TEHNIK PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
DR. Safrudin, SKM, M.Kes.
A.
Latar Belakang
Dari pengalaman-pengalaman praktik kesehatan
masyarakat yang telah berjalan sampai abad ke-20, Winslow (1920), seorang ahli
kesehatan masyarakat merumuskan batasan yang sampai sekarang masih relevan
yaitu"Kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu seni mencegah
penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
organisasi masyarakat untuk:
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit menular
3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan.
4. pengorganisasian pelayanan pelayanan medis dan
perawatan untuk diagnosis dini serta pengobatan.
5. pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap
orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
Dari batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa kesehatan masyarakat mempunyai dua aspek teoritis (ilmu atau akademik),
dan praktis (aplikatif).kedua aspek ini masing-masing mempunyai peran dalam
kesehatan masyarakat.dari aspek teoritis kesehatan masyarakat perlu didasari
dan didukung dengan hasil-hasil penelitian. Artinya dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan masyarakat (aplikasi) harus didasarkan pada temuan temuan
(evidence based) hasil kajian ilmiah (penelitian). Sebaliknya kesehatan
masyarakat juga harus terapan (applied) artinya hasil-hasil study kesehatan
masyarakat harus mempunyai manfaat bagi pengembangan program.
Dilihat dari ruang lingkup kesehatan masyarakat
maka kesehatan masyarakat tersebut mencakup kesehatan atau sanitasi lingkungan,
pemberantasan penyakit menular yang tidak terlepas dari epidemiologi,
pendidikan atau promosi kesehatan, manajemen pelayanan kesehatan dan
lainnya.Sesuai dengan perkembangan masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat,maka kesehatan masyarakat sampai dewasa ini mencakup berbagai sub
bidang atau disiplin ilmu yakni epidemiologi dan biostatistik sebagai
"tool" analisis masalah masalah kesehatan masyarakat.kemudian sub bidang
yang berkaitan dengan masalah masalah kesehatan masyarakat antara lain mencakup
kesehatan dan sanitasi lingkungan, kesehatan kerja, perilaku kesehatan,
kesehatan ibu dan anak,masalah gizi,masalah penyakit menular dan tidak menular.
Sedangkan untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan masyarakat tersebut perlu
manajemen atau administrasi kesehatan masyarakat dan pendidikan atau promosi
kesehatan.
Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari sektor program. Setiap petugas kesehatan yang
berhubungan langsung dengan masyarakat mempunyai tugas penyuluhan. Maka dari
itu, seluruh petugas kesehatan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan
dibidang penyuluhan.
2.2.
Konsep penyuluhan kesehatan masyarakat
Penyuluhan
kesehatan merupakan suatu proses belajar untuk mengembangkan pengertian yang
benar dan sikap yang positif dari individu atau kelompok terhadap kesehatan
yang bersangkutan mempunyai cara hidup sehat sebagai bagian dari cara hidupnya
sehari atas kesadaran dn kemauannya sendiri.
Health promotion is systematic, planned application
that qualifies as sciene. Penyuluhan
kesehatan merupakan suatu proses belajar untuk mengembangkan pengertian yang
benar dan sikap yang positif dari individu atau kelompok terhadap kesehatan.
Sasaran dari
kegiatan pokok program penyuluhan kesehatan diserasikan dengan program
kesehatan yang ditunjang. Terbagi menjadi dua, yaitu:
a.
Kelompok
Umum
Yaitu masyarakat umum baik dipedesaan
maupun diperkotaan
b.
Kelompok
Khusus
1)
Masyarakat
di daerah terpencil dan terasing.
2)
Masyarakat
di daerah pemukiman baru termasuk transmigrasi dan daerah perbatasan.
3)
Masyarakat
yang terkena masalah kesehatan, misalnya pada KLB (wabah) seperti diare, DHF,
dll.
4)
Masyarakat
yang rentan terhadap masalah kesehatan tertentu, misalnya, ibu hamil, usia
lanjut, bayi, balita, golongan remaja, dll.
5)
Masyarakat
yang berada di berbagai institusi atau forum, baik pemerintahan maupun swasta,
misalnya RS, posyandu, sekolah, dll.
6)
Masyarakat
yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan dan proses pelayanan kesehatan.
7)
Kelompok-kelompok
yang mempunyai potensi dalam kegiatan penyuluhan seperti PKK, Karang Taruna,
Kader Kesehatan, dll.
2.3.
Teknik Penyuluhan
Metode dalam
penyuluhan kesehatan adalah cara untuk melaksanakan penyuluhan tersebut kepada masyarakat. Sedangkan,
teknik adalah segala upaya tertentu agar “cara yang dilaksanakan dapat terwujud
secara baik dan sempurna.
Memilih metode
tergantung dari pada tujuan yang akan dicapai melalui penyuluhan tersebut. Dari
berbagai metode yang akan digunakan dalam penyuluhan kesehatan masyarakat,
dapat dikelompokkan menjadi dua metode, yaitu:
a.
Metode
Didaktif
Dalam
penyuluhan dimana yang aktif adalah orang yang melakukan penyuluhan kesehatan,
sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak diberikan kesempatan untuk ikut
serta mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan apapun atau bersifat
satu arah (one way method). Yang termasuk metode ini adalah:
1)
Secara
langsung, seperti ceramah.
2)
Secara
tidak langsung, sepeti poster, media cetak (majalah, bulletin, surat kabar).
3)
Media
elektronik (radio, televisi)
b.
Metode
Sokratik
Dalam
penyuluhan, sasaran diberikan kesempatan mengemukakan pendapatnya, sehingga
mereka ikut aktif dalam proses belajar mengajar sehingga terbina komunikasi dua
arah (two way method). Yang termasuk metode ini adalah:
1)
Langsung,
seperti diskusi, curah pendapat, demonstrasi, simulasi, berpain peran (role
playing), sosiodrama, symposium, seminar, dan studi kasus.
2)
Tidak
langsung, seperti penyuluhan kesehatan melalui telepon dan satelit komunikasi.
2.4.
Tujuan penyuluhan
Tujuan dari
penyuluhan kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong
dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dengan melaksanakan cara hidup sehat dan
dapar berperan aktif dalam upaya kesehatan.
Penyuluhan
kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik
praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi
perilaku manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau mengubah
perilakunya menjadi perilaku hidup sehat (Munajaya, 2004).
Menurut
WHO (1954) tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku
perseorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Tujuan penyuluhan kesehatan
pada hakekatnya sama dengan tujuan pendidikan kesehatan, menurut Effendy (1998)
tujuan penyuluhan kesehatan adalah :
1. Tercapainya
perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2. Terbentuknya
perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai
dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.
Tiga macam
tujuan yang akan dicapai adalah:
1)
Knowledge /
Kognitif : Pengetahuan
2)
Attitude /
Affectif : Sikap
3)
Pracitce /
Psikomotor : Perilaku
2.5.
Cara Penyusunan Session Plan/Satuan
Acara Penyuluhan (SAP)
Berdasarkan
hal-hal yang dikemukakan terdahulu, maka dapat disusun langkah-langkah
perencanaan sebagai berikut:
A. Mengenal
Masalah, Masyarakat, dan Wilayah.
1)
Mengenal
Masalah
Dalam rangka mengenal masalah, kegiatan
yang dilakukan secara berturut-turut adalah:
a)
Mengenal
program yang akan ditunjang dengan penyuluhan.
b)
Mengenal
masalah yang akan ditanggulangi oleh program tersebut.
c)
Dasar-dasar
pertimbangan apa yang dipergunakan untuk menentukan masalah yang akan
dipecahkan itu.
2)
Mengenal
Masyrakat
Sehubungan dengan perencanaan
penyuluhan, yang perlu dikenal tentang masyarakat ini antara lain:
a)
Jumlah
penduduk
b)
Keadaan
sosial budaya dan ekonomi masyarakat
c)
Pola
komunikasi di masyarakat
d)
Sumber
daya (Resources)
3)
Mengenal
Wilayah
Program akan bisa dilaksanakan dengan
baik, jika yang merencanakan program tersebut mengetahui benar situasi
lapangan. Yang perlu diketahui adalah:
a)
Lokasinya
b)
Sifatnya.
B.
Menentukan
Prioritas
Prioritas dan penyuluhan, harus sejalan
dengan prioritas masalah yang ditentukan oleh program yang ditunjang. Janganlah
penyuluhan menentukan prioritas sendiri, karena hal ini akan menyebabkan
program berjalan sendiri-sendiri.
Misalnya, kalau program gizi menentukan
bahwa masalah Xerophtalmia merupakan masalah prioritas yang akan ditanggulangi,
maka penyuluhannya pun harus mengambil masalah Xerophtalmia ini sebagai masalah
prioritas dan mengembangkan segi penyuluhannya.
C.
Menentukan
Tujuan Penyuluhan
Tujuan jangka panjang dari penyuluhan
kesehatan adalah status kesehatan yang optimal, tujuan jangka menengah ialah
perilaku sehat, dan tujuan jangka pendek adalah terciptanya pengertian, sikap
dan norma, dsb. Ada pula yang beranggapan bahwa tujuan jangka panjang
penyuluhan adalah terciptanya perilaku sehat dan tujuan jangka menengah adalah
terciptanya pengertian, sikap, norma, dsb, dan tujuan jangka pendek adalah
jangkauan kelompok sasaran. Misalnya menjangkau 60% kelompok sasaran atau 80%
kelompok sasaran. Atau tujuan jangka pendek bisa juga menyangkut terlaksananya
kegiatan-kegiatan penyuluhan.
Yang manapun yang akan dipilih sebagai tujuan
yang penting ialah bahwa tujuan harus jelas, realistis, dan bisa diukur; hal
ini perlu diperhatikan, agar penilaian penyuluhan dapat dilaksanakan dengan
baik.
D.
Menentukan
Sasaran Penyuluhan
Sasaran penyuluhan ialah kelompok
sasaran yaitu individu ataupun kelompok yang akan diberikan penyuluhan.
Menentukan kelompok sasaran menyangkut soal strategi misalnya: Tujuan
penyuluhan agar ibu-ibu balita menimbangkan anaknya setiap bulan. Dalam hal
ini, sasaran penyuluhan mungkin bukan hanya ibu-ibu balita saja, melainkan juga
para orang-orang yang berpengaruh dalam mengambil keputusan keluarga. Mungkin
anak sekolah bisa juga dimasukkan sebagai sasaran, dengan harapan mereka akan
membujuk orangtua untuk menimbangkan anaknya.
E.
Menentukan
Isi Penyuluhan
Dalam isi penyuluhan ini harus
dikemukakan juga apa keuntungannya kalau sasaran meaksanakan apa yang
dianjutkan dalam penyuluhan tersebut. Isi harus dituangkan dalam bahasa yang
mudah dipahami oleh sasaran, dan pesannya sendiri tidak ruet, melaikan
benar-benar bisa dilaksanakan oleh sasaran dengan sarana yang mereka miliki,
atau terjangkau oleh mereka. Dalam menyusun isi penyuluhan, perlu dipahami
benar-benar tentang dasar komunikasi.
F.
Menentukan
Metode Penyuluhan Yang Akan Dipergunakan
Metode atau cara penyuluhan tergantung
pada tujuan yang ingin dicapai. Seperti yang dikemukakan di atas, tujuan dapat
dikelompokkan menjadi 3 bidang: Pengertian, Sikap, dan Keterampilan. Kalau
tujuan yang ingin dicapai adalah bidang pengertian, pesan cukup bisa
disampaikan dengan dniucapkan atau secara tertulis. Kalau tujuannya untuk
mengembangkan sikap positif, sasaran perlu menyaksikan kejadian tersebut. Kalau
untuk mengembangkan keterampilan, sasaran harus diberikan kesempatan mencoba
sendiri.
Secara umum, ungkapan berikut ini dapat
dipakai sebagai pedoman untuk memilih metode:
a)
Kalau
saya dengar saya akan lupa
b)
Kalau
saya lihat saya akan ingat
c)
Kalau
saya kerjakan saya akan tahu.
G.
Memilih
Alat-Alat Peraga Atau Media Penyuluhan Yang Akan Dibutuhkan
Bisa ditentukan dengan menggunakan
pendekatan masa, maka selanjutnya masih perlu ditentukan apa media yang akan
dipergunakan untuk menunjang pendekatan tadi, misalnya poster, leaflet, dsb.
H.
Menyusun
Rencana Penilaiannya
1.
Apakah
dalam tujuan sudah dijabarkan secara khusus dan jelas mencantumkan:
a)
Kapan
akan dievaluasi
b)
Di
daerah maan evaluasi akan dilakukan
c)
Siapa
kelompok sasaran yang akan di evaluasi
2.
Apa
indikator/kriteria yang akan dipakai dalam penilaian
3.
Apakah
tujuan penyuluhan sudah sejalan dengan tujuan program
4.
Kegiatan-kegiatan
penyuluhan yang mana yang akan dievaluasi
5.
Metode
dan instrument yang akan dipergunakan untuk evaluasi tersebut
6.
Siapa
yang akan melaksanakan evaluasi
7.
Sarana-sarana
(peralatan, biaya, tenaga, dll.) yang dipergunakan untuk evaluasi, dan dimana
sarana tersebut bisa diperoleh/.
8.
Apakah
ada fasilitas dan kesempatan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga yang akan
melaksanakan evaluasi ini.
9.
Bagaimana
rencana untuk memberikan umpan balik hasil evaluasi ini kepada para pemimpin
program.
I.
CONTOH
SATUAN ACARA PENYULUHAN
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi
Sub Pokok Bahasan : Tumbuh Kembang Remaja
Sasaran : Siswa-siswi SLTA
Hari / Tanggal : Sabtu, 3 mei 2019
Waktu : 20 menit
Tempat : Aula SLTA
Penyuluh / Petugas :
I.
Tujuan Instruksional Umum
Memberikan Pengetahuan dan
Pemahaman pada remaja tentang tumbuh kembang remaja agar remaja mampu memahami
tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya secara benar.
II.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan siswa-siswi kelas 6 dapat :
a.
Menjelaskan Pengertian remaja
b.
Menjelaskan Pengertian Tumbuh
Kembang Remaja
c.
Menjelaskan Prinsip Tumbuh Kembang Remaja
d.
Menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi
Tumbuh Kembang Remaja
e.
Menjelaskan Perubahan fisik pada
remaja
f.
Menjelaskan Masalah tumbuh
kembang remaja
g.
Menjelaskan Cara mengatasi
masalah tumbuh kembang remaja
III.
Materi
Berisi
garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
IV.
Metode
Ceramah, tanya jawab
V.
Media
Powerpoint
VI.
Strategi Pelaksanaan
Berisi
urut-urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :
a.
Pembukaan : 2 menit
b.
Penyampaian Materi : 10 menit
c. Diskusi / Tanya Jawab : 5 menit
d. Evaluasi :
2 menit
e. Penutup : 1 menit
VII.Evaluasi
Memberikan pertanyaan teori dan
aplikasi yang berhubungan dengan tumbuh kembang remaja, antara lain:
a.
Sebutkan pengertian remaja
b.
Sebutkan pengertian Tumbuh
Kembang Remaja
c.
Sebutkan prinsip Tumbuh Kembang
Remaja
d.
Sebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi Tumbuh Kembang Remaja
e.
Sebutkan perubahan fisik pada
remaja
f.
Sebutkan masalah tumbuh kembang
remaja
g.
Sebutkan cara mengatasi masalah
tumbuh kembang remaja
VIII.
Sumber
Narendra,
Moersintowarti B dkk. 2005. Buku Ajar II Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.
Jakarta : Sagung Seto
Pinem, Saroha.
2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media
Remaja Mengenal
Dirinya (Seri Informasi KRR dan Buku Bacaan Remaja) BKKBN Provinsi Jawa Tengah.
2003
Rumini, Sri dan
Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Rineka Cipta
Soetjiningsih.
2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto
IX.
Lampiran Materi
Perubahan Fisiologis Pada Remaja
A. Pengertian Remaja
Yaitu seseorang baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa
atau usia 13 – 20 tahun.
Remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik,
emosi dan psikis, masa remaja yaitu antara usia 10-19 tahun adalah suatu
periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa
pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Batasan usia remaja itu sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Masa Remaja awal (10-12 tahun)
b. Masa Remaja tegah (13-15 tahun)
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
B. Pengertian Tumbuh Kembang Remaja
Tumbuh ialah tahap perubahan ukuran dan bentuk tubuh
atau anggota tubuh. Misalnya:
a.
Pertumbuhan tinggi badan
b.
Pertumbuhan berat badan
c.
Pertumbuhan alat kelamin
Sedangkan Kembang ialah tahap perubahan fungsi yang sifatnya
bukan fisik. Misalnya:
a.
Perkembangan kecerdasan
b.
Perkembangan sosial/kemasyarakatan
c.
Perkembangan bahasa
d.
Perkembangan emosi dan lain-lain.
C. Prinsip Tumbuh Kembang
Remaja
a. Kecepatan pertumbuhan
dan perkembangan remaja laki-laki dan perempuan berbeda.
b. Setiap anak memiliki
ciri dan sifat yang khas, sehingga tidak ada dua anak yang persis sama,
walaupun mereka kembar.
c. Tumbuh kembang dipengaruhi oleh
faktor bawaan dan faKtor lingkungan yang saling mempengaruhi secara timbal
balik.
d. Tumbuh kembang mengikuti
pola atau aturan tertentu dan berkesinambungan.
e. Tumbuh kembang pada masa
remaja paling mencolok dan mudah diamati.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan remaja
laki-laki dan perempuan berbeda.
·
Remaja wanita mengalami pertumbuhan lebih cepat pada usia 10-13 tahun.
·
Remaja laki-laki mengalami pertumbuhan lebih cepat pada usia 13-15 tahun.
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
1. Faktor Internal
faktor
yang berasal dari dalam diri seseorang, yang diturunkan dari kedua orang tuanya.
2. Faktor
Eksternal
faktor
yang berasal dari luar seseorang seperti lingkungan keluarga, sosial,
pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
3. Interaksi
antara Internal dan Eksternal
Perpaduan
antara kedua faktor tersebut secara utuh.
E. Perubahan Fisik Pada Remaja
1. Pada remaja
perempuan
·
Pinggul menjadi lebar dan besar
·
Payudara membesar
·
Tumbuh rambut halus di ketiak dan alat kelamin
·
Kulit cenderung berminyak dan mudah berjerawat
·
Suara menjadi lebih merdu
·
Tumbuh badan tumbuh lebih pesat
·
Mengalami menstruasi
2. Pada remaja
laki-laki
·
Tumbuh rambut halus disekitar ketiak dan alat kelamin
·
Kulit cenderung berminyak dan berjerawat
·
Dada bertambah besar dan bidang
·
Suara bertambah besar dan berat
·
Otot bertambah besar dan kuat
·
Tinggi badan dan berat badan tumbuh pesat
·
Tumbuh jakun
·
Penis dan buah zakar membesar
·
Mengalami mimpi basah
G. Masalah Tumbuh Kembang Remaja
1. Penyakit infeksi
2. Kurang darah
3. Obesitas (kegemukan)
4. Pergaulan bebas
5. Penyalahagunaan NAPZA
6. Sekolah
7. Kesehatan
8. Jerawat
9. Keuangan
10. Seks
11. Persiapan berkeluarga
12. Pemilihan pekerjaan
13. Perubahan pribadi
14. Agama dan akhlak
15. Kehidupan sosial
16. Politik
H. Cara Mengatasi Masalah Tumbuh
Kembang Remaja
1. Menjaga kebersihan diri
2. Mengatur pola makan
3. Makan-makanan yang bergizi
4. Hindari makanan yang berlemak dan
manis
5. Olahraga teratur
6. Mengembangkan kemampuan
Kemampuan yang
harus dikembangkan pada masa remaja
a. Keadaan jasmani
yang prima
b. Semangat yang
tinggi
c. Gagasan yang
kreatif
d. Memperluas
hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan teman
sebaya dari kedua jenis kelamin
e. Memperoleh
peranan sosial
f. Menerima keadaan tubuhnya dan menggunakan secara efektif
g. Memperoleh
kebebasan emosional dari orang tua
h. Mencapai
kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
i. Memiliki dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan
j. Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan kehidupan berkeluarga
k. Mengembangkan
dan membentuk konsep-konsep moral
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010.Promosi Kesehatan teori dan aplikasinya.
PT. Rineka
Cipta. Jakarta.
Prasetyo, Agni.
Tanpa Tahun. Format Satuan Acara Penyuluhan. https://www.academia.edu/10273534/FORMAT_SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP. Diakses pada:
30 Oktober 2019 Pukul 08.04 WIB
Syafrudin dan Yudhia Frathidina. 2013. Promosi Kesehatan
Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media
Introduction to health education,health
promotion and theory
Sangat informatif materi yang ditulis terutama mengenai metode dan jenis-jenis dengan kelebihan serta kekurangan dari masing-masing media
BalasHapus