Senin, 05 Februari 2024

RANCANGAN PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH

 

RANCANGAN PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH

 

1 Media Promosi Kesehatan (Peraga,Media)

 

A.     Pengertian

Media pendidikan adalah alat – alat yang digunakan oleh promotor Kesehatan dalam menyampaikan bahan materi atau pesan kesehatan. Alat bantu ini lebih sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu didalam proses promosi kesehatan. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak indra digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indra sebanyak mungkin kepada suatu objek atau pesan, sehingga mempermudah pemahaman.

Anak usia sekolah atau pelajar didalam memperoleh pesan atau pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu atau media. Tetapi masing – masing alat mempunyai intensitas yang berbeda – beda didalam membantu pemahaman pesan. Elgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi sebelas macam dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap – tiap alat tersebut dalam sebuah kerucut. Dari kerucut tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling dasar adalah benda asli dan yang paling atas adalah kata – kata. Hal ini berarti bahwa dalam proses penerimaan pesan, benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsikan pesan atau informasi. Sedangkan penyampaian bahan yang hanya dengan kata – kata saja sangat kurang efektif atau intensitasnya paling rendah.

Menurut Notoatmodjo (2005) Promosi kesehatan pada sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga artinya, sekolah merupakan tempat lanjutan untuk meletakkan dasar perilaku bagi anak, Peran guru dalam promosi kesehatan sekolah sangat penting, karena pada umumnya lebih dipatuhi oleh anak-anak dari pada orang tuanya

Dalam rangka promosi kesehatan masyarakat sebagai sasaran juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat peraga atau media. Untuk itu peran petugas kesehatan bukan hanya membimbing dan membina hal kesehatan mereka sendiri, tetapi juga memotivasi mereka sehingga meneruskan informasi kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain.

Alat peraga atau media akan sangat membantu didalam promosi kesehatan agar pesan – pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat pula. Dengan alat peraga, orang dapat lebih mengerti fakta kesehatan yang dianggap rumit, sehingga mereka dapat bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.

B.     Manfaat media Promosi Kesehatan

Secara terperinci manfaat media antara lain adalah sebagai berikut:

1.      Menimbulkan minat sasaran pendidikan.

2.      Mencapai sasaran yang lebih banyak.

3.      Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman.

4.      Mestimulasi sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan – pesan yang diterima kepada orang lain.

5.      Mempermudah penyampaian bahan atau informasi kesehatan

 

6.      Mempermudah penerimaan informasi oleh anak sekolah. Seperti diuraikan sebelumnya bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang diterima melalui indra. Menurut pelitian para ahli, indra yang paling banyak menyalurkan menyalurkan pengetahuan kedalam otak adalah mata. Kurang lebih 75% - 87% dan pengetahuan manusia diperoleh/disalurkan melalui mata. Sedangkan 13% - 25% lainnya tersalur melalui indra yang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa alat – alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi kesehatan.

 

7.      Mendorong keingginan pelajar untuk mengetahui kemudian lebih mendalami danakhirnya mendapatkanpengertian yang lebih baik. Orang yang melihatsesuatu yang memang diperlukan tentu akan menarik perhatiannya dan apa yang dilihat dengan penuh perhatian akan memberikan pengertian baru baginya, yang merupakan pendorong untuk melakukan/memakai sesuatu yang baru tersebut.

Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh. Didalam menerima sesuatu yang baru, manusia mempunyai kecendrungan untuk melupakan atau lupa terhadap pengertian yang telah diterima. Untuk mengatasi hal ini alat bantu akan membantu menegakkan pengetahuan – pengetahuan yang telah diterima sehingga apa yang diterima akan lebih lama tersimpan didalam ingatan.

 

 

C.     Jenis media

     Pada garis besarnya hanya ada tiga macam media.

a. media lihat (visual aids) yang berguna dalam membantu menstimulasi indra mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses penerimaan pesan. media ini ada dua bentuk:

1.   media yang diproyeksikan, misalnya Powerpoint, Video Animasi dan sebagainya.

2.   Media yang tidak diproyeksikan:

-      Dua dimensi, Poster, leaflet dan sebagainya.

-      Tiga dimensi, boneka dan sebagainya.

b.   media bantu dengar (audio aids) yaitu alat yang dapat membantu untuk menstimulasikan indra pendengar pada waku proses penyampaian bahan pendidikan/pengajaran. Misalnya:, radio, pita suara, kepingan CD dan sebagainya.

c.    media bantu lihat – dengar, seperti televisi, video cassette, DVD. Alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids (AVA).

 

2.    SASARAN YANG DICAPAI MEDIA

 

     Menggunakan media harus didasari pengetahuan tentang sasaran yang akan dicapai alat tersebut.

A.     Yang perlu diketahui tentang sasaran, antara lain:

1)      Individu atau kelompok;

2)      Kategori – kategori sasaran seperti kelompok umur, kelas, dan sebagainya;

3)      Bahasa yang mereka gunakan;

4)     Minat dan perhatian;

5)      Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan diterima.

B.      Tempat memasang (menggunakan) alat bantu (peraga,media)

Disekolah, antara lain disaat mengadakan event sekolah seperti classmeeting, Pensi, dan kunjungan Puskesmas ke sekolah-sekolah. Untuk media dapat dipasang di madding sekolah, setiap depan kelas, dan kantin sekolah.

 

C.     Media-media (peraga, media) tersebu sedapat mungkin dapat dipergunakan oleh:

1)      Petugas – petugas puskesmas/kesehatan;

2)      Petugas UKS;

3)      Kepala Sekolah, Guru – guru sekolah dan seluruh jajaran sekolah;

Semua alat peraga yang dibuat, berguna sebagai alat bantu pembelajaran. Tetapi harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi sebagai alat pembelajaran dengan sendirinya. Kita harus mengembangkan keterampilan dalam memilih dan mengadakan alat peraga secara tepat sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal. Misalnya, satu set flash card tentang makanan bergizi untuk anak sekolah harus diperlihatkan satu persatu secara berurutan sambil menerangkan tiap – tiap gambar beserta pesannya.

Kemudian diadakan pembahasan sesuai dengan kebutuhan sasaran agar terjadi komunikasi dua arah. Apabila kita tidak mempersiapkan diri dan hanya mempertunjukkan lembaran – lembaran flash card satu demi satu tanpa menerangkan atau membahasnya, maka penggunaan flash card tersebut mungkin akan gagal.

Sebelum menggunakan alat peraga sebaiknya petugas mencoba terlebih dahulu alat – alat yang masih dalam bentuk kasar atau draft, sebelum diproduksi seluruhnya. Tes ini berguna untuk mengetahui sejauh mana alat peraga tersebut dapat dimengerti oleh sasaran promosi kesehatan.

Contoh dibuat desain/rancangan sebuah poster yang akan digunakan untuk menunjang program lingkungan sekolah yang bersih. Desain ini lalu dicobakan pada kepala sekolah dan Guru-guru sekolah, Jika terdapat salah satu desain yang paling mudah dipahami terutama yang dapat dikenali pesan – pesannya dengan baik, maka itulah yang akan diproduksi sesuai sasaran.

Cara melakukan tes tersebut antara lain sebagai berikut:

a)       Merencanakan terlebih dahulu tes pendahuluan untuk suatu media yang akan

diproduksi;

b)       Menentukan pokok – pokok yang akan dipesankan dalam media tersebut;

c)       Menentukan gambar – gambar pokok atau simbol – simbol yang disesuaikan dengan anak sekolah;

d)       Memperlihatkan alat bantu/media tersebut kepada sasaran;

e)       Memperlihatkan kepada sasaran tercoba:

-  Apakah mereka mengalami kesukaran dalam memahami pesan – pesan, kata – kata dan gambar– gambar didalam media tersebut;

-  Menanyakan hal – hal yang tidak dimengerti;

 -    Mencatat komentar – komentar dan sasaran tercoba;

 -    Melakukan perbaikan alat peraga/media tersebut.

f)   Mendiskusikan media yang dibuat tersebut dengan orang lain (Promotor Kesehatan) atau dengan para ahli.

 

1.3   Media animasi dapat dilakukan untuk anak sekolah

 

               Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada sasaran sehingga mudah dimengerti oleh sasaran/pihak yang dituju. Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatannya.

 

Pengertian Animasi Berdasarkan beberapa para ahli dan peneliti, secara garis besar animasi dapat diartikan gambar bergerak yang dirancang sedemikian rupa dengan pola tertentu secara berurutan sehingga terlihat seolah-olah menjadi hidup seperti nyata (Yasa dkk, 2015)

Menurut Qirana (1990) dalam Saputra dan Shofa (2015), Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa hidup, semangat. Sedangkan karakter adalah orang , hewan maupun objek nyata lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D. sehingga karakter animasi dapat diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar yang beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan special efek. Animasi dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan  dimensi yang mempengaruhi animasi tersebut. Secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Animasi 2D ( 2 Dimensi ), merupakan jenis film yang sudah

lama sekali dikembangkan. Pada film ini latar dan gambar seolah-olah hanya dapat dilihat dari satu sisi saja. Contoh animasi jenis ini adalah TOM and Jerry, Scoby-doo, Pencetus awal animasi dua dimensi adalah Walt Disney pada tahun 1930- an.

 

2.                Animasi 3D ( 3 Dimensi ), disebut 3D karena animasi ini seolah-olah memiliki dimensi yang lebih rumit. Ketika dilihat dilayar maka seolah-olah kita melihat ke luar cermin. Contoh dari animasi 3D adalah upin-ipin, Shrek, pokemon, peter rabbit dan naruto.

 

3. Stop Motion Animation. dibuat dengan boneka atau tanah liat. Animasi ini dibuat dengan memotret objek tanah liat dengan digerakan sedikit-sedikit. Kemudian disusun secara sistematis sehingga membentuk adegan. Contoh animasi ini adalah Nightmare Before Christmas.

Sedangkan menurut Imayanti (2010), animasi merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran.

 

         2.4 Gaya yang dapat digunakan dalam Animasi

 

Menurut Melania (2015), Gaya Film Animasi mencakup 2 bidang yakni:

 

1. Gaya Menjiplak Realistis (Rhotoscope)

Film animasi yang gerak animasinya menjiplak dari gambar film liveaction atau gambar video yang ada, sehingga gerak yang tampak sangat halus dan natural seperti gerak hidup sebuah film live-action biasa.

 

2. Gaya Sederhana (Limited)

Gaya limited ini lebih banyak digunakan pada film animasi berseri pada stasiun televisi yang membutuhkan tingkat produksi tinggi demi usaha kejar tayang yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

 

3. Gaya Berlebihan (Exaggeration)

Exaggeration adalah suatu gaya yang melebih-lebihkan gerak sehingga tampak lebih dramatis dan ekspresif dalam mempertegas pesan adegan yang akan disampaikannya.

 

           2.5 manfaat  Animasi

 

Menurut Dhani dalam Aziizah (2014), manfaat dari penggunaan media animasi terhadap pembelajaran diantaranya:

 

1. Animasi adalah denomitor belajar yang umum. Baik anak yang

cerdas maupun yang lambat akan memperoleh sesuatu dari film yang sama, film juga membantu keterampilan membaca dan penguasaan bahasa siswa yang kurang.

 

2. Membantu menerangkan proses, seperti gerakkan lambat dan

dapat di ulang agar memperjelas materi.

 

3. Membantu menampilkan masa dan menyajikan kembali

kejadian-kejadian sejarah yang lampau.

 

4. Dapat menyajikan baik teori maupun praktik dan bersifat

umum ke khusus atau sebaliknya.

 

5. Dapat merangsang atau memotivasi kegiatan siswa, karena

dengan film pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat dapat mengembangkan pikiran dan gagasan siswa.

 

2.6   Aplikasi yang digunakan untuk membuat Video Animasi

 

Video animasi merupakan gabungan dari dua kata yang memiliki arti tersendiri. Video sendiri merupakan suatu bentuk teknologi untuk merekam, menangkap, memproses dan mentransmisikan serta mengatur ulang gambar yang bisa bergerak.

Sedangkan pengertian dari Animasi adalah gambar bergerak yang terbentuk dari sekumpulan objek yang disusun secara beraturan mengikuti pergerakan yang telah ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Gambar atau objek yang dimaksud dalam definisi diatas bisa berupa gambar manusia, hewan, maupun tulisan.

Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa video animasi merupakan media yang menggabungkan antara media audio dan media visual dengan maksud untuk menarik perhatian seseorang serta mampu menyajikan objek secara detail dan dapat membantu memahami sesuatu yang sifatnya sulit.

Salah satu aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat video animasi dengan mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja serta bisa digunakan oleh pemula adalah aplikasi Canva. Dengan aplikasi ini akan memudahkan pekerjaan Anda dalam membuat video animasi.

Aplikasi ini akan memungkinkan petugas Kesehatan dan para guru untuk bisa membuat video animasi dengan hasil yang luar biasa. Cukup dengan memilih template yang pas kemudian mengoperasikan fitur-fitur animasi lainnya pada aplikasi Canva, aplikasi ini akan membuat terpukau dengan hasil yang luar biasa.

Kemudian, banyak elemen pada aplikasi canva yang bisa digunakan. Diantaranya ada elemen individual, teks, dan foto di video. Untuk Proses pengeditan video animasi juga bisa dilakukan dengan praktis. Selain itu, aplikasi Canva juga menyediakan fitur pengaturan waktu agar durasi video Anda dapat diatur sesuai keinginan dan kebutuhan.

Cara membuat video animasi dengan Canva bagi Pemula

1.Buka Aplikasi Canva

Langkah yang pertama menggunakan aplikasi Cava untuk membuat video animasi adalah mengunjungi situs www.canva.com. Kemudian, daftar atau login dengan cara memasukan email dan password yang anda miliki. Atau bisa login menggunakan Facebook, atau Google. Setelah mendaftar atau login, pilih “Video” atau “Kolase Video” pada kolom pencarian diaplikasi tersebut.

2.Pilih Template

Terdapat banyak pilihan template pada pustaka Canva, anda dapat memilih template sesuai selera dan kebutuhan. Selain itu, Anda juga bisa mulai menggarap video dari laman kosong.

3.Edit Template Vidio

Pada aplikasi Canva, Anda bisa berkreasi menumpahkan segala ide kreatifitas dalam membuat video. Untuk memulaianya dalam mengedit video animasi, yang pertama Anda lakukan adalah dengan mengubah teks, warna, dan font. Selanjutnya, Unggah dan tambahkan foto dan klip Anda. Pustaka desain kami juga memiliki ilustrasi, stok foto dan video gratis, ikon, dan vektor yang dapat ditambahkan ke dalam video

4.Animasikan Video dan Elemen Tertentu

Untuk dapat menganimasikan halaman, Klik “Animate” pada toolbar. Anda dapat mengatur durasi setiap laman dengan mengklik ikon Jam pada bilah alat. Untuk menganimasikan elemen secara individu, pilih elemen, lalu klik Animate.

5.Unduh dan Bagikan

Jika Anda sudah merasa pas sudah selesai membuat video animasi, Saatnya bagikan video tersebut melalui email, media sosial, atau kirim langsung pada orang yang hendak dituju. Tak perlu khawatir dengan hasil video, karena kami turut menyediakan format MP4 dengan kualitas tinggi.

 

 

 

3.                Kesimpulan

 

Media pendidikan adalah alat – alat yang digunakan oleh promotor Kesehatan dalam menyampaikan bahan materi atau pesan kesehatan. Alat bantu ini lebih sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu didalam proses promosi kesehatan.

Dalam rangka promosi kesehatan anak sekolah sebagai sasaran juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat peraga atau media. Untuk itu peran petugas kesehatan bukan hanya membimbing dan membina hal kesehatan mereka sendiri, tetapi juga memotivasi mereka sehingga meneruskan informasi kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain

media sangat penting saat promotor menyampaikan pesan kesehatan kepada anak sekolah. Semua media yang dibuat, berguna sebagai alat bantu pembelajaran. Tetapi harus diingat bahwa media ini dapat berfungsi sebagai alat pembelajaran dengan sendirinya. kita harus mengembangkan keterampilan dalam memilih dan mengadakan media secara tepat sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Departemen Kesehatan RI. 2004. Pedoman Pelayanan Kesehatan untuk Sekolah Tingkat Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I

Departemen Kesehatan RI. 2003. Panduan Penggunaan Media Penyuluhan. Jakarta; Departemen Kesehatan RI Dirjen PPM dan PL .

Devitto, J. 1997. Komunikasi Antar Manusia (Edisi Kelima). Profesional Book. Jakarta.

Effendy, Onong Uchana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung; Remedja Karya.

Ewles, Simnet. 1994. Promosi Kesehatan Petunjuk Praktis Edisi Kedua. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.

Glanz, Karen. 2008. Health Behavior and Health Education ( Theory, Research, and Practice) 4 th Edition. Jossey-Bass.

 Hartono, Bambang. 2010. Promosi Kesehatan Di Puskesmas & Rumah Sakit. Jakarta; Rineka Cipta.

Kementrian Kesehatan RI. 2010. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2010 – 2025. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar