MENOPOUSE
- Pengertian Menopause
Kata
menopause berasal dari dua bahasa Yunani yang berarti “bulan” dan
“penghentian sementara”. Sebenarnya secara linguistic, istilah
yang lebih tepat adalah menopause yang berarti berhentinya masa
menstruasi (Kuntjoro, 2002).
Menopause
yaitu masa dimana jumlah estrogen tang dihasilkan ovarium sedikit dan
wanita tidak dapat hamil lagi.
Menopause
adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir, diagnosis
menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu
tahun (Sulaiman, 1999)
Menopause adalah
satu tahun (dua belas bulan) tanpa siklus menstruasi (Tagliaferri,
2006).
Menopause
adalah suatu peralihan dalam kehidupan wanita dimana ovarium (indung
telur) berhenti menghasilkan sel telur, aktivitas menstruasi
berkurang dan akhirnya berhenti serta pembentukan hormon wanita
(estrogen dan progesteron) berkurang (medicastore).
Dari beberapa
definisi yang telah diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
menopause merupakan suatu peristiwa yang fisiologis pada wanita, yang
ditandai dengan berhentinya menstruasi atau haid. Untuk dapat lebih
meyakinkan menopause tersebut dapat dicatat selama satu tahun setelah
menstruasi yang terakhir, menopause ini secara pasti akan terjadi
pada setiap wanita dan tidak dapat dihindari bila masa hidup wanita
tersebut mencapai usia menopause.
Menopause rata-rata
terjadi pada usia lima puluh tahun, tetapi bisa terjadi secara normal
wanita yang beruisa empat puluh tahun. Biasanya ketika mendekati masa
menopause, lama dan banyaknya darah yang terjadi pada siklus
menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya.
Pada
beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba,
tetapi biasanya terjadi secara bertahap baik jumlah maupun lamanya
dan jarak antara dua siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang.
Ketidakteraturan ini dapat berlangsung selama 2-3 tahun
sebelum akhirnya siklus haid berhenti.
- Etiologi
Sistem endokrin
adalah sistem yang mengatur di dalam tubuh perempuan yang dikenal
sebagai hormon. Dua hormon yang dihasilkan perempuan adalah estrogen
dan progesteron. Salah satu bagian perempuan yang menghasilkan hormon
estrogen adalah indung telur. Keduanya berfungsi dan diperlukan untuk
pelepasan jaringan dinding rahim. Meskipun saling berhubungan dan
berkaitan satu sama lain, hormon-hormon ini berbeda.
- Hormon Estrogen
Pada masa menopause,
hormon di produksi secara tidak teratur karena sedang terjadi
penyesuaian keseimbangan pada kelenjar endokrin. Dalam keadaan
seimbang, hormon-hormon tersebut akan bekerjasama secara teratur
untuk membantu fungsi tubuh. Keadaan berkurangnya salah satu hormon,
hormon lain pada kelenjar ini akan ikut terpengaruh. Ketidaktetapan
produksi hormon bisa terjadi bukan saja pada indung telur tapi juga
pada payudara, pituitary, thyroid, dan hypothalamus. Hormon estrogen
kemudian mengatur persediaan dirinya hingga mencapai suatu tingkatan
yang tetap.
- Hormon Progesteron
Persediaan hormon
progesteron akan menciut pada saat hormon ini tidak lagi melakukan
fungsinya. Fungsi tersebut adalah untuk menyediakan tempat didalam
rahim bagi ovarium yang telah dibuahi atau untuk menghancurkan
dinding uterus, sehingga menimbulkan perdarahan pada waktu
menstruasi. Jadi kita tidak menstruasi, tubuh kita tidak menstruasi,
tubuh kita tidak memproduksi hormon progesteron untuk menhancurkan
jaringan di dalam rahim (Reitz 2002).
Setiap bayi wanita
yang baru lahir dilengkapi dengan berjuta-juta telur yang belum
matang di dalam rahim, dan telur itu akan mulai masak beberapa saat
setelah haid pertama, demikian seterusnya sampai satu atau dua tahun
sebelum menopause. Menjelang menopause persediaan telur akan habis
dan ini merupakan salah satu faktor pencetus menopause. Matangnya
telur-telur sejak masa pubertas sampai menopause diatur oleh suatu
jaringan pengendali hormon yang disebut hipotalamus dan hipofisis.
Hipotalamus sering dianggap sebagai otak emosional atau sebagai
konduktor sistem endokrin. Sedangkan hipofisis adalah sebuah kelenjar
yang hanya memproduksi hormon perantara kimiawi yang berkeliling dari
suatu tempat ke tempat lainnya di dalam tubuh indung telur yang
menyimpan telur-telur yang belum matang juga memproduksi hormon yaitu
estrogen dan progesteron. Bersamaan dengan bertambahnya usia seorang
wanita, sisa-sisa itupun tidak terjadi secara mendadak tetapi akan
berlangsung secara bertahap yaitu dari masa aktif menjadi tidak aktif
lagi ketika wanita mulai memasuki usia menopause.
Wanita lain dengan
sejumlah sel-sel germinal yang akan dipakai habis selama kehidupan
reproduksinya. Ovulasi adalah salah satu proses penting dalam siklus
kehidupan manusia, walaupun demikian wanita hanya menghabiskan
kira-kira 400 dari 300.000 oosit yang ada didalam ovarium wanita
dewasa, kira-kira 400 folikel lain akan menjadi matang dan permulaan
setiap siklus haid untuk memberikan dukungan hormon kepada salah satu
ovum yang akan terus berkembang untuk kemudian bersama-sama mengalami
degenerasi. Akhirnya, sebagian besar sel-sel germinal itu akan habis
melalui atnesia, yang prosesnya dimulai sejak masa embrio sampai umur
tua, akan tetapi oosit-oosit yang masih terbebas dari proses maturasi
dan degenerasi tidak terhindar dari proses penuaan, sehingga kalau
terjadi fertilisasi pada umur tua akan menambah kemungkinan
terjadinya perkembangan embrionik yang abnormal. Proses penuaan pada
ovarium manusia secara monfologik dipertunjukan dengan penggunaan
oosit dari hampir tujuh juta pada bulan ke-4 kehidupan intrauterine
sampai beberapa ratus ribu saja pada saat terjadinya menopause.
Sewaktu menopause folikel yang masih ada akan kehilangan kemampuannya
untuk memberikan respons terhadap stimulasi gondatporin.
- Gejala-gejala
Gejala-gejala dari
menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron.
Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih
sedikit estrogen atau progesteron dan tubuh memberikan reaksi.
Sehubungan dengan terjadinya hal tersebut maka biasanya hal itu
diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi aspek
fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan.
- Fisik
Ketika seseorang
memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa
kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh,
misalnya pada kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa
kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening,
kelelahan, jengkel, resah, cepat marah, dan berdebar-debar (Hurlock
1992) dalam Kuntjoro 2002. Beberapa keluhan fisik
yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
- Ketidakteraturan Siklus Haid
Tanda paling umum
adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat
waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini
sering disertai dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti
volume pendarahan haid yang normal. Keadaan ini sering mengesalkan
wanita karena ia harus beberapa kali mengganti pembalut yang
dipakainya. Normalnya haid akan berakhir setelah tiga sampai empat
hari, namun pada keadaan ini haid baru dapat berakhir setelah satu
minggu atau lebih.
- Gejolak Rasa Panas (Hot Flashes)
Arus panas biasanya
timbul pada saat darah haid mulai berkurang dan berlangsung sampai
haid benar-benar berhenti. Sheldon H. C (dalam Rosetta Reitz, 1979)
dalam Kuntjoro 2002 mengatakan “kira-kira 60% wanita mengalami arus
panas”. Arus panas ini disertai oleh rasa menggelitik di sekitar
jari-jari, kaki maupun tangan serta pada kepala, atau bahkan timbul
secara menyeluruh. Munculnya hot flashes ini sering diawali
pada daerah dada, leher atau wajah dan menjalar ke beberapa daerah
tubuh yang lain. Hal ini berlangsung selama dua sampai tiga menit
yang disertai pula oleh keringat yang banyak. Ketika terjadi pada
malam hari, keringat ini dapat mengganggu tidur dan bila hal ini
sering terjadi akan menimbulkan rasa letih yang serius bahkan menjadi
depresi.
- Kekeringan Vagina
Kekeringan vagina
terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir.
Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina
menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin
mulai mengerut, liang senggama kering sehingga menimbulkan nyeri pada
saat senggama, keputihan, rasa sakit pada saat berkemih. Keadaan ini
membuat hubungan seksual akan terasa sakit. Keadaan ini sering kali
menimbulkan keluhan pada wanita bahwa frekuensi buang air kecilnya
meningkat dan tidak dapat menahan berkemih terutama pada saat
batuk,bersin, tertawa atau orgasme.
- Perubahan Kulit
Estrogen berperan
dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti maka
kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah
sekitar wajah, leher dan lengan. Kulit di bagian bawah mata menjadi
mengembung seperti kantong, dan lingkaran hitam di bagian ini menjadi
lebih permanen dan jelas (Hurlock,1992) dalam Kuntjoro 2002.
- Keringat di Malam Hari
Berkeringat malam
hari, bangun bersimbah peluh. Sehingga perlu waktu mengganti pakaian
di malam hari. Berkeringat malam hari tidak saja mengganggu tidur
melainkan juga teman atau pasangan tidur. Akibatnya di antara
keduanya merasa lelah dan lebih mudah tersinggung, karena tidak dapat
tidur nyenyak.
- Sulit Tidur
Insomnia (sulit
tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini mungkin ada
kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari, wajah
memerah dan perubahan yang lain.
- Perubahan Pada Mulut
Pada saat ini
kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara
yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah
tanggal.
- Kerapuhan Tulang
Rendahnya kadar
estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis (kerapuhan tulang).
Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang paling umum dan
merupakan persoalan bagi yang telah berumur, paling banyak menyerang
wanita yang telah menopause. Biasanya kita kehilangan 1 % tulang
dalam setahun akibat proses penuaan (mungkin ini yang menyebabkan
nyeri persendian), tetapi kadang setelah menopause kita kehilangan 2
% setahunnya. John Hutton (1984 : 35) dalam Kuntjoro 2002
memperkirakan sekitar 25 % wanita kehilangan tulang lebih cepat dari
pada proses menua. Menurunnya kadar estrogen akan diikuti dengan
menurunnya penyerapan kalsium yang terdapat dalam makanan. Kekurangan
kalsium ini oleh tubuh di atasi dengan menyerap kembali kalsium yang
terdapat dalam tulang, dan akibatnya tulang menjadi keropos dan
rapuh.
- Badan Menjadi Gemuk
Banyak wanita yang
menjadi gemuk selama menopause. Rasa letih yang biasanya dialami pada
masa menopause, diperburuk dengan perilaku makanan yang sembarangan.
Banyak wanita yang bertambah berat badannya pada masa menopause, hal
ini disebabkan oleh faktor makanan ditambah lagi karena kurang
berolahraga.
- Penyakit
Ada
beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause. Dari
sudut pandang medik ada dua perubahan paling penting yang terjadi
pada waktu menopause yaitu meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit
jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di dalam
tulang (osteoporosis). Penyakit jantung dan pembuluh darah dapat
menimbulkan gangguan seperti stroke atau serangan jantung. Selain
itu penyakit kanker juga lebih sering terjadi pada orang yang berusia
lanjut. Semakin lama kehidupan maka semakin besar kemungkinan
penyakit itu menyerang. Misalnya kanker payudara, kanker rahim dan
kanker ovarium. Kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita yang
telah melampaui masa menopause.
Kanker rahim adalah
istilah luas untu kanker yang terjadi di rahim, ada dua bagian rahim
yang dapat mejadi tempat bermulanya kanker. Yang
pertama adalah serviks, kankere ini terutama berjangkit pada wanita
berusia diatas 30 tahun. Gejala yang harus diperhatikan adalah
perdarahan vagina setelah persetubuhan, pergetahan vagina yang tidak
biasa dan noda diantara haid. Sementara kanker tubuh rahim terutama
menjangkiti wanita diatas usia 45 tahun, yang paling menanggung
resiko adalah yang pernah mendapat haid agak lambat dan yang
mempunyai kombinasi antara tekanan darah tinggi, diabetes dan berat
tubuh berlebih. Gejalanya adalah perdarahan tidak normal, perdarahan
antara haid, keluaran darah yang lebih lama atau lebih kental
dibandingkan biasanya, dan perdarahan haid terakhir dalam menopause.
- Psikologis
Aspek psikologis
yang terjadi pada wanita menopause amat penting peranannya dalam
kehidupan social terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang
berkaitan dengan pensiun; hilangnya jabatan atau pekerjaan yang
sebelumnya sangat menjadi kebanggaan. Berbicara tantang aspek
psikologis dalam pendekatan eklektik holistic, sebenarnya tidak dapat
dipisahkan antara aspek organ-biologis, psikologis, sosial , budaya
dan spiritual dalam kehidupan lansia.
Beberapa gejala
psikologis yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung,
sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang
(tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga
diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa
tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-anak mereka, serta merasa
kehilangan femininitas karena fungsi reproduksi yang hilang. Beberapa
keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause
yaitu:
- Ingatan menurun
Gejala ini terlihat
bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun
sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat,
bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya
secara otomatis langsung ingat.
- Kecemasan
Kecemasan yang
timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi
situasi yang sebelumnya tak pernah di khawatirkan. Kecemasan tersebut
umumnya bersifat relatif.
Adapun simtom-simtom
psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari berbagai aspek,
menurut Blackburn and Davidson (1990 :9) dalam Kuntjoro 2002 adalah
sebagai berikut :
- Suasana hati
Yaitu keadaan yang
menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti: mudah marah, perasaan
sangat tegang.
- Pikiran
Yaitu keadaan
pikiran yang tak menentu, seperti: khawatir, sukar konsentrasi,
pikiran kosong, memandang diri sangat sensitif, merasa tak berdaya.
- Motivasi
Yaitu dorongan untuk
mencapai sesuatu, seperti menghindari situasi, ketergantungan yang
tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan.
- Perilaku gelisah
Yaitu keadaan diri
yang tidak terkendali, seperti: gugup, kewaspadaan yang berlebihan,
sangat sensitif.
- Reaksi-reaksi biologis
Yang tidak
terkendali, seperti: berkeringat, gemetar, pusing, baredebar-debar,
mual dan mulut kering.
- Mudah Tersinggung
Gejala ini lebih
mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung
dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu.
Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku
orang-orang disekitarnya.
- Stress
Ketegangan perasaan
atau stress selalu berada dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan
sosial, kehidupan rumahtangga dan bahkan menyelusup kedalam tidur.
Jika tidak ditanggulangi stress dapat menyita energi, mengurangi
produktifitas kerja dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit.
Stress adalah suatu
keadaan atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang
oleh karena itu, stress sangat individual sifatnya.
- Depresi
Dari
penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa
diperkirakan 9%-25% wanita dan 5%-12% pria pernah menderita penyakit
depresi yang gawat didalam kehidupan mereka. Setiap
saat, diperkirakan bahwa 4,5%-9,3% wanita dan 2,3%-3,2% pria akan
menderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat
dikatakan bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan
menderita depresi daripada pria.
Wanita yang
mengalami depresi akan merasa sedih, karena kehilangan kemampuan
untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki
anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan
karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus
menghadapi masa tuanya.
- Perubahan tubuh menjelang menopause
- Uterus (kandungan) : mengecil.
- Tuba falopi : lipatan tuba menjadi memendek, menipis dan mengerut.
- Ovarium (indung telur) : ovarium menciut, terjadi prnurunan fungsi ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, berhenti menghasilkan sel telur.
- Cervix (leher rahim) : mengerut.
- Vagina : terjadi penipisan dinding vagina, secret lendir vagina mulai mengering.
- Vulva (bibir rahim) : jaringan vulva menipis, pembuluh darah berkurang.
- Rambut kemaluan pada wanita mulai menipis, sebagian rontok dan mulai memutih (uban).
- Payudara : jaringan lemak berkurang, putting susu mengecil.
- Hipertensi : turunnya hormon estrogen dan progesterone menyebabkan HDL kolesterol menurun dan LDL kolesterol meningkat.
- Osteoporosis (pengeroposan tulang).
- Cara mengatasi keluhan menopause
- Terapi Sulih Hormon (Hormon Replacement Therapy )
Tujuan dari terapi
ini adalah agar estrogen yang semakin berkurang dapat terisi kembali.
Ada beberapa jenis HRT yaitu dengan estrogen saja serta dengan
kombinasi estrogen dan progesteron.
- Olahraga
Wanita yang telah
menopause disarankan untuk tetap aktif berolahraga, karena selain
menyehatkan juga dapat memperbaiki suasana hati.
- Vitamin tambahan
Vitamin yang
diperlukan antara lain B1, B6, B12, asam folat dan terutama bagi
mereka yang menginjak usia menopause memerlukan vitamin-vitamin anti
oksidan, vitamin A dan vitamin E.
- Mengkonsumsi kalsium
Wanita terutama
menjelang usia-usia menopause sebaiknya mengkonsumsi sebanyak
1000-1500 gram kalsium/hari. Sebagian besar dapat diperoleh dari
makanan seperti susu, yoghurt dan beberapa jenis sayuran.
- Berhenti merokok
Merokok sebenarnya
dapat mempercepat menopause. Berhenti merokok
dapat meringankan gejala-gejala menopause.
- Kedelai
Kedelai mengandung
fitoestrogen atau estrogen yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kedelai
dapat diperoleh dari kecap, tempe, tahu, tauco serta susu kedelai.
- Faktor-faktor yang berhubungan dengan Aktifitas seksual pada wanita menopause
- Aktifitas seksualitas
Aktifitas seksual
suami istri sebagai lambang cinta dan kemesraan setiap pasangan muda
maupun tua tetap diperlukan, bahkan dalam masa menopause harus tetap
berlangsung.
Keringnya vagina dan
menurunnya fungsi seksual pada wanita dapat diobati dengan pemberian
tablet hormon estrogen alami dan progesteron alami. Selain itu dapat
menggunakan pelican “k-y jelly” yang dapat dengan mudah dibeli di
apotik atau toko obat secara bebas.
Tetapi mengatasi
masalah pada istri belum berarti hubungan seks suami istri dapat
terlaksana, masalah pada suami : “nafsu besar tenaga kurang”,
para suami juga sudah menngalami gangguan ereksi. Beruntunglah dengan
kemajuan pengobatan saat ini gangguan ereksi pada pria usia lanjut
telah dapat diatasi.
- Umur
Menopause rata-rata
terjadi pada usia 50 tahun, tetapi bisa terjadi secara normal pada
wanita yang berusia 40 tahun. Pada wanita yang mengalami menopause
lebih awal dapat berdampak pada psikologis yang lebih berat, terutama
pada wanita belum siap untuk menerima datangnya menopause tersebut.
Pada dasarnya, cepat
atau lambatnya usia menopause tergantung pada sifat produksi hormon
dalam tubuh dan gaya hidup seseorang. Misalnya, kondisi nutrisi yang
buruk dan kebiasaan merokok dapat menyebabkan menopause datang lebih
awal.
- Pendidikan
Pendidikan pada
seseorang dapat memberikan kesempatan pada orang tersebut untuk
mendapatkan berbagai ilmu baru yang sebelumnya belum pernah mereka
kenal. Dalam proses pendidikan tersebut akan terjadi proses
transformasi beberapa aspek yaitu aspek knowledge atau kognitif,
aspek skill atau psikomotor dan aspek attitude atau afektif. Bagi
wanita yang berpendidikan masa menopause bukanlah penghalang dalam
hidupnya, ia sama sekali tidak bersedia meninggalkan segala macam
kegiatan.
- Pekerjaan
Pada wanita yang
bekerja formal, sering kali tidak nerasakan adanya perubahan pada
saat mereka mengalami menopause terutama aktivitas seksual mereka.
Hal ini dikarenakan karena terlalu sibuk dengan pekerjaan kantor yang
terlalu menumpuk (Lasmini, 2000)dalam Susanti 2005. Selanjutnya
sumber yang sama menjelaskan bahwa waniota yang tidak mempunyai beban
pekerjaan secara formal, saat datang masa menopause sering mengalami
gangguan seksualitas.
- Pengetahuan
Pengetahuan adalah
merupakan hasil tahu, and ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap salah satu objek tertentu. Penginderaan
melalui panca indera yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan m,anusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan adalah kumpulan
pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan sejumlah orang yang
dipadukan secara harmonik dalam bangunan yang teratur. Denagn adanya
pengetahuan dan informasi yang didapati wanita menopause baik dari
majalah, televisi, koran, radio dan sebagainya. Wanita tersebut mampu
mengendalikan diri dan mampu mengatasi gangguan-bgangguan
seksualitas, dengan jalan menyalurkan keresahan batinnya pada
perbuatan-perbuatan yang produktif dan kreatif.
- Olahraga
Dengan berolahraga
selain membantu mengurangi datangnya gejala awal menopause, sdapat
meningkatkan kekuatan tulang. Jenis olahraga yang cocok dilakukan
oleh wanita menopause seperti jalan, jogging, meditasi dan yoga.
Waktu yang dipergunakan dalam berolahraga yaitu 3 kali dalam seminggu
selam 30 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar