KONSEP SEHAT SAKIT
Dr. Safrudin SKM. M.Kes.
A.
DEFINISI SEHAT MENURUT WHO (1947)
Sehat
adalah suatu keadaa yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta
tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan.
B.
DEFINISI KESEHATAN MENURUT UU No. 23 Tahun
1992 Pasal 1
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari bada, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
C. KESIMPULAN DEFINISI SEHAT
Suatu keadaan yang dinamis dimana individu
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis,
intelektual, spiritual, dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social,
dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.
D. DEFINISI SAKIT
Keadaan dimana fisik, emosinal, intelektual,
sosial, dan perkembangan seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya
keadaan terjadinya proses penyakit, bisa juga karena pengaruh luar.
E.
PERILAKU SAKIT
Perilaku orang sakit meliputi:
·
Cara seseorang memantau tubuhnya
·
Cara seseorang mendefiniskan gejala yang dialaminya
·
Cara melakukan pencegahan
· Cara menggunakan sistem layanan kesehatan
F. FAKTOR PERILAKU SAKIT
Faktor Internal meliputi:
·
Perspektif
·
Jenis Penyakit
Faktor Eksternal meliputi :
·
Lingkungan
·
Ekonomi
·
Latar belakang budaya
·
Sistem layanan kesehatan
G.
TAHAP-TAHAP PERILAKU SAKIT
·
Mengalami gejala
·
Asumsi tentang peran sakit
·
Kontak dengan pelayanan kesehatan
·
Peran klien dependen atau ketergantungan
·
Pemulihan dan rehabilitasi
H. DAMPAK SAKIT
v Perubahan perilaku dan emosi
Reaksi individu
berbeda-beda, bisa anisietas, stress, syok, marah dan depresi
v Peruabahan peran keluarga
Tidak mampu
melakukan perannya dengan baik
v Perubahan citra tubuh
Perubahan pada
bentuk tubuh, reaksi tiap individu berbed-beda
v Perubahan konsep diri
Misal akibat
penyakit, seseorang tidak lagi dimintai pendapat untuk pengambilan keputusan
dalam keluarga
v Terjadi dinamika keluarga
Merupakan proses
keluarga melakukan fungsi dan megambil keputusan. Akibat sakit, contoh kepala
kleuarga sebagai pengambil keputusan tertinggi, tidak dapat menjalankan peran,
maka pengambilan keputusan ditunda
Aspek-Aspek Pendukung Kesehatan
Banyak orang
berpikir bahwa sehat adalah tidak sakit, maksudnya apabila tidakada gejala
penyakit yang terasa berarti tubuh kita sehat. Padahal pendapat itu kurang
tepat. Ada kalanya penyakit baru terasa setelah cukup parah, seperti kanker
yang diketahui setelah stadium 4. Apakah berarti sebelumnya penyakit kanker itu
tiak ada? Tentu saja ada, tetapi tidak terasa. Berarti tidak adanya gejala
penyakit bukan berarti sehat.
Sehat
sesungguhnya adalah suatu kondisi keseimbangan, dimana seluruh sistem organ
ditubuh kita bekerja dengan selarasa. Faktor-faktor ynag mempengaruhi
keselarasan tersebut berlangsung seterusnya adalah:
1. Nutrisi yang lengkap dan seimbang
2. Istirahat yang cukup
3. Olahraga teratur
4. Kondisimental, sosial dan rohani yang
seimbang
5. Lingkungan yang bersih
I.
Pengertian Penyakit
Istilah medis
yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan
berkurangnya kapasitas.
Proses perjalanan
penyakit dibedakan atas:
a)
Fase sebelum sakit
Ditandai dengan keseimbangan antar agen
(kuman penyakit, bahan berbahaya), host/tubuh orang dan lingkungan.
b)
Fase mulai sakit
Yang akhirnya sembuh atau mati
J.
Hubungan Antara Sehat, Sakit, dan Penyakit
Penyakit adalah istilah medis yang
digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya
kapasitas. Hubungan sehat, sakit, dan penyakit adalah
o
Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
o
Sebagai manifestasi seseorang dengan lingkungan.
o
Gangguan kesehatan. Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang
bergerak sepanjang kehidupannya.
Antara factor : host – agent – environment.
K.
Faktor Yang Mempengaruhi Diri Seseorang
Tentang Sehat
1.
Status Perkembangan
-
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap
perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.
-
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkpkan dan cara
mengatasinya.
-
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk
melaksanakan pengkajian terhdap individu dan membantu mengatasi
perilaku-perilaku selanjutnya.
2.
Pengaruh Sosiokultural
-
Masing-masing budaya punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari
orangtua pada anaknya.
-
Contoh : Pada orang cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang.
Orang dengan ekonomi rendah memandang flu sebagai sesuatu yang biasa dan masih
merasa sehat.
3.
Pengalaman Masalalu
-
Seseorang dapat merasakan nyeri, sakit atau tidak berfungsi keadaan norma
karena pengaalman sebelimnya.
-
Membantu menentukan definisi seseorang tentang sehat.
4.
Harapan Seseorang Tentang Dirinya
-
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik
maupun psikososialnya jika mereka sehat.
L.
TAHAPAN SAKIT MENURUT SUCHMAN
1. Tahapan mengalami gejala
ü Tahap transisi: seseorang percaya bahwa ada
kelainan dala tubuhnya, seperti merasa dirinya tidak sehat atau merasa
timbulnya berbgai gejala atau merasa ada bahaya.
ü Mempunyai 3 aspek:
Ø Secara fisik: nyeri, panas tinggi
Ø Kognitif : inteprestasi terhadap gejala
Ø Respon emosi terhadap ketakutan atau
kecemasan
ü Konsultasi dengan orang terdekat: gejala+
perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan dirumah.
2. Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick role)
ü Penerimaan terhadap sakit.
ü Individu mencari kepastian sakitnya keluarga atau
teman : menghasilkan peran sakit.
ü Mencari pertolongan dari profesi kesehatan,
yang lain mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman atau keluarga.
ü Akhir dari tahap ini dapat ditemukan gejala
bahwa telah berubah dan merasa lebih baik. Individu masih mencari penegasan
dari keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan dipengaruhi oleh pengetahuan
dan pengalaman selanjutnya.
3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
ü Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas
inisiatif sendiri.
ü 3 tipe informasi:
Ø Validasi keadaan sakit
Ø Penjelasan tentang gejala yang tidak
dimengerti
Ø Keyakinan bahwa mereka akan baik
ü Jika tidak ada gejala : individu
mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali pada profesi kesehatan.
4. Tahap ketergantungan
ü Jika profesi kesehatan memvalidasi
(memantapkan) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yang tergantung untuk
memperoleh bantuan, setiap orang mempunyai tingkat ketergantungan yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan.
ü Setiap orang mempunyai tingkat ketergantungan
yang berbeda sesuai kebutuhan
ü Perawat mempunyai tugas :
Ø Mengkaji keutuhan ketergantungan pasien
dikaitakn dengan tahap perkembangan
Ø Support terhadap perilaku yang mengarah pada
kemandirian
5. Tahap penyembuhan
ü Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit
dan kembalii pada peran sakit dan fungsi sebelum sakit.
ü Kesiapan untuk fungsi sosial.
ü Perawat mempunyai tugas :
a. Membantu pasien untuk berfungsi dengan
meningkatkan kemandirian
b. Memberi harapan dan support
M.
Ciri-Ciri Sehat dan Sakit
Ciri-Ciri Sehat :
1. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang
tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara
objektif tidak tampak sakit.
2. Semua organ tubuh berfungsi normal
3. Suhu normal 36,5 - 37,5
4. Tubuhnya sehat, bugar dan tidak lemas
5. Wajahnya berseri, tidak nyeri, emosi stabil
6. Tidak ada gangguan fisik, psikis, maupun
sosial
7. Selalu berpikir positf
8. Mampu melaksanakan segala kegiatan dengan
baik
Kesehatan mental
(jiwa) mencangkup 3 komponen yaitu, pikiran, emosional, dan spiritual.
1.
Pikira sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2.
Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan
e,osinya, misalnya takut, gembira, khawatir,sedih, dan sebagainya.
3.
Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengeskpresikan sykur,
pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini,
yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari
praktik keagamaan seseorang.
4.
Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang
lain atau kelompok lain secara baik, tanpa tanpa membedakan ras, suku, agama,
atau golongan, kepercayaan, status sosial dan sebagainya, serta saling toeran
dan menghargai
5.
Kesehatan aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam
arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu dapat produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidpunya sendiri atau
keluarga secara finansial. Bagi mereka yangg belum dewasa (siswa atau
mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan) dengan sendirinya ini tidak berlaku.Oleh
sebab itu, bagi kelompok tersebut , yang berlaku adalah produktif secra sosial,
yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya
berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, kegiatan sosial, keagamaan, atau
pelayanan masyakarat lainnya bagi usia lanjut.
Ciri-Ciri Sakit
1. Suhu abnormal
2. Tubuhnya lemas, lunglai, letih dan tidak
semangat dalam melakukan segala aktivitas
3. Wajahnya pucat dan tubuh terasa nyeri
4. Adanya gangguan fiisk, psikis, maupun sosisal
5. Selalu berpikir bahwa diirinya sakit
(sugesti)
N.
Rentang Sehat Sakit
v Model Rentang Sehat Sakit (Neuman)
v Menurut Neuman (1990) : sehat dalam suatu
rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu, yang
terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal, dengan energi yang
paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total.
a) Rentang ini diawali dari satu status
kesehatan sehat normal, sehat sekali dan sejahtera. Dikatakan sehat bukan hanya
bebas penyakit tetapi juga meliputi seluurh aspek kehidupan manusia yang
meliputi aspek fisik, emosi, sosial, daan spiritual.
b) Batasan sehat itu sendiri dapat diartikan
bahwa suatu keadaan yang semurna baik secara fisik, mental dan sosial serta
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO 1947).
Rentang Sakit
a) Rentang sakit merupakan rangkaian dalam
konsep sehat sakit.
b) Rentang ini dimulai dari keadaan setengah
sakit, sakit, sakit kronis, dan kematian
c) Sakit pada dasarnya merupakan keadaan
terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara
keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian diri.
d) Sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan
dalam fungsi yang normal dimana individu sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem
biologis adaptasi sosial (Parsons, 1972)
Sehat Sakit Penyakit Sembuh Sehat
O. Fase – Fase Sakit
1.
Fase Latent
Fase dimana seseoran sudah terinfeksi
mikroorganisme, karena badan seseorang baik maka gejala-gejala dan tanda-tanda
serta keluhan belm ada, sehingga aktivitas sehari-hari dapat dilakukan.
2.
Prodromal
Pada fase ini seseorang sudah terdapat
peningkatan, bahwa diirnya sakit seperti tidak enak badan atau kadang-kadang
lemas.
3.
Akut
Tanda dan gejala akan bertambah dan semakin
lengkap, bentuknya disini seseorang baru sadar bahwa dirinya sakit,
kadang-kadang emosinya tidak stabil dan mudah marah, dan ia hanya mampu
memikirkan dirinya sendiri dan penyakitnya.
4.
Resolusi
Individu perlu tindakan yang sifatnya
mengembalikan secara normal.
Perubahan Perilaku Saat Sakit
1.
Aadanya perasaan ketakutan
Perunahan perilaku ini dapat terjadi pada
semua orang dengan ditandai adanya perasaan takut sebagai dampak dari rasa
sakit.
Apabila dampak penerimaan terhadap sakitnya
serta dampak dampak yang ditimbulkan belum dapat diterima secara penuh pada
seseorang yang mengalami sakit, maka orang tersebut akan terhantui perasaan
ketakutan dan apabila ini dibiarkan maka akan menggangggu kesehatan mental
seseorang.
2.
Menarik diri
-
Pada orang yang sakit akan selalu mengalami rasa kecemasan.
-
Tingkat kecemasan yang dialami tiap individu saat sakit berbeda-beda
-
Untuk mengurangi kecemasan, maka seseorang akan berprilaku diam jika tidak
diberi pertanyaan
-
Hal tersebut sebagai bentuk upaya menghindari kecemasan
3.
Egosentris
-
Perilaku ini dapat terjadi pad aorang sakit yang ditandai dengan selalu
banyak mempersoalkan dirinya sendiri dan tidak mau mendengarkan orang lain
-
Perilaku ini juga ditujukan dengan selalu bercerita entang penyakitnya
4.
Sensitif terhadap persoalan kecil
-
Pada orang sakit perubahan perilaku ini biasanya selalu ditimbulkan dengan
selalu mempersoalkan hal-hal kecil sebagai dampak tergnaggu psikologis,
seperti: selalu mengomel apabila keadaan tersebut tidak seseuai dengan
sendirinya.
5.
Reaksi emosional tinggi
-
Perilaku ini dapat ditandai ditunjukan pada seseorang yang mengalami sakit
dengan mudah menangis, tersinggung, marah serta tuntutan perhatian yang lebih
dari orang seitar
6.
Perubahan persepsi
-
Perubahan persepsi selama sakit dapat ditunjukkan dengan timbul persepsi
bahwa dokter dan perawat adalah orang yang dapat membantu untuk menyembuhkannya
sehingga individu tersebut menaruh harapan besar pada dokter dan perawat
tersebut
7.
Berkurangnya minat
-
Perubahan perilaku yang ditujukkan pada seseorang yang mengalami sakit
yaitu berkurangnya minat karen aterjadi stress yang diakibatkan penyakit yang
dirasakan serta menurunnya kemmapuan melakukkan aktivitas sehari-hari
P.
Dampak Sakit Dirawat
Orang yang
mengalami sakit baik yang dirawat di rumah atau di rumah sakit akan memberikan
dampak baik pada individu itu sendiri, keluarga atau masyarakat. Dampaknya
antara lain :
1.
Terjadi peruabahan pera pada keluarga
Selama sakit dalam keluarga peran individu
tersebut akan mengalami gangguan mengingat terjadi pergantian peran dari salah
satu anggota keluarga yang mengalami sakit.
2.
Terjadinya gangguan psikologis
Keadaan ini dapat menimbulkan terjadinya
stress sampai mengalami kecemasan yang berat, apabila psikologisnya tidak
disiapkan secara baik. Proses terganggunya psikologis ini diawali dengan
konflik terhadap dirinya seperti kecemasan, ketakutan, khawatir.
3.
Masalah keuangan
Dampak ini jelas akan terjadi karena bebrapa
pengeluaran keuangan yang sebelumnya tidak dididuga, maka selama sakit terjadi
pengeluaran seperti untuk membeli obat obatan dan perawatan medis lainnya.
4.
Kesepian akibat perpisahan
Dampak ini terjadi pada seseorang yang
sebelum sakit selalu berkumpul bersama keluarga, namun saat sakit orang
tersebut harus dirawat dan berpisah dengan keluarganya.
5.
Terjadi perubahan kebiasaan sosial
Ini akan terjadi mengingat selama di rumah
interaksi dengan lingkungan masyarakat selalu terjadi, akan tetapi saat orang
tersebut sakit maka seluruh aktivitas sosialnya di masyarakat akan terganggu.
6.
Terganggunya Privasi Seseorang
Privasi seseorang akan ditunjukkan pada
perasaan menyenangkan yang menggambarkan pada tingkat penghargaan seseorang. Perasaan
menyenangkan ini akan mengalami gangguan karena aktivitas kehidupannya terbatas
pada lingkungan rumah sakit serta kebutuhannya terganggu sehingga membuat
perasaan menjadi tidak menyenangkan yang berakibat penghargaan sisial sulit
dicapai.
7.
Otonomi
Karena telah disediakan segala kebutuhan
pasien di rumah sakit menagkibatkan menurunnya kemampuan aktivitas pasien
karena dalam keadaan untuk mandiri dan mengatur diri sendiri sulit dilakukan,
sehingga pasien akan memiliki ketergantungan.
8.
Terjadi Perubahan Gaya Hidup
Adanya peraturan dan ketentuan di rumah sakit khususnya
perilaku sehat serta aturan pola makan, obat dan aktivitas agar seseorang
mengalami perubahan dalam gaya hidupnya yakni, selalu hati-hati dan menghindari
hal-hal yang dilarang sesuai dengan ketentuan yang berlakung dari dokter atau
pihak rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar