PERAN GIZI KESEHATAN IBU DAN ANAK DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
DR. Safrudin SKM. M.Kes.
A. Pengertian Gizi
1. Gizi
adalah persediaan bahan-bahan atau makanan yang dibutuhkan organisme maupun
sel-sel untuk bertahan hidup. Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan dan
medis, gizi dapat merujuk pada ilmu atau praktik konsumsi serta penggunaan
makanan.Tak hanya tentang metabolisme, gizi pun berbicara mengenai bagaimana
penyakit yang dapat dicegah atau diminimalkan dengan makanan yang sehat.Dengan demikian, pengertian gizi
juga berfokus pada bagaimana cara kita mengenali proses munculnya penyakit yang
disebabkan oleh faktor bahan pangan. Mulai dari pola makan yang buruk,
intoleransi terhadap makanan, hingga alergi
makanan.
2. Menurut
Tuti Sunardi, gizi adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi proses perubahan dari
semua jenis makanan yang dapat masuk ke dalam tubuh, yang gunanya dapat mempertahankan kehidupan kita.
3.
Menurut Chairinniza k. Graha, gizi
adalah unsur yang terkandung di dalam makanan,
yang dimana unsur-unsur itu dapat memberikan suatu manfaat bagi tubuh yang
ketika mengkonsumsinya dapat menjadi sehat.
4. Sunita
Almatsier menjelaskan tentang zat-zat gizi yang dapat memberikan energi di
dapat dengan karbohidrat, lemak, dan protein, oksidasi yang terjadi di zat-zat
gizi ini menghasilkan energi yang dapat diperlukan tubuh untuk melakukan suatu
kegiatan atau aktivitas. Lalu ketiga zat gizi merupakan termasuk zat organik
yang mengandung
senyawa karbon yang dapat
dibakar, jumlah zat gizi tersebut yang paling banyak terdapat dalam pangan dan
ini disebut juga zat pembakar.
5. Sunita
almatser mengemukakan bahwasannya fungsi utama dari karbohidrat adalah untuk menyediakan energi tubuh.
Karbohidrat yang merupakan sumber utama dari energi bagi penduduk di seluruh
dunia, sumber utama karbohidrat adalah padi- padian, atau sereal,gula ,
umbi-umbian, kacang-kacang kering.
B.
Pengertian Kesehatan
1. Kesehatan
adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan
sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan.[1] Pemahaman tentang kesehatan
telah bergeser seiring dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis
digital telah memungkinkan setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri
mereka sendiri, dan berpartisipasi aktif dalam gerakan promosi kesehatan.
Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku
individu, kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan
lingkungan fisik.
2. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan yaitu suatu keadaan fisik, mental,
dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan,
sedangkan dalam Piagam Ottawa mengatakan bahwa kesehatan ialah suatu sumber
daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan sebuah tujuan hidup. Kesehatan yaitu
sebuah konsep positif yang menekankan pada sumber daya pribadi,sosial dan
kemampuan fisik.
3. Menurut
Undang-Undang No 23 Tahun 1992, kesehatan ialah suatu keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan semua orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
4. Menurut
Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam musyawarah Nasional Ulama pada tahun 1983
mengungkapkan bahwa kesehatan ialah suatu ketahanan
jasmani, rohani, dan
sosial yang dipunyai oleh manusia sebagai karunia dari Allah yang wajib
disyukuri dengan cara mengamalkan segala ajaranNya.
5. Menurut
Perkins mengungkapkan bahwa kesehatan ialah suatu keadaan yang seimbang dan
dinamis antara suatu bentuk & fungsi tubuh juga berbagai faktor yang mempengaruhinya.
C.
Ilmu Gizi dalam Kesehatan Masyarakat
Ilmu Gizi
adalah bidang ilmu yang mempelajari pentingnya nutrisi pada kehidupan manusia, hubungan
antara diet dan gaya hidup, pemahaman tentang asupan dan penyediaan informasi,
asupan/makanan yang mengandung nutrisi tinggi, dan pola makan sehat.
Kebutuhan
gizi setiap orang sangat tergantung pada usia, pekerjaan, dan kegiatan
keseharian dan masih tergantung pada keadaan fisik masing-masing tubuh. Untuk
gizi sehat yang seimbang dapat di bedakan setiap individu sesuai penyakit yang
dialami, kondisi fisik yang kurus maupun kondisi fisik sedang sesuai taraf
pertumbuhan. Gangguan gizi menurut kuantitas dan kualitasnya dikelompokan
menjadi 3 kelompok utama, yaitu :
·
Undernutrition, kekurangan gizi karena
defisiensi protein dan energi
·
Overnutrion, kelebihan gizi yang akan
menyebabkan terjadinya obesitas
·
Malnutrion, yang disebabkan karena gizi
yang tidak seimbang antara konsumsi
kalori dengan kebutuhan energi sehari-hari
Permasalahan gangguan
gizi di masyarakat disebabkan oleh banyak faktor, yaitu :
·
Kemiskinan
·
Pemahaman tentang pengetahuan gizi yang
rendah karena menimbulka kesulitan
dalam memilih bahan pangan yang berkualitas
·
Pemahaman yang kurang tentang
pengetahuan gizi karena mneimbulkan kesulitan dalam menentukan kualitas dan
kuantitas asupan gizi.
D. Peran
Gizi pada Ibu Hamil
Asupan gizi
ibu hamil merupakan faktor penting, baik untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil
maupun pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungannya. Saat hamil,
tubuh akan mengalami banyak perubahan fisik dan hormon. Pada kondisi ini,
mungkin saja nafsu makan menurun karena mengalami mual dan muntah setiap hari.
Akan tetapi, bukan
berarti ibu hamil jadi tidak makan sama sekali, ya. Ingatlah, agar bayi
terlahir sehat, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi
lengkap.
Gizi yang
baik untuk ibu hamil yaitu dengan menjaga status diet dan nutrisi ibu hamil
akan berdampak pada perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkan. Jika
gizi ibu hamil tidak baik maka kondisi gizi dan konsumsi ibu yang sedang hamil
akan berpengaruh pada kondisi janin setelah lahir. Kekurangan gizi pada ibu
hamil dapat berakibat:
·
Berat lahir anak rendah
·
Kelahiran anak prematur
·
Bahkan kelahiran anak yang meninggal,
dari sudut ibu, dapat memberikan kehamilan dengan berbagai kesulitan
Jika ibu
hamil kekurangan zat gizi akan menyebabkan berkurangnya zat-zat gizi yang ditransfer
kepada janin. Defisiensi vitamin dan zat-zat gizi tertentu pada awal trimester
I yaitu pada periode pembentukan otak, dapat menyebabkan kegagalan pembentukan
organ otak yang sempurna sehingga dapat mengakibatkan cacat bawaan. Kekeurangan
yodium pada gizi ibu hamil dapat menyebabkan kritinisme (kerdil) , mental
retardation dengan penurunan kecerdasan.
Gizi janin
anak yang tidak terpenuhi akan berakibat buruk karena waktu hamil perkembangan
otak janin dipengaruhi oleh gizi, keadaan malnutrisi akan menjadi besar
pengaruhnya apabila terjadi dalam kandungan, karena periode ini semua organ
tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat.
Kebutuhan
setiap jenis nutrisi di masa kehamilan tentu berbeda dengan kebutuhan nutrisi
saat tidak hamil. Pada masa kehamilan, Anda memerlukan tambahan 300 kalori dari
makanan, terutama di trismester kedua dan ketiga. Selain itu, ada juga beberapa
mikronutrien yang Anda butuhkan dalam jumlah lebih banyak saat hamil.
Untuk itu,
berikut ini adalah daftar kandungan gizi dan nutrisi yang penting untuk
diutamakan di masa kehamilan:
1.
Makronutrien
Makronutrien merupakan
nutrisi yang mengandung kalori atau energi, seperti karbohidrat, protein, dan
lemak. Rincian kebutuhan makronutrien saat hamil dan manfaatnya akan dijelaskan
di bawah ini.
2.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan
sumber energi yang penting bagi ibu hamil. Konsumsilah karbohidrat kompleks
yang juga mengandung serat, agar Anda terhindar dari sembelit. Contoh
karbohidrat kompleks adalah nasi merah, roti gandum, kacang-kacangan, serta
sayuran dan buah, misalnya durian.
3.
Protein
Protein berperan penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan sel atau jaringan, termasuk sel otak janin.
Selain itu, protein juga membantu pertumbuhan jaringan payudara pada ibu hamil,
serta meningkatkan suplai darah dalam tubuh.Kebutuhan asupan protein untuk ibu
hamil adalah sekitar 75–100 gram atau 2–3 porsi sumber protein per hari.
Adapun sumber protein
yang baik untuk ibu hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ikan, daging ayam,
daging domba, tahu, dan hati sapi.
4.
Lemak
Saat hamil, Bumil juga
dianjurkan untuk mengonsumsi lemak. Namun, pilihlah sumber lemak baik atau
lemak tak jenuh, seperti kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun, serta ikan
salmon. Lemak baik yang mengandung omega-3 berperan penting untuk mendukung
pertumbuhan otak dan mata bayi sebelum lahir serta perkembangan kognitif dan
penglihatan anak sesudah kelahiran. Selain itu, lemak juga membantu pertumbuhan
plasenta dan jaringan lainnya, serta menurunkan risiko terjadinya kelahiran
prematur dan baby blues.
5.
Mikronutrien
Mikronutrien merupakan
komponen makanan yang meliputi vitamin dan mineral. Di bawah ini akan
dijelaskan mengenai beberapa mikronutrien yang kebutuhannya perlu diutamakan
saat hamil.
6.
Kalsium
Tak hanya menguatkan
tulang dan gigi Anda, kalsium juga berguna untuk membangun tulang dan gigi
janin. Selain itu, kalsium berperan dalam membantu tubuh Anda mengatur cairan,
membantu kerja fungsi saraf dan kontraksi otot.Selama hamil, Anda membutuhkan
kalsium sekitar 1000 miligram. Anda bisa memperoleh kalsium dari susu, keju,
yoghurt, ikan sarden atau salmon, dan bayam.
7.
Asam Folat
Asam folat berperan
penting dalam mengurangi risiko cacat lahir, termasuk cacat pembentukan tabung
saraf pada janin yang memengaruhi otak serta saraf tulang belakangnya.
Contohnya adalah spina bifida dan anencephaly.Kebutuhan asam folat harian di
masa kehamilan adalah 600– 800 mikrogram. Sumber asam folat di antaranya adalah
sayuran hijau,
kacang-kacangan, telur,
hati sapi, buah jeruk, stroberi, lemon, mangga, dan tomat.
8.
Zat Besi
Zat besi memiliki fungsi
untuk meningkatkan volume darah dan mencegah anemia. Asupan harian yang ideal
di masa kehamilan adalah 27 miligram, namun biasanya dokter juga akan
memberikan suplemen besi yang perlu diminum setiap hari.Adapun sumber zat besi
bisa yang bisa Anda konsumsi, yaitu lobak, sayuran hijau seperti bayam, selada,
kubis, biji- bijian, roti, sereal, oatmeal, daging sapi dan sea food.
Asupan
vitamin selama hamil juga perlu dilengkapi untuk mendukung kesehatan ibu hamil
dan bayi di kandungannya. Adapun vitamin yang diperlukan di masa kehamilan
meliputi:
§ Vitamin
A, untuk kesehatan kulit dan mata, serta pertumbuhan tulang. Vitamin ini bisa diperoleh dari wortel, sayuran hijau,
dan umbi-umbian
§ Vitamin
C, untuk kesehatan gigi, gusi, tulang, serta membantu penyerapan zat besi.
Vitamin ini bisa diperoleh dari buah jeruk, brokoli, tomat
§ Vitamin
B6, untuk pembentukan sel darah merah serta untuk efektivitas manfaat protein, lemak, dan karbohidrat. Vitamin
ini bisa didapat dari sereal, biji-bijian utuh seperti gandum, dan buah pisang
§ Vitamin
B12, untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf.
Vitamin ini bisa diperoleh dari daging, ikan,
dan susu
§ Vitamin
D, untuk kesehatan tulang dan gigi, serta membantu penyerapan kalsium. Vitamin
ini bisa diperoleh dari jamur susu, sereal, dan roti
E.
Peran Gizi pada Anak
Anak
merupakan generasi penerus dan merupakan tumpuan masa depan bagi bangsa dan
negara. Dengan digalakkannya sumber daya manusia saat ini, maka anak pun
merupakan salah satu sasaran dari SDM.
Agar anak
dapat tumbuh dan kembang dengan normal, maka peranan gizi sangatlah diperlukan
dan harus diperhatikan. Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi, seperti karbohidrat
sebagai sumber energi (tenaga), protein sebagai zat pembangun dan
vitamin/mineral sebagai zat pengatur akan membantu mencegah terjadinya penyakit
yang berakibat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada masa
kanak-kanak laju pertumbuhan menurun secara drastis pada usia 1 tahun dan
berlanjut tidak teratur semasa kanak-kanak, manurasi menggigit, mengunyah dan
menelan berlanjut pada saat PAUD. Pada usia itu, anak disebut konsumsi pasif
sedangkan pada usia 3-5 tahun sudah menjadi konsumsi aktif karena gigi sudah
tumbuh permanen.
Peran gizi dalam
perkembangan anak antara lain:
§ Mental,
produktivitas, jasmani, dan intelektual akan berkembang menjadi lebih kuat
§ Pertumbuhan
otak pada janin akan bertambah jumlah selnya
§ Terjadi
pembelahan sel yang sangat pesat.
§ Fungsi
neuro transmitter akan menjadi normal
§ Kemampuan
abstraktif, verbal dan mengingat anak akan lebih baik daripada anak yang kekurangan asupan gizi
Dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan, anak membutuhkan gizi yang seimbang agar tidak
mengalami kekurangan zat gizi dan menyebabkan proses tumbuh kembangnya terlambat.
Gizi yang ada
dalam makanan anak harus benar-benar diperhatikan, karena tidak semua sumber
makanan yang diberikan ke anak akan bermanfaat untuk proses tumbuh dan
berkembangnya. Jangan sampai orang tua memberikan makanan, tapi didalamnya
tidak ada nutrisi yang diperlukan oleh anak. Berikut ini adalah gizi dan
nutrisi yang baik dikonsumsi oleh anak.
1)
Protein
Protein dibutuhkan untuk
membangun sel, serta mengubah makanan menjadi energi, membuat anak tidak mudah
terserang infeksi dan membawa oksigen. Makanan yang mengandung protein dapat
diperoleh dari, daging, unggas, ikan, telur, produk olahan susu, dan kacang-
kacangan.
2)
Karbohidrat
Karbohidrat bermanfaat
untuk membangun dan memperbaiki jaringan yang ada dalam tubuh anak. Karbohidrat
sendiri dapat berupa gula, pati dan serat. Namun yang baik untuk anak adalah
yang kaya akan pati dan serat serta rendah gula. Karbohidrat dapat diperoleh
dari makanan roti, sereal, nasi, biskuit, dan kentang.
3)
Lemak
Lemak bermanfaat untuk
menyimpan energi dalam tubuh anak. Lemak juga bermanfaat sebagai zat yang
membantu tubuh untuk menyerap beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Makanan
dengan lemak tinggi dapat diperoleh dari produk olahan susu, minyak goreng,
daging, dan ikan.
4)
Kalsium
Selain bermanfaat untuk
pertumbuhan tulang dan gigi, kalsium juga penting untuk proses pembekuan darah
serta meningkatkan fungsi saraf, otot dan jantung. Kalsium dapat ditemukan
dalam susu, keju, yogurt, es krim, kuning telur, brokoli, bayam, dan tahu.
5)
Zat besi
Agar darah pada anak
sehat dan dapat membawa oksigen ke sel-sel tubuh, maka diperlukan zat besi. Zat
besi juga bermanfaat agar anak tidak mudah kekurangan darah (anemia). Anak-anak
usia 1 hingga 3 tahun membutuhkan 7 miligram zat besi setiap hari, serta usia 4
tahun hingga 8 tahun membutuhkan 10 miligram zat besi setiap harinya menurut
babycenter. Zat besi dapat diperoleh dari sumber makanan seperti daging
merah, hati, unggas,
kerang, biji-bijian, kacang polong, serta sereal yang kaya zat besi.
6)
Folat
Folat bermanfaat agar
pertumbuhan dan perkembangan sel pada anak menjadi sehat. Serta tidak
menyebabkan anemia (kekurangan darah). Folat biasanya terdapat dalam sereal
gandum utuh, kacang-kacangan, buncis, asparagus, bayam, kacang hitam, dan kubis
brussel.
7)
Serat
Serat bermanfaat untuk
pencernaan pada anak, serta untuk mengurangi potensi terkena penyakit jantung
dan kanker. Serat biasa ditemukan dalam buncis, serat gandum utuh ,
kacang-kacangan, kacang merah, biji- bijian, dan kacang polong.
8)
Vitamin
A
Agar mata anak sehat
serta kulitnya tetap sehat maka diperlukan vitamin
A. Agar kebutuhan vitamin
A anak terpenuhi, dilaniir dari babycenter, biasanya anak dengan usia 1 hingga
3 tahun membutuhkan 300 mikrogram vitamin A per hari serta anak usia 4 tahun
keatas membutuhkan 400 microgram per hari. vitamin A biasanya ditemukan dalam
wortel, ubi jalar, labu, aprikot, bayam, brokoli, kubis, minyak ikan, dan
kuning telur
9)
Vitamin
C
Vitamin C bermanfaat
untuk menyatukan sel-sel yang ada dalam tubuh. Serta memperkuat dinding
pembuluh darah yang dapat membantu tubuh menyembuhkan luka serta membuat tulang
dan gigi menjadi kuat.
Biasanya anak dengan usia
1 hingga 3 tahun membutuhkan 15 miligram vitamin C serta usia 4 hingga 8 tahun
membutuhkan 25 miligram tiap harinya yang dilansir dari babycenter. Makanan
yang mengandung vitamin C adalah stroberi, jeruk, tomat, kentang, melon, kubis,
brokoli, bunga kol, ayam, pepaya, dan mangga.
F.
Masalah Gizi Ibu dan Anak di Indonesia
Masalah gizi
merupakan hal yang sangat kompleks dan penting untuk segera diatasi. Terutama
karena Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai permasalahan gizi
paling lengkap. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa masalah gizi di Indonesia
cenderung terus meningkat, tidak sebanding dengan beberapa negara ASEAN lainnya
seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Masalah gizi di Indonesia
yang sudah terkendali antara lain:
a.
Kurang vitamin A (KVA)
Kekurangan
vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang umum
dialami oleh anak-anak dan ibu hamil. Meskipun ini termasuk masalah gizi yang
sudah dapat dikendalikan, kekurangan vitamin A dapat berakibat fatal bila tidak
segera ditangani.
Pada
anak-anak, kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga
kebutaan dan meningkatkan perkembangan penyakit diare dan campak. Sementara
untuk ibu hamil yang kekurangan vitamin A berisiko tinggi mengalami kebutaan
atau bahkan kematian saat persalinan.
b.
GAKI
Tubuh Anda membutuhkan
sejumlah iodium untuk membuat zat kimia yang dikenal sebagai hormon tiroid.
Hormon tiroid inilah yang mengendalikan metabolisme dan fungsi penting tubuh
lainnya.
Kekurangan iodium atau
GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) memang bukanlah satu-satunya penyebab
kadar tiroid dalam tubuh menjadi rendah. Namun, kekurangan iodium dapat
menyebabkan pembesaran abnormal kelenjar tiroid, yang dikenal sebagai gondok.
c.
Anemia
Anemia
merupakan kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat
untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Masalah kesehatan ini paling banyak
ditemukan pada ibu hamil dengan gejala-gejala berupa rasa lelah, lemah, pucat,
detak jantung tidak beraturan, dan sakit kepala.
Berdasarkan
data yang diambil dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, lebih dari 15 persen
balita dan 37 persen ibu hamil mengalami anemia. Studi menunjukkan bahwa ibu
hamil yang anemia memiliki risiko meninggal dalam proses persalinan hingga 3,6
kali lebih besar akibat pendarahan dan atau sepsis.
Sedangkan masalah gizi di
Indonesia yang belum terselesaikan antara lain:
a)
Gizi kurang
Tubuh kurus
akibat gizi kurang sering kali dinilai lebih baik daripada tubuh gemuk akibat
gizi lebih, padahal kenyataannya tidak. Sama seperti obesitas, anak maupun
remaja dengan gizi kurang memiliki risiko pada kesehatannya. Nah, Anda bisa
mengukur kategori status gizi Anda melalui kalkulator BMI ini.
Bayi yang
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) umumnya akan mengalami kehidupan
masa depan yang kurang baik. Pasalnya, kebutuhan zat gizi yang tidak terpenuhi
dalam masa pertumbuhan balita akan meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit
infeksi pada awal- awal kehidupannya dan berlangsung hingga ia dewasa. Beberapa
risiko gizi kurang di antaranya
sebagai berikut:
§ Malnutrisi,
defisiensi vitamin, atau anemia
§ Osteoporosis
§ Penurunan
fungsi kekebalan tubuh
§ Masalah
kesuburan yang disebabkan oleh siklus menstruasi
yang tidak teratur
§ Masalah
pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada
anak dan remaja
b)
Stunting
Stunting
merupakan kondisi malnutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu cukup lama, umumnya karena pemberian makanan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan
baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Gejala-gejala stunting di antaranya:
§ Postur
anak lebih pendek dari anak seusianya
§ Proporsi
tubuh cenderung normal, tetapi anak tampak
lebih muda atau kecil untuk usianya
§ Berat
badan rendah untuk anak seusianya
§ Pertumbuhan
tulang tertunda
Pada tahun
2013, sebanyak 37,2 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini
seringkali dianggap normal karena alasan keturunan. Padahal, stunting dapat
memengaruhi perkembangan otak, mengurangi produktivitas seseorang di usia muda,
dan meningkatkan risiko pengembangan penyakit tidak menular di usia lanjut.
Stunting juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi,
obesitas, dan kematian akibat infeksi.
Waktu terbaik
untuk mencegah stunting adalah mulai dari awal kehamilan hingga dua tahun
pertama kehidupan anak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi ibu hamil harus
terpenuhi untuk mengoptimalkan perkembangan janin. Selain itu, pemberian ASI
eksklusif dan gizi seimbang pada balita perlu menjadi perhatian khusus agar anak
tidak tumbuh pendek atau stunting.
Berdasarkan
laporan gizi global atau Global Nutrition Report di tahun 2014, Indonesia
termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki 3 permasalahan gizi sekaligus, yaitu
stunting (pendek), wasting (kurus), dan overweight atau gizi lebih (obesitas).
Gizi lebih,
umum dikenal dengan obesitas, termasuk dalam masalah gizi yang mengancam
kesehatan masyarakat. Gizi lebih atau obesitas merupakan kondisi abnormal atau
kelebihan lemak yang serius dalam jaringan adiposa yang dapat mengganggu
kesehatan. Yuk, cek kategori status gizi Anda melalui kalkulator BMI ini untuk
mengetahui apakah Anda termasuk gizi lebih atau tidak.
Penyebab gizi
lebih yang paling mendasar adalah ketidakseimbangan energi dan kalori yang
dikonsumsi dengan jumlah yang dikeluarkan. Baik pada kelompok anak-anak,
remaja, maupun dewasa, prevalensi gizi lebih ini terus meningkat hampir satu
persen setiap tahun. Bila sejak kecil anak sudah terkena obesitas, maka mereka
akan lebih rentan terkena penyakit tidak menular saat dewasa, seperti diabetes
dan penyakit jantung.
Untuk menjaga
berat badan tetap seimbang dan ideal, Anda perlu mengubah pola hidup sehat
dengan membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, meningkatkan konsumsi
buah dan sayuran, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.
G. Penanggulangan
Kekurangan Gizi Ibu dan Anak
1. Puskesmas
berperan langsung dalam Meningkatkan kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan
perilaku) dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan
teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, Desa Wisma,
penyelenggaraan Posyandu dan sebagainya
2. Meningkatkan
upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam
lingkungan keluarga, Desa Wisma, Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah TK.
3. Selain
“KIA” Puskesmas memiliki program lainnya untuk
menanggulangi kekurangan gizi pada
Ibu dan Anak yaitu dengan Program Gizi
4. Pada
program gizi, masyarakat khususnya ibu dan anak dapat berkonsultasi gizi dengan ahli secara langsung
5. Puskesmas
juga menjadi tombak dalam terlaksananya penyuluhan gizi agar masyarakat
khususnya Ibu dan Anak mampu memahami pentingnya peran gizi bagi setiap individu.
6. Puskesmas
juga melakukan distribusi vitamin A secara rutin khususnya untuk anak-anak untuk menjaga
keseimbangan gizi pada anak-anak.
7. Puskesmas
melakukan pemantauan gizi melalui program Survey Kadarzi. Pemantauan tersebut
dapat menghasilkan informasi besaran masalah gizi dan trend status gizi
penduduk dari waktu ke waktu serta informasi keluarga sadar gizi yang telah melaksanakan perilaku
gizi baik.
8. Hasil
PSG dan Pemantauan KADARZI ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan program dan kebijakan perbaikan gizi di tingkat
Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat.
9. Sehingga,
dengan begini diharapkan tingkat kekurangan gizi pada Ibu dan Anak pada setiap daerah berkurang dengan
adanya program-program pemerintah dalam menanggulangi perkara gizi pada Ibu dan Anak.
10. Selain
pemerintah yang bergerak sebagai motor penanggulangan kekurangan gizi Ibu dan Anak, setiap individu pun
berperan penting dalam menanggulangi masalah ini dengan memahami serta mau
untuk ikut serta dalam memperbaiki gizi keluarga hingga kasus kekurangan gizi
tidak lagi meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar