GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
DR. Safrudin SKM. M.Kes.
1. Pengertian Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS)
GERMAS
(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan suatu tindakan yang sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan
kualitas hidup. GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku
masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan
memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan
dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.
Program ini memiliki beberapa fokus
seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan
masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan
infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat.
Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan
yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis
Pembangunan kesehatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis. (Pasal 3 UU 36/2009)
2 Arti Logo Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Logo GERMAS yang terkesan sederhana
ternyata memiliki makna yang dalam; mengetahui makna yang ada di balik logo
tersebut dapat menjadi awal untuk lebih memahami dan mengapresiasi Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat yang telah dicanangkan sejak tahun 2015 lalu. Pada logo
tersebut terdapat tiga buah bidang dengan warna biru turquoise yang merupakan
lambang dari 3 Pilar Program Indonesia
Sehat. Ketiga pilar tersebut adalah Penerapan Paradigma Sehat, Penguatan
Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.
Sedangkan bidang hijau terang dengan
bentuk hati merupakan lambang dari semangat universal dan tulus dari upaya
membawa seluruh warga negara Indonesia untuk lebih sehat tanpa memandang
perbedaan suku bangsa, ras, strata sosial dan latar belakang budayanya.
● Huruf K
yang terdapat pada logo mewakili kata Kesehatan yang merupakan bidang dari
Kementrian yang bertanggung jawab atas GERMAS.
● Bagian
logo berbentuk lima ujung pada sebuah bidang bulat mewakili lima nilai
Kemenkes; yaitu Pro rakyat, Responsif, Efektif dan Bersih serta berlandaskan
Pancasila.
●
Sedangkan garis menyerupai busur panah melambangkan tujuan dari Kemenkes
Republik Indonesia berupa mewujudkan negara Indonesia yang sehat.
3 Latar Belakang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemampuan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Saat ini, Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering
disebut transisi epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan
kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes
dan lain-lain.
Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya pembiayaan
pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah;
menurunnya produktivitas masyarakat; menurunnya daya saing negara yang pada
akhirnya mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat itu sendiri.
HL Bloem (1908) telah mengidentifikasi bahwa derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor yakni: Perilaku, Lingkungan, Pelayanan
kesehatan dan Keturunan. Faktor Perilaku dan Faktor Lingkungan memegang peran
lebih dari 75% dari kondisi derajat kesehatan masyarakat.
Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat
perlu dilakukan secara sistematis dan terencana oleh semua komponen bangsa;
untuk itu GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Gerakan ini perlu digaungkan kembali sebagai salah satu perwujudan dari
revolusi mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden, oleh karenanya perlu
disusun panduan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dapat dijadikan acuan bagi
semua pimpinan daerah, pimpinan institusi pemerintah dan masyarakat, perguruan
tinggi dan dunia usaha untuk
mengawali dan melaksanakan kegiatan Germas di lingkup tanggung jawabnya
masing-masing.
4 Tujuan dan Prinsip Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS)
2.4.1 Tujuan GERMAS
GERMAS
dilakukan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif masyarakat. Tujuan
GERMAS antara lain :
1. Menurunkan beban penyakit
menular dan penyakit tidak menular, baik
kematian maupun kecacatan;
2. Menghindarkan terjadinya
penurunan produktivitas penduduk
3. Menurunkan beban pembiayaan
pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.
Prinsip GERMAS, yaitu Kerjasama Multisektor; Keseimbangan masyarakat; keluarga
dan individu; Pemberdayaan masyarakat
4. Penguatan sistem kesehatan;
Pendekatan siklus hidup; Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); dan berfokus pada
pemerataan layanan
2.4.2
Prinsip GERMAS
Adapun
prinsip dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah kerjasama multi sektor dan
pemangku kepentingan, antara sektor kesehatan, akademisi, LSM dan sektor-sektor
lainnya, keseimbangan masyarakat, keluarga, dan individu, pemberdayaan
masyarakat, khususnya mereka yang mau hidup sehat dan menjadi mitra
pengendalian penyakit, penguatan sistem
kesehatan, reformasi dan reorientasi
pelayanan kesehatan, penguatan siklus hidup, jaminan kesehatan sosial,
fokus pada pemerataan penurunan penyakit karena determinan sosial seperti
kemiskinan, gender, lingkungan, budaya, tingkat pendidikan, dan kemauan
politik.
5 Sasaran dan Pelaku Pelaksana Program
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Guna
mencapai keberhasilan program GERMAS, pemerintah menghimbau kepada seluruh
masyarakat untuk turut andil dalam kegiatan ini. Tidak hanya orang dewasa saja,
tetapi anak kecil pun dianjurkan untuk berpartisipasi dalam program ini.
Terutama bagi generasi penerus bangsa, membiasakan pola hidup sehat merupakan
salah satu aksi nyata untuk menjadikan masyarakat sehat sejahtera. Diharapkan mulai
dari individu, keluarga, dan masyarakat maupun organisasi dapat menggerakkan
program pola hidup sehat yang sudah difasilitasi oleh pemerintah baik di tingkat pusat maupun
daerah baik dalam sarana, prasarana
hingga pemantauan dan evaluasi dalam pelaksanaannya.
2.5.2
Pelaku Pelaksana GERMAS
Dalam 30
tahun terakhir ini, Indonesia mengalami perubahan penyakit atau yang sering disebut transisi
epidemiologi. Pada era 1990an, penyebab
kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti infeksi saluran
pernapasan menular atas, TBC, diare, dll. Naman sejak tahun 2010, penyebab
kesakitan dan kematian terbesar adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti
stroke, jantung, dan kencing manis. Penderitanya pun mengalami pergeseran. Kini
PTM tak hanya menyerang usia tua, tetapi usia muda juga, dari semua kalangan
baik kaya maupun miskin, tinggal di kota maupun desa.
Angka
kesakitan dan kematian serta permintaan kesehatan (pengobatan) diperkirakan
akan terus meningkat. Hal ini didorong oleh
perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik
(contohnya banyak menghabiskan waktu dengan menonton TV), konsumsi buah dan
sayur yang rendah (banyak makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam,
dll), serta konsumsi rokok dan alkohol.Pada tanggal 18 September 2015 Wakil
presiden dalam Rapat Terbatas menugaskan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas
untuk menyusun kerangka kerja dalam melaksanakan pesan penguatan paradigma pembangunan kesehatan dan kuratif
rehabilitatif menjadi promotif-preventif
yang dilakukan melalui pendekatan multi sektor, serta menyusun rencana aksi
terkait penguatan upaya promosi preventif kesehatan. Arahan tersebut
selanjutnya disusun dalam Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) yang akan menjadi
panduan bagi lintas sektor terkait, dalam berpartisipasi aktif dan mendorong
masyarakat untuk berperilaku hidup
sehat. Agar gerakan ini bisa membudaya pada seluruh masyarakat Indonesia, maka
kita harus bersama-sama bergerak, melakukan suatu gerakan untuk hidup sehat.
Gerakan ini
diperkuat oleh Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, yang menginstruksikan
kepada para Menteri Kabinet Kerja, Kepala Lembaga Pemerintah dan non
Pemerintah, Direktur Utama BPJS Kesehatan serta Para Gubernur dan
Bupati/Walikota untuk menetapkan kebijakan dan mengambil langkah langkah sesuai
tugas, fungsi, dan kewenangan masing masing untuk mewujudkan Germas. Dengan
Germas diharapkan masyarakat bisa berperilaku sehat, sehingga produktivitas
ikut meningkat. Selain itu tercipta lingkungan yang bersih, yang pada akhirnya
menurunkan angka kesakitan dan biaya yang dikeluarkan masyarakat.
Maka dari
itu seluruh lapisan masyarakat diharapkan terlibat dalam GERMAS. Bersama-sama
baik individu, keluarga, dan masyarakat mempraktekkan pola hidup sehat
sehari-hari. Demikian pula dari kalangan universitas, dunia usaha (swasta),
organisasi masyarakat (Karang Taruna, PKK, dsb), organisasi profesi, dan prasarana serta kegiatan yang mendukung
pelaksanaan GERMAS sesuai tugas dan fungsinya.
6 Persiapan dan Pelaksanaan GERMAS
2.6.1 Persiapan GERMAS
1. Melakukan Rapat koordinasi dengan lintas sektor dan lintas
program terkait Pemilihan lokasi peluncuran dengan kriteria: lapangan yang
dapat menampung minimal 1000 orang, dapat melakukan senam bersama, dekat
pemukiman masyarakat
2.
Pengurusan izin pelaksanaan acara peluncuran
3.
Memilih dan menetapkan rumah yang masuk dalam
program benah rumah
4.
Menunjuk penanggung jawab acara peluncuran
5.
Membuat rencana kerja benah rumah hingga selesai
2.6.2
Pelaksanaan GERMAS
Peluncuran
GERMAS oleh Presiden/Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota dilakukan serentak pada
tanggal 15 November 2016 di 10 lokasi yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Bantul,
Kabupaten Pandeglang, Kota Madiun, Kota Surabaya, Kabupaten Purbalingga, Kota
Batam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pare-pare, Kota Jambi Pelaksanaan GERMAS
meliputi beberapa kegiatan seperti :
1. Kerja Bakti
Masyarakat bersama aparat
secara bergotong-royong membersihkan jalan, selokan, tempat pembuangan sampah,
dan lain lain.
2. Senam Bersama
Kegiatan ini dilakukan oleh
seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak sekolah hingga lansia.
3. Dialog dengan Masyarakat
Presiden/Gubernur/Menteri
berdialog dengan masyarakat terkait hidup sehat, dan memberikan secara simbolis
bantuan benah rumah, membagikan sapu, tempat sampah, dan bantuan lainnya (Kartu
Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dll) kepada masyarakat dan bantuan
lainnya
4. Pemeriksaan dan Pelayanan
Kesehatan
1) Pemeriksaan kesehatan:
tekanan darah, timbang badan, tinggi badan, gula darah, kolesterol
2) Pemeriksaan dilakukan untuk
individu/penduduk usia > 15 tahun
3) Lakukan deteksi dini dengan
tes IVA di Puskesmas terdekat (dapat dilakukan 2 hari sebelum peluncuran dan
hasilnya dapat dilaporkan, juga pada saat peluncuran)
4) Konsultasi penggunaan obat
5) Konsultasi gizi
5. Bazar Sayur Buah
1) Masyarakat/pedagang sayur
buah lokal dapat berjualan di tenda yang sudah disediakan
2) Dinas Pertanian (bisa
membagikan bibit sayur atau buah) yang dapat ditanam di halaman /pekarangan rumah
6. Kunjungan
ke Sekolah
Presiden
dan tim akan mengunjungi sekolah dasar/ madrasah, SMP, SMA sesuai waktu yang
tersedia untuk melihat UKS/M, Kantin, dan berdialog dengan murid sekolah (bila
memungkinkan)
7. Benah
Rumah Sehat
1) Ada penetapan minimal 25
rumah oleh pemerintah daerah (Bupati/Walikota/Sekda/Kepala Dinas)
2) Sudah ditunjuk pendamping
3) Ada rencana kerja (RAB)
4) Ada fotokopi kepala
keluarga
5) Foto rumah yang akan di
benahi
6) Ada PKS (perjanjian
kerjasama) antara EO dengan masyarakat/kelompok masyarakat, diketahui oleh
pendamping
Adapun cara agar GERMAS
dapat terlaksana dengan baik, antara lain yaitu:
1.
Melakukan Aktivitas Fisik
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat
banyak orang minim melakukan aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja
maupun berolahraga. Kemudahan –
kemudahan dalam kehidupan sehari – hari
karena bantuan teknologi dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah
menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas
aktivitas fisik merupakan salah satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan seseorang.
2.
Budaya Konsumsi Buah dan
Sayur
Keinginan untuk makan makanan praktis dan
enak seringkali menjadikan berkurangnya konsumsi sayur dan buah yang sebenarnya
jauh lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa jenis makanan dan
minuman seperti junk food dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau
dihentikan konsumsinya. Menambah jumlah konsumsi buah dan sayur merupakan
contoh GERMAS yang dapat dilakukan oleh siapapun.
3.
Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak
memberi dampak buruk bagi kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting
dari gerakan hidup sehat dan akan berdampak tidak pada diri perokok; tetapi
juga bagi orang – orang
di sekitarnya. Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan
berhenti merokok yang lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan
kebiasaan buruk tersebut.Tidak Mengkonsumsi Minuman BeralkoholMinuman
beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik itu efek buruk
bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang-orang di sekitarnya.
4.
Melakukan Pemeriksaan
Kesehatan Secara Berkala
Salah satu bagian dari arti germas sebagai
gerakan masyarakat hidup sehat adalah dengan lebih baik dalam mengelola
kesehatan. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara
rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit atau puskesmas ketika sakit saja.
Langkah ini dapat memudahkan mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih
dini.
5.
Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bagian penting dari germas hidup sehat juga
berkaitan dengan meningkatkan kualitas lingkungan; salah satunya dengan lebih
serius menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala
kecil seperti tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah.
Langkah lain yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan guna mengurangi
resiko kesehatan seperti mencegah perkembangan vektor penyakit yang ada di
lingkungan sekitar.
6.
Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari
gerakan masyarakat hidup sehat; salah satunya dengan menggunakan jamban sebagai
sarana pembuangan kotoran. Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat
meningkatkan resiko penularan berbagai jenis penyakit sekaligus menurunkan
kualitas lingkungan.
Selain
itu bisa juga melakukan aktivitas fisik. Menurut Riskesdas 2013, aktivitas
fisik dikelompokkan menjadi tiga, yaitu aktivitas fisik berat, aktivitas fisik
sedang, dan aktivitas fisik ringan.
➢
Aktivitas fisik berat merupakan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus melakukan kegiatan fisik minimal sepuluh menit
sampai meningkatnya denyut nadi dan napas lebih cepat dari biasanya, kegiatan
ini berupa kegiatan seperti menimba air, mendaki gunung, lari cepat, mencangkul,
dan menebang pohon, serta kegiatan berat lainnya yang dilakukan minimal selama
tiga hari dalam seminggu dan memiliki total waktu beraktivitas ≥1500 MET
minute. MET minute dari aktivitas fisik berat adalah lama waktu (menit) dalam
melakukan aktivitas seminggu dikalikan bobot sebesar 8 kalori.
➢
Aktivitas fisik sedang
merupakan kegiatan seperti menyapu dan mengepel minimal lima hari atau lebih
dengan total lamanya beraktivitas 150 menit dalam seminggu.
➢
Aktivitas fisik ringan
merupakan kegiatan selain yang termasuk dalam kegiatan aktivitas fisik berat
dan aktivitas fisik sedang.
7 Wilayah Diadakannya GERMAS
GERMAS
mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah
kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Untuk itu, Pemerintah RI
diwakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan
Maharani, mencanangkan GERMAS pada 15 November 2016 di Kabupaten Bantul, DI
Yogyakarta. Tidak hanya di Bantul, GERMAS juga dicanangkan di sembilan wilayah
lainnya, yaitu :
● Kabupaten Bogor (Jawa Barat)
● Kabupaten Pandeglang (Banten)
● Kota Batam (Kepulauan Riau)
● Kota Jambi (Jambi)
● Surabaya (Jawa Timur)
● Madiun (Jawa Timur)
● Pare-pare (Sulawesi Selatan)
● Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah)
● Kabupaten Padang Pariaman (Sumatera Barat)
Pencanangan
GERMAS menandai puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 yang jatuh pada 12
November 2016. Tahun ini, HKN ke-52 mengusung tema Indonesia Cinta Sehat dengan
sub tema Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat. Tema ini harus dimaknai secara
luas, seiring dengan Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga melalui
gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Secara khusus, GERMAS diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat,
meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya kesehatan.
8 Tanggung Jawab dan Peran Sektor dalam
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
2.8.1
Kementerian
No. |
Penanggung
Jawab Kegiatan |
Kegiatan
Utama |
|
Kementerian Dalam Negeri |
Mengkoordinasikan Pemerintah Daerah dalam
pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat |
|
Kementerian Kesehatan |
|
3. |
Kementerian Pemuda dan Olahraga |
Meningkatkan kampanye gemar berolahraga,
memfasilitasi penyelenggaraan olahraga masyarakat dan meningkatkan penyediaan
fasilitas sarana olahraga masyarakat |
4. |
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan |
|
5. |
Kementerian Agama |
|
6. |
Kementerian Pertanian |
|
7. |
Kementerian Kelautan dan Perikanan |
|
8. |
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat |
|
9. |
Kementerian Perhubungan |
|
10. |
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan |
|
11. |
Kementerian Perdagangan |
|
12. |
Kementerian Keuangan |
|
13. |
Kementerian Ketenagakerjaan |
|
14. |
Kementerian Komunikasi dan Informatika |
|
15. |
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak |
|
16. |
Badan Pengawas Obat dan Makanan |
|
17. |
Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) -
Kesehatan |
Meningkatkan pelayanan promotif dan
preventif untuk peserta termasuk upaya pencegahan sekunder dan deteksi dini
penyakit |
2.8.2 Peran
Kepala Daerah
1. Gubernur
● Menyusun dan menetapkan kebijakan daerah yang
diperlukan untuk pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di wilayahnya
● Melakukan fasilitasi, koordinasi serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di
kabupaten/kota di wilayahnya
● Melaporkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat kepada Menteri Dalam Negeri
2. Bupati/Walikota
● Menyediakan sarana aktivitas fisik, ruang terbuka
publik, kawasan bebas kendaraan bermotor (car free day), jalur sepeda, dan
jalur pejalan kaki yang representatif dan aman
● Melaksanakan kegiatan pemanfaatan pekarangan
rumah untuk tanaman sayur dan buah
● Melaksanakan kebijakan kawasan tanpa rokok
sesuai regulasi yang berlaku
● Melaksanakan intervensi-intervensi yang
mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang didasarkan pada kebijakan daerah
e. Melaporkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat kepada Gubernur
2.8.3 Peran
Lintas Sektor
1. Peran Sektor Kesehatan
● Kampanye
Germas- Advokasi dan pembinaan, Perwujudan,Kawasan Sehat (KTR)
● Edukasi Masyarakat Gizi Seimbang, Pemberian ASI DAN Aktivitas
Fisik
● Deteksi Dini Penyakit Menular dan Tidak menular
● Penggalangan Kemitraan dan Peran Serta Masyarakat
● Peran Rumah Sakit dalam menyehatkan
masyarakat melalui upaya promotif dan Preventif adalah dengan memberdayakan
masyarakat rumah sakit, mengedukasi pasien, keluarga pasien, dengan metode
komunikasi yang baik dan tepat sasaran.
2. Peran Dunia Usaha dan Ormas
Ormas (organisasi masyarakat) dan dunia usaha
diharapkan dapat menggerakan institusi dan organisasi masin-masing agar
anggotanya berperilaku sehat. Seperti contohnya di perkantoran menerapkan
kegiatan peregangan, sehingga para pegawai yang bekerja tetap dapat menerapkan
pola hidup sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar