Jumat, 12 Desember 2014

UJI HIPOTESIS

UJI HIPOTESIS
·        ASAL KATA  : hypo = dibawah      thesis = dalil
Suatu dalil atau kaidah yang kebenarannya belum diketahui
A.   PENGERTIAN
Jawaban sementara terhadap masalah penelitian,yang kebenarannya masih harus diuji secara empirik.
·        Karlinger (1973 ) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variable.
·        Menyusun atau merumuskan hipotesis merupakan langkah yang penting sekali dalam penelitian ( Surakhmad , 1978 : 99 ) .Pentingnya keterampilan menyusun hipotesis dalam pelaksanaan penelitian,menyebabkan penting pula untuk dimiliki oleh para calon penyelidik ( siswa ).Keterampilan menyusun hipotesis dapat diartikan untuk menyatakan “dugaan yang dianggap benar” mengenai adanya suatu factor yang terdapat dalam satu situasi,maka akan ada akibat tertentu yang dapat diduga akan timbul.Keterampilan menyusun hipotesis menghasilkan rumusan dalam bentuk kalimat pernyataan.
·        Kegiatan – kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk mengembangkan keterampilan menyusun hipotesis diantaranya:
ü Menyusun hipotesis kerja.
ü Menyusun hipotesis nol.
ü Memperbaiki rumusan suatu hipotesis atau kegiatan sejenis lainnya . ( Dimyati & Mudjijono,2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta.Depdikbud,Dirjen PT. )
·        G.E.R Brrurough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan bagi :
·        Penelitian menghitung banyaknya sesuatu.
·        Penelitian tentang perbedaan.
·        Penelitian hubungan.
B.   Ciri-ciri hipotesis :
1.     Hipotesis  memiliki kalimat deklaratif.
2.     Hipotesis dapat di uji secara empiris
3.     Hipotesis mempunyai hubungan /korelasi antara dua atau lebih variable.
4.     Hipotesis dapat diamati dan diukur.
5.     Hipotesis hendaknya konsistensi dengan teori-teori yang ada.

C.   Langkah – langkah pengujian hipotesis :
1.     Identifikasi variable-variable dari rumusan permasalahan penelitian, Jenis hipotesis yang  terdiri dua  jenis:
·        Hipotesis kerja atau alternative ( Ha ) : menyatakan adanya hubungan antara variable X dan Y,menyatakan adanya perbedaan antara dua kelompok. Contoh :
Ø Jika.. maka…
Ø Ada perbedaan antara…dan..dalam…
Ø Ada pengaruh…. terhadap….
·        Hipotesis nol ( Ho) : menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variable,atau tidak adanya pengaruh variable X terhadap variable Y. contoh :
Ø Tidak ada perbedaan antara…dengan…dalam…
Ø Tidak ada pengaruh…terhadap….
·        Rumuskan Ho dan H1 dalam rumus statisik, pilih harga α, tentukan daerah kritis.Tentukan titik kritis dan daerah kritis degan bentuk distribusi statistic penguji harga α.
·        Hitunglah harga statistik penguji.
·        Bila harga statistic penguji ini jatuh pada daerah kritis maka Ho ditolak,bila harga statistic penguji tidak  jatuh maka Ho tidak ditolak.
·        Contoh : Harga Beras “A” suati wilayah Rp.3200,-
Ho = Rp.3200,-
H1 ≠ Rp.3200,-
Rumusan dalam statistic
Ho  : µ = Rp.3200,-
H1 : µ ≠ Rp.3200,-

2.     Cari informasi sedalam-dalamnya dari teori dan fakta penelitian yang ada,yang berkaitan dengan variable-variable diatas.
3.     Hubungkan kenyataan yang ada dengan informasi tersebut.
4.     Hipotesis mempunyai kerangka teori.

D.   Kegunaan Hipotesis :
·        Tuntunan arah penelitian : Hubungan dua fenomena atau lebih dari dua.
·        Identifikasi variable yang dipakai.
o   Status gizi – berat badan ,dst.
·        Menentukan desain penelitian
o   Analitik vs deskriptif
o   Potong Lintang vs Eksperimental
·        Petunjuk jenis analisa statistik yang diperlukan.
o   Satu ekor vs dua ekor.
E.   Tipe kesalahan
Ø Dalam pengujian hipotesis, mungkin sekali terjadi kesalahan.
Jenis tipe kesalahan :
·        Kesalahan tipe I
Adalah kesalahan yang terjadi apabila Ho ditolak padahal Ho benar.Jenis kesalahan ini dilambangkan dengan α.

·        Kesalahan tipe II
Adalah kesalahan yang terjadi apabila Ho diterima padahal Ho salah.Jenis kesalahan ini dilambangkan dengan  β.




Ø Pengujian Hipotesis


HASIL
PENGUJIAN


H. diterima
H. ditolak

H.Benar
Keputusan
Benar
Type  I eror
 (α )
HIPOTESIS
H.salah
Type  II eror
 (β)
Keputusan
Benar
Type I         : Menolak suatu hipotesis,namun sebenarnya dapat diterima.
Type II        : Menerima suatu hipotesis namun sebenarnya dapat menerima suatu hipotesis,namun sebenarnya harus ditolak.
Ø    Mengantisipasi kesalahan type I dan type II dilakukan cara menentukan power of significance atau nilai alpha pada setiap tes hipotesis.nilai alpha tersebut yaitu 0,10 , 0,05, 0,01
Atau level of confidence 90%,95% dan 99% dengan mempergunakan test satu ekor atau dua ekor pada kurva distribusi.
Ø Hipotesis nol (Ho)  : yang memiliki tanda kesamaan = ,≥ ,atau ≤

Ø Hipotesis Tandingan (H1)  : yang memiliki tanda ≠ ,< ,atau  >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar