PERAN PENDEKATAN SISTEM DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
DR.
Safrudin SKM. M.Kes.
A.
Peran Pendekatan Sistem dalam Kesehatan
Masyarakat
Menurut Adisasmito
(2007) sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan.
Intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan
utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sistem
kesehatan memberi manfaat kepada mayarakat dengan distribusi yang adil. Sistem
kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus pada “tingkat manfaat” yang
diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan.
Menurut Shrode dan
voich, 1974:115 Sistem adalah suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian
banyak bagian. Sedangkan menurut pandangan Shrode dan Voich (1974:121) Sistem
sekalipun terdiri dari berbagai bagian atau elemen, tetapi secara keseluruhan
merupakan suatu yang bulat dan utuh (wholism) jauh melebihi kumpulan bagian
atau elemen tersebut.
Beberapa pengertian diantaranya yang dipandang cukup penting adalah :
1. Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen
yang saling dihubungkan olehsuatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai
satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah
ditetapkan. (Ryans)
2. Sistem adalah suatu struktur konseptual yang
terdiri dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai satu
unit organic untuk mencapai keluaran yang diinginkan secara efektif dan
efisien. (Jhon McManama)
3. Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian
yang berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang majemuk, dimana masing-masing
bagian bekrerja sama secara bebas dan terkait untuk mencapai sasaran kesatuan
dalam suatu situasi yang majemuk pula.
4. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan
terpadu dari berbagi elemen yang berhungan serta saling mempegaruhi yang dengan
sadar dipersiapkan untuk mencpai tujuan yang telah ditetapkan.
Jika diperhatikan keempat pengertian sistem
ini, segera terlihat bahwa pengertian sistem secara umum dapat dibedakan atas 2
macam :
1.
Sistem sebagai suatu wujud
Suatu sistem sebagai suatu wujud apabila
bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk
suatu wujud yang ciri-cirinya dapat didiskripsikan dengan jelas.
Tergantung dari sifat bagian-bagian
atau elemen-elemen yang membentuk sistem, maka sistem sebagai suatu wujud
dapat dibedakan atas 2 macam :
a. Sistem
sebagi suatu wujud yang konkrit.
Pada bentuk ini, sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang
membentuk system adalah konkrit dalam arti dapat ditangkap oleh panca indra.
Contohnya adalah suatu mesin yang bagian-bagian atau elemen-elemennya adalah
berbagai unsur suku cadang.
b. Sistem
sebagai suatu wujud yang abstrak.
Pada bentuk ini,
sifat dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk system adalah
abstrak dalam arti tidak dapat ditangkap oleh panca indra. Contohnya adalah
system kebudayaan yang bagian-bagian atau elemen-elemennya adalah berbagai
unsur budaya.
2.
Sistem sebagai suatu metoda.
Suatu system
disebut sebagai suatu metoda (method), apabila bagian-bagian atau elemen-elemen
yang terhimpun dalam system tersebut membentuk suatu metoda yang dapat dipakai
sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi. Contohnya adalah system
pengawasan yang bagian-bagian atau elemen-elemen pembentuknya adalah berbagai
peraturan.
Sedangkan
pengertian kesehatan, sebagaimana yang telah diuraikan banyak pula macamnya.
Sebagai suatu cita-cita, pengertian yang dianut umumnya dirumuskan oleh WHO
(1947) yakni yang menunjuk pada keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental
dan social yang tidak terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja.
Sedangkan sebagai suatu pedoman dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan,
pengertian yang dianut umunya yang dirumuskan oleh White (1977) yakni yang
menunjuk pada keadaan dimana seseorang ketika diperiksa oleh ahlinya
tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau
kelainan.
Pengertian
sistem kesehatan adalah gabungan pengertian system dengan pengertian
kesehatan. Untuk ini banyak rumusan pernah disusun, salah satu diantaranya
ialah yang dikemukakan ole WHO (1984). Sistem kesehatan adalah kumpulan dari
berbagai faktor yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat dalam suatu
negara, yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat pada setiap saat yang
dibutuhkan.
Untuk Indonesia,
pengertian tentang system kesehatan yang dikenal dengan nama Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) telah ditetapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI No.
99a/Mek.Kes/SK/III/1982. Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang
mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai
derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti
yang dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
2.2 Ciri-ciri
Sistem
Sesuatu disebut sebagai sistem, apabila ia memiliki beberapa ciri pokok
sistem.
1. Elias
M. Awad (1979)
a.
Sistem
bukanlah sesuatu yang berada diruang hampa, melainkan selalu berinterksi dengan
lingkungan. Tergantung dari pengaruh interaksi dengan lingkungan tersebut,
sistem dapat dibedakan atas 2 macam. Pertama, bersifat terbuka apabila
interaksi dengan lingkungan, mempengaruhi system. Kedua, bersifat tertutup
apabila interaksi dengan lingkungan tidak mempengaruhi sistem.
b.
Pada
sistem yang bersifat terbuka, berbagai pengaruh yang diterima dari lingkungan
dapat dimanfaatkan oleh system untuk lebih menyempurnakan sistem. Pemanfaatan
yang seperti ini memang dimungkinkan, karena didalam sistem terdapat mekanisme
penyesuainan diri, yang antara lain karena adanya unsur umpan balik (veed
back).
c.
Sistem
mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri, yang antara lain juga
disebabkan karena didalam system terdapat unsure umpan balik (feed back).
d.
Sistem
terbentuk dari dua atau lebih subsistem, dan setiap subsistem terdiri lagi dari
dua atau lebih subsistem lain yang lebih kecil, demikian seterusnya.
e.
Antara
satu subsistem dengan subsistem lainnya terdapat hubungan yang saling
tergantung dan mempengaruhi. Keluaran suatu subsistem misalnya,menjadi
masukan bagi subsistem lain yang terdapat dalam system.
f.
Sistem
mempunyai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Pada dasarnya tercapainya
tujuan dan sasaran ini adalah sebagai hasil kerjasama dari berbagai subsistem
yang terdapat dalam system.
2. A
Shode dan Dan Voich Jr (1974)
a.
Sistem
mempunyai tujuan dan karena itu semua perilaku yang ada pada system pada
dasarnya bermaksud mencapai tujuan tersebut (purposive behavior)
b.
Sistem
sekalipun terdiri dari berbagai bagian atau elemen, tetapi secara keseluruhan
merupakan suatu yang bulat dan utuh (wholism) jauh melebihi kumpulan bagian
atau elemen tersebut.
c.
Berbagai
bagian atau elemen yang terdapat dalam system saling terkait, berhubungan serta
berinteraksi.
d.
Sistem
bersifat terbuka dan selalu berinterakasi dengan sisitem lain yang lebih luas,
yang biasanya disebut dengan lingkungan.
e.
Sistem
mempunyai kemampuan transformasi, artinya mampu mengubah sesuatu menjadi
sesuatu yang lain. Dengan perkataaan lain,system mampu mengubah masukan menjadi
keluaran.
f.
Sistem
mempunyai mekanisme pengendalian, baik dalam rangka menyatukan berbagai bagian
atau elemen, atau dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran.
Jika diperhatikan
kedua pendapat tentang ciri-ciri system yang seperti ini, segera mudah dipahami
bahwa uraian yang disampaikan pada dasarnya tidak banyak berbeda. Jika
disederhanakan dapat dibedakan asas empat macam saja:
1)
Dalam
sitem terdapat bagian atau elemen yang satu sama lain saling berhubungan
dan mempengaruhi yang kesemuanya membentuk satu kesatuan, dalam arti semuanya
berfungsi untuk mencapai tujuan yang sama yang telah ditetapkan.
2)
Fungsi
yang diperankan oleh masing-masing atau elemen yang membentuk satu kesatuan
tersebut adalah rangka mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan.
3)
Dalam
melaksanakan fungsi tersebut, semuanya bekerjasama secara bebas namun terkait,
dalam arti terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkannya agar tetap
berfungsi sebagaimana yang telah direncanakan.
4)
Sekalipun
system merupakan satu kesatuan yang terpadu, bukan berarti ia tertutup
terhadap lingkungan.
2.3 Unsur
Sistem
Telah disebutkan
bahwa sistem tebentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan mempengaruhi.adapun
yang di maksud dengan bagian atau elemen tersebut ialah sesuatu yang mutlak
harus ditemukan,yang jika tidak demikian halnya,maka tidak ada yang disebut
dengan sistem tersebut.bagian atau elemen tersebut banyak macamnya yang jika
disederhanakan dapat dikelempokan dalam 6 unsur :
1. Masukan
/ input
Yang di maksud
dengan masukan (input) adalah kumpulan atau bagian atau elemen yang terdapat
dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.
2. Proses
/ process
Yang dimaksud
dengan proses(process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan
3. Keluaran
/ output
Yang dimaksud
dengan keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang di hasilkan
dari berlangsungnya proses dalam system
2. Umpan
balik / fied back
Yang dimaksud
dengan umpan balik(fied back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan
keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dari sistem tersebut
3. Dampak
/ impeact
Yang di maksud
dengan dampak (impeact)adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari sistem
4. Lingkungan
/ enfironment
Yang dimaksud
dengan lingkungan (enfironment)adalah dunia diluar sistem yang tidak dikelolah oleh
sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem
Dalam administrasi
kesehatan kesemua rincian tersebut secara umum dapat di bedakan dalam 2 macam,
yaitu:
1.
Sistem sebagai upaya menghasilkan upaya
pelayanan kesehatan
Jika sistem
kesehatan dipandang sebagai suatu upaya untuk menghasilkan pelayanan
kesehatan,maka yang dimaksud dengan :
a.
Masukan
adalah perangkat administrasi yakni tenaga,dana,sarana dan metoda atau dikenal
dengan istilah sumber,tata cara dan kesanggupan.
b.
Proses
adalah fungsi administrasi, yang terpenting ialah perencaan, pengorbanisasian,
pelaksanan dan penilaian
c.
Keluaran
adalah pelayanan kesehatan yakni akan dimanfaatkan oleh masyarakat
2.
Sistem sebagai upaya untuk menyelesaikan
masalah kesehatan
Jika sistem
kesehatan di pandang sebagai suatu upaya untuk menyelesaikan masalah
kesehatan,maka yang dimaksud dengan:
a.
Masukan
adalah setiap masalah kesehatan yang ingin diselesaikan
b.
Proses
adalah perangkat administrasi yakni tenaga,dana,sarana dan metoda atau di kenal
pulasebagai sumber,tatacara dan kesanggupan.
c.
Keluaran
adalah selesainya masalah kesehatan yang dihadapi
2.4 Jenjang
Sistem
Telah disebutkan bahwa sistem, meskipun merupakan satu kesatuan yang
terpadu, tetapi sistem tersebut tidak dapat melepaskan diri dari linkungan.
Tergantung dari jenisnya,maka yang dimaksud dengan lingkungan tersebut amat
beranekaragam.
Selanjutnya
peranan dan kedudukan sistem terhadap lingkungan berbeda-beda pula.
Untuk memudahkan pemahaman, peranan dan kedudukan sistem terhadap
lingkungan yang beranekaragam ini sering digambarkan dalam bentuk penjejangan
sitem. Batasan tentang penjenjangan sistem. Batasan tentang penjenjangan sistem
banyak macamnya. Secara sederhana yang dimaksud dengan penjenjangan sistem
ialah pembagian sistem ditinjau dari sudut peranan dan kedudukannya terhadap
lingkungan. Untuk ini penjenjangan sistem tersebut dapat dibedakan atas tiga
macam yakni :
1.
Suprasistem
Suprasistem
adalah lingkungan dimana sistem tersebut berada. Lingkungan yang dimaksud
disini juga berbentuk suatu sitem tersendiri, yang kedukaan dan peranannya
lebih luas. Sistem yang lebih luas ini mempengaruhi sitem tetapi tidak dikelola
oleh sistem.
2.
Sistem
Sistem adalah
sasuatu yang sedang diamati yang menjadi objek dan subjek pengamatan.
3.
Subsistem
Subsistem adalah
bagian dari sistem yang secara mandiri membentuk sistem pula. Sistem yang
mandiri ini kedudukan dan peranannya lebih kecil dari pada sitem.
2.5 Pendekatan
Sistem
Dibentuknya suatu sistem pada dassarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang telah ditetapkan. Untuk terbentuknya sistem tersebut perlu dirangakai
berbagai unsur atau elemen sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan
membentuk suatu kesatuan dan secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai
tujuan kesatuan. Apabila prinsip pokok atau cara kerja sistem ini diterapkan
pada waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi,maka prinsip pokok atau cara
kerja ini dikenal dengan nama pendekatan sistem (sistem approach)
McCalman et al (2017) merekomendasikan
pendekatan sistem untuk meningkatkan budaya kompetensi organisasi. Perspektif
sistem yang dimaksud mempertimbangkan bahwa organisasi kesehatan sebagai suatu
sistem yang memiliki komponen yang saling berkaitan. Pendekatan sistem terhadap
budaya kompetensi mengintegrasikan praktik pada semua lini manajemen organisasi
dan sub-sistem klinis, sehingga membutuhkan penggabungan sikap, praktik,
kebijakan dan struktur untuk memungkinkan organisasi kesehatan dan tenaga
kesehatan untuk bekerja secara efektif dalam situasi buadaya yang beragam.
Dengan semakin mengenal budaya kompetensi, organisasi kesehatan dapat
menjadikanya sebagai strategi untuk menjawab kebutuhan yang beragam dari masayarakat
(McCalman et al. 2017).
Pada saat ini batasan tentang pendekatan sistem banyak macamnya, beberapa
yang terpenting ialah :
1.
Pendekatan
sistem adalah penerapan suatu prosedur yang logis dan rasional dalam merancang
suatu rangkaian komponen-komponen yang berhubungan sehingga dapat berfungsi
sebagaai satu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan (L. James Harvey).
2.
Pendekatan
sistem adalah suatu strategi yang menggunakan metoda analisa, desain dan
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.
3.
Pendekatan
sistem adalah penerapan dari cara berpikir yang sistematis dan logis dalam
membahas dan mencari pemecahan dari suatu masalah atau keadaan yang dihadapi.
Jika
pendekatan sistem dapat dilaksanakan,akan diperoleh beberapa keuntungan,antara
lain:
1.
Jenis
dan jumlah masukan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan,dengan
demikian penghamburan sumber,tatacara dan kesanggupan yang sifatnya selalu
terbatas,akan dapat dihidari.
2.
Proses
yang dilaksanakan dapat diarahkan untuk mencapai keluaran sehingga dapat
dihindari pelaksanaan kegiatan yang tidak diperlukan.
3.
Keluaran
yang dihasilkan dapat lebih optimal serta dapat diukur secara lebih tepat dan
objektif
4.
Umpan
balik dapat diperoleh pada setiap tahap perlaksaan program.
2.6 ANALISIS
SISTEM
Karena sistem
terdiri dari kumpulan elemen atau bagian yang mempunyai fungsi
masing-masing,maka untuk dapat menjamin baik sistemnya tersebut,haruslah dapat
diupayakan agar fungsi yang dimaksud tetap sesuai dengan yang direncanakan.
Pada saat ini
batasan tentang analisis sistem banyak macamnya.beberapa yang terpenting
adalah:
Analisis sistem adalah pelukisan atau
penguraian oprasional suatu sistem yang meliputi upaya pengidentifikasian
tujuan,kegiatan,pelaksanan kegiatan,situasi yang dihadapi serta informasi yang
dibutuhkan oleh sistem pada setiap tahap pelaksanaannya.
1.
Analisis
sistem adalah suatu cara kerja yang dengan mempergunakan fasilitas yang
ada,dilakukan pengumpulan berbagai permasalah yang dihadapi untuk kemudian
dicarikan berbagai jalan keluarnya,lengkap dengan uraiannya,sehingga membantu
administrator dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
Untuk dapat
melakukan analisis sistem yang baik,perlu diketahui langka-langka yang harus
dilakukan. Langka-langka tersebut dapat dibedakan atas 6 macam yakni:
1.
Mula-mula
lakukanlah penguraian sistem sehingga menjadi jelas bagian-bagian yang dimiliki
serta hubungannya satu dengan yang lain.
2.
Lanjutkan
dengan merumuskan masalah yang dihadapi oleh bagian-bagian tersebut atau sistem
secara keseluruhan.
3.
Lakukan
pengumpulan data atau informasi untuk lebih menjelaskan masalah yang di temukan
serta untuk merumuskan kemungkinan jalan keluar yang dapat dilakukan.
4.
Berdasarkan
data atau informasi yang dimiliki,kebangkan model-model sistem yang baru.
5.
Lakukan
uji coba,jika perlu lakukan perbaikan dan catatlah setiap hasil yang diperoleh.
6.
Terapkanlah
model sistem yang dipilih dan lakukanlah pemantauan dan penilaian berkala
sesuai yang diperlukan.
2.7 Bentuk
Pokok Kesehatan
Bentuk pokok sistem
kesehatan antara satu Negara dengan Negara lainnya amat berfariasi
sekali,karena kesemuanya tergantung dari berbagai faktor yang mempengaruhi
sistem kesehatan itu sendiri. Faktor-foktor yang dimaksud ialah:
1.
Peranan unsur pembentuk sistem kesehatan, yakni :
a.
Pemerintah
b.
Masyarakat
c.
Penyedia
pelayanan kesehatan
Demikianlah,jika
sistem kesehatan ditinjau dari peranan unsure pembentuk tersebut, yang umumnya
peranan masyarakat dan penyediah pereanan disatukan dan secara bersama disebut
sebagai pihak swasta dan ini berhadapan dengan pemerintah maka sistem kesehatan
di Dunia secara umum dapat dibedakan atas 3 macam:
A.
Monopoli pemerintah
Pada bentuk ini peranan pemerintah amat dominan dan memonopoli semua
upaya kesehatan.
B.
Dominasi pemerintah
Pada bentuk ini peranan pemerintah tetap dominan tetapi tidak
memonopoli semua upaya kesehatan
C.
Dominasi swasta
Pada bentuk ini peranan pemerintah ahanya terbatas pada upaya kesehatan
yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak sedangkan upaya kesehatan lainnya
diserahkan kepada pihak swasta dan pihak swasta ini mendominasi upaya kesehatan
tersebut.
2.
Pemanfaatan sumber, tatacara dan kesanggupan
Dalam kehidupan
sehari-hari,telah sama diketahui bahwa sumber dan kesanggupan sifatnya selalu
terbatas.tidak demikian halnya dengan tatacara,karena tatacara tersebut
berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Dengan
demikian,jika sistem kesehatan ditinjau dari pemanfaatan sumber,tatacara dan
kesenggupan tersebut,yang dalam praktek sehari-hari dibatasi hanya pada
pemanfaatan tatacara yang kait berkait dengan pemanfaatan kemajuan ilmu dan
teknologi,maka sistem kesehatan dapat dibedakan atas 3 bentuk yakni :
a.
Sistem
kesehatan yang telah memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi secara optimal.
b.
Sistem
kesehatan yang baru saja di sentu oleh kemajuan ilmu dan teknologi.
c.
Sistem
kesehatan yang sama sekali belum di sentuh oleh kemajuan ilmu dan teknologi.
3.
Unsur pokok sistem kesehatan yakni
a.
Organisasi pelayanan
Suatu sistem
kesehatan yang baik haruslah memiliki kejelasan dalam pengorganisasian upaya
kesehatannya (organization of services).kejelasan yang dimaksud disini menunjuk
pada jenis,bentuk,jumlah,penyebaran,jenjang serta hubungan antara satu upaya
kesehatan dengan upaya kesehatan lainnya.
b.
Organisasi pembiayaan
Suatu sistem
kesehatan yang baik haruslah memiliki kejelasan dalam pengorganisasian
pembiayaan kesehatannya (organization of finances). Kejelasan yang dimaksud
disini pada jumlah,penyebaran,pemanfaatan serta mekanisme pembiayaan upaya
kesehatan yang berlaku.
c.
Mutu pelayanan dan pembiayaan
Syarat terakhir
yang harus dipenuhi oleh suatu sistem kesehatan yang baik ialah terjaminannya
mutu pelayanan dan pembiayaan kesehatan(cuality of services and finances)mutu
yang dimaksud disini ialah disatu pihak,yang sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan masyarakat terhadap kesehatan,dan dipihak lain yang sesuai pula dengan
situasi dan kondisi social ekonomi masyarakat.
4.
Subsistem dalam sistem kesehatan
Dalam praktek
sehari-hari sistem kesehatan sering dibedakan atas dua subsistem saja yakni:
a.
Subsistem pelayanan kesehatan
Adapun yang
dimaksud dengan subsistem pelayanan kesehatan disini ialah yang menunjuk kepada
kesatuan yang utuh dan terpadu dari upaya kesehatan yang diselenggarakan dalam
satu Negara.
b.
Subsitem pembiayaan kesehatan
Adapun yang
dimaksud dengan subsistem pembiayaan kesehatan disisni ialah yang menunjuk
kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari pembiayaan upaya kesehatan yang
berlaku dalam suatu Negara.
·
Faktor
yang mendorong dilakukannya pengembangan sistem kesehatan masyarakat
1. perubahan-perubahan mendasar pada dinamika
kependudukan dewasa ini yang mendorong lahirnya transisi demografis dan epidemiologis,
industrialisasi, serta urbanisasi
2. temuan-temuan substansial dalam ilmu dan
teknologi kedokteran yang membuka cakrawala baru dalam memandang proses hidup,
sehat, sakit, dan mati
3. tantangan global sebagai akibat kebijakan
perdagangan bebas, serta pesatnya revolusi dalam bidang informasi,
telekomunikasi, dan transportasi
4. perubahan lingkungan yang berpengaruh
terhadap derajat dan upaya kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar