MASALAH PENELITIAN
·
Ada beberapa pengertian masalah penelitian diantaranya
sebagai berikut :
1). Masalah penelitian secara umum (Notoadmojo) :
Suatu kesenjangan (gap) antara apa
yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang suatu hal, atau antara
kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta
harapan dan kenyataan.
2). Masalah penelitian menurut para ahli:
- Menurut Sukardi:
adalah kesulitan yang dirasakan oleh
orang awam maupun para peneliti; permasalahan dapat juga diartikan sebagai
sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan
- Menurut Punaji setyosari :
suatu
masalah didefinisikan sebagai keadaan atau kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Masalah sebagai gap antara kebutuhan yangdiinginkan dan kebutuhan yang ada
·
Definisi masalah
penelitian adalah suatu kondisi dimana terjadinya kesenjangan
antara yang diharapkan dengan fakta yang terjadi di lapangan.
·
Untuk menjadi suatu masalah penelitian khususnya penelitian
survei, harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
1) Suatu masalah penelitian harus
menggambarkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
2) Walaupun tidak merupakan suatu
keharusan bahwa suatu masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, akan
tetapi banyak ahli penelitian menyarankan bahwa masalah penelitian hendaknya
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Mengapa dalam bentuk pertanyaan? Suatu
masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan akan lebih
mengarahkan pada jawaban yang diharapkan. Dengan bentuk pertanyaan, jawabannya
akan lebih jelas dan langsung pada sasarannya.
3) Suatu masalah penelitian memerlukan
pengujian secara empirik. Pengujian empirik berarti bahwa pemecahannya
dilandasi oleh bukti-bukti empirik yang diperoleh dari lapangan, dengan jalan
mengumpulkan data yang relevan.
·
Masalah yang
bagaimana yang baik untuk diteliti ?
1) Masalah yang
tepat diteliti yaitu masalah yang dihadapkan pada suatu kebutuhan atau
tantangan bagi peneliti.
2) Masalah mudah
dirumuskan sehingga menjadi jelas batasannya, kedudukan dan alternatif cara
pemecahannya.
3) Memiliki
hipotesis yang jelas sebagai titik tolak dalam penelitian dan alternatif
pemecahannya.
4) Mudah dalam
pengumpulan data untuk menguji hipotesis.
5) Mudah dalam
menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan dikembalikan pada
jawaban hipotesis yang sudah dirumuskan.
6) Dapat memecahkan
masalah yang diteliti sehingga dapat menemukan kebenaran serta implikasinya
untuk memberi saran-saran agar masa depan lebih baik.
·
Syarat masalah dapat diangkat menjadi masalah penelitian:
1. Feasible
Tersedia subjek, dana, waktu, alat dan keahlian
2. Interisting
Menarik bagi peneliti
3. Novel (memberi nilai baru)
Membantah/mengkonfirmasi penemuan terdahulu. Melengkapi, mengembangkan hasil penelitian terdahulu, menemukan sesuatu yang baru.
4. Ethical
Tidak bertentangan dengan Etika
5. Relevan
Bagi ilmu pengetahuan, tata laksana pasien, sebagai dasar penelitian selanjutnya.
1. Feasible
Tersedia subjek, dana, waktu, alat dan keahlian
2. Interisting
Menarik bagi peneliti
3. Novel (memberi nilai baru)
Membantah/mengkonfirmasi penemuan terdahulu. Melengkapi, mengembangkan hasil penelitian terdahulu, menemukan sesuatu yang baru.
4. Ethical
Tidak bertentangan dengan Etika
5. Relevan
Bagi ilmu pengetahuan, tata laksana pasien, sebagai dasar penelitian selanjutnya.
·
Kepekaan terhadap masalah dipengaruhi oleh berbagai factor
yaitu:
1. Profesi
Profesi atau bidang pekerjaan seseorang dapat menjadi sumber minat untuk melakukan penelitian
Contoh: bidan yang bekerja di klinik akan lebih menyukai dan tertarik meneliti tentang kejadian yang sering dialami, misalnya: pemeriksaan kehamilan, persalinan, dll.
2. Spesialisasi
Keahlian khusus seseorang akan menyebabkan orang tersebut lebih peka terhadap masalah yang berkaitan dengan keahliannya.
Contoh: bidan yang selalu menolong persalinan, pasti dapat mengetahui lebih dalam tentang fisiologi dan patologi ibu bersalin. Sehingga dapat diidentifikasi masalahnya.
3. Akademis
Jenjang pendidikan berpengaruh terhadap terhadap kajian masalah yang diambil. Semakin tinggi jenjang pendidikannya maka semakin dalam kajian masalahnya.
4. Pengalaman lapangan
Seseorang yang mempunyai banyak pengalaman lapangan akan menambah kepekaannya terhadap masalah di bidangnya.
Contoh: Bidan yang sudah bekerja selama puluhan tahun di klinik, pasti menemukan banyak kesenjangan antara teori dan fakta di lapangan.
5. Bahan bacaan atau kepustakaan
Membaca dapat meningkatkan wawasan seseorang dan menambah pengetahuan sehingga pola berpikir kritisnya akan semakin berkembang
6. Diskusi ilmiah
Diskusi ilmiah juga dapat meningkatkan kepekaan terhadap persoalan yang ada.
Contoh: diskusi antara mahasiswi kebidanan dengan bidan berpengalaman atau dosen kebidanan sehingga dapat diperoleh masalah
Profesi atau bidang pekerjaan seseorang dapat menjadi sumber minat untuk melakukan penelitian
Contoh: bidan yang bekerja di klinik akan lebih menyukai dan tertarik meneliti tentang kejadian yang sering dialami, misalnya: pemeriksaan kehamilan, persalinan, dll.
2. Spesialisasi
Keahlian khusus seseorang akan menyebabkan orang tersebut lebih peka terhadap masalah yang berkaitan dengan keahliannya.
Contoh: bidan yang selalu menolong persalinan, pasti dapat mengetahui lebih dalam tentang fisiologi dan patologi ibu bersalin. Sehingga dapat diidentifikasi masalahnya.
3. Akademis
Jenjang pendidikan berpengaruh terhadap terhadap kajian masalah yang diambil. Semakin tinggi jenjang pendidikannya maka semakin dalam kajian masalahnya.
4. Pengalaman lapangan
Seseorang yang mempunyai banyak pengalaman lapangan akan menambah kepekaannya terhadap masalah di bidangnya.
Contoh: Bidan yang sudah bekerja selama puluhan tahun di klinik, pasti menemukan banyak kesenjangan antara teori dan fakta di lapangan.
5. Bahan bacaan atau kepustakaan
Membaca dapat meningkatkan wawasan seseorang dan menambah pengetahuan sehingga pola berpikir kritisnya akan semakin berkembang
6. Diskusi ilmiah
Diskusi ilmiah juga dapat meningkatkan kepekaan terhadap persoalan yang ada.
Contoh: diskusi antara mahasiswi kebidanan dengan bidan berpengalaman atau dosen kebidanan sehingga dapat diperoleh masalah
·
Kriteria memilih masalah :
1.
Masalah penelitian merupakan sesuatu yang berguna untuk
dipecahkan.
2.
Dukungan teori dari sumber-sumber yang tersedia (referensi,
buku dan jurnal-jurnal)
3.
Menarik untuk dipecahkan (suatu masalah menjadi tidak
menarik bagi seseorang, mungkin karena terlalu sulit, memerlukan waktu terlalu
lama, terlalu luas, terlalu sederhana, tidak berhubungan dengan keahlian atau
spesialisasi yang dipelajari)
4.
Sedapat mungkin akan mmenghasilkan sesuatu yang baru.
5.
Data yang dibutuhkan cukup dan relevan, tidak sulit
diperoleh.
Tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak
boleh terlalu sempit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar