PEMBERDAYAAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Dr. Safrudin, SKM,
M.Kes.
A. PENDAHULUAN
Pemberdayaan masyarakat adalah proses
pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan
sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan
masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula
berpartisipasi.
Suatu
usaha hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat"
apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subjek. Disini subjek
merupakan motor penggerak, dan bukan penerima manfaat atau objek saja.
Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan, kesadaran serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan
kebijakan, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah
dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
Pengorganisasian masyarakat adalah pengembangan yang mengutamakan pembangunan
kesadaran kritis dan penggalian potensi pengetahuan lokal masyarakat. Pengorganisasian masyarakat mengutamakan pengembangan masyarakat berdasarkan
dialog atau musyawarah yang demokratis. Pengorganisasian masyarakat juga
memaklumi arti penting pembangunan sarana-sarana fisik yang dapat
menunjang kemajuan masyarakat, namun titik tekan pembangunan itu ialah pengembangan kesadaran masyarakat
sehingga mampu mengelola potensi sumberdaya mereka.
Secara umum,
metode yang dipergunakan dalam
pengorganisasian masyarakat adalah penumbuhan kesadaran
kritis, partisipasi aktif, pendidikan berkelanjutan, pembentukan dan penguatan pengorganisasian masyarakat. Semua
itu bertujuan untuk melakukan
transformasi sistem sosial yang dipandang menghisap masyarakat dan menindas
(represif). Tujuan pokok pengorganisasian masyarakat adalah membentuk suatu tatanan masyarakat yang beradab dan
berperikemanusiaan (civil society) yang menjunjung
tinggi nilai-nilai demokratis, adil, terbuka, berkesejahteraan ekonomis, politik
dan budaya.
Pengembangan masyarakat adalah pengembangan yang lebih mengutamakan
sifat fisik masyarakat. Pengembangan masyarakat mengutamakan pembangunan dan perbaikan atau pembuatan sarana-sarana sosial ekonomi masyarakat. Misalnya; pelatihan
mengenai gizi, penyuluhan KB, bantuan hibah, bantuan sekolah
dan sebagainya. Dengan demikian, peningkatan pengetahuan, keterampilan dan penggalian potensi-potensi sosial ekonomi yang ada lebih diutamakan untuk mensukseskan target yang telah ditetapkan oleh pihak luar.
B. TUJUAN DARI PEMBERDAYAAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Memberdayakan kapasitas dan
daya tawar masyarakat (komunitas). Pemikiran
ini bermuara pada prinsip demokrasi, yang menegaskan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat, atau suatu proses
dari, oleh dan untuk rakyat. Secara mendasar
pengorganisasian diarahkan untuk meningkatkan kesadaran kritis masyarakat dan disisi lain
mempersiapkan basis sosial bagi
tatanan dan situasi yang baru dan lebih baik yang ingin diciptakan.
Tujuan
pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat terutama
dari kemiskinan dan keterbelakangan/ kesenjangan/ ketidakberdayaan.
Kemiskinan
dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum mencukupi/layak.
Kebutuhan dasar itu, mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan,
dan transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang
rendah, sumberdaya manusia yang lemah, terbatasnya akses pada tanah padahal
ketergantungan pada sektor pertanian masih sangat kuat, melemahnya pasar-pasar
lokal/tradisional karena dipergunakan untuk memasok kebutuhan perdagangan
internasional. Dengan perkataan lain masalah keterbelakangan menyangkut
struktural (kebijakan) dan kultural (Sunyoto Usman, 2004).
Bagaimana
strategi atau kegiatan yang dapat diupayakan untuk mencapai tujuan pemberdayaan
masyarakat ?.
Ada beberapa
strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan
dalam pemberdayaan masyarakat.
Strategi 1 : Menciptakan
iklim, memperkuat daya, dan melindungi.
Dalam upaya
memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu ;
Pertama, menciptakan
suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling).
Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap
masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan.
Kedua, memperkuat
potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering). Dalam rangka
pemberdayaan ini, upaya yang amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan,
dan derajat kesehatan, serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi
seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar. Masukan berupa
pemberdayaan ini menyangkut pembangunan prasarana dan sarana dasar fisik,
seperti irigasi, jalan, listrik, maupun sosial seperti sekolah dan fasilitas
pelayanan kesehatan, yang dapat dijangkau oleh masyarakat pada lapisan paling
bawah, serta ketersediaan lembagalembaga pendanaan, pelatihan, dan pemasaran di
perdesaan, dimana terkonsentrasi penduduk yang keberdayaannya amat kurang.
Untuk itu, perlu ada program khusus bagi masyarakat yang kurang berdaya, karena
program-program umum yang berlaku tidak selalu dapat menyentuh lapisan
masyarakat ini.
Pemberdayaan
bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi juga
pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern, seperti kerja keras,
hemat, keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah bagian pokok dari upaya
pemberdayaan ini. Demikian pula pembaharuan institusi-institusi sosial dan
pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan serta peranan masyarakat di
dalamnya. Yang terpenting disini adalah peningkatan partisipasi rakyat dalam
proses pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya. Oleh
karena itu, pemberdayaan masyarakat amat erat kaitannya dengan pemantapan,
pembudayaan, pengamalan demokrasi.
Ketiga, memberdayakan
mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang
lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi
yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat
mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak
berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena hal itu justru akan
mengerdilkan yang kecil dan melunglaikan yang lemah. Melindungi harus dilihat
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta
eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pemberdayaan masyarakat bukan membuat 4
masyarakat menjadi makin tergantung pada berbagai program pemberian (charity).
Karena, pada dasarnya setiap apa yang dinikmati harus dihasilkan atas usaha
sendiri (yang hasilnya dapat dipertikarkan dengan pihak lain). Dengan demikian
tujuan akhirnya adalah memandirikan masyarakat, memampukan, dan membangun
kemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik secara
berkesinambungan.
Strategi 2 :
Program Pembangunan Pedesaan.
Pemerintah di Negara-negara berkembang
termasuk Indonesia telah mencanangkan berbagai macam program pedesaan, yaitu
(1) pembangunan pertanian, (2) industrialisasi pedesaan, (3) pembangunan
masyarakat desa terpadu, dan (4) strategi pusat pertumbuhan ( Sunyoto Usman,
2004). Penjelasan macam-macam program sebagai berikut:
Program
pembangunan pertanian, merupakan program untuk meningkatkan output dan
pendapatan para petani. Juga untuk menjawab keterbatasan pangan di pedesaan,
bahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar industri kecil dan kerumahtanggaan, serta
untuk memenuhi kebutuhan ekspor produk pertanian bagi negara maju. Program
industrialisasi pedesaan, tujuan utamanya untuk mengembangkan industri kecil
dan kerajinan. Pengembangan industrialisasi pedesaan merupakan alternative
menjawab persoalan semakin sempitnya rata-rata pemilikan dan penguasaan lahan
dan lapangan kerja dipedesaan. Program pembangunan masyarakat terpadu, tujuan
utamanya untuk meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas hidup penduduk
dan memperkuat kemandirian. Ada enam unsur dalam pembangunan masyarakat
terpadu, yaitu: pembangunan pertanian dengan padat karya, memperluas kesempatan
kerja, intensifikasi tenaga kerja dengan industri kecil, mandiri dan
meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan, mengembangkan perkotaan
yang dapat mendukung pembangunan pedesaan, membangun kelembagaan yang dapat
melakukan koordinasi proyek multisektor. Selanjutnya program strategi pusat
pertumbuhan, merupakan alternatif untuk menentukan jarak ideal antara pedesaan
dengan kota, sehingga kota benar-benar berfungsi sebagai pasar atau saluran
distribusi hasil produksi. Cara yang ditempuh adalah membangun pasar di dekat
desa. Pasar ini difungsikan sebagai pusat penampungan hasil produksi desa, dan
pusat informasi tentang hal-hal berkaitan dengan kehendak konsumen dan
kemampuan 5 produsen. Pusat pertumbuhan diupayakan agar secara social tetap
dekat dengan desa, tetapi secara eknomi mempunyai fungsi dan sifat-sifat
seperti kota. Senada dengan program pembangunan pedesaan, J. Nasikun (dalam
Jefta Leibo, 1995), mengajukan strategi yang meliputi :
a.
Startegi pembangunan gotong royong
Dalam strategi gotong royong, melihat
masyarakat sebagai sistem sosial. Artinya masyarakat terdiri dari atas
bagian-bagian yang saling kerjasama untuk mewujudkan tujuan bersama. Gotong
royong dipercaya bahwa perubahan-perubahan masyarakat, dapat diwujudkan melalui
partisipasi luas dari segenap komponen dalam masyarakat. Prosedur dalam gotong
royong bersifat demokratis, dilakukan diatas kekuatan sendiri dan kesukarelaan.
b.
Strategi pembangunan Teknikal – Profesional
Strategi
pembangunan Teknikal – Profesional, dalam memecahkan berbagai masalah kelompok
masyarakat dengan cara mengembangkan norma, peranan, prosedur baru untuk
menghadapi situasi baru yang selalu berubah. Dalam strategi ini peranan agen –
agen pembaharuan sangat penting. Peran yang dilakukan agen pembaharuan terutama
dalam menentukan program pembangunan, menyediakan pelayanan yang diperlukan,
dan menentukan tindakan yang diperlukan dalam merealisasikan program
pembangunan tersebut. Agen pembaharuan merupakan kelompok kerja yang terdiri
atas beberapa warga masyarakat yang terpilih dan dipercaya untuk menemukan cara
–cara yang lebih kreatif sehingga hambatan –hambatan dalam pelaksanaan program
pembangunan dapat diminimalisir.
c.
Strategi Konflik
Strategi Konflik, melihat dalam
kehidupan masyarakat dikuasasi oleh segelintir orang atau sejumlah kecil
kelompok kepentingan tertentu. Oleh karena itu, strategi ini menganjurkan
perlunya mengorganisir lapisan penduduk miskin untuk menyalurkan permintaan
mereka atas sumber daya dan atas perlakuan yang lebih adil dan lebih
demokratis. Strategi konflik menaruh tekanan perhatian pada perubahan
oraganisasi dan peraturan (struktur) melalui distribusi kekuasaan, sumber daya
dan keputusan masyarakat.
d.
Strategi pembelotan kultural
Strategi pembelotan kultural, menekankan
pada perubahan tingkat subyektif individual, mulai dari perubahan nilai-nilai
pribadi menuju gaya hidup baru yang manusiawi. Yaitu gaya hidup cinta kasih
terhadap sesama dan partisipasi penuh komunitas orang lain.
Dalam bahasa Pancasila adalah humanis-relegius. Strategi ini merupakan reaksi
(pembelotan) terhadap kehidupan masyarakat modern industrial yang betrkembang
berlawanan dengan pengembangan potensi kemanusiaan.
Permendagri RI Nomor 7 Tahhun 2007
tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat,dalam konsiderannya menyatakan bahwa
dalam rangka penumbuhkembangan, penggerakan prakarsa dan partisipasi masyarakat
serta swadaya gotong royong dalam pembangunan di desa dan kalurahan perlu
dibentuk Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa. Lebih lanjut dinyatakan bahwa
Kader Pemberdayaan Masyarakat merupakan mitra Pemerintahan Desa dan Kelurahan
yang diperlukan keberadaan dan peranannya dalam pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan partisipatif di Desa dan Kelurahan. Adapun peran Kader Pemberdayaan
Masyarakat (KPM) intinya adalah mempercepat perubahan (enabler), perantara
(mediator), pendidik (educator), perencana (planer), advokasi (advocation), aktivis
(activist) dan pelaksana teknis (technisi roles) (lihat Pasal 10 Permendagri RI
No.7 Tahan 2007).
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
Permendagri tersebut, tampaknya dalam strategi pemberdayaan masyarakat dapat
dinyatakan sejalan dengan Strategi pembangunan Teknikal – Profesional.
C.
TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pemberdayaan
masyarakat bisa dilakukan oleh banyak elemen: pemerintah, perguruan tinggi,
lembaga swadaya masyarakat, pers, partai politik, lembaga donor, aktoraktor
masyarakat sipil, atau oleh organisasi masyarakat lokal sendiri. Birokrasi
pemerintah tentu saja sangat strategis karena mempunyai banyak keunggulan dan
kekuatan yang luar biasa ketimbang unsur-unsur lainnya: mempunyai dana, aparat
yang banyak, kewenangan untuk membuat kerangka legal, kebijakan untuk pemberian
layanan publik, dan lain-lain. Proses pemberdayaan bisa berlangsung lebih kuat,
komprehensif dan berkelanjutan bila berbagai unsur tersebut membangun kemitraan
dan jaringan yang didasarkan pada prinsip saling percaya dan menghormati
(Sutoro Eko, 2002).
Dalam hal pada
setiap desa telah terbentuk KPM, maka kemitraan KPM dan pemerintahan desa perlu
didorong untuk bersama-sama melakukan pemberdayaan masyarakat. Ketika kemitraan
mampu mendorong percepatan kemapanan ekonomi masyarakat, berfungsi secara efektif
pemerintahan desa (sistem politik lokal), keteladanan pemimpim (elit lokal),
dan partisipasi aktif masyarakat (lihat Kutut Suwondo, 2005), maka kemampuan
dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan akan dapat terwujud.
D. PRINSIP-PRINSIP PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Dari definisi
dan pengertian pengorganisasian masyarakat,
agar tujuannya dapat terwujud dan tidak keluar dari kerangka
kerja pengorganisasian masyarakat maka ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:
1.
Keberpihakan
Pengorganisasian
masyarakat harus menitikberatkan pada lapisan bawah yang selama ini selalu dipinggirkan, sehingga
yang menjadi basis pengorganisasian adalah masyarakat kelas bawah, tanpa mempunyai prioritas keberpihakan terhadap masyarakat kelas bawah seringkali
pengorganisasian yang dilakukan terjebak pada kepentingan kelas menengah dan elit dalam masyarakat.
2.
Pendekatan holistik
Pengorganisasian masyarakat harus melihat permasalahan yang
ada dalam masyarakat secara utuh dan tidak sepotong-sepotong, misalnya;
hanya melihat aspek ekonomi
saja, tetapi harusdilihat dari berbagai aspek sehingga pengorganisasian yang dilaksanakan untuk
mengatasi berbagai aspek dalam masyarakat.
3.
Pemberdayaan
Muara dari pengorganisasian masyarakat adalah agar masyarakat berdaya dalam
menghadapi pihak-pihak di luar komunitas (pelaku pembangunan lain; pemerintah, swasta atau lingkungan lain pasar, politik,
dsb), yang pada akhirnya posisi tawar masyarakat meningkat dalam
ber hubungan dengan pemerintah dan swasta.
4.
HAM
Kerja-kerja pengorganisasian masyarakat tidak boleh bertentangan dengan HAM.
5.
Kemandirian
Pelaksanaan
pengorganisasian masyarakat harus
ditumpukan pada potensi yang ada
dalam masyarakat, sehingga penggalian keswadayaan masyarakat mutlak diperlukan. Dengan demikian apabila
ada faktor luar yang akan terlibat lebih
merupakan stimulan yang akan mempercepat proses perubahan yang dikehendaki. Apabila hal kemandirian tidak bisa diwujudkan, makaketergantungan terhadap faktor luar dalam proses pengorganisasian masyarakat menjadi signifikan. Kemandirian menjadi sangat penting karena perubahan dalam masyarakat hanya bisa terjadi dari masyarakat
itu sendiri.
6.
Berkelanjutan
Pengorganisasian
masyarakat harus dilaksanakan secara sistematis dan masif, apabila tujuannya adalah untuk
meningkatkan posisi tawar masyarakat, oleh sebab itulah dalam melaksanakan pengorganisasian
masyarakat harus mampu memunculkan kader-kader masyarakat dan pengorganisasi lokal, karena merekalah yang akan terus mengembangkan
pengorganisasian yang sudah jalan sehingga kegiatan
ini terjamin keberlanjutannya.
7.
Partisipatif
Salah satu budaya yang dilahirkan oleh Orde Baru adalah ‘budaya bisu’ dimana
masyarakat hanya dijadikan alat untuk legitimasi dari kepentingan kelompok dan elit.
Kondisi semacam ini tercermin dari kegiatan pengerahan masyarakat untuk mencapai kepentingan-kepentingan sesaat, oleh sebab itulah dalam pengorganisasian masyarakat harus diupayakan keterlibatan semua pihak terutama masyarakat kelas bawah. Partisipasi yang diharapkan adalah partisipasi
aktif dari anggota sehingga akan melahirkan perasaan memiliki dari organisasi yang akan dibangun.
8.
Keterbukaan
Sejak
awal dalam pengorganisasian masyarakat harus diupayakan keterbukaan dari semua
pihak, sehingga bisa dihindari intrik dan provokasi yang akan merusak tatanan yang telah dibangun.
Pengalaman yang ada justru persoalanketerbukaan inilah yang banyak
menyebabkan perpecahan dan pembusukan dalam organisasi masyarakat yang telah dibangun.
9.
Tanpa kekerasan
Kekerasan yang
dilakukan akan menimbulkan kekerasan yang lain dan pada akhirnya menjurus pada anarkhisme, sehingga diupayakan dalam
berbagai hal dalam pengorganisasian masyarakat harus mampu menghindari bentuk-bentuk kekerasan baik fisik maupun psikologi
dengan demikian proses yang dilakukan bisa
menarik simpati dan dukungan dari berbagai kalangan dalam melakukan perubahan
yang akan dilaksanakan.
10.
Praxis
Proses
pengorganisasian masyarakat harus
dilakukan dalam lingkaran Aksi- Refleksi-Aksi
secara terus menerus, sehingga semakin
lama kegiatan yang dilaksanakan akan
mengalami peningkatan baik secara kuantitas dan terutama kualitas, karena proses yang dijalankan akan belajar
dari pengalaman yang telah
dilakukan dan berupaya
untuk selalu memperbaikinya.
11.
Kesetaraan
Budaya yang sangat menghambat perubahan masyarakat adalah tinggalan budaya feodal. Oleh sebab itu pembongkaran budaya
semacam ini bisa dimulai dengan
kesetaraan semua pihak, sehingga tidak ada yang merasa lebih tinggi (superior)
dan merasa lebih rendah (inferior), dengan demikian juga merupakan pendidikan bagi kalangan kelas bawah
untuk bisa memandang secara sama kepada
kelompok-kelompok lain yang ada dalam masyarakat, terutama dalam berhubungan dengan pemerintah dan swasta.
E. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Adapun tindak lanjut yang dimaksud meliputi tahapan langkah-langkah pengorganisasian masyarat yang terdiri dari:
1. Langkah integrasi, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh organisator dengan meleburkan dirinya
dalam masyarakat sehingga
diterima masyarakat dan memahami kondisi
masyarakat.
2. Riset sosial, yaitu dengan mempelajari lebih mendalam
situasi sosio-kultural, historis dan masalah yang ada di masyarakat.
3. Program
tentatif, yaitu menyusun serangkaian kegiatan yang dapat mendorong masyarakat sehingga
masyarakat dapat berperan
secara efektif dalam
melakukan aktivitas penanganan masalah.
4. Aktivitas
pemberdayaan, yaitu dengan membangun kesadaran melalui motivasi dan nilai-nilai moralitas.
5. Pertemuan dan Role Playing,
yang melakukan pembahasan secara formal sehingga
terdapat legitimasi dari masyarakat
mengenai tindak lanjut pelaksanaan upaya yang akan dilakukan
dalam penanganan masalah.
Di samping itu, disiapkan pula
langkah-langkah tindak lanjutnya agar jelas bagi masyarakat untuk terlibat.
6. Pelaksanaan Aksi, yaitu melakukan kegiatan pengorgniasasian masayarakat dalam penanganan masalah. Dalam hal ini perlu diidentifikasi
jenis aksi, metode aksi, struktur
aksi, tujuan dan target aksi.
7. Evaluasi, yaitu
dengan melakukan kajian ulang mengenai proses maupun dari aktivitas
pengorganisasian masyarakat.
F. METODE DAN MEDIA PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Pentingnya
mengetahui metode dan media pengorganisasian masyarakat karena sarana yang akan
digunakan akan membuat langkah-langkah yang sudah disusun dapat berjalan dengan
efektif dan tepat sasaran. Di samping itu, dalam pengorganisasian masyarakat
adalah penting dalam upaya memenangkan dukungan dan pemikiran masyarakat.
Beberapa bentuk
metode dan media pengorganisasian masyarakat adalah sebagai berikut:
Diskusi, baik
yang bersifat formal maupun yang bersifat informal (privat). Diskusi formal
dilakukan secara terbuka dengan melibatkan seluas-luasnya anggota masyarakat
dari segala macam lapisan. Sedangkan diskusi informal (privat) adalah diskusi
yang melibatkan komunitas secara lebih spesifik
Pelatihan, yang
ditujukan pada anggota masyarakat yang nantinya akan mampu menjadi aktor utama
dalam pengorganisasian masyarakat.
Bentuk-bentuk
aksi juga dapat menjadi sarana pengorganisasian masyarakat
dimana suatu
aksi yang memberikan impresi yang positif di mata masyarakat juga memiliki
potensi untuk meningkatkan partisipasi dalam pengorganisasian tersebut.
Salah satu
sarana lainnya adalah sarana yang memiliki karakter penyebaran yang lebih luas
dan merata yaitu kampanye dan sosialisasi. Sarana ini dapat dilakukan dalam
berbagai cara yaitu dalam bentuk selebaran, radio komunitas, buletin/buku,
majalah/koran, video dan seni pertunjukan.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Huraerah. 2011.
Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, Model dan Strategi Pembangunan
Berbasis Kerakyatan. Bandung: Humaniora.
Adi, Isbandi Rukminto. 2003.
Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada
Pemikiran dan Pendekatan Praktis) . Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
Ife ,Jim.1995. Community
Development: Creating Community Alternatives, Vision, Analysis and Practice.
Australia: Longman.
J, Nasikun, 1995, Mencari Suatu
Strategi Pembangunan Masyarakat Desa Berparadigma Ganda, dalam Jefta Leibo,
Sosiologi Pedesaan, Yogyakarta : Andi Offset.
Komaruddin, 2018. Peran
Pendamping Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Skripsi. Pada Jurusan Pemikiran
Politik Islam Universitas Negeri Raden Intan Lampung: Tidak Diterbitkan.
Krisdayanti, Fenny F. 2016.
Hubungan Peran Pendamping dengan Partispasi Peserta dalam Pemberdayaan
Masyarakat. Laporan studi pustaka (405). Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Intitute Pertanian Bogor.
Kutut Suwondo, 2005, Civil
Society Di Aras Lokal: Perkembangan Hubungan Antara Rakyat dan Negara di
Pedesaan Jawa, Yogyakarta : Pustaka Pelajar & Percik.
Mardikanto, T. & Soebiato,
P. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. rev.ed.
Bandung: Alfabeta
Noor, Munawar,2011. Pemberdayaan
Masyarakat. Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011.
Permendagri RI Nomor 7 Tahhun
2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat, Bandung : Fokus Media.
Prasojo, E. 2004. People and
Society Empowerment: Perspektif Membangun Partisipasi Publik. Jurnal Ilmiah
Administrasi Publik, 4(2): 10–24
Rahmawati, E & Kisworo, B.
2017. Peran Pendamping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui Program
Keluarga Harapan. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment
Volume 1 (2): 161- 169, Desember 2017.
Saraswati. 1997. Pemberdayaan
Ekonomi Rakyat Kecil dalam Tata Ruang Perkotaan. Yogyakarta: Bina Aksara.
Soekanto, Soerjono.1987.
Sosiologi Hukum dalam Masyarakat. Jakarta : Rajawali
Suharto, Edi. 2005. Membangun
Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan
Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Munawar,2011
Sunyoto Usman,2004, Pembangunan
dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sutoro Eko, 2002, Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Materi Diklat Pemberdayaan Masyarakat Desa, yang
diselenggarakan Badan Diklat Provinsi Kaltim, Samarinda, Desember 2002.
Thoha, Miftah.1997.Pembinaan
Organisasi (Proses Diagnosa dan Intervensi) Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Wiranto, T. 1999. Pokok-pokok Pikiran Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Daerah. Cisarua.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPemberdayaan masyarakat adalah proses yang mendorong masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan guna meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan. Proses ini hanya berhasil jika masyarakat terlibat aktif dan memiliki kesadaran kritis terhadap potensi serta permasalahan yang ada.
BalasHapusPengorganisasian masyarakat bertujuan membangun kesadaran, partisipasi, dan kemampuan dalam mengelola sumber daya secara mandiri dan berkelanjutan. Prinsip yang dijalankan antara lain keberpihakan, partisipatif, kemandirian, keterbukaan, dan tanpa kekerasan.
Strategi pemberdayaan mencakup penciptaan iklim yang mendukung, penguatan kapasitas masyarakat, dan perlindungan kelompok lemah. Pendekatannya bisa berupa gotong royong, teknikal-profesional, konflik, maupun pembelotan kultural.
Pemberdayaan akan berhasil jika didukung oleh semua elemen, termasuk pemerintah, KPM, dan masyarakat sendiri, melalui langkah-langkah yang sistematis dan kolaboratif.
Materi tentang "Pemberdayaan dan Pengorganisasian Masyarakat", menjelaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat sebagai proses di mana masyarakat aktif berinisiatif untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi mereka. Pemberdayaan hanya dapat dicapai melalui partisipasi aktif dari masyarakat, yang berfungsi sebagai agen pembangunan, bukan sekadar penerima manfaat. Tujuan utama dari pemberdayaan ini adalah meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat, terutama dalam mengatasi kemiskinan dan ketidakberdayaan. Pengorganisasian masyarakat menekankan pengembangan kesadaran kritis dan potensi pengetahuan lokal melalui dialog demokratis, dengan fokus pada pembangunan sarana fisik dan sosial yang mendukung kemajuan. Metode yang digunakan mencakup pendidikan berkelanjutan dan pembentukan organisasi masyarakat yang kuat, dengan tujuan membangun civil society yang adil dan demokratis. Strategi pemberdayaan meliputi menciptakan iklim yang mendukung, memperkuat potensi masyarakat, dan melindungi yang lemah dari eksploitasi. Selain itu, peran kader pemberdayaan masyarakat (KPM) sangat penting dalam mempercepat perubahan dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat seperti keberpihakan pada kelas bawah, pendekatan holistik, dan partisipatif juga menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan dalam pemberdayaan. Dengan langkah-langkah sistematis yang meliputi integrasi, riset sosial, dan evaluasi, diharapkan proses pemberdayaan ini dapat berkelanjutan dan membawa perubahan positif bagi masyarakat.
BalasHapusPemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan. Keberhasilan pemberdayaan bergantung pada keterlibatan masyarakat sebagai pelaku, bukan sekadar penerima manfaat.
BalasHapusPengorganisasian masyarakat bertujuan menumbuhkan kesadaran kritis, menggali potensi lokal, dan membentuk tatanan sosial yang adil dan demokratis. Proses ini dilakukan secara partisipatif dan berkelanjutan, dengan mengutamakan prinsip keadilan, kemandirian, dan kesetaraan.
Strategi pemberdayaan mencakup penciptaan iklim yang mendukung, penguatan kapasitas masyarakat, serta perlindungan terhadap kelompok lemah agar tidak tertinggal dalam pembangunan. Keberhasilan pemberdayaan membutuhkan kerjasama berbagai pihak, termasuk pemerintah, kader masyarakat, dan lembaga lainnya.Masyarakat harus jadi pelaku utama dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Pemberdayaan dan pengorganisasian adalah cara supaya mereka bisa mandiri, sadar, dan punya kekuatan buat menentukan masa depannya sendiri.
Pengorganisasian masyarakat merupakan proses penting yang dilakukan secara sistematis mulai dari riset sosial, penyusunan program, pemberdayaan, pelaksanaan aksi, hingga evaluasi. Tujuannya adalah agar masyarakat mampu mengenali, memahami, dan menangani permasalahan yang ada di lingkungannya sendiri secara aktif dan mandiri.
BalasHapusMelalui kegiatan seperti diskusi, pelatihan, kampanye, serta role playing, masyarakat dilibatkan dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan program.
Penggunaan metode dan media yang tepat seperti diskusi formal dan informal, aksi sosial, serta media kampanye yang luas seperti selebaran atau video, dapat meningkatkan partisipasi serta memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap kegiatan tersebut.
Dengan demikian, pengorganisasian masyarakat bukan hanya tentang menggerakkan, tetapi juga membentuk masyarakat yang lebih sadar, berdaya, dan siap menghadapi tantangan sosial secara kolektif.
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses upaya sistematis untuk meningkatkan kesadaran, keinginan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, serta menjaga kesejahteraan mereka sendiri. Ini mencakup pemberdayaan kesehatan, ekonomi, dan sosial yang dilakukan oleh, dari, dan untuk masyarakat itu sendiri.
BalasHapusSedangkan pengorganisasian masyarakat adalah pendekatan yang menekankan pengembangan kesadaran kritis dan pemberdayaan melalui formalisasi kelompok. Tujuannya memfasilitasi kolaborasi, pengambilan keputusan bersama, serta pemanfaatan sumber daya lokal untuk menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
Keduanya saling terkait dan saling memperkuat: pemberdayaan menyediakan fondasi untuk masyarakat agar lebih mandiri, sementara pengorganisasian menyediakan struktur dan proses kolektif agar masyarakat bisa bertindak dengan terencana dan terkoordinasi.
Secara keseluruhan, proses ini mengikuti tahapan siklus pemecahan masalah yang terstruktur:
1. Mengidentifikasi masalah dan potensi lokal
2. Merumuskan alternatif solusi
3. Merencanakan dan melaksanakan tindakan
4. Memantau, mengevaluasi, dan memastikan keberlanjutan hasil
Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat merupakan proses penting dalam pembangunan berbasis masyarakat, dengan menempatkan masyarakat sebagai subjek utama yang aktif, bukan sekadar objek penerima manfaat. Tujuannya adalah memampukan dan memandirikan masyarakat agar mampu keluar dari kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan melalui peningkatan kesadaran, partisipasi, serta pemanfaatan potensi lokal secara berkelanjutan. Strategi pemberdayaan meliputi penciptaan iklim yang mendukung, penguatan kapasitas, dan perlindungan terhadap kelompok rentan. Pengorganisasian masyarakat menekankan pada prinsip keberpihakan, partisipasi, kemandirian, HAM, keberlanjutan, dan kesetaraan. Keberhasilan pengorganisasian dicapai melalui langkah-langkah sistematis seperti integrasi, riset sosial, program tentatif, hingga evaluasi, dengan dukungan metode dan media yang tepat untuk membangun masyarakat yang sadar, kuat, dan berdaya.
BalasHapusPengorganisasian masyarakat dilakukan dengan prinsip praxis (aksi-refleksi-aksi) yang terus berulang agar kualitasnya meningkat dari pengalaman sebelumnya. Kesetaraan menjadi kunci, dengan menghilangkan budaya feodal sehingga semua pihak setara tanpa ada yang merasa superior atau inferior.
BalasHapusLangkah-langkahnya meliputi:
1. Integrasi – organisator menyatu dengan masyarakat.
2. Riset sosial – memahami kondisi sosial, budaya, dan masalah yang ada.
3. Program tentatif – menyusun rencana awal kegiatan.
4. Pemberdayaan – membangun kesadaran dan motivasi.
5. Pertemuan & Role Playing – membahas rencana dan tindak lanjut bersama masyarakat.
6. Pelaksanaan aksi – menjalankan kegiatan sesuai target.
7. Evaluasi – meninjau kembali proses dan hasil untuk perbaikan.
Metode dan media pengorganisasian meliputi diskusi (formal dan informal), pelatihan, aksi langsung, serta kampanye/sosialisasi melalui berbagai media seperti selebaran, radio komunitas, buletin, majalah, video, dan seni pertunjukan.
Intinya, pengorganisasian masyarakat harus melibatkan partisipasi aktif, keterbukaan, serta komunikasi efektif agar tujuan tercapai dan masyarakat menjadi mandiri.
Pengorganisasian masyarakat adalah proses sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Proses ini mencakup beberapa tahapan penting, yaitu langkah integrasi, riset sosial, penyusunan program tentatif, aktivitas pemberdayaan, pertemuan dan role playing, pelaksanaan aksi, serta evaluasi. Setiap tahapan tersebut dirancang untuk memastikan bahwa masyarakat benar-benar memahami, terlibat, dan memiliki kontrol atas solusi dari masalah yang ada di lingkungannya.
BalasHapusAgar proses pengorganisasian masyarakat berjalan efektif, pemilihan metode dan media yang tepat sangat penting. Metode seperti diskusi formal dan informal, pelatihan, aksi nyata, serta kampanye dan sosialisasi melalui berbagai media (seperti selebaran, radio komunitas, dan pertunjukan seni) menjadi sarana strategis untuk menyampaikan informasi, membangun kesadaran, dan menggalang partisipasi. Dengan langkah yang terencana dan media yang tepat, pengorganisasian masyarakat dapat menghasilkan perubahan sosial yang berkelanjutan dan berorientasi pada kemandirian komunitas.
Pemberdayaan dan Pengorganisasian Masyarakat di Bidang Kesehatan” menjelaskan bahwa pemberdayaan merupakan proses penting untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Pengorganisasian dilakukan dengan melibatkan masyarakat, tokoh lokal, kader kesehatan, dan petugas sebagai fasilitator untuk membentuk kelompok yang aktif, partisipatif, dan bertanggung jawab. Keberhasilan pemberdayaan ditentukan oleh keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan, penggunaan potensi lokal, serta adanya evaluasi berkelanjutan berdasarkan input, proses, output, dan outcome. Pendekatan ini menekankan pentingnya kolaborasi, edukasi, serta kemandirian masyarakat sebagai kunci utama dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
BalasHapusPemberdayaan masyarakat adalah proses sistematis yang bertujuan menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan komunitas untuk mengenali, merencanakan, dan mengelola perbaikan kehidupan terutama dalam konteks kesehatan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sebagai subjek utama dalam pembangunan diri mereka sendiri. Unsur pokok pemberdayaan meliputi akses informasi, keterlibatan aktif masyarakat dalam seluruh tahapan program, akuntabilitas publik yang transparan, dan penguatan kapasitas organisasi lokal sehingga komunitas mampu berswadaya . Petugas kesehatan berperan sebagai fasilitator, pendidik, dan motivator: mereka memfasilitasi dialog, mentransfer pengetahuan teknis melalui pelatihan, dan membentuk jaringan kemitraan dengan tokoh masyarakat serta organisasi lokal guna memperkuat komunitas dari dalam. Ciri khas program pemberdayaan mencakup pelibatan tokoh lokal, penggunaan aset dan sumber daya komunitas, serta proses pengambilan keputusan secara partisipatif oleh warga sendiri . Indikator evaluasi keberhasilan dibangun atas dimensi input (SDM, dana, sarana), proses (frekuensi sosialisasi, pelatihan, keterlibatan tokoh), output (peningkatan perilaku sehat dan ekonomi), dan outcome seperti penurunan angka kesakitan serta peningkatan gizi masyarakat. .
BalasHapusPemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat adalah proses yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan. Tujuannya bukan sekadar memberi bantuan, tetapi mendorong masyarakat agar sadar, percaya diri, dan mampu menyelesaikan masalahnya secara mandiri.
BalasHapusPemberdayaan dilakukan dengan menciptakan iklim yang mendukung, meningkatkan kemampuan masyarakat, dan melindungi kelompok rentan. Sementara pengorganisasian bertujuan membangun kesadaran kolektif dan memperkuat kerja sama untuk mencapai perubahan yang adil dan berkelanjutan.
Prinsip utamanya mencakup partisipasi, keberpihakan pada yang lemah, keterbukaan, dan kemandirian. Proses ini dilakukan secara bertahap, mulai dari memahami kondisi masyarakat, menyusun rencana bersama, hingga melakukan aksi nyata dan evaluasi. Semua pihak—pemerintah, lembaga, hingga masyarakat sendiri—perlu terlibat agar perubahan yang dicapai benar-benar berdampak dan bertahan lama.
Kesimpulannya, pemberdayaan masyarakat merupakan cara untuk membantu masyarakat agar bisa mandiri dan hidup lebih baik, bukan hanya dengan memberi bantuan, tapi dengan melibatkan mereka secara aktif. Masyarakat diajak untuk belajar, bekerja sama, dan mengambil peran dalam memecahkan masalah di lingkungan mereka sendiri. Proses ini dilakukan secara bertahap dan terbuka, serta didukung oleh berbagai pihak seperti pemerintah dan kader. Dengan pendekatan ini, masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tapi menjadi pelaku utama perubahan, sehingga mampu mengurangi kemiskinan, ketimpangan, dan ketertinggalan secara berkelanjutan.
BalasHapusPeran kader pemberdayaan sangat penting dalam mendorong partisipasi masyarakat, karena mereka menjadi penghubung antara masyarakat dan pihak luar seperti pemerintah atau lembaga pendukung. Mereka memfasilitasi pelatihan, diskusi, serta kegiatan lain yang meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga. Ketika semua elemen bekerja sama dan masyarakat mau terlibat aktif, maka hasil pemberdayaan akan lebih terasa nyata: lingkungan menjadi lebih baik, kesadaran sosial meningkat, dan masyarakat mampu mengatasi tantangan dengan kekuatan sendiri.
1. Pengertian Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan masyarakat adalah proses yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah yang mereka hadapi, dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Tujuannya adalah agar masyarakat menjadi mandiri, aktif, dan berdaya dalam mengelola kehidupan dan pembangunan mereka sendiri.
BalasHapus2. Tujuan PemberdayaanTujuan utama dari pemberdayaan adalah menciptakan masyarakat yang:
Mampu memenuhi kebutuhannya sendiri
Berpartisipasi aktif dalam pembangunan
Mampu mengelola potensi lokal
Tidak bergantung pada pihak luar
3. Prinsip-Prinsip PemberdayaanBeberapa prinsip penting dalam pemberdayaan masyarakat:
Partisipasi aktif: masyarakat terlibat dalam seluruh proses.
Kesetaraan: semua pihak memiliki posisi yang sama dalam pengambilan keputusan.
Kemandirian: mendorong masyarakat untuk tidak tergantung.
Keberlanjutan: program harus bisa terus berjalan walau pendamping sudah tidak terlibat.
4. Pengorganisasian MasyarakatMerupakan proses membentuk, mengembangkan, dan memperkuat kelembagaan masyarakat agar mereka mampu:
Mengelola potensi lokal
Menyuarakan kepentingan
Berdaya tawar dalam pembangunan
5. Tahapan Pengorganisasian Masyarakat
Persiapan: mengenali potensi dan masalah masyarakat.
Penggalangan partisipasi: membangun kepercayaan dan keterlibatan.
Pembentukan kelembagaan: membentuk organisasi masyarakat seperti kelompok tani, posyandu, dll.
Penguatan kapasitas: pelatihan, pendampingan, dan advokasi.
Kemandirian: organisasi berjalan tanpa intervensi luar.
6. Peran Pendamping/FacilitatorPendamping memiliki peran penting sebagai fasilitator, motivator, mediator, dan dinamisator yang membantu masyarakat dalam proses pemberdayaan dan pengorganisasian.
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses sistemik yang bertujuan agar masyarakat mampu mengenali dan menyelesaikan persoalan sosial‑kesehatan secara mandiri melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Hal ini tercapai ketika pengambilan keputusan diserahkan kepada masyarakat, sedangkan tenaga fasilitator berperan sebagai katalisator dan pendamping yang memberikan bimbingan, pelatihan, dan dorongan agar potensi lokal dapat termaksimalkan.
BalasHapusPrinsip dasar pemberdayaan sesuai materi meliputi: mengembangkan potensi dan gotong royong masyarakat, menjalin kemitraan yang inklusif, serta mendukung desentralisasi dengan keputusan berbasis budaya lokal.
langkah-langkah pengorganisasian masyarat yang terdiri dari:
1. Langkah integrasi
2. Riset sosial
3. Program tentatif
4. Aktivitas pemberdayaan
5. Pertemuan dan Role Playing
6. Pelaksanaan Aksi
7. Evaluasi
Pemberdayaan dan Pengorganisasian Masyarakat
BalasHapusPemberdayaan masyarakat adalah proses di mana masyarakat berinisiatif untuk memperbaiki kondisi kehidupan mereka. Agar berhasil, masyarakat harus aktif terlibat, menjadi agen perubahan, dan bukan hanya penerima manfaat. Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup melalui kebijakan, program, dan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pengorganisasian Masyarakat
Pengorganisasian masyarakat fokus pada pengembangan kesadaran kritis dan potensi lokal melalui dialog demokratis. Tutuannya adalah untuk menciptakan masyarakat yang mampu mengelola sumber daya mereka. Metode yang digunakan meliputi penumbuhan kesadaran, partisipasi aktif, dan pendidikan berkelanjutan untuk mencapai transformasi sosial yang lebih baik.
Tujuan Pemberdayaan dan Pengorganisasian Masyarakat
Tujuan utama pemberdayaan ialah meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan. Kemiskinan dilihat dari pemenuhan kebutuhan dasar, seperti pangan dan pendidikan, sementara keterbelakangan mencakup masalah struktural dan kultural.
Strategi untuk Mencapai Tujuan Pemberdayaan
1. Menciptakan Iklim yang Mendukung: Ini berarti membangun suasana yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang.
2. Memperkuat Potensi: Peningkatan pendidikan, kesehatan, dan akses ke sumber daya ekonomi sangat penting. Infrastruktur dasar seperti irigasi, jalan, dan fasilitas kesehatan harus diperbaiki untuk mendukung masyarakat.
3. Melindungi yang Lemah: Proses pemberdayaan harus mencegah keterpurukan bagi yang lemah dan melawan eksploitasi.
Program Pembangunan Pedesaan
Pemerintah melakukan berbagai program untuk pembangunan pedesaan, termasuk pengembangan pertanian, industrialisasi, dan pembangunan masyarakat terpadu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, kualitas hidup, dan kemandirian masyarakat di desa. Ada fokus pada pendidikan, kesempatan kerja, dan penguatan daya saing lokal.
Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat sangat penting dalam menciptakan tatanan sosial yang lebih baik. Proses ini harus melibatkan masyarakat secara aktif untuk berkembang dan mencegah ketergantungan, serta mendorong mereka untuk mampu mengelola kehidupan mereka secara mandiri.
Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat merupakan proses strategis dalam pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat melalui partisipasi aktif dan kesadaran kritis.
BalasHapusPemberdayaan dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, memperkuat potensi masyarakat, serta memberikan perlindungan terhadap kelompok yang rentan. Sedangkan pengorganisasian masyarakat diarahkan untuk membangun struktur sosial yang adil, demokratis, dan berkeadilan. Keberhasilan proses ini bergantung pada sinergi antara pemerintah, Kader Pemberdayaan Masyarakat, dan aktor-aktor sosial lainnya, yang bekerja berdasarkan prinsip keberpihakan, kemandirian, partisipatif, dan berkelanjutan. Implementasi dilakukan secara bertahap melalui pendekatan aksi langsung, dan refleksi berkesinambungan, dengan dukungan metode dan media komunikasi yang efektif.
Pemberdayaan, pengorganisasian, dan pengembangan masyarakat merupakan pendekatan yang saling melengkapi untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, adil, dan sejahtera. Keberhasilannya ditentukan oleh partisipasi aktif masyarakat, dukungan kebijakan, serta pemanfaatan potensi lokal secara berkelanjutan. Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan daya tawar masyarakat melalui strategi menciptakan iklim kondusif, penguatan potensi, dan perlindungan, guna mengatasi kemiskinan dan ketidakberdayaan secara berkelanjutan. Program Pembangunan Pedesaan di negara berkembang seperti Indonesia bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui strategi peningkatan produktivitas, pendapatan, dan kemandirian. Pendekatan partisipatif seperti gotong royong dan strategi teknikal-profesional didukung oleh peran Kader Pemberdayaan Masyarakat sebagai penggerak perubahan sesuai Permendagri No. 7 Tahun 2007. Serta keberhasilan pemberdayaan ditentukan oleh prinsip prinsip, yaitu keberpihakan, pendekatan holistik, pemberdayaan, HAM, kemandirian, berkelanjutan, partisipatif, keterbukaan,tanpa kekerasan, praxis, kesetaraan. Langkah-langkah pengorganisasian masyarakat merupakan proses sistematis yang bertujuan memberdayakan masyarakat agar aktif dan mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri melalui integrasi, riset, perencanaan, motivasi, aksi nyata, dan evaluasi. Metode dan media pengorganisasian masyarakat sangat penting untuk memastikan langkah-langkah berjalan efektif dan tepat sasaran serta pengorganisasian yang baik juga membantu meraih dukungan masyarakat. Metode seperti diskusi, pelatihan, aksi, serta media kampanye dan sosialisasi berperan besar dalam meningkatkan partisipasi dan penyebaran informasi secara luas.
BalasHapusUpaya pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat menjadi bagian penting dalam proses pembangunan kesehatan yang menekankan pada kemandirian serta keterlibatan aktif dari masyarakat itu sendiri. Tujuan utama pemberdayaan adalah agar individu, keluarga, dan komunitas memiliki kemampuan dalam mengenali, menghadapi, dan mencegah permasalahan kesehatan secara mandiri. Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta mendorong perubahan sikap dan perilaku agar masyarakat mampu membuat keputusan yang tepat demi kebaikan bersama.
BalasHapusAdapun pengorganisasian masyarakat dilakukan secara terstruktur guna membentuk dan memperkuat kelembagaan masyarakat agar bisa mengelola sumber daya serta potensi yang ada secara bersama-sama. Langkah-langkahnya meliputi pengenalan masalah, penyusunan rencana, pelaksanaan kegiatan, hingga evaluasi, semuanya dijalankan dengan pendekatan partisipatif. Dalam proses ini, keterlibatan petugas kesehatan, kader, tokoh masyarakat, maupun unsur lintas sektor memegang peranan yang sangat krusial.
Dengan adanya pemberdayaan dan pengorganisasian yang berjalan baik, masyarakat tidak lagi menjadi sekadar penerima manfaat, tetapi juga turut berperan sebagai pelaku utama dalam pembangunan. Mereka dapat terlibat secara aktif, merasa memiliki terhadap program-program kesehatan, serta memperkuat rasa kebersamaan dan jaringan kerja untuk mencapai kondisi kesehatan yang lebih baik.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
BalasHapusPengorganisasian masyarakat adalah pengembangan yang mengutamakan pembangunan kesadaran kritis dan penggalian potensi pengetahuan lokal masyarakat.
TUJUAN DARI PEMBERDAYAAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Memberdayakan kapasitas dan daya tawar masyarakat (komunitas). Pemikiran ini bermuara pada prinsip demokrasi, yang menegaskan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat, atau suatu proses dari, oleh dan untuk rakyat.
Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan/ kesenjangan/ ketidakberdayaan.
Bagaimana strategi atau kegiatan yang dapat diupayakan untuk mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat ?.
Ada beberapa strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat.Strategi 1 : Menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi.
Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu ;
Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling).
Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering). Dalam rangka pemberdayaan ini, upaya yang amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan, dan derajat kesehatan, serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar.
Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena hal itu justru akan mengerdilkan yang kecil dan melunglaikan yang lemah.
Strategi 2 : Program pembangunan pedesaan
Startegi pembangunan gotong royong
Dalam strategi gotong royong, melihat masyarakat sebagai sistem sosial. Artinya masyarakat terdiri dari atas bagian-bagian yang saling kerjasama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Strategi pembangunan Teknikal – Profesional, dalam memecahkan berbagai masalah kelompok masyarakat dengan cara mengembangkan norma, peranan, prosedur baru untuk menghadapi situasi baru yang selalu berubah
Strategi Konflik
Strategi Konflik, melihat dalam kehidupan masyarakat dikuasasi oleh segelintir orang atau sejumlah kecil kelompok kepentingan tertentu.
Strategi pembelotan kultural, menekankan pada perubahan tingkat subyektif individual, mulai dari perubahan nilai-nilai pribadi menuju gaya hidup baru yang manusiawi. Yaitu gaya hidup cinta kasih terhadap sesama dan partisipasi penuh komunitas orang lain. Dalam bahasa Pancasila adalah humanis-relegius. Strategi ini merupakan reaksi (pembelotan) terhadap kehidupan masyarakat modern industrial yang betrkembang berlawanan dengan pengembangan potensi kemanusiaan.
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan, pelatihan, dan upaya di bidang kesehatan. Tujuannya untuk memampukan masyarakat agar keluar dari kemiskinan, keterbelakangan, kesenjangan, dan ketidakberdayaan.
BalasHapusSalah satu pendekatan utama dalam pemberdayaan adalah pengorganisasian masyarakat, yaitu upaya menumbuhkan kesadaran kritis dan partisipasi aktif masyarakat melalui pendidikan, penguatan kelembagaan lokal, dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola perubahan sosial.
Strategi pemberdayaan meliputi Menciptakan iklim yang mendukung, Memperkuat kapasitas masyarakat, dan Memberikan perlindungan agar potensi lokal dapat tumbuh dan berkembang, seperti melalui program pembangunan desa, gotong royong, penanganan konflik secara bijak, dan penguatan nilai-nilai budaya.
Pengorganisasian dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip seperti keberpihakan pada masyarakat, pendekatan holistik, menjunjung tinggi HAM, kemandirian, partisipasi aktif, keterbukaan, kesetaraan, tanpa kekerasan, serta siklus aksi-refleksi-aksi (praxis) untuk keberlanjutan program.
Proses pengorganisasian diawali dengan integrasi/pendekatan ke masyarakat, dilanjutkan dengan riset sosial, penyusunan program tentatif, pelaksanaan aktivitas pemberdayaan, role playing sebagai latihan, aksi nyata, dan evaluasi.
Metode yang biasanya digunakan antara lain Diskusi partisipatif, pelatihan kader dan masyarakat, serta adanya Publikasi informasi melalui media cetak (poster, leaflet, buku, majalah dll) dan digital (vidio, tv, radio dll) untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Dengan kata lain kolaborasi antara organisator dan masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan pemberdayaan dan pengorganisasian, sehingga dapat menghasilkan program yang bermanfaat dan berkelanjutan.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa. Pengorganisasian masyarakat adalah pengembangan yang mengutamakan pembangunan kesadaran kritis dan penggalian potensi pengetahuan lokal masyarakat. Sementara itu, pengembangan masyarakat lebih menekankan pada pembangunan dan perbaikan atau pembuatan sarana-sarana sosial ekonomi masyarakat.
BalasHapusAda beberapa strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat, diantaranya strategi menciptakan iklim, memperkuat daya, dan melindungi, serta strategi program pembangunan pedesaan. Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian masyarakat, diantaranya yaitu, keberpihakan, pendekatan holistik, pemberdayaan, HAM, kemandirian, berkelanjutan, partisipatif, keterbukaan, tanpa kekerasan, praxis, dan kesetaraan. Adapun langkah-langkah pengorganisasian masyarakat terdiri dari langkah integrasi, riset sosial, program tentatif, aktivitas pemberdayaan, pertemuan dan role playing, pelaksanaan aksi, serta evaluasi. Beberapa bentuk metode dan media pengorganisasian masyarakat diantaranya adalah diskusi dan pelatihan, serta kampanye dan sosialisasi.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi.
BalasHapusmetode yang dipergunakan dalam pengorganisasian masyarakat adalah penumbuhan kesadaran kritis, partisipasi aktif, pendidikan berkelanjutan, pembentukan dan penguatan pengorganisasian masyarakat. Semua itu bertujuan untuk melakukan transformasi sistem sosial yang dipandang menghisap masyarakat dan menindas (represif). Tujuan pokok pengorganisasian masyarakat adalah membentuk suatu tatanan masyarakat yang beradab dan berperikemanusiaan (civil society) yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis, adil, terbuka, berkesejahteraan ekonomis, politik dan budaya.
Pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan oleh banyak elemen: pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, pers, partai politik, lembaga donor, aktoraktor masyarakat sipil, atau oleh organisasi masyarakat lokal sendiri.
PRINSIP-PRINSIP PENGORGANISASIAN
1. Keberpihakan
2. Pendekatan holistik
3. Pemberdayaan
4. Kemandirian
5. Partisipatif
Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa.
BalasHapusPengorganisasian masyarakat adalah pengembangan yang mengutamakan pembangunan kesadaran kritis dan penggalian potensi pengetahuan lokal masyarakat. Pengorganisasian masyarakat mengutamakan pengembangan masyarakat berdasarkan dialog atau musyawarah yang demokratis. Pengorganisasian masyarakat juga memaklumi arti penting pembangunan sarana-sarana fisik yang dapat menunjang kemajuan masyarakat, namun titik tekan pembangunan itu ialah pengembangan kesadaran masyarakat sehingga mampu mengelola potensi sumberdaya mereka.
Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan/ kesenjangan/ ketidakberdayaan.
Prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat
1. Keberpihakan
2. Pendekatan holistik
3. Pemberdayaan
4. Ham
5. Kemandirian
6. Berkelanjutan
7. Partisipatif
8. Keterbukaan
9. Tanpa kekerasan
10. Praxis
11. Kesetaraan
Langkah-langkah pengorganisasian masyarakat
1. Langkah integrasi
2. Riset sosial
3. Program tentatif
4. Aktivitas pemberdayaan
5. Pertemuan dan Role Playing
6. Pelaksanaan Aksi
7. Evaluasi
Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat adalah proses pembangunan yang bertujuan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kesadaran kritis, partisipasi aktif, dan pendidikan berkelanjutan. Tujuan utama pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat dari kemiskinan dan keterbelakangan.
BalasHapusStrategi pemberdayaan masyarakat meliputi:
- Menciptakan Iklim yang Mendukung: Mengembangkan potensi masyarakat dengan menciptakan suasana yang memungkinkan mereka berkembang.
- Memperkuat Daya: Meningkatkan taraf pendidikan, derajat kesehatan, dan akses ke sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar.
- Melindungi: Memberikan perlindungan kepada masyarakat yang kurang berdaya dan memastikan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan.
Pengorganisasian masyarakat bertujuan membentuk tatanan masyarakat yang beradab dan berperikemanusiaan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis, adil, terbuka, dan berkesejahteraan ekonomi, politik, dan budaya.
Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat adalah sebuah proses pembangunan yang menempatkan masyarakat sebagai subjek utama. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kesadaran, khususnya untuk mengatasi kemiskinan.
BalasHapusStrategi pemberdayaan berfokus pada tiga aspek, yaitu menciptakan iklim yang mendukung, memperkuat potensi yang ada, dan memberikan perlindungan. Sementara itu, pengorganisasian masyarakat menitikberatkan pada pembangunan kesadaran kritis, partisipasi, dialog, dan penggalian potensi loka untuk mencapai trasnformasi sosial. Metode yang digunakan termasuk penumbuhan kesadaran, pendidikan berkelanjutan, serta pembentukan dan penguatan organisasi masyarakat, yang bertujuan untuk membentuk masyarakat madani. Berbagai program dan startegi juga dijelaskan untuk mencapai tujuan tersebut, seperti gotong royong dan pendekatan teknikal-profesional.
Materi ini menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah proses membangun kesadaran, kemampuan, dan kemauan masyarakat agar mampu hidup mandiri dan mengatasi masalahnya sendiri—bukan sekadar tergantung bantuan eksternal.
BalasHapusSementara itu, pengorganisasian masyarakat (community organizing) dan pengembangan masyarakat (community development) merupakan dua pendekatan utama yang saling melengkapi:
Community Organizing (CO) menekankan pada kesadaran kritis, partisipasi aktif, dan inisiatif masyarakat dalam pengambilan keputusan secara demokratis.
Community Development (CD) lebih fokus pada aspek fisik, peningkatan keterampilan, dan fasilitas sebagai bagian dari dukungan eksternal untuk memaksimalkan potensi yang ada.
Materi juga menyoroti langkah-langkah implementasi: mulai dari penjajagan, penyamaan persepsi, komunikasi intensif, hingga pemantauan dan evaluasi hasil kegiatan, yang semua berbasis prinsip kemitraan dan desentralisasi.
Dalam konteks kesehatan masyarakat (misalnya Desa Siaga), pemberdayaan diintegrasikan melalui pendekatan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) seperti kader kesehatan, PHBS, Posyandu, dan kemitraan lintas sektor—semua dirancang agar masyarakat menjadi subjek aktif bukan objek pembangunan.
- Kelebihan materi
Komprehensif dan sistematis: menjelaskan definisi, prinsip, ciri, langkah implementasi hingga indikator evaluasi yang jelas dan terstruktur. Prinsip-prinsip dasar seperti keterbukaan, empati, desentralisasi dan kemitraan dibahas mendalam.
Pendekatan partisipatif: mendasarkan proses pengorganisasian masyarakat pada kesadaran kritis dan partisipasi aktif sehingga pengambilan keputusan lebih hadir dari komunitas sendiri.
Integrasi dalam konteks kesehatan masyarakat: memberikan panduan praktis penerapan dalam program kesehatan berbasis komunitas, seperti Desa Siaga, termasuk peran kader, PHBS, advokasi dan evaluasi berjenjang.
- Kekurangan atau keterbatasan
Kurangnya contoh kasus kontekstual: sebagian besar materi bersifat teori umum; minim ilustrasi konkret penerapan atau studi kasus lokal yang aktual dari beberapa desa atau komunitas nyata.
Terbatas pada sektor kesehatan: fokus materi sangat kuat pada pemberdayaan dalam konteks kesehatan; bagian implikasi di sektor ekonomi, pendidikan, atau lingkungan tidak dibahas secara mendalam.
Variasi sosial budaya: meskipun disebutkan prinsip desentralisasi dan adaptasi budaya lokal, materi kurang mengupas tantangan penerapan di masyarakat dengan keragaman sosial budaya tertentu.
Secara keseluruhan, Materi Pak Syaf menyajikan kerangka kerja yang jelas dan berlandaskan prinsip demokratis untuk membangun masyarakat yang mandiri melalui pemberdayaan dan pengorganisasian. Hal ini sangat berguna sebagai panduan dasar, khususnya dalam program pemberdayaan berbasis kesehatan masyarakat. Namun, akan lebih kaya dan aplikatif jika dilengkapi dengan contoh kasus terkini dan diformulasikan untuk konteks sektor lain di luar kesehatan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi.
BalasHapusPengorganisasian masyarakat bertujuan membangun kesadaran, partisipasi, dan kemampuan dalam mengelola sumber daya secara mandiri dan berkelanjutan. Prinsip yang dijalankan antara lain keberpihakan, partisipatif, kemandirian, keterbukaan, dan tanpa kekerasan.Strategi pemberdayaan meliputi penciptaan iklim yang mendukung, penguatan kapasitas, dan perlindungan terhadap kelompok rentan.
Langkah-langkahnya meliputi:
1. Integrasi – organisator menyatu dengan masyarakat.
2. Riset sosial – memahami kondisi sosial, budaya, dan masalah yang ada.
3. Program tentatif – menyusun rencana awal kegiatan.
4. Pemberdayaan – membangun kesadaran dan motivasi.
5. Pertemuan & Role Playing – membahas rencana dan tindak lanjut bersama masyarakat.
6. Pelaksanaan aksi – menjalankan kegiatan sesuai target.
7. Evaluasi – meninjau kembali proses dan hasil untuk perbaikan.
Peran pendamping/facilitator pendamping memiliki peran penting sebagai fasilitator, motivator, mediator dan dinamisator yang membantu masyarakat dalam proses pemberdayaan dan pengorganisasian.
Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat adalah dua konsep yang saling berkaitan, tetapi memiliki penekanan yang berbeda.
BalasHapusPemberdayaan masyarakat berfokus pada proses pembangunan yang mendorong masyarakat untuk berinisiatif dan menjadi subjek atau agen perubahan, bukan sekadar objek penerima manfaat. Tujuannya adalah mengembangkan kemandirian, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran, serta mengatasi masalah kemiskinan dan ketidakberdayaan. Ada beberapa strategi utama dalam pemberdayaan, yaitu menciptakan iklim yang kondusif (enabling), memperkuat potensi masyarakat (empowering), dan memberikan perlindungan bagi kelompok yang lemah.
Pengorganisasian masyarakat lebih menekankan pada pengembangan kesadaran kritis dan potensi lokal melalui dialog dan musyawarah. Tujuannya adalah membentuk masyarakat yang beradab dan demokratis (civil society) dengan meningkatkan kesadaran sehingga mereka mampu mengelola sumber daya sendiri. Proses pengorganisasian ini dilakukan dengan metode penumbuhan kesadaran kritis, partisipasi aktif, pendidikan berkelanjutan, serta pembentukan dan penguatan organisasi masyarakat.
Strategi dan Prinsip Utama
Menjelaskan beberapa strategi penting untuk mencapai tujuan pemberdayaan, termasuk program pembangunan pedesaan seperti pembangunan pertanian, industrialisasi pedesaan, dan strategi pusat pertumbuhan. Selain itu, ada empat strategi lain yang diusulkan oleh J. Nasikun, yaitu:
1. Strategi gotong royong yang menekankan partisipasi luas dari seluruh komponen masyarakat.
2. Strategi teknikal-profesional yang menempatkan peran agen pembaharuan (seperti Kader Pemberdayaan Masyarakat atau KPM) sebagai kunci.
3. Strategi konflik yang fokus pada pengorganisasian kelompok masyarakat miskin untuk menuntut keadilan.
4. Strategi pembelotan kultural yang bertujuan mengubah nilai-nilai pribadi menuju gaya hidup yang lebih humanis.
Dalam menjalankan pengorganisasian masyarakat, ada sebelas prinsip penting yang harus dipegang teguh, antara lain: keberpihakan pada masyarakat lapisan bawah, pendekatan holistik, pemberdayaan, menjunjung HAM, kemandirian, keberlanjutan, partisipatif, keterbukaan, tanpa kekerasan, praxis (belajar dari pengalaman), dan kesetaraan.
Tahapan dan Metode
Proses pengorganisasian masyarakat dilakukan melalui serangkaian langkah yang sistematis:
Integrasi: Meleburkan diri dengan masyarakat.
Riset sosial: Mempelajari masalah secara mendalam.
Program tentatif: Menyusun kegiatan awal.
Aktivitas pemberdayaan: Membangun kesadaran melalui motivasi.
Pertemuan dan Role Playing: Mengadakan musyawarah untuk legitimasi.
Pelaksanaan aksi: Melakukan kegiatan nyata.
Evaluasi: Mengkaji ulang proses dan hasilnya.
Metode dan media yang dapat digunakan meliputi diskusi (formal dan informal), pelatihan, aksi, serta kampanye dan sosialisasi melalui media seperti selebaran, radio, buletin, dan seni pertunjukan. Semua tahapan ini bertujuan untuk membangun kemampuan dan kemandirian masyarakat agar dapat memajukan diri sendiri secara berkelanjutan.
Pemberdayaan masyarakat didefinisikan sebagai proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif memperbaiki kondisi mereka sendiri, menjadi agen pembangunan, bukan sekadar penerima manfaat. Pengorganisasian masyarakat menekankan pembangunan kesadaran kritis, penggalian potensi lokal, dan dialog demokratis, meskipun pembangunan sarana fisik juga penting.
BalasHapusTujuan pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat adalah memberdayakan kapasitas masyarakat, meningkatkan kesadaran kritis, dan menciptakan kondisi yang lebih baik. Strategi pemberdayaan meliputi menciptakan iklim yang kondusif, memperkuat potensi masyarakat, dan melindungi yang lemah. Berbagai strategi pembangunan pedesaan, seperti pembangunan pertanian dan industrialisasi pedesaan, juga dibahas. Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) sebagai mitra pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat juga dijelaskan.
Prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat meliputi keberpihakan pada lapisan bawah, pendekatan holistik, pemberdayaan, penghormatan HAM, kemandirian, keberlanjutan, partisipasi, keterbukaan, tanpa kekerasan, praxis, dan kesetaraan. Langkah-langkah pengorganisasian masyarakat meliputi integrasi, riset sosial, penyusunan program, aktivitas pemberdayaan, pertemuan dan role playing, pelaksanaan aksi, dan evaluasi. Metode dan media yang digunakan meliputi diskusi, pelatihan, aksi, dan kampanye/sosialisasi.
pemberdayaan masyarakat merupakan proses untuk meningkatkan kemampuan individu dan kelompok agar lebih mandiri, kritis, dan aktif dalam menghadapi persoalan hidupnya, khususnya di bidang kesehatan. Pengorganisasian masyarakat menjadi strategi penting untuk membangun kolaborasi antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan lembaga terkait. Tujuannya agar tercipta perubahan perilaku yang berkelanjutan melalui pendekatan partisipatif, dialogis, dan bertumpu pada potensi lokal. Proses ini menekankan pada kemandirian masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
BalasHapus
BalasHapusPemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat merupakan proses strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian, daya saing, dan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan kapasitas individu dan kolektif komunitas. Pemberdayaan masyarakat hanya dapat berhasil apabila masyarakat berperan sebagai subjek atau agen perubahan, bukan sekadar objek pembangunan. Proses ini menekankan pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, kesadaran kritis, dan pemanfaatan sumber daya yang ada berdasarkan prinsip partisipatif dan demokratis.
Pengorganisasian masyarakat berfokus pada pengembangan kesadaran kritis melalui pendekatan dialogis, serta pembangunan sarana fisik dan sosial yang menunjang kemandirian. Strategi pemberdayaan mencakup penciptaan iklim yang mendukung pengembangan potensi, penguatan kapasitas masyarakat, dan perlindungan terhadap kelompok rentan. Hal ini diwujudkan melalui program-program seperti pembangunan pertanian, industrialisasi pedesaan, pembangunan masyarakat terpadu, dan strategi pusat pertumbuhan.
Beberapa pendekatan strategis dalam pemberdayaan termasuk strategi gotong royong, teknikal-profesional, konflik, dan pembelotan kultural, yang semuanya menekankan pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan struktural dan kultural.
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) sebagai mitra pemerintah desa sangat penting dalam mempercepat transformasi sosial. KPM berperan sebagai fasilitator, edukator, perencana, dan pelaksana teknis dalam pembangunan berbasis partisipasi.
Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip fundamental seperti keberpihakan pada kelompok marginal, penghormatan terhadap HAM, kemandirian, keberlanjutan, partisipasi, keterbukaan, tanpa kekerasan, kesetaraan, dan pendekatan aksi-refleksi-aksi (praxis).
Proses pengorganisasian masyarakat dilakukan melalui tahapan yang sistematis mulai dari integrasi sosial, riset sosial, perencanaan program, aktivitas pemberdayaan, hingga aksi dan evaluasi. Metode dan media pengorganisasian pun beragam, seperti diskusi, pelatihan, aksi kolektif, kampanye, dan sosialisasi menggunakan berbagai saluran informasi yang sesuai dengan konteks masyarakat.
Secara keseluruhan, pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat adalah fondasi penting dalam menciptakan masyarakat sipil yang kuat, mandiri, dan berkeadilan sosial. Kolaborasi lintas sektor dan kemitraan yang setara menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan partisipatif yang berkelanjutan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPemberdayaan masyarakat merupakan proses pembangunan di mana masyarakat menjadi pelaku utama (subjek) yang secara aktif memulai dan menjalankan kegiatan sosial untuk memperbaiki kondisi hidupnya. Pemberdayaan hanya efektif bila masyarakat berpartisipasi penuh dan diberdayakan untuk menjadi mandiri serta mampu memanfaatkan sumber daya yang ada. Dalam pemberdayaan, masyarakat tidak sekadar menjadi objek bantuan, melainkan penggerak utama pembangunan. Di sisi lain, pengorganisasian masyarakat adalah upaya untuk membangun kesadaran kritis dan menggali potensi lokal melalui dialog demokratis. Fokusnya adalah penguatan masyarakat agar mampu mengelola sumber dayanya sendiri dengan nilai-nilai keadilan dan keberadaban (civil society).
BalasHapusTujuan dari pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat adalah meningkatkan kapasitas, kesadaran, dan daya tawar masyarakat, khususnya terhadap kemiskinan dan keterbelakangan. Strategi utama dalam pemberdayaan meliputi tiga aspek: pertama, menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling); kedua, memperkuat kemampuan masyarakat (empowering), seperti akses pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan partisipasi; ketiga, memberikan perlindungan kepada kelompok yang lemah agar tidak semakin tertinggal. Strategi pembangunan juga mencakup program pedesaan seperti pembangunan pertanian, industrialisasi, pembangunan masyarakat terpadu, serta strategi pusat pertumbuhan. Selain itu, strategi pelibatan masyarakat dapat berbentuk pendekatan gotong royong, teknikal-profesional, konflik struktural, dan pembelotan kultural.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses untuk meningkatkan kapasitas, kemandirian, dan peran aktif masyarakat dalam mengelola kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungannya. Proses ini bertujuan agar masyarakat tidak tergantung pada bantuan luar, melainkan mampu mengembangkan potensi lokal secara mandiri dan berkelanjutan.
BalasHapusSementara itu, pengorganisasian masyarakat adalah bagian penting dari pemberdayaan yang berfokus pada pembentukan kelompok-kelompok atau struktur sosial yang memungkinkan masyarakat bekerja sama mencapai tujuan bersama. Pengorganisasian dilakukan melalui pendekatan partisipatif, penguatan kapasitas, dan fasilitasi kepemimpinan lokal.
Dengan menggabungkan pemberdayaan dan pengorganisasian, masyarakat tidak hanya mampu menyelesaikan masalah secara mandiri, tetapi juga memiliki struktur sosial yang kuat untuk mempertahankan dan mengembangkan hasil-hasil yang telah dicapai.
Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat merupakan proses penting dalam pembangunan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama, bukan hanya sebagai penerima manfaat. Tujuannya adalah meningkatkan kemandirian, daya tawar, dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, serta kesadaran kritis. Strategi pemberdayaan mencakup penciptaan iklim yang mendukung, penguatan potensi masyarakat, dan perlindungan terhadap kelompok lemah. Pengorganisasian masyarakat dilakukan dengan prinsip partisipatif, keberpihakan, kemandirian, dan berkelanjutan, melalui tahapan yang sistematis mulai dari integrasi hingga evaluasi. Dukungan berbagai pihak dan penggunaan metode serta media yang tepat sangat penting agar proses ini berjalan efektif dan berdampak nyata bagi masyarakat.
BalasHapusPemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagai subjek (bukan objek) dalam memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, dan budaya mereka. Pengorganisasian masyarakat merupakan pendekatan yang menumbuhkan kesadaran kritis, menggali potensi lokal, dan mendorong partisipasi melalui dialog demokratis.
BalasHapusTujuan Utama :
* Meningkatkan kapasitas, kesadaran kritis, dan kemandirian masyarakat.
* Mengatasi kemiskinan, ketertinggalan, dan ketimpangan struktural-kultural.
* Mewujudkan masyarakat madani yang adil, demokratis, dan sejahtera.
Strategi Pemberdayaan
a. Enabling, Empowering, Protecting:
* Enabling: Ciptakan iklim yang mendukung potensi masyarakat berkembang.
* Empowering: Perkuat akses pada pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sarana-prasarana dasar.
* Protecting: Lindungi masyarakat lemah dari eksploitasi dan ketimpangan sosial.
b. Strategi Pembangunan Pedesaan:
* Pembangunan pertanian dan industrialisasi pedesaan.
* Pembangunan masyarakat desa terpadu.
* Strategi pusat pertumbuhan (membangun pasar desa).
* Gotong royong, teknikal-profesional, konflik, dan pembelotan kultural sebagai pendekatan pelengkap.
Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM)
KPM berfungsi sebagai mitra strategis pemerintahan desa dengan peran sebagai enabler, mediator, educator, planner, advokator, aktivis, dan teknisi dalam pembangunan partisipatif (Permendagri No. 7 Tahun 2007).
Tugas Pemberdayaan
Dilaksanakan oleh berbagai elemen: pemerintah, LSM, kampus, media, organisasi lokal, dan aktor masyarakat sipil. Keberhasilan pemberdayaan tergantung pada kemitraan yang berlandaskan kepercayaan dan kolaborasi.
Prinsip Pengorganisasian Masyarakat
Terdiri atas:
* Keberpihakan pada kelas bawah
* Pendekatan holistik
* Pemberdayaan dan kemandirian
* Berlandaskan HAM dan tanpa kekerasan
* Partisipatif, terbuka, berkelanjutan
* Kesetaraan dan praxis (aksi-refleksi-aksi)
Langkah-langkah Pengorganisasian
1. Integrasi ke masyarakat
2. Riset sosial
3. Penyusunan program tentatif
4. Aktivitas pemberdayaan
5. Pertemuan formal dan role playing
6. Pelaksanaan aksi
7. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan
Metode dan Media
Metode: diskusi, pelatihan, aksi langsung
Media: kampanye, selebaran, buletin, radio komunitas, video, seni pertunjukan – semua bertujuan meningkatkan partisipasi dan kesadaran publik.
Materi ini sangat bermanfaat dan komprehensif dalam membahas pemberdayaan masyarakat dari berbagai aspek dan materi ini bisa menjadi rujukan penting bagi para pelaku pembangunan desa maupun praktisi sosial.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses yang mendorong kemandirian dengan meningkatkan kapasitas, kesadaran kritis, dan partisipasi aktif masyarakat dalam menyelesaikan masalahnya sendiri. Pengorganisasian masyarakat menjadi pendekatan strategis untuk menciptakan masyarakat yang sadar, mandiri, dan adil melalui prinsip-prinsip seperti keberpihakan, partisipatif, holistik, keterbukaan, dan berkelanjutan.
BalasHapusStrategi pemberdayaan meliputi penciptaan iklim yang mendukung potensi warga, penguatan kapasitas (pendidikan, ekonomi, akses), serta perlindungan kelompok rentan dari ketimpangan struktural. Berbagai pendekatan pembangunan pedesaan juga mendukung proses ini, seperti strategi gotong royong, teknikal-profesional, konflik, dan pembelotan kultural.
Pemberdayaan menjadi efektif jika dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah, KPM, dan elemen masyarakat sipil dengan langkah-langkah terencana: integrasi, riset sosial, penyusunan program, pemberdayaan, aksi, hingga evaluasi. Metode dan media seperti diskusi, pelatihan, aksi kolektif, hingga kampanye media juga menjadi sarana penting dalam penguatan gerakan masyarakat yang mandiri dan berdaya.