Rabu, 25 September 2013

KONSEP KEPEMIMPINAN

KONSEP KEPEMIMPINAN

A.Definisi Kepemimpinan
Ada beberapa pendapat tentang pengertian kepemimpinan antara lain:
Menurut Stoiner
Kepemimpinan adalah suatu proses mengarahkan dan mempengarui kegiatan yang berhubungan dengan tugas.
Menurut Winardi
Seorang yang mempunyai kecakapan pribadi dengan atau tanpa pengangkatan resmi, dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpin untuk mengarahkan upaya bersama dalam pencapaian tujuan.
Menurut Nawawi
Kepemimpinan merupakan suatu proses interaksi antara seorang pemimpin dengan sekelompok orang yang menyebabkan seseorang atau atau kelompok berbuat  yang sesuai dengan kehendak pemimpin
Secara garis besar sistematika modul ini pada awalnya akan memberi gambaran konseptual tentang kepemimpinan dengan mengambil rujukan dari beberapa literatur terpilih yang berkaitan dengan kepemimpinan .
Konsep tentang kepemimpinan tampaknya lebih pada konsep pengalaman dan konsep kepemimpinan dapat di golongkan antara lain:

1.Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok
Keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam mengontrol proses dari gejala-gejala sosial. Melihat kepemimpinan sebagai sentralisasi usaha dalam diri seseorang sebagai cerminan kekuasaan dari keseluruhan. Kecenderungan pemikiran dari definisi-definisi di atas sangat berpengaruh di dalam mengarahkan perhatian terhadap pentingnya stuktur kelompok.

2.Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya
           Pemimpin adalah seorang individu yang memiliki sifat dan karakter yang diinginkan oleh rakyatnya. Teori kepribadian cenderung memandang kepemimpinan sebagai akibat pengaruh satu arah. Mengingat bahwa pimpinan mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan para pengikutnya, maka biasanya ahli teori pribadi lupa menyinggung karakteristik timbal balik atau reciprocal dan interaksi dari atau dalam situasi kepemimpinan.

3.Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku
 Tingkah laku kepemimpinan sebagai tingkah laku yang akan menghasilkan tindakan orang lain searah dengan keinginannya dan tingkah laku seorang individu dapat mengarahkan aktivitas kelompok.

4.Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi
Kepemimpinan adalah pengelolaan manusia melalui persuasi dan inspirasi daripada melalui pemaksaaan langsung. Hal ini melibatkan penerapan pengetahuan mengenai faktor manusia dalam memecahkan masalah yang konkrit.

5.Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan
 Proses menciptakan situasi sehingga para anggota kelompok, termasuk pemimpin dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimal dalam waktu dan kerja yang singkat.

B.Teori Lahirnya Seorang Kepemimpinan
         Untuk menghasilkan kepemimpinan yang demokratis dimulai dari proses pemilihannya yang harus demokratis pula dimana seluruh warga masyarakat berpatisipasi di dalamnya. Maka munculah teori-teori kepemimpinan:

Teori Genetis
 Seorang pemimpin yang memiliki bakat kepemimpinan sejak lahir sehingga dia memang telah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin.
Teori Sosial
          Seorang yang dapat menjadi pemimpin bila kepadanya diberikan pengalaman dan pendidikan yang memadai.
Teori Ekologis
 Seorang yang bisa menjadi pemimpin baik dia telah memiliki bakat kepemimpinan sejak lahir kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman tentang kepemimpinan.
Menurut Tannebaum dan Warren H. Schmidt teori kepemimpinan adalah Mereka menggambarkan gaya kepemimpinan kontinum dengan dua titik ekstrim yaitu fokus pada atasan dan bawahan.

C.Tipe-Tipe Kepemimpinan
              Tipe kepemimpinan dalam suatu organisasi atau kelompok digolongkan menjadi 5:
1.Tipe Otoraktis
       Seorang pemimpin yang otoraktis memiliki ciri-ciri:
        *Mengangap organisasi sebagai milik pribadi
        *Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
        *Mengangap bawahan sebagai alat semata-mata
        *Tidak mau menerima kritik saran dan pendapat
        *Dalam tindakan sering mempergunakan pendekatan yang
           mengandung unsur pemaksaan.                                                  2.Tipe Militeritis
       Pemimpin dari tipe ini tidak selalu harus dari organisasi
       militer. Tetapi seseorang yang mempunyai ciri-ciri:
         *Dalam menggerakan bawahan lebih sering menggunakan  
           sistem perintah.
         *Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dengan bawahan
         *Sukar menerima kritik dari bawahan
         *Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan
3.Tipe Paternalitis
       Seorang pemimpin ini berciri-ciri:
         *Bersikap terlalu melindungi
         *Sering bersikap maha tahu
4.Tipe Kharismatis
         Seorang pemimpin yang mempunyai daya tarik yang amat besar oleh karena itu pada umumnya ia memiliki pengikut dalam jumlah besar, meskipun para pengikut tersebut sering tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pimpinan tersebut.
5.Tipe Demokratis
         *Selalu berusaha menyelaraskan kepentingan organisasi dari pada tujuan pribadi
         *Senang menerima saran, pendapat, bahkan kritik dari bawahanya
         *Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari dirinya sendiri
         *Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai seorang pemimpin
 Siapakah pemimpin yang ideal?
Menurut George R.Terry ada ciri pemimpin ideal:
1.Mempunyai kekuatan mental dan fisik.
2.Mempunyai emosi yang stabil, tidak cepat marah dan percaya
   pada diri sendiri.
3.Mempunyai kecakapan berkomunikasi.
4.Mempunyai sosial skill.
5.Mempunyai pengetahuan yang luas.

D.Sifat Kepemimpinan
#Mempelajari daya kepemimpinan dari adanya ciri-ciri
  kualifikasi, dan keterampilan seseorang yang diperkukan bagi
  keberhasilan seorang pemimpin
#Kesehatan yang memadai, kekuatan pribadi, dan ketahanan fisik
#Memahami tugas pokok, komitmen pribadi terhadap kegiatan
#Memiliki perhatiankepada orang lain, ramah-tamah
#Intelejensi
#Integritas
#Sikap persuasif
#Kritis
#Kesetiaan

4 macam gaya kepemimpinan menurut Rensis Likert
Gaya 1:Pemimpin tidak memberikan perhatian dan kepercayaan
             pada bawahan tanpa kompromi, dan keputusan diambil
             oleh atasan.
Gaya 2:Pemimpin mencoba merendahkan diri, imbalan, sanksi
            digunakan seimbang tetapi sangat terbatas bawahan di
            minta pertimbangan.
Gaya 3:Meletakan dasar hubungan, imbalan, dan sanksi
    digunakan seimbang dan sangat terbatas bawahan diminta
    pertimbangan.
Gaya 4: Memberikan kepercayaan penuh dengan menanggung
             resiko kesalahan bawahan.


Gaya dasar kepemimpinan menurut Paul Hersey dan Kennenth H.B.
^Telling/Direktif
      Pemimpin memberikan perintah khusus
^Selling
       Pemimpin masih banyak melakukan pengarahan
^Participating
        Pemimpin dan bawahan sama-sama membuat keputusan
^Delegating
        Pemimpin melimpahkan pembuatan keputusan dan
        pelaksanaannya pada bawahan
Selain itu gaya kepemimpinan juga dipengaruhi oleh faktor situasional sebagai berikut:
    *  Kompleksitas tugas yang harus di laksanakan
    *  Persepsi, sikap, dan gaya yang digunakan oleh para pejabat     
        pimpinan yang menduduki jabatan yang lebih tinggi
    *  Iklim dalam kelompok
    *  Ancaman yang di hadapi dari luar kelompok

    Adapun di dalam kepemimpinan mempunyai unsur dan fungsi sebagai berikut:
Unsur kepemimpinan mempunyai 3 dasar
1.Adanya kelompok manusia
2.Adanya tujuan kelompok
3.Adanya diferensiasi fungsi dan tanggung jawab
  
5 fungsi pemimpin dalam suatu organisasi
1. Selaku penentu arah yang akan di tempuh dalam usaha pencapaian tujuan
2. Wakil dan juru bicara mempunyai hubungan dengan pihak-pihak luar orgnisasi
3. Selaku komunikator yang efektif
4. Mediator yang handal khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam menangani situasi konflik
5. Selaku integrator yang efektif, rasional, dan netral

Menurut Gary A Yuki pemimpin mempunyai daya dan keterampilan supaya mencapai keberhasilan:
         DASAR
< Pandai
< Banyak inisiatif
< Kreatif
< Pandai bergaul
< Diplomatis
 < Persuasif
< Pandai bicara
          KETERAMPILAN
> Mudah menyesuaikan diri
> Peka terhadap lingkungan
> Ambisius
> Kebersamaan
> Menonjol
> Energik
> Percaya diri
> Ingin bertanggung jawab
           Salah satu yang perlu di perhatikan dalam pemberdayaam masyarakat adalah aspek kepemimpinan. Para pemimpin yang di kembangkan harus menjamin partisipasi masyarakat, pemimpin bukan lagi bertindak sendirian melainkan lebih sebagai fasilitator yang mampu menggerakan bawahan guna mencapai tujuan bersama.








DAFTAR  PUSTAKA

Gordon,Thomas. 1996, Rajawali, Jakarta
Mar”at. 1983, Ghalia, Indonesia
Siagian, Sondang P. 1988, PT. Bina Aksara, Jakarta

Sutarto. 1995, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.

34 komentar:

  1. 1. C melakukan pendekatan dan menggali partisipasi masyarakat
    2. C memberi kesempatan semua kader
    3. B. Demokratis
    4. C. Komunikasi dua arah efektif
    5. B Resolusi Konflik
    6.

    BalasHapus
  2. 1. C. Melakukan Pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. C. Memberi kesempatan semua kader untuk menyampaikan pendapat
    3. B. laissez faire
    4. C. Komunikasi 2 Arah yang efektif
    5. B. Resolusi Konflik
    6. A, Kepemimpinan Inspiratif
    7. A. Pengawasan dan Evaluasi
    8. A. Komunikasi Persuasif
    9. B. Integritas dan Keteladanan
    10. C. Moivator dan Pembina

    BalasHapus
  3. 1. C
    2. C
    3. C
    4. C
    5. B
    6. A
    7. A
    8. A
    9. B
    10. C

    BalasHapus
  4. Ahmad Fauzan HAki "
    1. C. Melakukan Pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. C. Memberi kesempatan semua kader untuk menyampaikan pendapat
    3. B. laissez faire
    4. C. Komunikasi 2 Arah yang efektif
    5. B. Resolusi Konflik
    6. A, Kepemimpinan Inspiratif
    7. A. Pengawasan dan Evaluasi
    8. A. Komunikasi Persuasif
    9. B. Integritas dan Keteladanan
    10. C. Moivator dan Pembina

    BalasHapus
  5. 7. A. Pengawasan dan evaluasi
    8. A. Komunikasi Persuasif
    9 B. Integritas dan keteladanan
    10. C. Motivator dan Pembina

    BalasHapus
  6. 1. C. Melakukan pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. C. Memberi kesempatan semua kader dan menyampaikan pendapat serta menyusun bersama
    3. C. Demokratis
    4. C. Komunikasi 2 arah yang efektif
    5. B. Resolusi konflik
    6. E. Kepemimpinan Formal
    7. A. Pengawasan dan Evaluasi
    8. A. Komunikasi Persuasif
    9. B. Integritas dan Keteladanan
    10. B. Pengontrol Kegiatan

    BalasHapus
  7. 1. C . melakukan pendekatan dan menggali alasan rendahya partisipasi warga
    2. C. memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat dan menyusun rencana bersama
    3. C. Demokratis
    4. C. komunikasi 2 arah yang efektif
    5. E. koordinasi vertikal
    6. a. kepemimpinan inspiratif
    7. a. pengawasan dan evaluasi
    8. A. komunikasi persuasif
    9. B. integritas dan keteladanan
    10. c. motivator dan pembina

    BalasHapus
  8. 1. C. Melakukan Pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. C. Memberi kesempatan semua kader untuk menyampaikan pendapat
    3. C. Demokratis
    4. C. Komunikasi 2 Arah yang efektif
    5. B. Resolusi Konflik
    6. A, Kepemimpinan Inspiratif
    7. A. Pengawasan dan Evaluasi
    8. A. Komunikasi Persuasif
    9. B. Integritas dan Keteladanan
    10. C. Motivator dan Pembina

    BalasHapus
  9. 1. c. melakukan pendekatan dan menggali alasan
    2. c. memberi kesempatan semua kader
    3. c. demokratis
    4. c. komunikasi 2 arah yg efektif
    5. b. resolusi konflik
    6. a. kep. inspiratif
    7. a. pengawasan dan evaluasi
    8. a. komunikasi persuasif
    9. b. integritas dan keteladanan
    10. b. pengontrol kegiatan

    BalasHapus
  10. 1. c. melakukan pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi
    2. C. Memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat dan menyusun rencana bersama
    3. C. Demokratis
    4. c. komunikasi dua arah yang
    5. B. Resolusi konflik
    6. a. kepemimpinan inspiratif
    7. a. pengawasan dan evaluasi
    8. a. komunikasi
    9. a. gaya kepemimpinan pasif
    10. c. motivator dan pembinaan

    BalasHapus
  11. 1. c memberikan sanksi bagi warga yang tidak hadir
    2. c memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat
    3. c demokratis
    4. c komunikasi dua arah efektif
    5. b resolusi konflik
    6. a kepemimpinan inspiratif
    7. a pengawasan dan eval
    8. a komunikasi persuasif
    9. b integritas
    10. b pengontrol kegiatan

    BalasHapus
  12. 1. c. melakukan pendekatan dan menggali alaaan rendahnya partisipasi warga
    2. c. memberi kesempatan pendapat untuk menyusun bersama
    3.c. demokratis
    4. c komunikasi dua arah yang efektif
    5. b resolusi konflik
    6. a kepemimpinan inspirasi
    7. a pengawasan dan evaluasi
    8. a persuasif
    9. a. gaya kepemimpinan pasif
    10.bc motivator dan pembinaan

    BalasHapus
  13. 1. c Melakukan Pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. c Memberi kesempatan semua kader untuk menyampaikan pendapat
    3. b laissez faire
    4. c komunikasi dua arah yg efektif
    5. b Resolusi Konflik
    6. a Kepemimpinan Inspiratif
    7. a pengawasan dan evaluasi
    8. a komunikasi persuasif
    9. b integritas dan keteladanan
    10. c motivator dan pembina

    BalasHapus
  14. 1. c melakukan pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi masyarakat
    2.C memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat dan menyusun rencana bersama
    3.c otoriter
    4.C. Komunikasi dua arah yg efektif
    5. b. resolusi publik
    6.a. kepemimpinan inspiratif
    7.A pengawasan dan evaluasi
    8. A komunikasi persuasive
    9. B. Integritas dan keteladanan
    10. C. Motivator dan pembina

    BalasHapus
  15. 1. C. Melakukan pendekatan dan mengenali alesan rendah nya partisiasi warga
    2. C. Memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat nya dan menyusun rencana
    3. C. Demokratis
    4. C. Komunikasi dua arah yang efektif
    5. B. Resolusi konflik
    6. A. Kepemimpinan inspiratif
    7.A. Pengawasan dan evaluasi
    8.A. Komunikasi persuasif
    9. B. Integritas dan keteladanan
    10. C. Motivator dan pembina

    BalasHapus
  16. 1. C. Melakukan Pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. C. Memberi kesempatan semua kader untuk menyampaikan pendapat
    3. B. laissez faire
    4. C. Komunikasi 2 Arah yang efektif
    5. B. Resolusi Konflik
    6. A. Kepemimpinan Inspiratif
    7. A. Pengawasan dan Evaluasi
    8. A. Komunikasi Persuasif
    9. B. Integritas dan Keteladanan
    10. C. Motivator dan Pembina

    BalasHapus
  17. 1. C.Melakukan Pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. C.Memberi kesempatan semua kader untuk menyampaikan pendapat
    3. B.Laisses faire
    4. C.Komunikasi 2 Arah yang efektif
    5. B.Resolusi Konflik
    6. A.Kepemimpinan Inspiratif
    7. A.Pengawasan dan Evaluasi
    8. A.Komunikasi Persuasif
    9. B.Integritas dan Keteladanan
    10. C.Motivator dan Pembina

    BalasHapus
  18. 1. C Melakukan pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. C Memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat dan menyusun rencana bersama
    3. C Demokratis
    4. C Komunikasi dua arah yang efektif
    5. B Resolusi konflik
    6. A Kepemimpinan inspiratif
    7. A Pengawasan dan evaluasi
    8. A Komunikasi persuasif
    9. B Integritas dan keteladanan
    10. C Motivator dan pembina

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. 1. c. melakukan pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi
    2. c. kesempatan kader
    3. b. demokrasi
    4. c. komunikasi dua arah yang
    5. b. resolusi konflik
    6. a. kepemimpinan inspiratif
    7. a. pengawasan dan evaluasi
    8. a. komunikasi
    9. a. gaya kepemimpinan pasif
    10. c. motivator dan pembinaan

    BalasHapus
  23. 1. c. melakukan pendekatan daan menggali alasan rendahnya participate
    2. ⁠c. memberikan kesempatan semua kader menyampaikan pendapatnya dan menyusun rencana bersama
    3. ⁠c. laissez faire
    4. c. komunikasi 2 arah yang efektig
    5. b. resolusi konflik
    6. a. kepemimpinan inspiratif
    7. a. pengawasan dan evaluasi
    8. a. komunikasi persuasif
    9. b. integritas dan keteladanan
    10. c. moivator dan pembina

    BalasHapus
  24. 1. C melakukan pendekatan dan menggali partisipasi masyarakat
    2. C memberi kesempatan semua kader
    3. B. Demokratis
    4. C. Komunikasi dua arah efektif
    5. B Resolusi Konflik
    6. A Kepemimpinan Inspiratif
    7. A. Pengawasan dan evaluasi
    8. A. Komunikasi Persuasif
    9 B. Integritas dan keteladanan
    10. C. Motivator dan Pembina

    BalasHapus
  25. 1. C. Melakukan pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. C. Memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat dan menyusun rencana bersama
    3. B. Laissez-faire
    4. C komunikasi 2 arah yang efektif
    5. B. Resolusi konflik
    6. A. Kepemimpinan inspiratif
    7. A. Pengawasan dan evaluasi
    8. A. Komunikasi persuasif
    9. B. Integritas dan keteladanan
    10. C. Motivator dan pembina

    BalasHapus
  26. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  27. 1. C.Melakukan Pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. C.Memberi kesempatan semua kader untuk menyampaikan pendapat
    3. B.Laisses faire
    4. C.Komunikasi 2 Arah yang efektif
    5. B.Resolusi Konflik
    6. A, Kepemimpinan Inspiratif
    7. A. Pengawasan dan Evaluasi
    8. A. Komunikasi Persuasif
    9. B. Integritas dan Keteladanan
    10. C. Moivator dan Pembina

    BalasHapus
  28. 1. C. Melakukan pendekatan dan menggali alasan rendah nya partisipasi
    2. C. Memberikan kesempatan kader untuk menyampaikan pendapat dan menyusun rencana
    3. C. Demokratis
    4. C. Komunikasi dua arah yang efektif
    5. C. Negosiasi dengan aparat desa
    6. A . Kepemimpinan inspiratif
    7. A . Pengawasan dan evaluasi
    8a. Komunikasi persuasif
    9. B. Integritas dan keteladanan
    10. C. Motivator dan pembina

    BalasHapus
  29. 1. C. melakukan pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. c. memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat dan menyusun rencana bersama
    3. c. demokratis
    4. c. komunikasi dua arah efektif
    5. b. resolusi konflik
    6. a. kepemimpinan inspiratif
    7. c. koordinasi antar kader
    8. c. penegakkan aturan
    9. d
    10. c

    BalasHapus
  30. Nama : Fatwa Mutiara Budi
    1. c. melakukan pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi warga
    2. c. memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat dan menyusun rencana bersama
    3. b. laissez-faire
    4. c. komunikasi dua arah yang efektif
    5. c. negosiasi
    6. a. kepemimpinan inspiratif
    7. a. pengawasan dan evaluasi
    8. a. komunikasi persuasif
    9. b. integritas dan keteladanan
    10. c. motivator dan pembina

    BalasHapus
  31. 1. C Melakukan pendekatan dan mengenali alesan rendah nya partisiasi warga
    2. C Memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat nya dan menyusun rencana
    3. C Demokratis
    4. C Komunikasi dua arah yang efektif
    5. B Resolusi konflik
    6. A Kepemimpinan Inspiratif
    7. A pengawasan dan evaluasi
    8. A komunikasi persuasif
    9. B integritas dan keteladanan
    10. C motivator dan pembina

    BalasHapus
  32. 1. C. melakukan pendekatan dan menggali alasan rendahnya partisipasi
    2. C. Memberi kesempatan semua kader menyampaikan pendapat dan menyusun rencana bersama
    3. C. Demokratis
    4. C. komunikasi dua arah yang
    5. B. Resolusi konflik
    6. A. kepemimpinan inspiratif
    7. A. pengawasan dan evaluasi
    8. A. komunikasi
    9. B. Integritas dan keteladanan
    10. C. motivator dan pembinaan

    BalasHapus