SISTEM BUDAYA DAN SISTEM SOSIAL
a.
Sistem Budaya
:
Kebudayaan
sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen-komponen
tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal, culture activities,
trait komplexes, traits. Merupakan komponen yang abstrak dari
kebudayaan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep,
tema-tema berpikir, dan keyakinan-keyakinan. Dengan demikian sistem budaya
adalah bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut
Adat-Istiadat.
Adat – istiadat : ada sistem nilai budayanya, sistem
normanya, yang secara lebih khusus lagi dapat diperinci ke dalam berbagai macam
norma menurut pranata-pranata yang ada dalam masyarakat. ( Pranata : sistem
norma atau aturan-aturan yang mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus,
sedangkan lembaga atau institut adalah badan atau organisasi yang melaksanakan
aktivitas itu.)
Fungsi
dari sistem nilai budaya adalah :
1. Pedoman dan pendorong kelakuan manusia dalam hidup;
2. Mendorong timbulnya pola-pola cara
berpikir
3. Sebagai salah satu sistem tata
kelakuan yang tertinggi diantara yang lain, seperti hukum adat, aturan sopan santun, dsb.
Suatu contoh dari suatu unsur nilai budaya yang biasa
merintangi pembangunan di bidang kesehatan :
“Seorang
bidan hanya menilai baik program yang yang sudah berjalan, tetapi meremehkan
peninjauan terhadap masa depan”.
Suatu nilai budaya serupa itu hanya akan merindukan saja
masa kejayaan yang lampau, tanpa mencoba mencapai pengertian tentang masa kejayaan
tadi, tak kan mendorong usaha perencanaan sampai sejauh mungkin ke depan
berdasarkan atas data-data yang dikumpulkan secara seksama.
b.
Sistem sosial
Suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil
dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
Terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia atau
tindakan-tindakan dan tingkah laku berinteraksi antar – individu dalam rangka
kehidupan masyarakat. ( Lebih konkret dan nyata dari sistem budaya).
Pendekatan
struktural-fungsional memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang secara
fungsional terintegrasi ke dalam suatu bentuk keseimbangan, sehingga sering
disebut pula pendekatan tertib sosial, pendekatan integrasi atau pendekatan
keseimbangan.
Asumsi dasar dari pendekatan struktural fungsional adalah :
1.
Masyarakat harus dilihat sebagai
suatu sistem dari suatu sistem daripada bagian-bagian yang salaing berhubungan
satu sama lain.
2.
Hubungan antara setiap bagian adalah
bersifat saling mempengaruhi dan timbal balik
3.
Sistem sosial cenderung bergerak ke
arah keseimbangan yang bersifat dinamis, artinya menanggapi perubahan-perubahan
yang datang dari luar dengan memelihara perubahan yang terjadi agar
perubahannya terjadi secara minimal. Meskipun menyadari bahwa integrasi sosial
tidak mungkin tercapai secara sempurna.
4.
Sistem sosial selalu mengarah ke
integrasi sosial, melalui penyesuian ketegangan – ketegangan dan proses
institusionalisasi.
Konsep
Nilai, Sistem nilai dan Orientasi Nilai
Konsep adalah suatu kata atau lambang yang luar biasa
pentingnya, menggambarkan kesamaan-kesamaan dalam berbagai gejala yang
berbeda.
Sedangkan Konsep nilai adalah gambaran mengenai apa yang
diinginkan, yang pantas, berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang
yang memiliki nilai itu. ( Drs. Robert.M.Z. Lawang)
Nilai itu erat hubungannya dengan kebudayaan masyarakat,
karena setiap masyarakat atau setiap kebudayaan memiliki nilai-nilai tertentu
Koenjtaraningrat berargumentasi tentang sistim nilai budaya sebagai berikut :
“
Sistim nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam
pikiran sebagian besar keluarga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka
anggap amat bernilai dalam hidup”.
Selanjutnya
Koentjaraningrat menunjukkan 5 masalah hidup, dimana semua sistim nilai dari
semua kebudayaan di dunia ini berhubungan dengan masalah-masalah, yaitu sebagai
berikut :
a. Hakekat hidup
b. Hakekat karya manusia
c. Hekakt kedudukan manusia dalam ruang
dan waktu
d. Hakekat manusia dengan alam sekitarnya
e. Hakekat hubungan manusia dengan
sesamanya.
Lima
masalah hidup yang menentukan orientasi nilai budaya, dapat dilihat dalam
Kerangka Kluckhon berikut :
KERANGKA
KLUCKHON
LIMA
MASALAH HIDUP YANG MENENTUKAN
ORIENTASI
NILAI BUDAYA
Masalah Hidup
|
Nilai Orientasi Budaya
|
|||
Hakikat & Sifat Hidup
|
Hidup itu buruk
|
Hidup itu baik
|
Hidup itu buruk tetapi harus diperbaiki
|
|
Hakikat Karya
|
Karya itu untuk hidup
|
Karya itu untuk kedudukan
|
Karya itu untuk menambah karya
|
|
Hakikat Kedudukan manusia dalam
ruang
|
Masa Lalu
|
Masa kini
|
Masa depan
|
|
Hakikat hubungan manusia dengan
alam
|
Tunduk terhadap alam
|
Mencari keselarasan dengan alam
|
Menguasai alam
|
|
Hakikat Hubungan manusia dengan
manusia
|
Memandang tokoh-tokoh atas
|
Berjiwa gotong- royong
|
Berjiwa individualis
|
|
Kerangka
Kluckhon tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu :
a.
Human nature orientation ( orientasi hidup, baik atau buruk)
: artinya, setiap orang memiliki persepsi yang berbeda mengenai makna hidup,
sakit atau sehat. Ada orang yang mengartikan sakit sebagai sebuah kutukan
(buruk) dan ada yang memandang sebagai sebuah ujian hidup (baik)
b.
Activity orientation : bahwa pekerjaan sebagai tenaga
kesehatan ini diarahkan untuk mencari nafkah, kewajiban profesi, mencari
kebahagiaan, bagian dari ibadah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c.
Time orientation ( dulu, sekarang, akan datang);
Seorang bidan jika hanya mengagungkan pengalaman tanpa mau mengikuti
perkembangan zaman atau teknologi modern termasuk orang yang berorientasi pada
masa lalu. Sedangkan seorang bidan yang berorientasi masa depan senantiasa
melihat masa depan sebagai peluang dan tantangan serta senantiasa melakukan
inovasi pelayanan kesehatan. Sedangkanbidan yang hanya terpaku pada apa yang
dimiliki saat ini tanpa mau berkreasi termasuk orang yang berorientasi pada
masa kini semata, tanpa melihat masa lalu.
d.
Man-nature orientation ( dipengaruhi atau mempengaruhi);
dalam hal ini setiap orang memberikan persepsi mengenai hubungan dirinya dengan
lingkungannya. Muncul dan berkembangnya demam berdarah (DBD) disebabkan karena
lingkungan yang buruk sehingga mempengaruhi kualitas kesehatan. Pada kelompok
ini orang menganggap bahwa lingkunganlah
yang berpengaruh terhadap kualitas lingkungan hidupnya. Tetapi sudut pandang
lain dapat berkata bahwa karena perilaku manusia yang buruk terhadap
lingkungan, sehingga menyebabkan lingkungan kotor dan akhirnya menjadi penyebab
mewabahnya DBD.
e. Relational
orientation; Dalam
menjalankan tugasnya sebagai seorang bidan dapat melakukan kerja sama dengan
tenaga medis lainnya. Namun pada kenyataannya, pandangan seperti ini bergantung
pada keyakinan yang dimilikinya, ada yang memandang bahwa pelaksanaan pelayanan
kesehatan sebagai tugas pribadi, sehingga tidak menimbulkan partner yang lain.
Seorang dokter yang berorientasi kerja sendiri akan memandang bahwa bidan hanya
sebagai pembantu dirinya. Sedangkan bagi seorang dokter yang menggunakan pola
pikir kolaboratif memandang bahwa perawat merupakan partner kerja yang sama
pentingnya dengan posisi dirinya sendiri.
Contoh
nilai-nilai hidup :
1) Rasionalisme (harus masuk akal)
adalah ; Berdasarkan segi praktis dari ilmu pengetahuan, contohnya : Untuk
mendapatkan hasil padi sebanyak-banyaknya maka persawahan padi harus dipupuk.
2) Tradisionalisme ( memegang teguh
kebiasaan ) yaitu melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan oleh nenek moyang,
yang dianggap baik oleh sebagian golongan. Contoh : sebagian ibu-ibu setelah melahirkan minum ramuan jamu-jamuan.
3) Keberhasilan atau prestasi : Keadaan
perasaan puas berdasarkan pemilihan usaha yang menghasilkan suatu kedudukan
yang tinggi dalam masyarakat, sehingga sering menimbulkan rasa iri hati pada
orang lain.
4) Individualisme, yaitu : keyakinan
bahwa keadaan yang paling baik adalah bila orang-orang bebas dan percaya kepada
kemampuan dirinya serta bertanggug jawab atas keputusan-keputusannya. Sehingga
ada kebebasan dan kekhawatiran karena adanya peraturan-peraturan yang ketat
serta tekanan-tekanan dari pihak yang berkuasa.
Ciri-ciri
Nilai :
1. Nilai-nilai yang tercernakan (Internalized Values)
Nilai
semacam ini membentuk landasan bagi hati nurani, pemerkosaan atas nilai-nilai
tersebut dapat mengakibatkan timbulnya perasaan malu atau bersalah yang dalam
yang sukar dihapuskan.Nilai yang tercernakan, seringkali berfungsi untuk
menutupi perasaan hati seseorang dalam menghadapi konflik yang dihadapi.
Contoh
: seorang ayah atau ibu menyuruh anak-anaknya untuk bertindak pasif dan menahan
dir agar tidak berkelahi, dengan maksud untuk tidak menimbulkan konflik dengan
norma-norma kelompok, walaupun begitu ia akan merasa amat kecewa bila si anak
tidak mencoba mempertahankan diri bila dianiaya atau dipukul oleh anak lain
yang sok aksi ditempat itu.
2. Nilai-nilai yang dominan
Nilai-nilai
dominan terlihat dalam pilihan-pilihan yang dilakukan terhadap beberap
kemungkinan langkah dan tindakan yang bisa ditempuh dalam aktivitas
sehari-hari, nilai-nilai dominan menjadi yang lebih pokok dan dianggap sebagai
nilai yang baik. Pada hakekatnya, nilai-nilai yang dominan itu berfungsi sebagi latar belakang atau kerangka
patokan bagi tingkah laku sehari-hari.
Nilai
dominan dibagi menjadi empat kriteria : ( Williams)
a. Luas tidaknya ruang lingkup
b. Lama tidaknya pengaruh nilai itu dirasakan oleh kelompok
masyarakat tadi
c. Gigih tidaknya (intensitas) nilai
tadi diperjuangkan.
d. Prestise dari orang-orang yang membawa nilai itu.
5.1.Faktor-faktor yang
mempengaruhi Sistem nilai budaya di masyarakat :
a. Pola bersikap (ideas) : wujud kebudayaan yang ideal, suatu kompleks dari ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dsb. juga disebut jiwanya
b. Pola bertindak dan kelakuan (aktivities): Wujud kebudayaan kelakuan,
suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat,
disebut juga organisasi
c. Pola sarana benda-benda (Artifacts): Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
(fisik), disebut juga teknologi.
5.2. Perbedaan
Nilai, Norma dan Moral :
Terdapat
banyak pengertian mengenai nilai, seperti salah satunya dikemukaan oleh Rokeach
yang membedakan nilai sebagai :
1.
Sesuatu yang dimiliki oleh seseorang
( a person has a value)
2.
Sebagai sesuatu yang berkaitan
dengan dengan obyek ( an object has a value)
Nilai
menjadi ukuran (standar) bagi manusia dalam menentukan pilihan aktivitas yang
baik dan akan dilakukan sehari-hari di dalam masyarakat. Seorang pasien akan
menilai cara bidan bertanya, memberikan obat atau cara mengajak dirinya untuk
membicarakan perkembangan kandungannya. Ketika bidan menunjukkan bahasa yang
kasar atau kurang sopan, maka pasien akan secara refleks memberikan penilaian
yang buruk terhadapnya.
Nilai
atau value adalah keinginan yang
relatif permanen yang tampaknya mempunyai sifat baik seperti damai atau
kehendak baik, bersusila. Dalam kebudayaan nilai adalah wujud idiil ( nilai,
norma, hukum dan peraturan). (Supriyanto, 2002).
Nilai
menjawab apa? Mengapa memberikan obat tersebut? Mengapa anda melakukan tindakan
itu? Pertanyaan tersebut dapat diteruskan sampai anda mencapai titik, sampai
anda tidak menginginkan sesuatu untuk sesuatu yang lain.
Moral/
Peraturan Moral (moral rules) adalah peraturan menyangkut tingkah laku yang
seringkali menjadi kebiasaan sebagai nilai moral. Peraturan moral membimbing
kita melewati situasi dimana terjadinya benturan kepentingan.
Plato
(428-354 SM)....tentang moralitas negara. Moralitas hanyalah himpunan peraturan
yang dibuat mereka yang berkuasa demi menaklukan yang lemah. Moralitas hanyalah
kontrak sosial.
Moralitas
dapat dibedakan menjadi :
1. Moralitas umum yaitu peraturan moral
yang mengatur masalah etika sehari-hari : Menepati janji, tidak suka dengki,
saling membantu, menghargai orang lain, menghargai milik.
2. Moralitas kepedulian : menyangkut
persepektif keadilan dan kepedulian.
Sedangkan norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok
tertentu. Norma memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu
bagaimana tindakannya itu akan dinilai oleh rang lain, dan norma ini merupakan
kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang.
Norma adalah fakta sosial yang memaksa orang untuk bertindak
sesuai dengan apa yang tercantyum dalam norma itu. Kalau terjadi pelanggaran
pada norma, maka si pelanggar itu dikenakan sangsi. (Emile Durkheim).
5.3.Pandangan dan nilai moral
masyarakat terhadap individu, keluarga dan masyarakat :
Hubungan sosial antara para warga masyarakat desa sangatlah
luas diatur oleh pola-pola ideal yang umum dan dianggap keharusan yang
mengandung peraturan-peraturan. Ada tiga golongan norma di masyarakat yaitu :
a. Adat asli : terdiri dari norma-noram yang dibangun oleh penduduk suatu daerah,
yang dipandang oleh mereka sebagai pedoman warisan dari masayarakat.
b. Syariah, ini berbeda dengan adat,
merupak sistim norma yang mereka dapat dari agama Islam. Bagian pokok dari
syariah terdiri dari ajaran-ajaran Qur’an, aturan-aturan yang termaktup dalam
Hadist.Norma syariah ini lebih mementingkan individu sedangkan norma adat
mementingkan keluarga-keluarag luas atau masyarakat sebagai keseluruhan.
c.
Sistim
Norma Negara Indonesia terdiri dari norma-norma yang timbul dari UUD 1945,
serta hukum, Ordonansi-ordonansi dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah juga terdiri dari norma-norma yang timbul sebagai akibat dari
tumbuhnya negara Indonesia
5.4.Nilai
Budaya dan Pelayanan Kesehatan
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1982) ketika menjelaskan
kebudayaan asli Indonesia menyebutkan ada enam nilai, yaitu
a. Nilai Ekonomi ; tujuan untuk memakai
atau menggunakan benda-benda dan kejadian-kejadian secara efektif bagi
kehidupan manusia
b. Nilai
Estetis; jika dikaitkan dengan masalah keindahan
c. Nilai Solidaritas : jika dikaitkan
dengan proses penghargaan dalam konteks interaksi dan komunikasi
d. Nilai
Kuasa; jika dikaitkan dengan kepuasan bila orang lain mengikuti norma dan nilai
kita.
e. Teori; proses penilaian secara
obyektif mengenai identitas benda-benda dan kejadian-kejadian alam sekitar.
f. Agama; jika penilaian dihadapkan
pada masalah keagungan serta kebesaran hidup dan alam semesta.
Sudarma
(2008) mengatakan bahwa sesungguhnya sebuah praktek layanan kesehatan dapat
dilihat dari berbagai nilai sebagaimana yang dikemukakan oleh STA tersebut
yaitu :
Nilai Budaya dan Pelayanan Kesehatan
No
|
Nilai Budaya
|
Pelayanan Kesehatan
|
1
2
3
4
5
6
|
Ekonomi
Estetis
Solidaritas
Kuasa
Teori
Agama
|
· Dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan biaya,
lat produksi, atau imblana jasa. Kebutuhan terhadap layanan medis atau obat,
senantiasa menyertakan kebutuan akan biaya (ekonomi), pada konteks ini maka
layanan kesehatan mengandung nilai ekonomi.
· Lingkungan yang bersih serta ruangan yang nyman dan harum
memberikan dukungan emosional terhadap proses penyembuhan kesehatan. Terlebih
lagi bila dikaitkan dengan adanya pengembangan
aromaterapi untuk kesehatan, maka masalah keindahan dan kenyamanan menjadi
sangat penting untuk kesehatan.
· Dalam menjalankan tugas profesinya, seorang bidan dapat
berkerja sama dengan pasien, keluarga pasien, dokter, perawat atu pihak lain
yang berkepentingan.
· Sebagai manusia, pasien sesungguhnya membutuhkan teman untuk berkeluh kesah.
· Sebagai seorang dokter, memiliki peran dan fungsi yang
berbeda, demikian pula perawat dan bidan.
· Terdapatnya struktur pengelola rumah sakit mulai dari
direktur, dokter, perawat, bidan, apoteker, sanitarian dan sebagainya
· Dalam menjalankan tugasnya seorang dokter, perawat, dan
bidan dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang kesehatan.
· Sebelum melaksanakan praktik, setiap lulusan pendidikan
kesehatan diwajibkan untuk mengikuti pendidikan profesi.
· Bagi masyarakat yang beragama praktik pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari pelayanan kepada umat.
· Selaras dengan kode etik, ilmu pengetahuan, dan
keterampilan profesi yang dimiliki merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu pelayanan kesehatan pun perlu dianggap sebagai bagian dari
ibadan
|
sistem budaya dan sistem sosial saling berkaitan karena berhubungan dengan segi kehidupan manusia
BalasHapusSistem budaya dan sistem sosial adalah dua konsep yang saling berkaitan erat dalam kehidupan masyarakat. Keduanya membentuk suatu kesatuan yang kompleks dan saling mempengaruhi.
BalasHapusZaki Ahmad Mirza 1b. tatanan manusia yang hidup secara harmonis dalam suatu masyarakat tertentu.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussosial budaya sendiri adalah kondisi dinamis dalam mewujudkan pandangan dan falsafah negara. memiliki beberapa nilai nilai budaya tersendiri (ekonomi, solidaritas, estetis, kuasa, teori dan agama). azmil mujdi 1B
BalasHapusjadi menurut sayaa sistem budaya dan sistem sosial merupakan dua komponen penting yang saling terkait dan membentuk keseluruhan sistem kehidupan masyarakat. Pemahaman tentang keduanya diperlukan untuk memahami dan menganalisis fenomena sosial-budaya yang terjadi.
BalasHapussistem sosial budaya mencakup definisi sistem, sosial, budaya. sistem sosial budaya adalah kesatuan unsur-unsur manusia dan lingkungan yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama yang diwariskan secara turun-temurun. Keduanya memiliki tatanan penting dalam kehidupan masyarakat untuk mencapai/menyelesaikan masalah dalam nilai-nilai kehidupan manusia
BalasHapusKebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal, culture activities, trait komplexes, traits.
BalasHapusSistem sosial merupakan suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan. Terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-tindakan dan tingkah laku berinteraksi antarindividu dalam rangka kehidupan masyarakat.
Koentjaraningrat menunjukkan 5 masalah hidup:
1. Hakekat hidup
2. Hakekat karya manusia
3. Hekakt kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Hakekat manusia dengan alam sekitarnya
5. Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya.
Kerangka Kluckhon:
1. Human nature orientation
2. Activity orientation
3. Time orientation
4. Man-nature orientation
5. Relational orientation
Ada 3 golongan norma di masyarakat yaitu:
a. Adat asli
b. Syariah
c. Sistem norma
Kaila Naura Sabillah 1B
Sistem budaya merupakan kebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen - komponen budaya. Komponen - komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur - unsur cultural universal, culture activities, trait komplexes, traits. Merupakan komponen yang abstrak dari kebudayaan terdiri dari pikiran - pikiran, gagasan - gagasan, konsep - konsep, tema - tema berpikir, dan keyakinan - keyakinan. Sistem sosial merupakan Suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
BalasHapusSistem Budaya
BalasHapusKebudayaan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema-tema berpikir, dan keyakinan-keyakinan. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut Adat-Istiadat.
Fungsi dari sistem budaya yaitu, pedoman dan pendorong kelakuan manusia dalam hidup, mendorong timbulnya pola-pola cara berpikir, sebagai salah satu sistem tata kelakuan yang tertinggi diantara yang lain, seperti hukum adat, aturan sopan santun, dsb.
Sistem sosial merupakan suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan. Terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-tindakan dan tingkah laku berinteraksi antarindividu dalam rangka kehidupan masyarakat.
5 masalah hidup yang menentukan orientasi nilai budaya :
1. Hakekat hidup
2. Hakekat karya manusia
3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Hakekat manusia dengan alam sekitarnya
5. Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya.
Kerangka Khulkhon :
1. Human nature orientation
2. Activity orientation
3. Time orientation
4. Man-nature orientation
5. Relational orientation
Ada 3 golongan norma di masyarakat yaitu:
- Adat asli
- Syariah
- Sistem norma
budaya berisi komponen-komponen yaitu Merupakan komponen yang abstrak dari kebudayaan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema-tema berpikir, dan keyakinan-keyakinan. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut Adat-Istiadat.
BalasHapussistem budaya dan sosial saling berkaitan fungsinya di kehidupanan sehari-hari.
BalasHapusSistem Budaya merupakan suatu sistem yang berisi komponen-komponen budaya. Komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal, culture activities, trait komplexes, traits.
BalasHapusSistem sosial
Suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSistem Budaya dan Sistem Sosial
BalasHapusa.Sistem Budaya
Kebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen" Budaya. Fungsi dari sistem nilai Budaya adalah :
- Pedoman dan pendorong kelakuan manusia dlm hidup
- Mendorong timbulnya pola pola cara berpikir
b. Sistem Sosial
Suatu sistem yang sudah di stabilisasi kan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan. Berikut masalah masalah hidup berhubungan dengan sistem nilai dari semua kebudayaan :
1. Hakekat hidup
2. Hakekat karya manusia
3. Hakekat kedudukan manusia dlm ruang dan waktu
4. Hakekat manusia dengan alam sekitar nya
5. Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya
Faktor - faktor yg mempengaruhi sistem nilai budaya di masyarakat:
a. Pola bersikap
b. Pola bertindak/kelakuan
c. Pola sarana benda-benda
Nilai budaya dan pelayanan kesehatan :
a. Nilai ekonomi
b. Nilai solidaritas
c. Nilai kuasa
d. Teori
e. Agama
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPemahaman tentang sistem budaya dan sistem sosial sangat penting untuk mengelola perubahan dalam masyarakat secara efektif, dengan mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan menjaga keseimbangan sosial.
BalasHapussistem budaya adalah bagian dari adat-istiadat. Sistem sosial merupakan hasil dari hubungan struktur sosial dan sistem kebudayaan. Hubungan antara setiap bagian bersifat saling mempengaruhi dan timbal balik. Nilai itu hubungannya erat dengan kebudayaan masyarakat, karena setiap masyarakat dan kebudayaan memiliki nilai-nilai tertentu.
BalasHapusSistem budaya meliputi berbagai komponen budaya seperti cultural universal, kegiatan budaya, kompleks trait, dan sifat-sifat. Adat-istiadat mencakup sistem norma dan nilai budaya yang memengaruhi perilaku manusia. Nilai budaya seperti kurangnya penghargaan terhadap masa depan dapat mencegah pembangunan di bidang kesehatan. Sistem sosial berkaitan dengan stabilitas hubungan antara struktur sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya memengaruhi aspek kehidupan sehari-hari, termasuk orientasi nilai seperti aktivitas, waktu, hubungan dengan alam, dan sesama manusia. Nilai hidup penting termasuk rasionalisme, tradisionalisme, keberhasilan, dan individualisme. Perbedaan antara nilai, norma, dan moral penting untuk dipahami dalam interaksi sosial. Pengetahuan mengenai moralitas dan norma sosial mempengaruhi interaksi dalam masyarakat. Masyarakat desa memiliki norma dari adat asli, syariah, dan sistem norma negara Indonesia yang memengaruhi perilaku mereka dalam berbagai aspek kehidupan.Nilai budaya Indonesia juga tercermin dalam layanan kesehatan, mempengaruhi praktek layanan kesehatan sehari-hari.
BalasHapusRENATA TAZUA 1B Promosi Kesehatan
BalasHapus•Kebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal, culture activities, trait komplexes, traits. Fungsi dari sistem nilai budaya adalah pedoman dan pendorong kelakuan manusia dalam hidup,mendorong timbulnya pola-pola cara berpikir.
•Sistem sosial adalah suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
•Konsep nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Koentjaraningrat menunjukkan 5 masalah hidup, yaitu : hakekat hidup, hakekat karya manusia, hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, hakekat manusia dengan alam sekitarnya, hakekat hubungan manusia dengan sesamanya.
Sistem sosial
BalasHapusSuatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
Terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-tindakan dan tingkah laku berinteraksi antar – individu dalam rangka kehidupan masyarakat. ( Lebih konkret dan nyata dari sistem budaya).
Pendekatan struktural-fungsional memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi ke dalam suatu bentuk keseimbangan, sehingga sering disebut pula pendekatan tertib sosial, pendekatan integrasi atau pendekatan keseimbangan.
Contoh contoh nilai hidup
BalasHapus1. Rasionalisme (harus masuk akal) adalah ; Berdasarkan segi praktis dari ilmu pengetahuan.
2. Tradisionalisme ( memegang teguh kebiasaan ) yaitu melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan oleh nenek moyang, yang dianggap baik oleh sebagian golongan.
3. Keberhasilan atau prestasi : Keadaan perasaan puas berdasarkan pemilihan usaha yang menghasilkan suatu kedudukan yang tinggi dalam masyarakat, sehingga sering menimbulkan rasa iri hati pada orang lain.
4. Individualisme, yaitu : keyakinan bahwa keadaan yang paling baik adalah bila orang-orang bebas dan percaya kepada kemampuan dirinya serta bertanggug jawab atas keputusan-keputusannya
Sistem budaya dan sistem sosial berperan penting dalam mengatur perilaku masyarakat dalam bersosialisasi.
BalasHapusAdat – istiadat : ada sistem nilai budayanya, sistem normanya, yang secara lebih khusus lagi dapat diperinci ke dalam berbagai macam norma menurut pranata-pranata yang ada dalam masyarakat. ( Pranata : sistem norma atau aturan-aturan yang mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau institut adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu.)
BalasHapusSISTEM BUDAYA DAN SISTEM SOSIAL
BalasHapusa. Sistem Budaya: Sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut Adat-Istiadat.
Fungsi dari sistem nilai budaya:
1. Pedoman dan pendorong kelakuan manusia dalam hidup;
2. Mendorong timbulnya pola-pola cara berpikir
3. Sebagai salah satu sistem tata kelakuan yang tertinggi diantara yang lain, seperti hukum adat, aturan sopan santun, dsb.
b. Sistem Sosial: Suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
Konsep Nilai, Sistem nilai dan Orientasi Nilai:
Konsep nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. (Drs. Robert.M.Z. Lawang)
Koentjaraningrat menunjukkan 5 masalah hidup, dimana semua sistem nilai dari semua kebudayaan di dunia ini berhubungan dengan masalah-masalah, yaitu sebagai berikut :
a. Hakekat hidup.
b. Hakekat karya manusia.
c. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu.
d. Hakekat manusia dengan alam sekitarnya.
e. Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya.
Kerangka Kluckhon:
a. Human nature orientation ( orientasi hidup, baik atau buruk).
b. Activity orientation.
c. Time orientation ( dulu, sekarang, akan datang).
d. Man-nature orientation ( dipengaruhi atau mempengaruhi).
e. Relational orientation.
5.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem nilai budaya di masyarakat:
1. Pola bersikap (ideas).
2. Pola bertindak dan kelakuan (aktivities).
3. Pola sarana benda-benda (Artifacts).
5.2 Perbedaan Nilai, Norma, dan Moral:
Terdapat banyak pengertian mengenai nilai, seperti salah satunya dikemukaan oleh Rokeach yang membedakan nilai sebagai :
1. Sesuatu yang dimiliki oleh seseorang (a person has a value)
2. Sebagai sesuatu yang berkaitan dengan dengan obyek (an object has a value)
Nilai atau value adalah keinginan yang relatif permanen yang tampaknya mempunyai sifat baik seperti damai atau kehendak baik, bersusila.
Moral/ Peraturan Moral (moral rules) adalah peraturan menyangkut tingkah laku yang seringkali menjadi kebiasaan sebagai nilai moral.
Moralitas dapat dibedakan menjadi :
1. Moralitas umum yaitu peraturan moral yang mengatur masalah etika sehari-hari: Menepati janji, tidak suka dengki, saling membantu, menghargai orang lain, menghargai milik.
2. Moralitas kepedulian: menyangkut persepektif keadilan dan kepedulian.
Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu.
5.3 Pandangan dan nilai moral masyarakat terhadap individu, keluarga dan masyarakat:
1. Adat asli.
2. Syariah.
3. Sistem Norma Negara Indonesia.
5.4. Nilai Budaya dan Pelayanan Kesehatan:
1. Ekonomi.
2. Estetis
3. Solidaritas.
4. Kuasa.
5. Materi.
6. Agama.
Nur Anisah Safitri 1B
BalasHapusFungsi dari sistem nilai budaya adalah :
1. Pedoman dan pendorong kelakuan manusia dalam hidup;
2. Mendorong timbulnya pola-pola cara berpikir
3. Sebagai salah satu sistem tata kelakuan yang tertinggi diantara yang lain, seperti hukum adat, aturan sopan santun, dsb.
Konsep adalah suatu kata atau lambang yang luar biasa pentingnya, menggambarkan kesamaan-kesamaan dalam berbagai gejala yang berbeda.
Sistem nilai budaya memiliki beberapa fungsi penting dalam masyarakat, antara lain:
BalasHapus1. Pedoman perilaku
2. Identitas
3. Pengendalian Sosial
4. Pembentuk Sikap dan Persepsi
5. Transmisi Kebudayaan
6. Pemecahan masalah
7. Pembentukan Identitas Individu
•Kebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal, culture activities, trait komplexes, traits. Fungsi dari sistem nilai budaya adalah pedoman dan pendorong kelakuan manusia dalam hidup,mendorong timbulnya pola-pola cara berpikir.
BalasHapus•Sistem sosial adalah suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
•Konsep nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Koentjaraningrat menunjukkan 5 masalah hidup, yaitu : hakekat hidup, hakekat karya manusia, hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, hakekat manusia dengan alam sekitarnya, hakekat hubungan manusia dengan sesamanya.
Sistem Budaya
BalasHapusKebudayaan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema-tema berpikir, dan keyakinan-keyakinan.
Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan Suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
Sistem Nilai budaya adalah pedoman dan pendorong kelakuan manusia hidup ,mendorong timbulnya pola-pola cara berfikir. Sistem sosial cenderung bergerak ke arah keseimbangan yang bersifat dinamis, artinya menanggapi perubahan yang datang dari luar dengan memelihara perubahan yang terjadi
BalasHapusSistem budaya meliputi berbagai komponen budaya seperti cultural universal, kegiatan budaya, kompleks trait, dan sifat-sifat.
BalasHapusKonsep adalah suatu kata atau lambang yang luar biasa pentingnya, menggambarkan kesamaan-kesamaan dalam berbagai gejala yang berbeda.
sistem budaya dan sosial sangat penting dalam masyarakat. Karena bisa mendorong pola berfikir serta membangun hubungan timbal balik yang baik. Tanpa merubah adat asli, syariat, dan norma negara.
BalasHapusKebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal, culture activities, trait komplexes, traits. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut Adat-Istiadat.
BalasHapusSistem sosial dan sistem budaya adalah dua konsep yang saling terkait, namun memiliki fokus dan fungsi yang berbeda dalam struktur masyarakat
BalasHapusALIKA AZ ZAHRA 1B
BalasHapusKebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal, culture activities, trait komplexes, traits.
Fungsi dari sistem nilai budaya adalah :
1. Pedoman dan pendorong kelakuan manusia dalam hidup;
2. Mendorong timbulnya pola-pola cara berpikir
Sistem sosial :
Suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
Terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-tindakan dan tingkah laku berinteraksi antar – individu dalam rangka kehidupan masyarakat. ( Lebih konkret dan nyata dari sistem budaya).
Konsep Nilai, Sistem nilai dan Orientasi Nilai
Konsep nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. ( Drs. Robert.M.Z. Lawang)
Sistim nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar keluarga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup
Kerangka Kluckhon dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu :
a. Human nature orientation ( orientasi hidup, baik atau buruk) :
b. Activity orientation :
c. Time orientation
d. Man-nature orientation
e. Relational orientation;
Contoh nilai-nilai hidup :
Rasionalisme (harus masuk akal) adalah ; Berdasarkan segi praktis dari ilmu pengetahuan
Tradisionalisme ( memegang teguh kebiasaan ) yaitu melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan oleh nenek moyang, yang dianggap baik oleh sebagian golongan.
Keberhasilan atau prestasi : Keadaan perasaan puas berdasarkan pemilihan usaha yang menghasilkan suatu kedudukan yang tinggi dalam masyarakat, sehingga sering menimbulkan rasa iri hati pada orang lain.
Individualisme, yaitu : keyakinan bahwa keadaan yang paling baik adalah bila orang-orang bebas dan percaya kepada kemampuan dirinya serta bertanggug jawab atas keputusan-keputusannya. Sehingga ada kebebasan dan kekhawatiran karena adanya peraturan-peraturan yang ketat serta tekanan-tekanan dari pihak yang berkuasa.
Ciri-ciri Nilai :
Nilai-nilai yang tercernakan (Internalized Values)
Nilai-nilai yang dominan
5.1.Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem nilai budaya di masyarakat :
a. Pola bersikap (ideas) :
b. Pola bertindak dan kelakuan
c. Pola sarana benda-benda (Artifacts):
Kebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen tersebut dibedakan menjadi unsur-unsur cultural univers, culture activities, trait komplexes, traits. Fungsi dari sistem nilai kebudayaan :
BalasHapus1. Pedoman dan pendorong dalam hidup
2. Mendorong pola cara berpikir
3. Sebagai salah satu sistem tata kelakukan yang tertinggi.
B. Sistem sosial
Suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
Kerangka Kluckhon
1. Human nature orietation (orientasi hidup, baik atau buruk)
2. Activity orientation
3. Time orientation
4. Man-nature orientation
5. Relational orientation
Sistem sosial budaya adalah keutuhan nilai, tata sosial dan laku manusia yang diwujudkan dalam pandangan hidup dan falsafah negara ke berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Sistem ini menunjukkan karakteristik yang khas dalam suatu negara atau bangsa.
BalasHapusSistem budaya dan sistem sosial adalah dua konsep yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Sistem budaya dan sistem sosial memiliki tujuan yang sama, yaitu terbentuknya keseimbangan sosial yang relatif konstan. Namun, sistem budaya lebih fokus pada aspek kebudayaan, sedangkan sistem sosial lebih fokus pada aspek sosial.
BalasHapusSistem budaya mencakup nilai, norma, dan adat-istiadat yang mengatur perilaku. Nilai adalah prinsip, norma adalah aturan, dan adat-istiadat adalah tradisi. Sistem sosial berfokus pada interaksi dan keseimbangan dalam masyarakat. Nilai mempengaruhi perilaku dan pelayanan kesehatan, melibatkan aspek ekonomi, estetis, solidaritas, kuasa, teori, dan agama.
BalasHapusSistem Budaya :
BalasHapusKebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal, culture activities, trait komplexes, traits. Merupakan komponen yang abstrak dari kebudayaan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema-tema berpikir, dan keyakinan-keyakinan. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut Adat-Istiadat.
Suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
Terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-tindakan dan tingkah laku berinteraksi antar – individu dalam rangka kehidupan masyarakat. ( Lebih konkret dan nyata dari sistem budaya).
Pendekatan struktural-fungsional memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi ke dalam suatu bentuk keseimbangan, sehingga sering disebut pula pendekatan tertib sosial, pendekatan integrasi atau pendekatan keseimbangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem nilai budaya di masyarakat :
a. Pola bersikap (ideas) : wujud kebudayaan yang ideal, suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dsb. juga disebut jiwanya
b. Pola bertindak dan kelakuan (aktivities): Wujud kebudayaan kelakuan, suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, disebut juga organisasi
c. Pola sarana benda-benda (Artifacts): Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia (fisik), disebut juga teknologi.
Perbedaan Nilai, Norma dan Moral :
Terdapat banyak pengertian mengenai nilai, seperti salah satunya dikemukaan oleh Rokeach yang membedakan nilai sebagai :
1. Sesuatu yang dimiliki oleh seseorang ( a person has a value)
2. Sebagai sesuatu yang berkaitan dengan dengan obyek ( an object has a value)
Nilai Budaya dan Pelayanan Kesehatan
a. Nilai Ekonomi ; tujuan untuk memakai atau menggunakan benda-benda dan kejadian-kejadian secara efektif bagi kehidupan manusia
b. Nilai Estetis; jika dikaitkan dengan masalah keindahan
c. Nilai Solidaritas : jika dikaitkan dengan proses penghargaan dalam konteks interaksi dan komunikasi
d. Nilai Kuasa; jika dikaitkan dengan kepuasan bila orang lain mengikuti norma dan nilai kita.
e. Teori; proses penilaian secara obyektif mengenai identitas benda-benda dan kejadian-kejadian alam sekitar.
f. Agama; jika penilaian dihadapkan pada masalah keagungan serta kebesaran hidup dan alam semesta.
Kebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal, culture activities, trait komplexes, traits. Merupakan komponen yang abstrak dari kebudayaan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema-tema berpikir, dan keyakinan-keyakinan. Sedangkan Suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
BalasHapusTerdiri dari aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-tindakan dan tingkah laku berinteraksi antar – individu dalam rangka kehidupan masyarakat.
Sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut Adat-Istiadat.
BalasHapusSistem Sosial adalah suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
Faktor yang mempengaruhi Sistem nilai budaya di masyarakat:
1. Pola bersikap (ideas).
2. Pola bertindak dan kelakuan (aktivities).
3. Pola sarana benda-benda (Artifacts).
Nilai atau value adalah keinginan yang relatif permanen yang tampaknya mempunyai sifat baik seperti damai atau kehendak baik, bersusila.
Moral adalah peraturan menyangkut tingkah laku yang seringkali menjadi kebiasaan sebagai nilai moral. Pandangan dan nilai moral masyarakat terhadap individu, keluarga dan masyarakat:
1. Adat asli
2. Syariah
3. Sistem Norma Negara Indonesia
Nilai Budaya dan Pelayanan Kesehatan:
1. Ekonomi
2. Estetis
3. Solidaritas
4. Kuasa
5. Materi
6. Agama
Sistem budaya adalah kumpulan komponen budaya yang meliputi unsur universal, aktivitas budaya, kompleks traits, dan traits individu. Ini mencakup gagasan, konsep, dan keyakinan yang membentuk adat-istiadat. Fungsi utama sistem nilai budaya adalah memberikan pedoman perilaku, mempengaruhi pola pikir, dan menetapkan norma sosial seperti hukum adat. Sistem sosial, di sisi lain, adalah hasil dari interaksi struktur sosial dan kebudayaan, menggambarkan aktivitas dan perilaku nyata dalam masyarakat.
BalasHapusKebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen-komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal, culture activities, trait komplexes, traits. Merupakan komponen yang abstrak dari kebudayaan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema-tema berpikir, dan keyakinan-keyakinan. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut Adat-Istiadat.
BalasHapusAdat – istiadat : ada sistem nilai budayanya, sistem normanya, yang secara lebih khusus lagi dapat diperinci ke dalam berbagai macam norma menurut pranata-pranata yang ada dalam masyarakat. ( Pranata : sistem norma atau aturan-aturan yang mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau institut adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu.)
Fungsi dari sistem nilai budaya adalah :
1. Pedoman dan pendorong kelakuan manusia dalam hidup;
2. Mendorong timbulnya pola-pola cara berpikir
3. Sebagai salah satu sistem tata kelakuan yang tertinggi diantara yang lain, seperti hukum adat, aturan sopan santun, dsb.
Suatu sistem yang sudah distabilisasikan dan merupakan hasil dari hubungan antara struktur sosial dan sistem kebudayaan.
Terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-tindakan dan tingkah laku berinteraksi antar – individu dalam rangka kehidupan masyarakat. ( Lebih konkret dan nyata dari sistem budaya).
Pendekatan struktural-fungsional memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi ke dalam suatu bentuk keseimbangan, sehingga sering disebut pula pendekatan tertib sosial, pendekatan integrasi atau pendekatan keseimbangan.
5 masalah hidup yang menentukan orientasi nilai budaya :
1. Hakekat hidup
2. Hakekat karya manusia
3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Hakekat manusia dengan alam sekitarnya
5. Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya.
Kerangka Khulkhon :
1. Human nature orientation
2. Activity orientation
3. Time orientation
4. Man-nature orientation
5. Relational orientation
Ada 3 golongan norma di masyarakat yaitu:
1. Adat asli
2. Syariah
3. Sistem norma
Nilai Budaya dan Pelayanan Kesehatan:
1. Ekonomi
2. Estetis
3. Solidaritas
4. Kuasa
5. Materi
6. Agama