UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
PELAYANAN KESEHATAN
A.PENGERTIAN MANAJEMEN KESEHATAN
Dalam
kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengaturan yang baik,
agar tujuan tiap kegiatan atau program itu tercapai dengan baik. Proses pengaturan kegiatan ilmiah atau ilmu
seni tentang bagaiman menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif serta
rasional untuk mencapai tujuan ini disebut manajemen , sedangkan untuk mengatur kegiatan –
kegiatan aau pelayanan kesehatan masyarakat disebut “ Manajemen Pelayanan
Kesehatan Masyarakat “ .
Sebagaian orang masih rancu dengan pengertian manajemen,
kebanyakan masih menyatakan bahwa proses pengaturan kegiatan untuk mencapai
tujuan ini disebut “Administrasi”.
“Manajemen ialah seni tentang bagaiman menggunakan sumber daya secara
efisien dan efektif serta rasional untuk mencapai tujuan. Administrasi sendiri
ialah ilmu dan seni yang mempelajari kerjasama kelompok orang dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan .
Bedanya dengan manajemen adalah Manjemen sebai proses sosial dan
organisasi sebagai system sosial ( Marry Parket Follet)
Banyak
ahli yang telah membuat batasan tentang manajemen ini, antara lain:
a.
The accomplishing of a predetermined objectives through
the effort other people atau : Manajemen adalah pencapaiam tujuam – tujuan yang
telah ditentukan dengan menggunakan orang lain. (Robert D.Terry)
b.
Manajemen adalah
“the process , by which the excution of given purpose is put in to to
operation and supervised atau : Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari
suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi . ( Encyclopasdia of social sciences).
c.
Manjemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu
orang atau lebih untuk mengkoordinasi kegiatan-kegaiatn orang lain guna
mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja
(Evancevich), 1989).
Kesimpulannya ialah
Manjemen Kesehatan merupakan penerapan manajemen umum dalam system pelayanan
kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah
system pelayanan kesehatan masyarakat.
Fungsi manajemen menurut bebrapa ahli ialah :
1.
GR.Terry : Planning, organizing , actuating ,
controlling.
2.
Henry Fayol : Planning , organizing , commanding , coordinating , controlling.
3.
Koontz o Donnel : Planning, organizing, staffing,
directing, controlling.
Secara garis besar
ialah:
a.
Perencanaan (Planning)
b.
Pengorganisasian ( Organizing)
c.
Penyusunan personalian ( Staffing )
d.
Pengkoordinasian ( Coordinating)
e.
Penyusunan anggaran ( Budgeting)
Unsur-unsur manajemen dalam pelayanan kesehatan ialah:
A.PERENCANAAN
Perencanaan
adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan, menyusun dan
menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya.
Dalam bidang
kesehatan sendiri, manajemen merupakan proses merumuskan masalah-masalah
kesehatan di masyarakat , menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia ,
menetapkan tujuan program yang paling pokok , dan menyusun langkah-langkah
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dapat
ditarik kesimpulan:
1.
Perencanaan harus didasarkan kepda analisa dan
pemahaman system dengan baik.
2.
Perencanaan pada hakikatnya menyusun konsep dan
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan misi organisasai.
3.
Perencanaan secara implicit mengemban misi organisasai
untuk mencapai hari depan yang lebih baik.
Manfaat perencanaan
dari manajemen ialah:
1.
Memberikan arah yang jelas pada organisasi karena mengetahui
tujuan dan cara mencapainya.
2.
Mengetahui struktur organisasi yang dibutuhkan.
3.
Mengetahui jenis dan jumlah staf yang diinginkan dan
urain tugasnya.
4.
Mengukur hasil kegiatan yang akan dicapai.
Perencanaan
atau rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain:
a.Dilihat dari jangka waktu
berlakunya rencana
1)
Rencana jangka panjang (long term planning) yang
berlaku antara 10-25 tahun.
2)
Rencana jangka menengah (Medium range planning) , yang
berlaku antara 5-7 tahun.
3)
Rencana jangka pendek ( short range palnning), umunya
berlaku hanya untuk 1 tahun.
b.Dilihat
dari tingkatannya
1)
Rencana induk (masterplan) , lebih menitikberatkan
uraian kebijakan organisasi.
2)
Rencana oprasional (operational planning) , lebih
menitik beratkan pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
3)
Rencana harian ( Day to day palnning) ialah rencana
harian yang bersifat rutin.
c.Ditinjau
dari lingkupnya
1)
Rencana strategis (strategic planning ), berisikan
uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama.
2)
Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang
berisi uaraian yang bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan
kegiatan-kegaiatan , asalakan tujuannya tidak berubah.
3)
Rencana menyeluruh (comprehensive planning) , ialah
rencana yang mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap .
4)
Rencana terintegrasi (integrated palnning) ialah
rencana yang mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya
dengan program lain di luar kesehatan.
Proses
Perencanaan
1. Analisa Situasi
Dilakukan dengan
pendekatan SWOT ; Stregth , Weakneesses, Opporcunity, Treath.
2.
Identifikasi masalah
7 langkah untuk mengidentifikasi
masalah kesehtan ialah:
1.
Apa masalah kesehatan yang sedang dihadapi?
2.
Apa masalah yang sering dihadapi?
3.
Apa faktor-faktor penyebabnya?
4.
Kapan masalah itu timbul?
5.
Siapa kelompok masyarakat yang paling banyak menderita?
6.
Diamana kejadian yang paling banyak?
7.
Apa kemungkinan dampak yang muncul, bila masalah
kesehatan tersebut tak tertangani ?
8.
Apa upaya program untuk mengatasi masalah tersebut?
Sumber
masalahnya sendiri bisa diperoleh dari berbagai cara, antara lain:
a)
Laporan-laporan kegiatan dari program kesehatan yang
ada.
b)
Suvailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran
penyakit
c)
Survai kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh
masukan perencanaan kesehatan.
d)
Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya.
3.Menetapkan Prioritas Masalah
Pemilihan prioritas
dapat dilakukan melaui 2 cara, yakni:
a) Melalui teknik scoring, yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah
terebut dengan mengunkan ukuran (parameter) antra lain:
§
Pravelensi penyakit ( prevalence) atau besarnya
masalah.
§
Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh
masyarakat tersebut (severity)
§
Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of
increase)
§
Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut (degree of unmeet need)
§
Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah
tersebut diatasai ( social benefit)
§
Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah
(technical feasibility)
§
Sumber daya yang tersedia dapat dipergunakan
untuk mengatasi masalah ( resources availability), termaksud tenaga kesehatan.
§
b) Melalaui Teknik Non Skoring :
§
Dengan melalaui diskusi kelompok, oleh sebab itu
disebut juga “Nominal Group Tecnique” (NGT) .Ada 2 NGT , yakni:
§
Delphi Techniquew
: yaitu masalah- masalah didiskusikan oleh sekelompok oarang yang mempunyai
keahlian yang sama.
§
Delbeq Technique :menetapkan prioritas dengan
melakukan diskusi kelompok dengan orang yang berbeda keahlian.
4.Menetapkan
Tujuan Program
Suatu tujuan oprasional suatu
manajemen harus mengandung unsure:
§
What ; Kegiatan apa yang akan dikerjakan harus
jelas.
§
Who; Sasarannya harus jelas, siapa ynag akan
mengerjakan , berapa yang ingin dicapai.
§
When; Kejelasan waktu untuk menyelesaikan
kegiatan.
§
How; prosedur kerjanya jelas dan harus sesui
dengan satandar pelayanan kesehatan.
§
Why; mengapa kegaiatn itu harus dikerjakan
denagn penjelasan yang jelas.
§
Where; kapan dan dimana kegiatan akan dilakukan
tertera jelas.
§
Jika perlu ditambah which; siapa yang terkait
dengan kegiatan tersebut (Lintas sector maupun lintas program yang terkait).
Dalam menetapkan tujuan
dapat menggunkan cara dengan pertanyaan
yang perlu dijawab:
1.
Potensi organisasai?
2.
Target program( sejauh mana akan dipecahkan cangkupan)?
3.
Target waktu?
Gunanya
ialah :
1.
Untuk menetapkan langkah-langkah kegiatan untuk
mencapai tujuan.
2.
Memudahkan untuk evaluasi.
Kriteria penentuan
tujuan:
SMART!!!
S = Sepesific (mempunyai
interprestasi sama)
M = Measurable (dapat diukur kemajuannya)
A = Appropiate (sesuai dengan tujuan nasional , program, institusi).
T = Time bound (sumber daya dapat dialokasikan dan kegiatan sesuai denagn
tenggat waktu)
5.Menetapkan
Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan adalah
uraian tentang kegaiatan-kegaiatn yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan. Pada umunya kegiatan mencangkup 3 tahap pokok, yakni:
§
Kegiatan pada tahap persiapan , yakni
kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan pokok dilaksanakan, misalnya
: rapat-rapat koordinasi, perizinan dan sebagainya.
§
Kegiatan pada tahap pelaksnaan yakni kegaiatan
pokok program yang bersangkutan.
§
Kegiatan pada tahap penilain yakni kegiatan
untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dalam rangka pencapaian program tersebut.
B.PENGORGANISASIAN
Alat yang akan dapat
merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi dan hal yang paling pokok adalah
pembagian tugas atau merupakan alat untuk memadukan / mensinkronisasikan semua
kegiatan yang beraspek personil, finansial , material, dan tatacara dalam
rangka menapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manfaat organisasai
adalah:
1.
Pembagian tugas untuk perorangan / kelompok .
2.
Hubungan koordinasi dalam kegiatn yang akan dilakukan
antar anggota organisasai dulu.
3.
Pendelegasian wewenang.
4.
Pemanfaatan fasilitas fisik dan anggota.
Langkah-langkah
pengorganisasaian ialah;
1.
Tujuan organisasai harus dipahami oleh pelaksana dan
tertuang dalam perencanaan .
2.
Membagi habis kegaiatan apa yang akan dilakukan dan apa
yang akan dikerjakan.
3.
Menggolongkan kegiatan pokok dalam satuan kegiatan yang
praktis untuk dikerjakan petugas.
4.
Menetapkan apa yang kan dikerjkan oleh petugas pelayanan
5.
Memilih petugas yang cakap untuk mengerjakan kegiatan
yang direncanakan .
6.
Pendelegasian wewenang.
C.PELAKSANAAN
(AKTUASI)
Merupakan usaha untuk menciptakan
kerjasama di antara pelaksana kegiatan sehingga tujuan organisasai tercapai
secara efektif dan efisien.
Tujuan aktuasi ialah:
1.
Menciptakan kerjasama yang lebih efisien.
2.
Mengembangkan kemampuan dan keterampilan petugas.
3.
Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai apa yang menjadi
tanggung jawabnya.
4.
Menciptakan suasana kerja yang dapat memotivasi dan
meningkatkan prestasi petugas.
5.
Organisasi dapat berkembang lebih dinamis.
Elemen-elemen
aktuasi:
1.
Kepemimpinan
2.
Motovasi
3.
Komunikasi
D.PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN
Tujuan pengawasan ialah
sebgai pengemban efisiensi penggunaan sumber daya dan menjamin efektiftas
tujuan program.
Manfaat dari pengawasan
ialah:
1.
Meningkatkan efisiensi.
2.
Mengetahui penyimpangan pengetahuan, skill staf.
3.
Mengetahui apakah waktu dan sumberdaya lainya telah mencukupi
kebutuhan dan telah digunakan secara benar.
4.
Mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
5.
Mengetahui staf yang dapat diberikan reward dan
punishment.
Jenis
standar pengawasan:
1.
Norma didasarkan atas pengalaman masa lalu .
2.
Kriteria standar yang diharapkan dari upaya-upaya
kesehtan.
1.
Mengukur hasil yang telah dicapai.
2.
Membandingkan hasil kerja dengan tolak ukur yang tealAh
dibuat dalam perencanaan.
3.
Memperbaiki penyimpangan yang dijumpai, faktor apa
penyebabnya, dan menetapkan langkah lanjutan untuk mengatasi.
Cara
memperoleh data dalam pengawasan :
1.
Pengamatan langsung
2.
Ini dilakukan dengan supervis kelapangan untuk
mengamati kegiatn petugas . Hasil yang dicapai lebih akurat (Lebih objektif)
3.
Laporan lisan , hasil kegiatan disampaikan oleh
petugas, biasanya informasi yang diperoleh terbatas.
4.
Laporan tertulis, biasanya informasi yang dipoleh
terbatas pada hal yang dianggap penting oleh petugas , namun laporan tertulis
ini dapat diamanfaatkan untuk pengembangan program.
E.PENCATAN
DAN PELAYANAN
Merupakan suatu sitem untuk melakukn
pencatatan tentang pendataan dari kegiatan pelayanan yang dilakukan juga dapat
diamanfaatkan sebagai bahan untuk melakukan kegiatan evaluasai yang menilai
akan tidak atau berhasilnya kegiatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
§
Syafrudin, 2010, Organisasi manajemen Pelayamam
Kesehatan, Trans info Media, Jakarta
§ Notoatmodjo,Soekidjo.Prof.Dr,Ilmu
Kesehatan Masyarakat.PT Rineka Cipta, jakarta.1997.
§ Sahlan,J.H.Dr,FKM,Kebidanan
Komunitas.Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan, Jakarta.1996.
§ DEPKES
2001,Standar Pelayanan Kebidanan.DEPKES RI, Jakarta. 2001.
§ DEPKES RI, Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan,DEPKES,Jakarta.1995.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar