Senin, 14 September 2020

PERAN GIZI KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

 PERAN GIZI  KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

                                                                          DR. Safrudin SKM. M.Kes.

A.      Pengertian Gizi


1.      Gizi adalah persediaan bahan-bahan atau makanan yang dibutuhkan organisme maupun sel-sel untuk bertahan hidup. Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan dan medis, gizi dapat merujuk pada ilmu atau praktik konsumsi serta penggunaan makanan.Tak hanya tentang metabolisme, gizi pun berbicara mengenai bagaimana penyakit yang dapat dicegah atau diminimalkan dengan makanan yang sehat.Dengan demikian, pengertian gizi juga berfokus pada bagaimana cara kita mengenali proses munculnya penyakit yang disebabkan oleh faktor bahan pangan. Mulai dari pola makan yang buruk, intoleransi terhadap makanan, hingga alergi makanan.

2.      Menurut Tuti Sunardi, gizi adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi proses perubahan dari semua jenis makanan yang dapat masuk ke dalam tubuh, yang gunanya dapat mempertahankan kehidupan kita.

3.      Menurut Chairinniza k. Graha, gizi adalah unsur yang terkandung di dalam makanan, yang dimana unsur-unsur itu dapat memberikan suatu manfaat bagi tubuh yang ketika mengkonsumsinya dapat menjadi sehat.

4.      Sunita Almatsier menjelaskan tentang zat-zat gizi yang dapat memberikan energi di dapat dengan karbohidrat, lemak, dan protein, oksidasi yang terjadi di zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang dapat diperlukan tubuh untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas. Lalu ketiga zat gizi merupakan termasuk zat organik yang mengandung


senyawa karbon yang dapat dibakar, jumlah zat gizi tersebut yang paling banyak terdapat dalam pangan dan ini disebut juga zat pembakar.

5.      Sunita almatser mengemukakan bahwasannya fungsi utama dari karbohidrat adalah untuk menyediakan energi tubuh. Karbohidrat yang merupakan sumber utama dari energi bagi penduduk di seluruh dunia, sumber utama karbohidrat adalah padi- padian, atau sereal,gula , umbi-umbian, kacang-kacang kering.

 

B.      Pengertian Kesehatan

 

 

1.      Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan.[1] Pemahaman tentang kesehatan telah bergeser seiring dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah memungkinkan setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan berpartisipasi aktif dalam gerakan promosi kesehatan. Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik.

2.      Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan yaitu suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, sedangkan dalam Piagam Ottawa mengatakan bahwa kesehatan ialah suatu sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan sebuah tujuan hidup. Kesehatan yaitu sebuah konsep positif yang menekankan pada sumber daya pribadi,sosial dan kemampuan fisik.

3.      Menurut Undang-Undang No 23 Tahun 1992, kesehatan ialah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan semua orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

4.      Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam musyawarah Nasional Ulama pada tahun 1983 mengungkapkan bahwa kesehatan ialah suatu ketahanan


jasmani, rohani, dan sosial yang dipunyai oleh manusia sebagai karunia dari Allah yang wajib disyukuri dengan cara mengamalkan segala ajaranNya.

5.      Menurut Perkins mengungkapkan bahwa kesehatan ialah suatu keadaan yang seimbang dan dinamis antara suatu bentuk & fungsi tubuh juga berbagai faktor yang mempengaruhinya.

C.      Ilmu Gizi dalam Kesehatan Masyarakat

 

 

Ilmu Gizi adalah bidang ilmu yang mempelajari pentingnya nutrisi pada kehidupan manusia, hubungan antara diet dan gaya hidup, pemahaman tentang asupan dan penyediaan informasi, asupan/makanan yang mengandung nutrisi tinggi, dan pola makan sehat.

Kebutuhan gizi setiap orang sangat tergantung pada usia, pekerjaan, dan kegiatan keseharian dan masih tergantung pada keadaan fisik masing-masing tubuh. Untuk gizi sehat yang seimbang dapat di bedakan setiap individu sesuai penyakit yang dialami, kondisi fisik yang kurus maupun kondisi fisik sedang sesuai taraf pertumbuhan. Gangguan gizi menurut kuantitas dan kualitasnya dikelompokan menjadi 3 kelompok utama, yaitu :

 

·         Undernutrition, kekurangan gizi karena defisiensi protein dan energi

·         Overnutrion, kelebihan gizi yang akan menyebabkan terjadinya obesitas

·         Malnutrion, yang disebabkan karena gizi yang tidak seimbang antara konsumsi kalori dengan kebutuhan energi sehari-hari

Permasalahan gangguan gizi di masyarakat disebabkan oleh banyak faktor, yaitu :

 

·         Kemiskinan

·         Pemahaman tentang pengetahuan gizi yang rendah karena menimbulka kesulitan dalam memilih bahan pangan yang berkualitas

·         Pemahaman yang kurang tentang pengetahuan gizi karena mneimbulkan kesulitan dalam menentukan kualitas dan kuantitas asupan gizi.


 

 

 

 

 

D.     Peran Gizi pada Ibu Hamil

 

 

Asupan gizi ibu hamil merupakan faktor penting, baik untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil maupun pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungannya. Saat hamil, tubuh akan mengalami banyak perubahan fisik dan hormon. Pada kondisi ini, mungkin saja nafsu makan menurun karena mengalami mual dan muntah setiap hari.

Akan tetapi, bukan berarti ibu hamil jadi tidak makan sama sekali, ya. Ingatlah, agar bayi terlahir sehat, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi lengkap.

Gizi yang baik untuk ibu hamil yaitu dengan menjaga status diet dan nutrisi ibu hamil akan berdampak pada perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkan. Jika gizi ibu hamil tidak baik maka kondisi gizi dan konsumsi ibu yang sedang hamil akan berpengaruh pada kondisi janin setelah lahir. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berakibat:

·         Berat lahir anak rendah

·         Kelahiran anak prematur

·         Bahkan kelahiran anak yang meninggal, dari sudut ibu, dapat memberikan kehamilan dengan berbagai kesulitan

Jika ibu hamil kekurangan zat gizi akan menyebabkan berkurangnya zat-zat gizi yang ditransfer kepada janin. Defisiensi vitamin dan zat-zat gizi tertentu pada awal trimester I yaitu pada periode pembentukan otak, dapat menyebabkan kegagalan pembentukan organ otak yang sempurna sehingga dapat mengakibatkan cacat bawaan. Kekeurangan yodium pada gizi ibu hamil dapat menyebabkan kritinisme (kerdil) , mental retardation dengan penurunan kecerdasan.


Gizi janin anak yang tidak terpenuhi akan berakibat buruk karena waktu hamil perkembangan otak janin dipengaruhi oleh gizi, keadaan malnutrisi akan menjadi besar pengaruhnya apabila terjadi dalam kandungan, karena periode ini semua organ tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat.

Kebutuhan setiap jenis nutrisi di masa kehamilan tentu berbeda dengan kebutuhan nutrisi saat tidak hamil. Pada masa kehamilan, Anda memerlukan tambahan 300 kalori dari makanan, terutama di trismester kedua dan ketiga. Selain itu, ada juga beberapa mikronutrien yang Anda butuhkan dalam jumlah lebih banyak saat hamil.

 

 

Untuk itu, berikut ini adalah daftar kandungan gizi dan nutrisi yang penting untuk diutamakan di masa kehamilan:

1.      Makronutrien

Makronutrien merupakan nutrisi yang mengandung kalori atau energi, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Rincian kebutuhan makronutrien saat hamil dan manfaatnya akan dijelaskan di bawah ini.

2.      Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting bagi ibu hamil. Konsumsilah karbohidrat kompleks yang juga mengandung serat, agar Anda terhindar dari sembelit. Contoh karbohidrat kompleks adalah nasi merah, roti gandum, kacang-kacangan, serta sayuran dan buah, misalnya durian.

3.      Protein

Protein berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel atau jaringan, termasuk sel otak janin. Selain itu, protein juga membantu pertumbuhan jaringan payudara pada ibu hamil, serta meningkatkan suplai darah dalam tubuh.Kebutuhan asupan protein untuk ibu hamil adalah sekitar 75–100 gram atau 2–3 porsi sumber protein per hari.


Adapun sumber protein yang baik untuk ibu hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ikan, daging ayam, daging domba, tahu, dan hati sapi.

4.      Lemak

Saat hamil, Bumil juga dianjurkan untuk mengonsumsi lemak. Namun, pilihlah sumber lemak baik atau lemak tak jenuh, seperti kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun, serta ikan salmon. Lemak baik yang mengandung omega-3 berperan penting untuk mendukung pertumbuhan otak dan mata bayi sebelum lahir serta perkembangan kognitif dan penglihatan anak sesudah kelahiran. Selain itu, lemak juga membantu pertumbuhan plasenta dan jaringan lainnya, serta menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan baby blues.

5.      Mikronutrien

Mikronutrien merupakan komponen makanan yang meliputi vitamin dan mineral. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai beberapa mikronutrien yang kebutuhannya perlu diutamakan saat hamil.

6.      Kalsium

Tak hanya menguatkan tulang dan gigi Anda, kalsium juga berguna untuk membangun tulang dan gigi janin. Selain itu, kalsium berperan dalam membantu tubuh Anda mengatur cairan, membantu kerja fungsi saraf dan kontraksi otot.Selama hamil, Anda membutuhkan kalsium sekitar 1000 miligram. Anda bisa memperoleh kalsium dari susu, keju, yoghurt, ikan sarden atau salmon, dan bayam.

7.      Asam Folat

Asam folat berperan penting dalam mengurangi risiko cacat lahir, termasuk cacat pembentukan tabung saraf pada janin yang memengaruhi otak serta saraf tulang belakangnya. Contohnya adalah spina bifida dan anencephaly.Kebutuhan asam folat harian di masa kehamilan adalah 600– 800 mikrogram. Sumber asam folat di antaranya adalah sayuran hijau,


kacang-kacangan, telur, hati sapi, buah jeruk, stroberi, lemon, mangga, dan tomat.

8.      Zat Besi

Zat besi memiliki fungsi untuk meningkatkan volume darah dan mencegah anemia. Asupan harian yang ideal di masa kehamilan adalah 27 miligram, namun biasanya dokter juga akan memberikan suplemen besi yang perlu diminum setiap hari.Adapun sumber zat besi bisa yang bisa Anda konsumsi, yaitu lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada, kubis, biji- bijian, roti, sereal, oatmeal, daging sapi dan sea food.

Asupan vitamin selama hamil juga perlu dilengkapi untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan bayi di kandungannya. Adapun vitamin yang diperlukan di masa kehamilan meliputi:

§  Vitamin A, untuk kesehatan kulit dan mata, serta pertumbuhan tulang. Vitamin ini bisa diperoleh dari wortel, sayuran hijau, dan umbi-umbian

§  Vitamin C, untuk kesehatan gigi, gusi, tulang, serta membantu penyerapan zat besi. Vitamin ini bisa diperoleh dari buah jeruk, brokoli, tomat

§  Vitamin B6, untuk pembentukan sel darah merah serta untuk efektivitas manfaat protein, lemak, dan karbohidrat. Vitamin ini bisa didapat dari sereal, biji-bijian utuh seperti gandum, dan buah pisang

§  Vitamin B12, untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf. Vitamin ini bisa diperoleh dari daging, ikan, dan susu

§  Vitamin D, untuk kesehatan tulang dan gigi, serta membantu penyerapan kalsium. Vitamin ini bisa diperoleh dari jamur susu, sereal, dan roti

 

 

 

 

 

E.      Peran Gizi pada Anak


Anak merupakan generasi penerus dan merupakan tumpuan masa depan bagi bangsa dan negara. Dengan digalakkannya sumber daya manusia saat ini, maka anak pun merupakan salah satu sasaran dari SDM.

Agar anak dapat tumbuh dan kembang dengan normal, maka peranan gizi sangatlah diperlukan dan harus diperhatikan. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi, seperti karbohidrat sebagai sumber energi (tenaga), protein sebagai zat pembangun dan vitamin/mineral sebagai zat pengatur akan membantu mencegah terjadinya penyakit yang berakibat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pada masa kanak-kanak laju pertumbuhan menurun secara drastis pada usia 1 tahun dan berlanjut tidak teratur semasa kanak-kanak, manurasi menggigit, mengunyah dan menelan berlanjut pada saat PAUD. Pada usia itu, anak disebut konsumsi pasif sedangkan pada usia 3-5 tahun sudah menjadi konsumsi aktif karena gigi sudah tumbuh permanen.

Peran gizi dalam perkembangan anak antara lain:

§  Mental, produktivitas, jasmani, dan intelektual akan berkembang menjadi lebih kuat

§  Pertumbuhan otak pada janin akan bertambah jumlah selnya

§  Terjadi pembelahan sel yang sangat pesat.

§  Fungsi neuro transmitter akan menjadi normal

§  Kemampuan abstraktif, verbal dan mengingat anak akan lebih baik daripada anak yang kekurangan asupan gizi

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, anak membutuhkan gizi yang seimbang agar tidak mengalami kekurangan zat gizi dan menyebabkan proses tumbuh kembangnya terlambat.

Gizi yang ada dalam makanan anak harus benar-benar diperhatikan, karena tidak semua sumber makanan yang diberikan ke anak akan bermanfaat untuk proses tumbuh dan berkembangnya. Jangan sampai orang tua memberikan makanan, tapi didalamnya tidak ada nutrisi yang diperlukan oleh anak. Berikut ini adalah gizi dan nutrisi yang baik dikonsumsi oleh anak.


1)      Protein

Protein dibutuhkan untuk membangun sel, serta mengubah makanan menjadi energi, membuat anak tidak mudah terserang infeksi dan membawa oksigen. Makanan yang mengandung protein dapat diperoleh dari, daging, unggas, ikan, telur, produk olahan susu, dan kacang- kacangan.

2)      Karbohidrat

Karbohidrat bermanfaat untuk membangun dan memperbaiki jaringan yang ada dalam tubuh anak. Karbohidrat sendiri dapat berupa gula, pati dan serat. Namun yang baik untuk anak adalah yang kaya akan pati dan serat serta rendah gula. Karbohidrat dapat diperoleh dari makanan roti, sereal, nasi, biskuit, dan kentang.

3)      Lemak

Lemak bermanfaat untuk menyimpan energi dalam tubuh anak. Lemak juga bermanfaat sebagai zat yang membantu tubuh untuk menyerap beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Makanan dengan lemak tinggi dapat diperoleh dari produk olahan susu, minyak goreng, daging, dan ikan.

4)      Kalsium

Selain bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi, kalsium juga penting untuk proses pembekuan darah serta meningkatkan fungsi saraf, otot dan jantung. Kalsium dapat ditemukan dalam susu, keju, yogurt, es krim, kuning telur, brokoli, bayam, dan tahu.

5)      Zat besi

Agar darah pada anak sehat dan dapat membawa oksigen ke sel-sel tubuh, maka diperlukan zat besi. Zat besi juga bermanfaat agar anak tidak mudah kekurangan darah (anemia). Anak-anak usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan 7 miligram zat besi setiap hari, serta usia 4 tahun hingga 8 tahun membutuhkan 10 miligram zat besi setiap harinya menurut babycenter. Zat besi dapat diperoleh dari sumber makanan seperti daging


merah, hati, unggas, kerang, biji-bijian, kacang polong, serta sereal yang kaya zat besi.

6)      Folat

Folat bermanfaat agar pertumbuhan dan perkembangan sel pada anak menjadi sehat. Serta tidak menyebabkan anemia (kekurangan darah). Folat biasanya terdapat dalam sereal gandum utuh, kacang-kacangan, buncis, asparagus, bayam, kacang hitam, dan kubis brussel.

7)      Serat

Serat bermanfaat untuk pencernaan pada anak, serta untuk mengurangi potensi terkena penyakit jantung dan kanker. Serat biasa ditemukan dalam buncis, serat gandum utuh , kacang-kacangan, kacang merah, biji- bijian, dan kacang polong.

8)      Vitamin A

Agar mata anak sehat serta kulitnya tetap sehat maka diperlukan vitamin

A. Agar kebutuhan vitamin A anak terpenuhi, dilaniir dari babycenter, biasanya anak dengan usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan 300 mikrogram vitamin A per hari serta anak usia 4 tahun keatas membutuhkan 400 microgram per hari. vitamin A biasanya ditemukan dalam wortel, ubi jalar, labu, aprikot, bayam, brokoli, kubis, minyak ikan, dan kuning telur

9)      Vitamin C

Vitamin C bermanfaat untuk menyatukan sel-sel yang ada dalam tubuh. Serta memperkuat dinding pembuluh darah yang dapat membantu tubuh menyembuhkan luka serta membuat tulang dan gigi menjadi kuat.

Biasanya anak dengan usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan 15 miligram vitamin C serta usia 4 hingga 8 tahun membutuhkan 25 miligram tiap harinya yang dilansir dari babycenter. Makanan yang mengandung vitamin C adalah stroberi, jeruk, tomat, kentang, melon, kubis, brokoli, bunga kol, ayam, pepaya, dan mangga.


 

F.       Masalah Gizi Ibu dan Anak di Indonesia

 

 

Masalah gizi merupakan hal yang sangat kompleks dan penting untuk segera diatasi. Terutama karena Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai permasalahan gizi paling lengkap. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa masalah gizi di Indonesia cenderung terus meningkat, tidak sebanding dengan beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Masalah gizi di Indonesia yang sudah terkendali antara lain:

a.      Kurang vitamin A (KVA)

Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang umum dialami oleh anak-anak dan ibu hamil. Meskipun ini termasuk masalah gizi yang sudah dapat dikendalikan, kekurangan vitamin A dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani.

Pada anak-anak, kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan dan meningkatkan perkembangan penyakit diare dan campak. Sementara untuk ibu hamil yang kekurangan vitamin A berisiko tinggi mengalami kebutaan atau bahkan kematian saat persalinan.

b.      GAKI

Tubuh Anda membutuhkan sejumlah iodium untuk membuat zat kimia yang dikenal sebagai hormon tiroid. Hormon tiroid inilah yang mengendalikan metabolisme dan fungsi penting tubuh lainnya.

Kekurangan iodium atau GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) memang bukanlah satu-satunya penyebab kadar tiroid dalam tubuh menjadi rendah. Namun, kekurangan iodium dapat menyebabkan pembesaran abnormal kelenjar tiroid, yang dikenal sebagai gondok.

c.       Anemia


Anemia merupakan kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Masalah kesehatan ini paling banyak ditemukan pada ibu hamil dengan gejala-gejala berupa rasa lelah, lemah, pucat, detak jantung tidak beraturan, dan sakit kepala.

Berdasarkan data yang diambil dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, lebih dari 15 persen balita dan 37 persen ibu hamil mengalami anemia. Studi menunjukkan bahwa ibu hamil yang anemia memiliki risiko meninggal dalam proses persalinan hingga 3,6 kali lebih besar akibat pendarahan dan atau sepsis.

Sedangkan masalah gizi di Indonesia yang belum terselesaikan antara lain:

a)      Gizi kurang

Tubuh kurus akibat gizi kurang sering kali dinilai lebih baik daripada tubuh gemuk akibat gizi lebih, padahal kenyataannya tidak. Sama seperti obesitas, anak maupun remaja dengan gizi kurang memiliki risiko pada kesehatannya. Nah, Anda bisa mengukur kategori status gizi Anda melalui kalkulator BMI ini.

Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) umumnya akan mengalami kehidupan masa depan yang kurang baik. Pasalnya, kebutuhan zat gizi yang tidak terpenuhi dalam masa pertumbuhan balita akan meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit infeksi pada awal- awal kehidupannya dan berlangsung hingga ia dewasa. Beberapa risiko gizi kurang di antaranya sebagai berikut:

§  Malnutrisi, defisiensi vitamin, atau anemia

§  Osteoporosis

§  Penurunan fungsi kekebalan tubuh

§  Masalah kesuburan yang disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak teratur


§  Masalah pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada anak dan remaja

b)      Stunting

Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, umumnya karena pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Gejala-gejala stunting di antaranya:

§  Postur anak lebih pendek dari anak seusianya

§  Proporsi tubuh cenderung normal, tetapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk usianya

§  Berat badan rendah untuk anak seusianya

§  Pertumbuhan tulang tertunda

 

Pada tahun 2013, sebanyak 37,2 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini seringkali dianggap normal karena alasan keturunan. Padahal, stunting dapat memengaruhi perkembangan otak, mengurangi produktivitas seseorang di usia muda, dan meningkatkan risiko pengembangan penyakit tidak menular di usia lanjut. Stunting juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas, dan kematian akibat infeksi.

Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah mulai dari awal kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi ibu hamil harus terpenuhi untuk mengoptimalkan perkembangan janin. Selain itu, pemberian ASI eksklusif dan gizi seimbang pada balita perlu menjadi perhatian khusus agar anak tidak tumbuh pendek atau stunting.

Berdasarkan laporan gizi global atau Global Nutrition Report di tahun 2014, Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki 3 permasalahan gizi sekaligus, yaitu stunting (pendek), wasting (kurus), dan overweight atau gizi lebih (obesitas).


Gizi lebih, umum dikenal dengan obesitas, termasuk dalam masalah gizi yang mengancam kesehatan masyarakat. Gizi lebih atau obesitas merupakan kondisi abnormal atau kelebihan lemak yang serius dalam jaringan adiposa yang dapat mengganggu kesehatan. Yuk, cek kategori status gizi Anda melalui kalkulator BMI ini untuk mengetahui apakah Anda termasuk gizi lebih atau tidak.

Penyebab gizi lebih yang paling mendasar adalah ketidakseimbangan energi dan kalori yang dikonsumsi dengan jumlah yang dikeluarkan. Baik pada kelompok anak-anak, remaja, maupun dewasa, prevalensi gizi lebih ini terus meningkat hampir satu persen setiap tahun. Bila sejak kecil anak sudah terkena obesitas, maka mereka akan lebih rentan terkena penyakit tidak menular saat dewasa, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Untuk menjaga berat badan tetap seimbang dan ideal, Anda perlu mengubah pola hidup sehat dengan membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.

G.     Penanggulangan Kekurangan Gizi Ibu dan Anak

 

 

1.      Puskesmas berperan langsung dalam Meningkatkan kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, Desa Wisma, penyelenggaraan Posyandu dan sebagainya

2.      Meningkatkan upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah TK.

3.      Selain “KIA” Puskesmas memiliki program lainnya untuk menanggulangi kekurangan gizi pada Ibu dan Anak yaitu dengan Program Gizi

4.      Pada program gizi, masyarakat khususnya ibu dan anak dapat berkonsultasi gizi dengan ahli secara langsung


5.      Puskesmas juga menjadi tombak dalam terlaksananya penyuluhan gizi agar masyarakat khususnya Ibu dan Anak mampu memahami pentingnya peran gizi bagi setiap individu.

6.      Puskesmas juga melakukan distribusi vitamin A secara rutin khususnya untuk anak-anak untuk menjaga keseimbangan gizi pada anak-anak.

7.      Puskesmas melakukan pemantauan gizi melalui program Survey Kadarzi. Pemantauan tersebut dapat menghasilkan informasi besaran masalah gizi dan trend status gizi penduduk dari waktu ke waktu serta informasi keluarga sadar gizi yang telah melaksanakan perilaku gizi baik.

8.      Hasil PSG dan Pemantauan KADARZI ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan program dan kebijakan perbaikan gizi di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat.

9.      Sehingga, dengan begini diharapkan tingkat kekurangan gizi pada Ibu dan Anak pada setiap daerah berkurang dengan adanya program-program pemerintah dalam menanggulangi perkara gizi pada Ibu dan Anak.

10.  Selain pemerintah yang bergerak sebagai motor penanggulangan kekurangan gizi Ibu dan Anak, setiap individu pun berperan penting dalam menanggulangi masalah ini dengan memahami serta mau untuk ikut serta dalam memperbaiki gizi keluarga hingga kasus kekurangan gizi tidak lagi meningkat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar