DUNIA
DALAM DUNIA
Bagi seorang ilmuan suatu kepekaan besar
terhadap urgensi dan konsekwensi ilmunya adalah dapat mengikuti dari dekat
perkembangan-perkembangan yang konkret. dan tanggung jawab moral dan sosial ilmuan tidak dapat terlepas dari
integritas keilmuannya tersebut. perlu di akui bahwa integritas, kewajiban, tanggung jawab sosial
dan moral bagi ilmuan memiliki cara pandang yang berbeda, yang dapat dijadikan
landasan untuk bertindak, dan tidak sama dengan
ilmuan-ilmuan lainnya.
Masalahnya yang muncul kemudian bukan lagi apakah penemuan-penemuan tersebut
bermanfaat atau tidak, tetapi perdebatan bergeser ke arah yang salah dari suatu
penemuan ilmiah yang lebih mementingkan segi komersial dan perlakuan salah dari
teknologi ilmiah, seperti halnya pemanfaatan atom untuk
pembuatan nuklir yang bukan saja untuk tujuan ilmiah. Paul Goodman
menambahkan bahwa sesungguhnya masalahnya lebih luas konteksnya dari pada apa
yang di lakukan oleh para ahli yang dalam berbagai situasi tertentu bahkan bisa
mengarah kepada krisis religius.
Karakteristik lain dari ilmu terletak dalam cara berfikir untuk
menemukan kebenaran dan berkembang. Manusia dalam usaha untuk menemukan
kebenaran dan berkembang itu ternyata menempuh cara yang bermacam-macam. Cara berfikir manusia juga untuk menemukan
dengan mempertahankan hal-hal yang tidak benar. Proses menemukan
kebenaran dan perkembangannya secara ilmiah mempunyai implikasi etis bagi
seorang ilmuwan.
Pada buku The
Ascent of Man yang di tulis oleh J. Bronowski tercermin adanya perkembangan
di bidang ilmu melalui penemuan-penemuan ilmuwan yang sekaligus juga merupakan
indikator adanya kebangkitan insani.
Hal ini terbukti pada berbagai penemuan yang pada hakikatnya menunjukkan juga
bahwa perkembangan peradaban manusia itu mempunyai kemampuan untuk memanipulasi
lingkungannya pada masa lalu, lingkungan inilah yang menguasai dan menentukan arah kehidupan manusia. Pertanyaannya
adalah apakah penemuan-penemuan sebagai hasil dari daya imajinasi
(kreativitas) manusia (ilmuwan) dapat bermanfaat dalam arti positif bagi
kebahagiaan umat manusia, ataukah penemuan-penemuan tersebut dapat dan akan
menimbulkan suatu bencana ?
Pemakalah berpikir bahwa ilmu pengetahuan yang dapat memberikan
gambaran sempurna dari dunia material. Tapi kita tahu, karena fisika kuantum di
1900-an, menyatakan bahwa pengetahuan mutlak adalah mustahil. Ada batas untuk
apa yang kita bisa tahu bahkan dengan instrumen yang paling sempurna dan paling
kuat dibayangkan tentang kristal dan atom.
Ada tujuh bentuk kristal secara alami, dalam kristal terdapat
atom. Dan bentuk paling sederhana dari kristal adalah garam. Garam merupakan
unsur penting dalam hidup. Garam terdiri dari dua elemen yakni sodium dan
klorin. Menururt ilmuan Rusia Dmitri Ivanovick Mendeleev, pada tahun 1859 menemukan bahwa tiap elemen memiliki berat atomik
tersendiri, ia menemukan bahwa litium merupakan elemen teringan. Dmitriy Ivanovich Mendeleyev hidup tahun 1834-1907 ialah seorang ahli kimia dari Kekaisaran Rusia yang menciptakan tabel periodik berdasarkan peningkatan bilangan atom. Bilangan
ini menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam inti atom. Jumlah proton sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi atom bebas. Ia menemukan cara menata unsur-unsur kenaikan massa atom, dengan unsur sifat dengan selang yang berskala. Dalam penelitiannya, ia juga membuat beberapa urutan
tentang unsur-unsur zat kimia yang telah diketahui dengan menyusun seperangkat kartu, di mana setiap
kartu berisi tiap-tiap unsur dan sifat-sifat kimianya. Ia menemukan hukum periodik ketika menyusun kartu-kartu itu, yang disusun
secara berurutan menurut peningkatan massa atomnya, dan sifat-sifatnya diulangi
secara periodik. Bahkan ada sedikit kelebihan pada tabel periodik yang disusun,
yaitu adanya adanya pengakuan tentang unsur-unsur baru yang belum diketahui
pada massa ia menemukan tabel periodik tersebut seperti galium, germanium, dan skandium. Ia menyediakan ruang untuk unsur-unsur itu dan bahkan telah memperkirakan
berapa massa atom dan bagaimana sifat-sifat kimianya nanti.
Singkatnya, bahwa hukum periodik
dapat disebut sebagai salah satu hukum dalam kimia dan tidak terdapat
pengecualian untuk itu. Namun, sifat hukum tersebut berlaku sedemikian rupa
sehingga tidak dapat dipelajari oleh hubungan numerik sederhana, dan bentuk
keteraturan itu tidak dapat disajikan dengan konsep non-kimia. Hukum ini
menyatakan bentuk perkiraan antara sifat-sifat unsur dan senyawanya. Tetapi
jika salah satu upaya untuk mengungkapkan bentuk hukum ini secara numerik, maka
hubungan yang ditemukan hanya bersifat aproksimasi. Hukum periodik berdiri
sebagai hukum otonom kimia. Saya tidak setuju dengan Hettema dan Kuipers yang
mengklaim bahwa tabel periodik telah direduksi menjadi “teori atom”. Klaim ini
keliru didasarkan pada kenyataan bahwa unsur-unsur dalam setiap kelompok
cenderung untuk berbagi konfigurasi dalam kulit luar yang sama. Namun ada
pengecualian untuk model ini, sebuah konfigurasi tertentu tidak perlu dan tidak
cukup untuk memasukkan suatu unsur dalam kelompok tertentu dari tabel. Reduksi
tabel periodik dalam pandangan saya berarti kemampuan untuk menghitung jumlah
energi atau properti lain dari atom dalam tabel periodik. Reduksi merupakan
bentuk terbaik aproksimasi yang tunduk pada pembatasan seperti pemecahan
masalah struktur kompleks oleh persamaan Schrodinger.
Niels Bohr
adalah penemu awal konsep mekanika kuantum untuk model atom. Niels Bohr adalah
seorang ahli fisika dari Denmark dan pernah meraih hadiah Nobel Fisika pada
tahun 1922. Niels Henrik David Bohr lahir tahun 1885 di Kopenhagen. Di tahun
1911 dia raih gelar doktor fisika dari Universitas Copenhagen dia belajar di
bawah asuhan J.J. Thompson, ilmuwan kenamaan yang menemukan elektron. Hanya
dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr pindah lagi ke Manchester, belajar pada
Ernest Rutherford yang beberapa tahun sebelumnya menemukan nucleus (bagian
inti) atom. Adalah Rutherford ini yang menegaskan (berbeda dengan
pendapat-pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong, dengan bagian pokok
yang berat pada tengahnya dan elektron di bagian luarnya. Tak lama sesudah itu
Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang baru serta radikal tentang
struktur atom.
Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planit mengitari
matahari, dengan elektron-elektron mengelilingi orbitnya sekitar bagian pokok,
tetapi dengan perbedaan yang sangat penting: bilamana hukum-hukum fisika klasik
mengatakan tentang perputaran orbit dalam segala ukuran, Bohr membuktikan bahwa
elektron-elektron dalam sebuah atom hanya dapat berputar dalam orbitnya dalam
ukuran spesifik tertentu. Atau dalam kalimat rumusan lain: elektron-elektron
yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat energi (kulit) tertentu tanpa
menyerap atau memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari lapisan dalam
ke lapisan luar jika menyerap energi. Sebaliknya, elektron akan berpindah dari
lapisan luar ke lapisan lebih dalam dengan memancarkan energi.
Teorinya memperkenalkan perbedaan radikal dengan gagasan teori
klasik fisika. Beberapa ilmuwan yang penuh imajinasi (seperti Einstein) segera
bergegas memuji kertas kerja Bohr sebagai suatu "masterpiece," suatu kerja besar; meski begitu, banyak ilmuwan
lainnya pada mulanya menganggap sepi kebenaran teori baru ini. Percobaan yang
paling kritis adalah kemampuan teori Bohr menjelaskan spektrum dari hydrogen
atom. Telah lama diketahui bahwa gas hydrogen jika dipanaskan pada tingkat
kepanasan tinggi, akan mengeluarkan cahaya. Tetapi, cahaya ini tidaklah
mencakup semua warna, tetapi hanya cahaya dari sesuatu frekuensi tertentu.
Nilai terbesar dari teori Bohr tentang
atom adalah berangkat dari hipotesa sederhana tetapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan yang mengagumkan
tentang gelombang panjang yang persis dari semua garis spektral (warna) yang dikeluarkan oleh hidrogen. Lebih jauh
dari itu, teori Bohr memperkirakan adanya garis spektral tambahan, tidak
terlihat pada saat sebelumnya, tetapi kemudian dipastikan oleh para pencoba.
Sebagai tambahan, teori Bohr tentang struktur atom menyuguhkan penjelasan
pertama yang jelas apa sebab atom punya ukuran seperti adanya.
Tahun 1930-an Bohr lebih menunjukkan
perhatiannya terhadap permasalahan bagian pokok struktur atom. Dia
mengembangkan model penting “tetesan cairan” bagian pokok atom. Dia juga
mengajukan masalah teori tentang “kombinasi bagian pokok” dalam reaksi atom
untuk dipecahkan. Tambahan pula, Bohr merupakan orang yang dengan cepat
menyatakan bahwa isotop uranium yang terlibat dalam pembagian nuklir adalah
U235. Pernyataan ini punya makna penting dalam pengembangan berikutnya dari bom
atom.
Dalam analisa pemakalah kendati
teori orisinal Bohr tentang struktur atom sudah berlalu lima puluh tahun yang
lampau, dia tetap merupakan salah satu dari tokoh besar di abad ke-20. Ada
beberapa alasan mengapa begitu. Pertama, sebagian dari hal-hal penting teorinya
masih tetap dianggap benar. Misalnya, gagasannya bahwa atom dapat ada hanya
pada tingkat energi yang cermat adalah merupakan bagian tak terpisahkan dari
semua teori-teori struktur atom berikutnya. Hal lainnya lagi, gambaran Bohr
tentang atom punya arti besar buat menemukan sesuatu untuk diri sendiri, meskipun
ilmuwan modern tak menganggap hal itu secara harfiah benar. Yang paling penting
dari semuanya itu, mungkin, adalah gagasan Bohr yang merupakan tenaga pendorong
bagi perkembangan “teori kuantum.” Meskipun beberapa gagasannya telah
kedaluwarsa, namun jelas secara historis teori-teorinya sudah membuktikan
merupakan titik tolak teori modern tentang atom dan perkembangan berikutnya
bidang mekanika kuantum.
Ludwig Eduard Boltzmann lahir di Wina ia adalah fisikawan Austria, Boltzmann mengembangkan teori kinetik gas seperti pula James Clerk Maxwell, namun hal itu dikerjakannya tanpa
saling tau. Ia berhasil menegakkan dasar yang kuat untuk mekanika statistik. Salah satu hasil yang diraihnya
ialah penafsiran hukum II termodinamika yang dinyatakan dengan keteraturan dan kerambangan,
hukumnya S=k log W yang mengaitkan entropi S dari suatu sistem dengan kemungkinan diukirkan paa batu
kuburannya.
Pada 1884, ia menurunkan rumus R=eσT2 dari termodinamika. Rumus yang menyatakan laju radiasi benda hitam ini juga ditemukan Josef Stefan, mantan gurunya, secara eksperimental 5 tahun
sebelumnya. Boltzmann merupakan ahli dalam teori atomik materi, suatu bidang yang masih
banyak pertentangan ilmuwan abad ke-19, dan perdebatan dengan orang yang bertentangan telah
membuat perasaannya tertekan, meski sebenarnya banyak dukungan yang diberikan
kerabat kerjanya.
Popularitas Boltzmann's didasarkan pada penemuan statistik
mekanik. Teori Boltzaman terhubung pada properti dan perilaku atom dan
Molecules dengan skala besar properti dan perilaku dari zat yang mereka
bangunan seperti blok. Boltzmann mendapat distribusi Maxwell-Boltzmann pada
1871, yaitu rata-rata energi dari gerakan sebuah molekul adalah sama untuk
setiap arah. Dia adalah salah satu yang pertama yang mengakui pentingnya
Maxwell 's elektromagnetik teori.
Joseph John Thomson adalah
seorang ilmuwan yang lahir di Cheetham Hill, ia diangkat sebagai profesor fisika
eksperimental sejak 1884.
Penelitiannya membuahkan penemuan elektron. Thomson mengetahui bahwa gas mampu
menghantar listrik. Ia menjadi perintis ilmu fisika nuklir. Thomson tertarik
pada struktur atom
yang direfleksikan dalam bukunya, yang berjudul Treatise on the Motion of
Vortex Rings yang membuatnya memenangkan Adams Prize tahun 1884. Tahun 1896, Thomson
mengunjungi Amerika Serikat untuk memberikan ceramah
tentang struktur atom.
Dia menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom-atom dan
molekul-molekul yang berbeda, dengan menggunakan sinar positif, sebuah ide yang
dikembangkan oleh Francis Aston, Dempster dan lainnya, yang menuju pada banyak penemuan isotop.
Kemudian pada 1897 JJ. Thomson di Cambridge menemukan elektron yakni bagian atom yang
tidak dapat dibelah. Lythium misalnya punya 3 elektron beriliyum punya 4
elektron dan seterusnya. Dengan penemuan ini dimulailah ilmu fisika moderen
yang ditandai dengan penemuan sinar X dan optik Newton. Tidak hanya itu penemuan fisika juga digunakan dalam dunia seni
seperti bentuk matematis dan penggunaan kristal dalam lukisan ada perbedan
jelas antara karya seni dan karya ilmiah. Karya seni berusaha menerangkan
gambar duniadalam sebuah kanvas sementara karya ilmiah berusaha memikirkan
dunia sementara dia berbuat.
Ketika J.J Thomson di
Cambridge menemukan electron. atom memiliki beberapa bagian-bagian konstituen,
tetapi atom tidak dapat terbagi seperti nama yunaninya yang tidak tersirat.
Elektron adalah suatu bagian kecil dari massanya atau beratnya, tetapi
sebenarnya, dia membawa kekuatan listrik sendiri. setiap elemen
dikarakteristikkan dengan jumlah electron dalam atomnya. Dan jumlah mereka sama
persis dengan jumlah tempat yang ada pada tabel Mendeleev yang elemennya ada
ketika hidrogen dan helium masuk dalam tempat pertama dan tempat kedua. Yaitu
litium memiliki tiga electron, beryllium memiliki empat electron, boron
memiliki lima electron dan seterusnya tetap di semua kotak-kotak dalam tabel
itu. Kotak dalam tabel yang elemennya disebut angka atom, ini berubah menjadi
realistis fisika dalam angka-angka electron terdapat pula atomnya. Tabel tersebut telah diganti dari berat
atom menjadi angka atom dimana maksudnya menjadi susunan atom.
Itulah kemajuan intelektual
dengan dimulainya ilmu fisika modern disinilah pintu penelitian dibuka
seluas-luasnya. Pada tahun-tahun tersebut ilmu fisika menjadi pekerjaan
kolektif ilmiah yang besar tidak lebih dari itu pekerjaan kolektif seni besar
di abad ke 20.
Saya katakan ”pekerjaan seni”
karena ada suatu pendapat struktur utama, dunia dalam dunia atom, itu imajinasi
para seniman ketika itu. Seni dari tahun 1900 berbeda dari seni sebelumnya,
karena dapat dilihat pada pelukis original pada masanya : Umberto Boccioni,
contohnya dalam Forces of a street, tau pada pelukisnya Dynamism of a cyclist.
Seni modern dimulai pada saat yang sama dengan ilmu fisika modern karena idenya
muncul bersamaan.
Dari hal tersebut di atas dapat ditarik kesimpulam bahwa penjelasan
kimia sebenarnya sama dengan penjelasan kehidupan. Misalnya telur yang
berfungsi sebagai atom yang didalamnya terdapat proton yang dalam hal ini
terdapat perkembangan manusia merupakan sintesa dari proses yang berkaitan
dengan dunia. Tahapan evolusi juga terjadi pada pembentukan bintang yakni
hydrogen menjadi helium yang didalamnya terdapat panas yang luar biasa. Apa
yang kita lihat dipermukaan matahari hanyalah hanyalah badai dari proses
perubahan dari hydrogen menjadi helium.
Jika elemen tercipta1/1 pertanyaannya adalah mengapa kita hanya
menemukan 92 elemen dimana elemen terakhir adalah uranium. Jawabannya adalah
ketika elemen menjadi lebih besar. maka ia menjadi lebih kompleks dan cenderung
untuk terpisah menjadi bagian yang lebih kecil. Ketika kita melakukan hal
tersebut kita tidak hanya membuatkan baru tetapi juga menciptakan sesuatu yang
mudah meledak elemen plutonium contoh dari hal tersebut. Pada 1850 Rudlof
Clausius menemukan teori baru yang menyatakan bahwa ada energi yang tersedia
namun ada juga sisa energi yang tidak dapat dikuasai yang ia sebut entropi.
Entropi selalu berkembang ketika energi berkurang entropi berkembang. Contoh
kayu dibakar asap dan arangnya merupakan entropi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar