Selasa, 24 Maret 2015

BAHASA BAYI

                                                        BAHASA BAYI




1.             Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu:
a.    Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pikiran dengan bahasa seseorang.
b.    Pola Komunikasi Dalam Keluarga
Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah akan mempercepat perkembangan bahasa keluarganya.
c.    Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga
Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi dibandingkan dengan yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada anggota lain selain keluarga inti.
d.    Posisi Urutan Kelahiran
Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di tengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan anak sulung memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja.
e.    Kedwibahasaan (Pemakaian dua bahasa)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah dia menggunakan bahasa sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia.

2.             Lima Bahasa Bayi
Bayi berusia 0-3 bulan di seluruh dunia, ternyata memiliki bahasa bayi yang sama. Bahasa tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh Priscilla Dunstan. Wanita ini sejak batita sudah memiliki kemampuan mengingat suara, atau sound photograph.
Ketika Priscilla memiliki bayi, dia baru menyadari bahwa ternyata bayi juga berusaha untuk berkomunikasi dengan ibunya. Akhirnya dapat diidentifikasi bahasa bayi setelah seribu bayi diteliti.
Hasil penelitian menemukan, ada lima kata yang dikenal oleh bahasa bayi untuk berkomunikasi dengan orang dewasa.
Sebaiknya, para orang tua mendengar kata-kata yang diucapkan bayinya sebelum ia menangis histeris karena tidak menginginkan apa yang dimintanya. Berikut lima kata yang sering diucapkan bayi, dan artinya:

1. “NEH”
Arti: Sedang lapar (Respon terhadap refleks menghisap). Kata ini agak mirip dengan “Heh” dan “Eh”, jadi harus hati-hati mendengarkannya. Jika kita tidak meresponnya dengan baik, maka bayi akan menangis lebih keras
Dengarkan bunyi huruf “N” pada suara ini. Selain mengeluarkan bunyi “Neh”. menurut teori Dustan bayi yang lapar biasanya:
·           Menggerakkan lidah ke langit=langit mulut (mengecap)
·           Menghisap jari/kepala tangannya
·           Menjilati bibirnya
·           Menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan
 Tanda kebutuhan akan ASI, Support Say Yes To ASI

2. “OWH”
Arti: Mengantuk (Refleks menguap disertai bunyi suara). Mungkin kata ini lebih mudah dimengerti karena diucapkan oleh sang bayi dengan bentuk mulut bundar atau O.
Lihat pada mulut berbentuk oval “Owh” muncul lebih dini sebelum  tanda kelelahan lainnya. Tetapi “owh” ini tidak selalu dibarengi dengan kuapan, bisa juga dengan tanda-tanda seperti:
·           Si kecil mulai bergerak gelisah.
·           Mengusap-usap mata dan menggaruki/menarik telinganya.
·           Mulai menggeliat dan melengkungkan tubuhnya.
·           Dan semua tanda ini biasanya dimulai dengan bunyi “owh”
             Tidurkan bayi segera setelah kata “Owh”

3. “HEH”
Arti: Tidak Nyaman (refleks dari rangsangan kulit). Bayi mengucapkan kata ini pasti dengan mimik yang berbeda dengan “Neh”.
Dengarkan bunyi huruf “H” disertai hempusan nafas
Mengindikasikan bahwa bayi tidak nyaman, terlalu panas, terlalu dingin, popok kotor, perlu ganti pakaian, ganti posisi, dan lain-lain.
Jika kita memahami kata ini, maka segeralah membuat posisi bayi menjadi nyaman agar tidak menangis kencang.

4. “EAIRH”
Arti: Perut kembung. Suaranya mirip orang menggumam atau grrrhhh. Kata “Eairh” muncul akibat tekanan gas di perut bagian bawah bersamaan dengan nyeri perut. Suara tangisan lebih “Histeris”. Tanda-tanda lain yang dibarengi dengan bunyi “eairh” adalah:
·                 Kaki yang mengejang dan ditarik ke perut.
·                 Tubuh si kecil yang menjadi kaku.
·                 Jerit tangisan yang merintih kesakitan.
Bila tangisan “eairh” terdengar, segera telungkupkan si kecil lalu usap punggungnya. Udara “eairh” akan lebih sulit dikeluarkan, jadi akan lebih baik jika ibu segera menyendawakan si kecil saat terdengar bunyi “eh”, untuk mencegah udara turun ke perut.
Jika “Eh” ditangani dengan baik, maka “Eairh” akan jarang muncul. Jika sang bayi sudah mengucapkan kata ini, segera perbaiki posisinya.

5. “EH”
Arti: Bersendawa. Biasanya diucapkan selesai minum susu atau justru perut sedang kosong. Suara ini terbentuk dari tekanan gas di dada, karena bayi berusaha bersendawa. Terdengar sebagai rangkaian suara “Eh, Eh, Eh”. Bayi mungkin menggeliat saat terbaring untuk mencegah gas/udara terdorong ke perut bawah yang nantinya akan menyebabkan nyeri perut bawah.Tanda-tanda lain saat si kecil perlu sendawa adalah:
·                Dada yang mengencang
·                Gerakan menggeliat ketika diletakkan di tempat tidur
·                Berhenti minum susu dan mulai gelisah
3.             Keuntungan Mempelajari Bahasa Bayi
Keuntungan mempelajari bahasa bayi (baby language), antara lain
a.              Bayi lebih jarang menangis dan lebih cepat tenang
b.             Orang tua lebih percaya diri, memegang kendali dan kemungkinan stes lebih kecil
c.              Stres dalam rumah tangga berkurang, orang tua mengalami kehidupan pernikahan yang lebih positif
d.             Ibu mendapatkan pengalaman menyusui yang lebih baik
e.              Bayi dapat tidur tenang tanpa terganggu, dan demikian pula orang tua

4.             TIPS
Berikut adalah beberapa tips bagi orang tua untuk memahami bahasa bayi, antara lain:
a)             Dengarkan fase sebelum bayi menangis
b)             Bertindak atas kata yang dominan
c)             Dengarkan bunyi spesifik dari setiap kata
d)            Jangan panik bila bayi Anda tidak mengucapkan semua kata
e)             Ubahlah posisi bayi agar anda dapat mendengar lebih jelas kata yang diucapkan si bayi
f)              Cari dan perhatikan refleks yang menyertainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar