Jumat, 21 November 2014

MASALAH PENELITIAN

MASALAH PENELITIAN

·        Ada beberapa pengertian masalah penelitian diantaranya sebagai berikut :
1). Masalah penelitian secara umum (Notoadmojo) :
Suatu kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang suatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta harapan dan kenyataan.
2). Masalah penelitian menurut para ahli:
- Menurut Sukardi:
adalah kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti; permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan
- Menurut Punaji setyosari :
suatu masalah didefinisikan sebagai keadaan atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah sebagai gap antara kebutuhan yangdiinginkan dan kebutuhan yang ada

·        Definisi masalah penelitian adalah suatu kondisi dimana terjadinya kesenjangan antara yang diharapkan dengan fakta yang terjadi di lapangan.

·        Untuk menjadi suatu masalah penelitian khususnya penelitian survei, harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
1)    Suatu masalah penelitian harus menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2)    Walaupun tidak merupakan suatu keharusan bahwa suatu masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, akan tetapi banyak ahli penelitian menyarankan bahwa masalah penelitian hendaknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Mengapa dalam bentuk pertanyaan? Suatu masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan akan lebih mengarahkan pada jawaban yang diharapkan. Dengan bentuk pertanyaan, jawabannya akan lebih jelas dan langsung pada sasarannya.
3)    Suatu masalah penelitian memerlukan pengujian secara empirik. Pengujian empirik berarti bahwa pemecahannya dilandasi oleh bukti-bukti empirik yang diperoleh dari lapangan, dengan jalan mengumpulkan data yang relevan.

·        Masalah yang bagaimana yang baik untuk diteliti ?
1)    Masalah yang tepat diteliti yaitu masalah yang dihadapkan pada suatu kebutuhan atau tantangan bagi peneliti.
2)    Masalah mudah dirumuskan sehingga menjadi jelas batasannya, kedudukan dan alternatif cara pemecahannya.
3)    Memiliki hipotesis yang jelas sebagai titik tolak dalam penelitian dan alternatif pemecahannya.
4)    Mudah dalam pengumpulan data untuk menguji hipotesis.
5)    Mudah dalam menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan pada jawaban hipotesis yang sudah dirumuskan.
6)    Dapat memecahkan masalah yang diteliti sehingga dapat menemukan kebenaran serta implikasinya untuk memberi saran-saran agar masa depan lebih baik.


·        Syarat masalah dapat diangkat menjadi masalah penelitian:

1. Feasible
Tersedia subjek, dana, waktu, alat dan keahlian
2. Interisting
Menarik bagi peneliti
3. Novel (memberi nilai baru)
Membantah/mengkonfirmasi penemuan terdahulu. Melengkapi, mengembangkan hasil penelitian terdahulu, menemukan sesuatu yang baru.
4. Ethical
Tidak bertentangan dengan Etika
5. Relevan
Bagi ilmu pengetahuan, tata laksana pasien, sebagai dasar penelitian selanjutnya.

·        Kepekaan terhadap masalah dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu:
1. Profesi
Profesi atau bidang pekerjaan seseorang dapat menjadi sumber minat untuk melakukan penelitian
Contoh: bidan yang bekerja di klinik akan lebih menyukai dan tertarik meneliti tentang kejadian yang sering dialami, misalnya: pemeriksaan kehamilan, persalinan, dll.
2. Spesialisasi
Keahlian khusus seseorang akan menyebabkan orang tersebut lebih peka terhadap masalah yang berkaitan dengan keahliannya.
Contoh: bidan yang selalu menolong persalinan, pasti dapat mengetahui lebih dalam tentang fisiologi dan patologi ibu bersalin. Sehingga dapat diidentifikasi masalahnya.
3. Akademis
Jenjang pendidikan berpengaruh terhadap terhadap kajian masalah yang diambil. Semakin tinggi jenjang pendidikannya maka semakin dalam kajian masalahnya.
4. Pengalaman lapangan
Seseorang yang mempunyai banyak pengalaman lapangan akan menambah kepekaannya terhadap masalah di bidangnya.
Contoh: Bidan yang sudah bekerja selama puluhan tahun di klinik, pasti menemukan banyak kesenjangan antara teori dan fakta di lapangan.
5. Bahan bacaan atau kepustakaan
Membaca dapat meningkatkan wawasan seseorang dan menambah pengetahuan sehingga pola berpikir kritisnya akan semakin berkembang
6. Diskusi ilmiah
Diskusi ilmiah juga dapat meningkatkan kepekaan terhadap persoalan yang ada.
Contoh: diskusi antara mahasiswi kebidanan dengan bidan berpengalaman atau dosen kebidanan sehingga dapat diperoleh masalah

·        Kriteria memilih masalah :
1.      Masalah penelitian merupakan sesuatu yang berguna untuk dipecahkan.
2.      Dukungan teori dari sumber-sumber yang tersedia (referensi, buku dan jurnal-jurnal)
3.      Menarik untuk dipecahkan (suatu masalah menjadi tidak menarik bagi seseorang, mungkin karena terlalu sulit, memerlukan waktu terlalu lama, terlalu luas, terlalu sederhana, tidak berhubungan dengan keahlian atau spesialisasi yang dipelajari)
4.      Sedapat mungkin akan mmenghasilkan sesuatu yang baru.
5.      Data yang dibutuhkan cukup dan relevan, tidak sulit diperoleh.
Tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar