke tempat lainnya di dalam tubuh indung telur yang menyimpan telur-telur yang belum matang juga memproduksi hormon yaitu estrogen dan progesteron. Bersamaan dengan bertambahnya usia seorang wanita, sisa-sisa itupun tidak terjadi secara mendadak tetapi akan berlangsung secara bertahap yaitu dari masa aktif menjadi tidak aktif lagi ketika wanita mulai memasuki usia menopause.
Wanita lain dengan sejumlah sel-sel germinal yang akan dipakai habis selama kehidupan reproduksinya. Ovulasi adalah salah satu proses penting dalam siklus kehidupan manusia, walaupun demikian wanita hanya menghabiskan kira-kira 400 dari 300.000 oosit yang ada didalam ovarium wanita dewasa, kira-kira 400 folikel lain akan menjadi matang dan permulaan setiap siklus haid untuk memberikan dukungan hormon kepada salah satu ovum yang akan terus berkembang untuk kemudian bersama-sama mengalami degenerasi. Akhirnya, sebagian besar sel-sel germinal itu akan habis melalui atnesia, yang prosesnya dimulai sejak masa embrio sampai umur tua, akan tetapi oosit-oosit yang masih terbebas dari proses maturasi dan degenerasi tidak terhindar dari proses penuaan, sehingga kalau terjadi fertilisasi pada umur tua akan menambah kemungkinan terjadinya perkembangan embrionik yang abnormal. Proses penuaan pada ovarium manusia secara monfologik dipertunjukan dengan penggunaan oosit dari hampir tujuh juta pada bulan ke-4 kehidupan intrauterine sampai beberapa ratus ribu saja pada saat terjadinya menopause. Sewaktu menopause folikel yang masih ada akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan respons terhadap stimulasi gondatporin.
  1. Gejala-gejala
Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen atau progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Sehubungan dengan terjadinya hal tersebut maka biasanya hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
        1. Fisik
Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh, misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah, dan berdebar-debar (Hurlock 1992) dalam Kuntjoro 2002. Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
          1. Ketidakteraturan Siklus Haid
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti volume pendarahan haid yang normal. Keadaan ini sering mengesalkan wanita karena ia harus beberapa kali mengganti pembalut yang dipakainya. Normalnya haid akan berakhir setelah tiga sampai empat hari, namun pada keadaan ini haid baru dapat berakhir setelah satu minggu atau lebih.
    1. Gejolak Rasa Panas (Hot Flashes)
Arus panas biasanya timbul pada saat darah haid mulai berkurang dan berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Sheldon H. C (dalam Rosetta Reitz, 1979) dalam Kuntjoro 2002 mengatakan “kira-kira 60% wanita mengalami arus panas”. Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik di sekitar jari-jari, kaki maupun tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul secara menyeluruh. Munculnya hot flashes ini sering diawali pada daerah dada, leher atau wajah dan menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain. Hal ini berlangsung selama dua sampai tiga menit yang disertai pula oleh keringat yang banyak. Ketika terjadi pada malam hari, keringat ini dapat mengganggu tidur dan bila hal ini sering terjadi akan menimbulkan rasa letih yang serius bahkan menjadi depresi.
    1. Kekeringan Vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, liang senggama kering sehingga menimbulkan nyeri pada saat senggama, keputihan, rasa sakit pada saat berkemih. Keadaan ini membuat hubungan seksual akan terasa sakit. Keadaan ini sering kali menimbulkan keluhan pada wanita bahwa frekuensi buang air kecilnya meningkat dan tidak dapat menahan berkemih terutama pada saat batuk,bersin, tertawa atau orgasme.
    1. Perubahan Kulit
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar wajah, leher dan lengan. Kulit di bagian bawah mata menjadi mengembung seperti kantong, dan lingkaran hitam di bagian ini menjadi lebih permanen dan jelas (Hurlock,1992) dalam Kuntjoro 2002.
    1. Keringat di Malam Hari
Berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh. Sehingga perlu waktu mengganti pakaian di malam hari. Berkeringat malam hari tidak saja mengganggu tidur melainkan juga teman atau pasangan tidur. Akibatnya di antara keduanya merasa lelah dan lebih mudah tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak.
    1. Sulit Tidur
Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari, wajah memerah dan perubahan yang lain.
    1. Perubahan Pada Mulut
Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.
    1. Kerapuhan Tulang
Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis (kerapuhan tulang). Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang paling umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur, paling banyak menyerang wanita yang telah menopause. Biasanya kita kehilangan 1 % tulang dalam setahun akibat proses penuaan (mungkin ini yang menyebabkan nyeri persendian), tetapi kadang setelah menopause kita kehilangan 2 % setahunnya. John Hutton (1984 : 35) dalam Kuntjoro 2002 memperkirakan sekitar 25 % wanita kehilangan tulang lebih cepat dari pada proses menua. Menurunnya kadar estrogen akan diikuti dengan menurunnya penyerapan kalsium yang terdapat dalam makanan. Kekurangan kalsium ini oleh tubuh di atasi dengan menyerap kembali kalsium yang terdapat dalam tulang, dan akibatnya tulang menjadi keropos dan rapuh.
    1. Badan Menjadi Gemuk
Banyak wanita yang menjadi gemuk selama menopause. Rasa letih yang biasanya dialami pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku makanan yang sembarangan. Banyak wanita yang bertambah berat badannya pada masa menopause, hal ini disebabkan oleh faktor makanan ditambah lagi karena kurang berolahraga.
    1. Penyakit
Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause. Dari sudut pandang medik ada dua perubahan paling penting yang terjadi pada waktu menopause yaitu meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam tulang (osteoporosis). Penyakit jantung dan pembuluh darah dapat menimbulkan gangguan seperti stroke atau serangan jantung. Selain itu penyakit kanker juga lebih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut. Semakin lama kehidupan maka semakin besar kemungkinan penyakit itu menyerang. Misalnya kanker payudara, kanker rahim dan kanker ovarium. Kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita yang telah melampaui masa menopause.
Kanker rahim adalah istilah luas untu kanker yang terjadi di rahim, ada dua bagian rahim yang dapat mejadi tempat bermulanya kanker. Yang pertama adalah serviks, kankere ini terutama berjangkit pada wanita berusia diatas 30 tahun. Gejala yang harus diperhatikan adalah perdarahan vagina setelah persetubuhan, pergetahan vagina yang tidak biasa dan noda diantara haid. Sementara kanker tubuh rahim terutama menjangkiti wanita diatas usia 45 tahun, yang paling menanggung resiko adalah yang pernah mendapat haid agak lambat dan yang mempunyai kombinasi antara tekanan darah tinggi, diabetes dan berat tubuh berlebih. Gejalanya adalah perdarahan tidak normal, perdarahan antara haid, keluaran darah yang lebih lama atau lebih kental dibandingkan biasanya, dan perdarahan haid terakhir dalam menopause.
  1. Psikologis
Aspek psikologis yang terjadi pada wanita menopause amat penting peranannya dalam kehidupan social terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pensiun; hilangnya jabatan atau pekerjaan yang sebelumnya sangat menjadi kebanggaan. Berbicara tantang aspek psikologis dalam pendekatan eklektik holistic, sebenarnya tidak dapat dipisahkan antara aspek organ-biologis, psikologis, sosial , budaya dan spiritual dalam kehidupan lansia.
Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan femininitas karena fungsi reproduksi yang hilang. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
  1. Ingatan menurun
Gejala ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
  1. Kecemasan
Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tak pernah di khawatirkan. Kecemasan tersebut umumnya bersifat relatif.
Adapun simtom-simtom psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari berbagai aspek, menurut Blackburn and Davidson (1990 :9) dalam Kuntjoro 2002 adalah sebagai berikut :
        1. Suasana hati
Yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti: mudah marah, perasaan sangat tegang.
        1. Pikiran
Yaitu keadaan pikiran yang tak menentu, seperti: khawatir, sukar konsentrasi, pikiran kosong, memandang diri sangat sensitif, merasa tak berdaya.
        1. Motivasi
Yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti menghindari situasi, ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan.


        1. Perilaku gelisah
Yaitu keadaan diri yang tidak terkendali, seperti: gugup, kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif.
        1. Reaksi-reaksi biologis
Yang tidak terkendali, seperti: berkeringat, gemetar, pusing, baredebar-debar, mual dan mulut kering.
  1. Mudah Tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang disekitarnya.
  1. Stress
Ketegangan perasaan atau stress selalu berada dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumahtangga dan bahkan menyelusup kedalam tidur. Jika tidak ditanggulangi stress dapat menyita energi, mengurangi produktifitas kerja dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit.
Stress adalah suatu keadaan atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang oleh karena itu, stress sangat individual sifatnya.
  1. Depresi
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan 9%-25% wanita dan 5%-12% pria pernah menderita penyakit depresi yang gawat didalam kehidupan mereka. Setiap saat, diperkirakan bahwa 4,5%-9,3% wanita dan 2,3%-3,2% pria akan menderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat dikatakan bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderita depresi daripada pria.
Wanita yang mengalami depresi akan merasa sedih, karena kehilangan kemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya.
  1. Perubahan tubuh menjelang menopause
    1. Uterus (kandungan) : mengecil.
    2. Tuba falopi : lipatan tuba menjadi memendek, menipis dan mengerut.
    3. Ovarium (indung telur) : ovarium menciut, terjadi prnurunan fungsi ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, berhenti menghasilkan sel telur.
    4. Cervix (leher rahim) : mengerut.
    5. Vagina : terjadi penipisan dinding vagina, secret lendir vagina mulai mengering.
    6. Vulva (bibir rahim) : jaringan vulva menipis, pembuluh darah berkurang.
    7. Rambut kemaluan pada wanita mulai menipis, sebagian rontok dan mulai memutih (uban).
    8. Payudara : jaringan lemak berkurang, putting susu mengecil.
    9. Hipertensi : turunnya hormon estrogen dan progesterone menyebabkan HDL kolesterol menurun dan LDL kolesterol meningkat.
    10. Osteoporosis (pengeroposan tulang).
  1. Cara mengatasi keluhan menopause
      1. Terapi Sulih Hormon (Hormon Replacement Therapy )
Tujuan dari terapi ini adalah agar estrogen yang semakin berkurang dapat terisi kembali. Ada beberapa jenis HRT yaitu dengan estrogen saja serta dengan kombinasi estrogen dan progesteron.
      1. Olahraga
Wanita yang telah menopause disarankan untuk tetap aktif berolahraga, karena selain menyehatkan juga dapat memperbaiki suasana hati.
      1. Vitamin tambahan
Vitamin yang diperlukan antara lain B1, B6, B12, asam folat dan terutama bagi mereka yang menginjak usia menopause memerlukan vitamin-vitamin anti oksidan, vitamin A dan vitamin E.
      1. Mengkonsumsi kalsium
Wanita terutama menjelang usia-usia menopause sebaiknya mengkonsumsi sebanyak 1000-1500 gram kalsium/hari. Sebagian besar dapat diperoleh dari makanan seperti susu, yoghurt dan beberapa jenis sayuran.


      1. Berhenti merokok
Merokok sebenarnya dapat mempercepat menopause. Berhenti merokok dapat meringankan gejala-gejala menopause.
      1. Kedelai
Kedelai mengandung fitoestrogen atau estrogen yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kedelai dapat diperoleh dari kecap, tempe, tahu, tauco serta susu kedelai.
  1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Aktifitas seksual pada wanita menopause
  1. Aktifitas seksualitas
Aktifitas seksual suami istri sebagai lambang cinta dan kemesraan setiap pasangan muda maupun tua tetap diperlukan, bahkan dalam masa menopause harus tetap berlangsung.
Keringnya vagina dan menurunnya fungsi seksual pada wanita dapat diobati dengan pemberian tablet hormon estrogen alami dan progesteron alami. Selain itu dapat menggunakan pelican “k-y jelly” yang dapat dengan mudah dibeli di apotik atau toko obat secara bebas.
Tetapi mengatasi masalah pada istri belum berarti hubungan seks suami istri dapat terlaksana, masalah pada suami : “nafsu besar tenaga kurang”, para suami juga sudah menngalami gangguan ereksi. Beruntunglah dengan kemajuan pengobatan saat ini gangguan ereksi pada pria usia lanjut telah dapat diatasi.


  1. Umur
Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun, tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40 tahun. Pada wanita yang mengalami menopause lebih awal dapat berdampak pada psikologis yang lebih berat, terutama pada wanita belum siap untuk menerima datangnya menopause tersebut.
Pada dasarnya, cepat atau lambatnya usia menopause tergantung pada sifat produksi hormon dalam tubuh dan gaya hidup seseorang. Misalnya, kondisi nutrisi yang buruk dan kebiasaan merokok dapat menyebabkan menopause datang lebih awal.
  1. Pendidikan
Pendidikan pada seseorang dapat memberikan kesempatan pada orang tersebut untuk mendapatkan berbagai ilmu baru yang sebelumnya belum pernah mereka kenal. Dalam proses pendidikan tersebut akan terjadi proses transformasi beberapa aspek yaitu aspek knowledge atau kognitif, aspek skill atau psikomotor dan aspek attitude atau afektif. Bagi wanita yang berpendidikan masa menopause bukanlah penghalang dalam hidupnya, ia sama sekali tidak bersedia meninggalkan segala macam kegiatan.
  1. Pekerjaan
Pada wanita yang bekerja formal, sering kali tidak nerasakan adanya perubahan pada saat mereka mengalami menopause terutama aktivitas seksual mereka. Hal ini dikarenakan karena terlalu sibuk dengan pekerjaan kantor yang terlalu menumpuk (Lasmini, 2000)dalam Susanti 2005. Selanjutnya sumber yang sama menjelaskan bahwa waniota yang tidak mempunyai beban pekerjaan secara formal, saat datang masa menopause sering mengalami gangguan seksualitas.
  1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, and ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap salah satu objek tertentu. Penginderaan melalui panca indera yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan m,anusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan adalah kumpulan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan sejumlah orang yang dipadukan secara harmonik dalam bangunan yang teratur. Denagn adanya pengetahuan dan informasi yang didapati wanita menopause baik dari majalah, televisi, koran, radio dan sebagainya. Wanita tersebut mampu mengendalikan diri dan mampu mengatasi gangguan-bgangguan seksualitas, dengan jalan menyalurkan keresahan batinnya pada perbuatan-perbuatan yang produktif dan kreatif.
  1. Olahraga
Dengan berolahraga selain membantu mengurangi datangnya gejala awal menopause, sdapat meningkatkan kekuatan tulang. Jenis olahraga yang cocok dilakukan oleh wanita menopause seperti jalan, jogging, meditasi dan yoga. Waktu yang dipergunakan dalam berolahraga yaitu 3 kali dalam seminggu selam 30 menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar