Kamis, 23 Juni 2011

PKMD

PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA

(PKMD)


Syafrudin, SKM, Mkes

A. Pendahuluan
Pada awal tahun 1970-an, organisasi kesehatan dunia (WHO) mendesak negara anggotanya untuk melakukan penilaian terhadap sistem pelayanan kesehatan masing-masing dengan mengacu kepada hasil studi WHO mengenai pelayanan kesehatan desa. Departemen kesehatan Indoensia menanggapinya dengan menyusun rencana Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) yang mulai dilaksanakan pada tahun 1975. Suatu kelompok kerja dibentuk untuk merencanakan danmengembangkan program PKMD secara resmi dinyatakan sebagai suatu strategi untuk meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia.
PKMD adalah bentuk operasional dari Primary Health Care (PHC) di Indonesia. PKMD mencakup serangkaian kegiatan swadaya masyarakat berazaskan gotong royong yang didukung oleh pemerintah melalui koordinasi lintas sektoral dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan atau yang terkait dengan kesehatan, agar masyarakat dapat hidup sehat guna mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan yang lebih baik.
Meskipun kesehatan merupakan tujuan utama, dalam PKMD ini juga dicakup kegiatan lain yang relevan dan mendukung upaya perbaikan kualitas hidup masyarakat. PKMD mempunyai 8 upaya kesehatan dasar, yang mencakup :
1.  Pendidikan masyarakat tentang masalah kesehatan & upaya penanggulangannya
2.  Pemberantasan dan pencegahan penyakit endemik setempat
3.  Program imunisasi
4.  Kesehatan ibu-anak dan keluarga berencana
5.  Pengadaan obat essensial
6.  Pengadaan pangan dan gizi
7.  Pengobatan penyakit umum  dan cedera
8.  Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan
Selanjutnya, program PKMD juga mencakup kegiatan seperti : asuransi kesehatan, pos obat desa atau pos kesehatan, tenaga kesehatan sukarela kader kesehatan dan kegiatan peningkatan pendapatan, seperti perkreditan, perikanan dan industri rumah tangga ; yang biasanya menjadi pintu masuk pelbagai program swadaya masyarakat di bidang kesehatan
Program PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan pedesaan yang menyeluruh, dibawah naungan LKMD (Lembaga ketahanan masyarakat desa). LKMD merupakan suatu forum kegiatan pengembangan masyarakat yang dilaksanakan dengan dukungan kerjasama lintas sektoral. LKMD bertanggung jawab atas sepuluh segi pembangunan, termasuk kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.

B. Sejarah perkembangan PKMD
Dalam rangka penyebarluasan konsep, PKMD pertama-tama diperkenalkan sebagai suatu pendekatan pembangunan masyarakat pada rapat kerja nasional Januari 1976. Raker tersebut menerima PKMD sebagai suatu pendekatan yang ampuh untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dengan sasaran akhir meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta merekomendasikan agar dilakukanlangkah lebih lanjut untuk merumuskan suatu program nasional PKMD.
Untuk melaksanakan rekomendasi tersebut, Maret 1976 diselenggarakan lokakarya nasional di tawangmangu Jawa Tengah. Tujuan seminar lintas sektor ini adalah meningkatkan pemahaman bersama antara pelbagai sektor tentang arti dan ruang lingkup pengembangan kesehatan masyarakat dan untuk menggali potensi serta kemungkinan potensi berbagai organisasi pemerintah dan non pemerintah dalam melaksanakan PKMD. Lokakarya membahas tentang manajemen, rujukan, program pelayanan dan peran serta masyarakat.  Hasil lokakarya ini menjadi masukan yang berharga dalam seminar lintas sektor tentang PKMD yang dilaksanakan di Jakarta April 1976.
Rakernas Januari 1977, menyetujui PKMD merupakan strategi untuk meningkatkan status kesehatan khsuusnya di pedesaan. Dan pada bulan Maret 1977 diadakan rapat kerja nasional PKMD, yang bertujuan merumuskan kebijaksanaan umum dan strategi untuk melaksanakan PKMD di Indonesia. Tahun 1978 PKMD dilaskanakan secara nasional.

C. Definisi
Pembangunaan kesehatan masyarakat desa (PKMD) adalah :
1.  Rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaskanakan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendir (masayarakat) untukmenegnal, meemcahkan masalah/kebutuhan yang dirasakan olehmasyarakat baik dalam bidang kesehatan maupun bidang lain agar mampu memelihara dan meningkatkan kehidupan (sehat sejahtera)
2.  Upaya untuk menggerakkan masyarakat pedesaan/perkotaan dan meningkatkan kemampuannya dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal dengan berorientasi pada kebutuhan khusus masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah tanpa mengabaikan masayarakat lain dan mendayagunakan potensi dan peran masyarakat, sektor kesehatan dan sektor lain secara terpadu.

D. Tujuan
1.  Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat
2.  Tujuan khusus
a.  Menumbuhkankan kesadaran masayarakat akan potensi yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri  dalam meningkatkan mutu hidup mereka
b.  Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dalam upaya kesehatan
c.  Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat  setempat yang mampu, terampil serta berperan aktif dalam kegiatan pebangunan desa
d.  Meningkatkan status kesehatan amsyarakat dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta meningkatkan status gizi.


E. Ciri-ciri PKMD
1.  Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan, dan prakarsa masyarakat sendiri
2.  Perencanaan kegiatan dibuat oleh masayarakat sendiri dengan bantuan petugas kesehatan
3.  Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan swadaya masyarakat
4.  Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang, tidak mengakibatkan ketergantungan
5.  Pelaskana kegiatan adalah masyarakat
6.  Memanfaatkan teknologi tepat guna
7.  Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya mencakup salah satu unsur PHC

F.  Wadah kegiatan
Wadah kegiatan PKMD adalah LKMD (Lembaga ketahanan masyarakat desa).

G. Strategi pembinaan
1.  Tim pembina PKMD dimasing-masing tingkat sekaligus dijadikan sebagai forum koordinasi di masing-masing tingkat
2.  Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh salah satu sektor, terlebih dahulu dibahas dalam forum koordinasi
3.  Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus selalu berdasarkan pada proporsi kebutuhan masyarakat setempat
4.  Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pembinaan sampai pada perluasan, dilakukan oleh masyarakat sendiri dan bila perlu dibantu oleh pemerintah secara lintas program dan lintas sektor
5.  Wadah kegiatan PKMD adalah LKMD sesuai dengan Kepres Nomor 28 tentang penyempurnaan dan penempatan fungsi LSM menjadi LKMD
6.  PKMD adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat.

H. Pengembangan dan pembinaan
1.  Pengembangan dan pembinaan PKMD berpedoman pada GBHN
2.  Pengembangan dan pembinaan PKMD dilaskanakan dengan kerjasama lintas program dan lintas sektor melalui pendekatan edukatif
3.  Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan  (tingkat propinsi oleh gubernur, kabupaten oleh bupati dan tingkat kecamatan oleh camat)
4.  PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa secara keseluruhan
5.  Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk mekanisme kerja yang efektif antara instansi yang berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa
6.  Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan pembangunan kesehatan berfungsi sebagai dinamisator.

I.    Mekanisme pembinaan
Untuk mengenal masalah dan kebutuhan mereka sendiri, masyarakat mendapatkan bimbingan dan motivasi dari puskesmas yang bekerjasama dengan sektor-sektor yang bersangkutan. Pemuka masyarakat diarahkan untuk membahas masalah dan kebutuhan yang dirasakan  dan dibimbing untuk memecahkan masalah serta memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumber daya setempat. Puskesmas bersma sektor yang bersangkutan memberi bantuan teknis atau materi yang dibutuhkan dengan catatan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
Dalam hal masalah dan kebutuhan masyarakat tidak mungkin diatasi sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh puskesmas dan atau sektor yang besangkutan.

J.  Peran sera masyarakat dalam PKMD
1.  Survei mawas diri
Dimana masyarakat mencari/menggali sendiri dan mengolah sendiri kondisi yang ada di masyarakat. Kegiatan survei mawas diri meliputi : pendataan sesuai kriteria, pengolahan data dan tabulasi, serta merumuskan permasalahan yang dihadapi
2.  Musyawarah masyarakat desa
Kegiatan dalam musyawarah masyarakat desa adalah sebagai berikut :
a.  Menyiapkan salinan tabulasi data (untuk lurah, LKMD dan puskesmas)
b.  Undangan untuk MMD
c.  Menyiapkan tempat untuk MMD
d.  Pelaksanaan :
ü  Pembukaan oleh Pak Lurah
ü  Ketua (MHS/Tokoh masyarakat)
ü  Identifikasi masalah bersama masyarakat
ü  Membantu untuk prioritas masalah dengan mempertimbangkankan aspek pendukung (dana, sarana, PSM) dan aspek penghambat
ü  Membuat rencana pemecahan masalah sesuai prioritas
Posyandu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar