Rabu, 25 Maret 2015

Ante Natal Care (Pemeriksaan Kehamilan)




Ante Natal Care (Pemeriksaan Kehamilan)

a.   Pengertian Antenatal Care

Perawatan   Antenatal   adalah   perawatan   yang   dilakukan/diberikan kepada  seorang  ibu  hamil  sampai  saat  persalinan  (Risanto,  2008). Sedangkan menurut Dep. Kes. R.I, 1997 Antenatal care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan             ibu dan  bayinya.  Pelayanan  antenatal    ini meliputi pemeriksaan          kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan intervensi dasar yang dilakukan (Ika dan Saryono, 2010).


b.   Tujuan Antenatal Care

Tujuan antenatal care menurut (Saifudin, 2008) adalah:
1)  Memantau kemajuan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak.
2)  Meningkatkan  dan mempertahankan  kesehatan  fisik, mental dan sosial budaya ibu dan bayi.
3)  Mengenali  secara  dini  adanya  ketidaknormalan  atau  komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, pembedahan.
4)  Mempersiapkan   persalinan   cukup   bulan,   melahirkan   dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5)  Mempersiapkan   ibu  agar    masa     nifas     berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6)  Mempersiapkan   peranan   ibu   dan   keluarga   dalam   menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Tujuan dari antenatal care seperti dikutip (Manuaba, 2010), adalah:
1)  Mengenal sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas.
2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan nifas.
3)  Memberikan       nasehat  dan  petunjuk  yang       berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4)  Menurunkan angka kesakitan dan kematian dan perinatal.

c.   Program kebijakan antenatal care

Sesuai dengan evidence based practice, pemerintah telah menetapkan program kebijakan ANC sebagai berikut (Ika dan Saryono, 2010):
1)  Kunjungan antenatal care

Dilakukan minimal 4x selama kehamilan :

a)      Minimal  1 kali pada trimester  I sebelum usia kehamilan  14 minggu
b)      Minimal 1 kali pada trimester II usia kehamilan 14-28 minggu
c)      Minimal 2 kali pada trimester III usia kehamilan 28-36 minggu dan lebih dari 36 minggu
2)  Pemberian Suplemen Mikronutrien

Tablet yang mengandung FeSO4 320mg (zat besi 60mg) dan asam folat 500 µg sebanyak 1 tablet/hari segera setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90 hari (3 bulan).
3)  Imunisasi TT 0,5 cc


a.       Kegiatan pelaksanaan pelayanan antenatal care
Kegiatan  dalam pemeriksaan    pengawasan  antenatal  care  meliputi (Manuaba, 2010) :
1)      Anamnesa
2)      Pemeriksaan fisik
3)      Pemeriksaan psikologis
4)      Pemeriksaan laboratorium
5)      Diagnosis kehamilan
6)      Penatalaksanaan lebih lanjut
7)      Pemeriksaan hamil
Dalam penerapan  praktik sering dipakai standar  minimal perawatan antenatal care. Pelayanan antenatal care minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan kemudian 12T, sedangkan untuk daerah gondok dan endemik malaria menjadi 14T, yakni (Ika dan Saryono, 2010):
1)      Ukur tinggi badan/berat badan
2)      Ukur tekanan darah
3)      Ukur tinggi fundus uteri
4)      Pemberian imunisasi TT
5)      Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet) selama kehamilan.
6)      Test terhadap penyakit menular seksual
7)      Temu wicara/konseling
8)      Tes /pemeriksaan Hb
9)      Tes/pemeriksaan urin protein
10)  Tes reduksi urin
11)  Perawatan payudara (tekan pijat payudara)
12)   Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil)
13)  Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemik gondok)
14)  Terapi obat malaria
e.   Frekuensi kunjungan antenatal care
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antar ibu hamil dan petugas kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut (Manuaba,2010),
1)          Pemeriksaan pertama

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2)          Pemeriksaan ulang

a)  Setiap  bulan  sampai  umur  kehamilan  berumur  6  sampai  7 bulan.
b)  Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan. Setiap  1  minggu  sejak  umur  hamil  8  bulan  sampai  terjadi persalinan.
3)          Pemeriksaan khusus bila terjadi keluhan-keluhan tertentu.


f.            Jadwal kunjungan pemeriksaan antenatal care
     Dalam bahasa program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4. Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga usia kehamilan 28 minggu, sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan diatas 36 minggu.
                 Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil akan mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya memastikan ada tidaknya kehamilan dan penelusuran berbagai kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan. Identifikasi kehamilan diperoleh melalui pengenalan perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Bila diperlukan, dapat dilakukan uji hormonal kehamilan dengan menggunakan berbagai metoda yang tersedia.

Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu:
1.      Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
2.      Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang     dikandungnya
3.      Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya
4.      Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan risiko tinggi
5.      Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan
6.      Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.

I. KUNJUNGAN / PEMERIKSAAN PERTAMA ANTENATAL CARE
1.      menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
2.      menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
3.      menentukan status kesehatan ibu dan janin
4.      menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko kehamilan
5.      menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya

Tujuan kunjungan K1
K1 Kehamilan adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan seorang ibu hamil sesuai standar pada Trimester pertama kehamilan, dimana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu dengan jumlah kunjungan minimal satu kali
 Meliputi :
1.      Identitas/biodata
2.      Riwayat kehamilan
3.      Riwayat kebidanan
4.      Riwayat kesehatan
5.      Pemeriksaan kehamilan
6.      Pelayanan kesehatan
7.      Penyuluhan dan konsultasi
serta mendapatkan pelayanan 10T seperti yang sudah diebutkan di pembahasan sebelumnya
Cakupan K1 yang rendah berdampak pada rendahnya deteksi dini kehamilan berisiko, yang kemudian mempengaruhi tingginya AKB dan AKI.

Tujuan k1  :
-          Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien
-          Mendeteksi komplikasi-komplikasi/masalah yang dapat diobati sebelum mengancam  jiwa ibu
-          Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena defisiensi zat besi penggunaan praktek tradisional yang merugikan
-          Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya.
-          Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.
-          Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu
-          Mengidentifikasi faktor risiko dengan mendapatkan riwayat detail kebidanan masa lalu dan sekarang, riwayat obstetrik, medis, dan pribadi serta keluarga.
-          Memberi kesempatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan mendiskusikan adanya kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan kehilangan kehamilan yang lalu, persalinan, kelahiran/puerperium.
K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu sebagai indikator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat (Depkes RI, 2013).

Tujuan Kunjungan K2
K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II (usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T atau 10T setelah melewati K1.

Tujuan k2 :
-          Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien
-          Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa
-          Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena kekurangan Fe atau penggunaan praktek tradisional yang merugikan
-          Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya
-          Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.
-          Kewaspadaan khusus mengenai PIH (Hipertensi dalam kehamilan), tanyakan gejala, pantau TD (tekanan darah), kaji adanya edema dan protein uria.
-          Pengenalan koplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
-          Penapisan pre-eklamsia, gameli, infeksi, alat rerproduksi dan saluran perkemihan.
-          Mengulang perencanaan persalinan.

Tujuan Kunjungan K3 dan K4
K3 dan K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan.
akhir) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1 dan K2.

Tujuan K4
-          Sama dengan kunjungan I dan II
-          Palpasi abdomen
-          Mengenali adanya kelainan letak dan persentase yang memerlukan kehahiran RS.
-          Memantapkan persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.



Menurut Muchtar (2005), jadwal pemeriksaan antenatal yang dianjurkan adalah :
a.       Pemeriksaan pertama kali yang ideal yaitu sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan
b.      Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
c.       Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
d.      Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
e.       Periksa khusus bila ada keluhan atau masalah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar