ANALISIS KEWIRAUSAHAAN
A.
Konsep
Analisis Kewirausahaan
Konsep dari analisis kewirausahaan yaitu merangkumi kegiatan merancang,
meriset, memprediksi, dan mengevaluasi usaha atau bisnis. Melibatkan pemahaman
mendalam terhadap berbagai aspek bisnis, termasuk peluang usaha, pembiayaan,
pemasaran, dan kepemilikan. Analisis ini penting untuk membantu megembangkan
bisnis, mengurangkan risiko kebangkrutan, dan meningkatkan keuntungan.
Terdapat beberapa metode
yang dapat digunakan dalam analisis keewirausahaan, seperti analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunies, Threats) dan analisis peluang usaha. Tujuan utama analisis ini adalah untuk memahami bisnis
dari segala sisi dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi kinerja bisnis. Analisis ini relevan untuk usaha
skala besar maupun kecil, dan dapat dilakukan oleh para professional maupun
pemula.
B.
Aliran
Kas (Cash Flow)
Laporan arus kas adalah
alat untuk merekam pergerakan dana kas, baik yang masuk maupun yang keluar dari
perusahaan selama periode tertentu. Ini adalah laporan yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan memenuhi kewajiban
keuangan.
Pada dasarnya, isi dari laporan arus kas adalah data mengenai penerimaan
dan pengeluaran kas. Peran kas dalam perusahaan adalah sebagai sumber dana
untuk menjalankan operasionalnya. Kas dalam perusahaan biasanya terbagi menjadi
dua jenis, yaitu kas kecil dan kas di bank, dan laporan arus kas akan mencatat
semua pergerakan dana kas tersebut. Laporan arus kas
mengandung beberapa elemen dasar yang perlu dipahami:
Ø Elemen-elemen
Laporan Arus Kas
a Aktivitas
Operasi: Ini mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan operasional
perusahaan dan bagaimana perusahaan membayar kewajiban serta mengumpulkan
piutang. Pengeluaran operasional seperti biaya gaji karyawan dan pengeluaran
operasional lainnya merupakan bagian dari aktivitas operasi.
b
Aktivitas
Investasi: Bagian ini mencakup penerimaan kas yang diperoleh dari penjualan
produk perusahaan. Aktivitas ini juga mencakup pengeluaran kas yang terkait
dengan investasi dalam aset tetap, seperti pembelian mesin baru.
c
Aktivitas
Pendanaan: Ini melibatkan perubahan dalam kas dan liabilitas jangka panjang,
seperti pinjaman modal dari bank atau investor. Aktivitas pendanaan adalah
bagian dari laporan arus kas yang menunjukkan bagaimana perusahaan membiayai
operasinya dan berinvestasi di masa depan.
Ø Tujuan
Laporan Arus Kas
Penyusunan laporan arus
kas memiliki tujuan khusus yang mendukung pengambilan keputusan dan analisis
keuangan perusahaan:
a Perkiraan
Masa Depan: Laporan arus kas memberikan dasar untuk perkiraan masa depan.
Dengan menganalisis laporan arus kas, perusahaan dapat merencanakan bagaimana
mengelola dana kas di masa mendatang.
b Evaluasi
Kemampuan Melunasi Kewajiban: Laporan arus kas membantu dalam menilai kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan. Ini mencerminkan apakah
perusahaan memiliki cukup kas untuk membayar utangnya.
c Kaitan
dengan Laba Bersih: Laporan arus kas berkaitan dengan laba bersih yang
dihasilkan perusahaan. Ini membantu dalam memahami bagaimana pergerakan aset
kas mempengaruhi laba bersih.
d Perencanaan Investasi: Laporan arus kas memungkinkan
perusahaan untuk merencanakan aktivitas investasi jangka panjang di masa
mendatang. Ini memberikan wawasan tentang sumber dana yang
tersedia untuk investasi.
C.
Net
Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV)
merujuk kepada selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas
keluar di masa depan setelah disesuaikan dengan tingkat suku bunga. NPV
digunakan dalam penilaian modal dan perencanaan investasi untuk menganalisis
profitabilitas suatu proyek atau investasi. Untuk menghitung NPV, perlu
memperkirakan jumlah dan waktu arus kas di masa depan serta memilih tingkat
diskonto yang sesuai. Jika NPV positif, maka proyek atau investasi tersebut
layak untuk dilakukan, sedangkan jika NPV negatif, maka tidak layak untuk
dilakukan. NPV merupakan metode
analisis keuangan yang umum digunakan dalam proyeksi arus kas, investasi, dan
bisnis. Misalnya, jika NPV dari suatu proyek atau investasi adalah positif, hal
ini menandakan bahwa pendapatan yang diantisipasi akan melampaui biaya yang
diantisipasi.
Net Present Value (NPV) digunakan dalam investasi untuk menganalisis
profitabilitas suatu investasi. Hasil perhitungannya membantu dalam
membandingkan investasi yang berbeda dan menentukan apakah suatu investasi
layak dilakukan. NPV juga membantu dalam menentukan apakah pendapatan yang
diantisipasi dari suatu investasi akan melampaui biaya yang diantisipasi.
Dengan demikian, NPV membantu para investor dalam pengambilan keputusan
investasi yang lebih baik. Dalam investasi, NPV membantu para investor dalam menganalisis
profitabilitas suatu investasi dan membandingkan investasi yang berbeda. NPV
juga digunakan untuk menentukan apakah suatu investasi layak dilakukan dengan
memperhitungkan nilai waktu dari uang. Berikut rumus NPV :
Ket
:
Z1 = Arus kas dalam
waktu 1
Z2 = Arus kas dalam
waktu 2
r = Tingkat diskon
X0 = Arus keluar kas dalam waktu 0 (harga pembelian /
investasi awal)
D.
Benefit
Cost Ratio (BCR)
BCR atau Benefit Cost
Ratio adalah rasio manfaat terhadap biaya yang digunakan dalam analisis
biaya-manfaat untuk menentukan profitabilitas suatu proyek atau aset. BCR dihitung dengan membagi nilai sekarang dari manfaat
dengan biaya dan investasi. Jika hasil perhitungan BCR lebih besar dari 1, itu
berarti manfaat yang diharapkan melebihi biaya yang dikeluarkan, dan proyek
tersebut dianggap layak untuk diinvestasikan. Sebaliknya, jika BCR kurang dari
1, itu menunjukkan bahwa biaya proyek melebihi manfaat yang dihasilkan, dan
proyek tersebut dianggap tidak layak secara ekonomi.
BCR juga dapat mendukung analisis biaya-manfaat dari kasus bisnis dan
digunakan sebagai ukuran keberhasilan proyek bersama dengan nilai sekarang
bersih dan laba atas investasi. Meskipun BCR merupakan alat yang sederhana
untuk menilai atraktivitas proyek, penggunaan BCR sebagai satu-satunya kriteria
dalam menentukan kelayakan proyek tidak disarankan. Penggunaan
BCR harus dilakukan bersama dengan analisis lain untuk membuat keputusan yang
lebih baik.
Ø Kelebihan
BCR meliputi :
1)
Memberikan
gambaran keseluruhan nilai untuk uang di investasikan.
2) Membantu
dalam perbandingan dan pilihan proyek.
Ø Kekurangan
BCR meliputi :
1) Sensitivitas
terhadap penghasilan kas kasus.
2) Tidak
mempertimbangkan dampak non-monetari.
3)
Tidak
mempertimbangkan definisi yang berbeda mengenai manfaat dan biaya.
Dalam menentukan apakah suatu proyek layak diperbaiki dengan menggunakan
Benefit-Cost Ratio (BCR), terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan,
antara lain:
1)
Tingkat
BCR: BCR yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa manfaat yang dihasilkan
melebihi biaya, sehingga proyek tersebut layak untuk diperbaiki. Sebaliknya,
BCR yang kurang dari 1 menunjukkan bahwa biaya melebihi manfaat, dan proyek
tersebut mungkin tidak layak untuk diperbaiki.
2)
Estimasi
Arus Kas: Estimasikan arus kas terkait dengan manfaat dan biaya proyek secara
terpisah. Manfaat meliputi pendapatan, penjualan, penghematan, peningkatan
nilai aset, sementara biaya mencakup investasi awal, biaya operasional, biaya
administrasi, dan lainnya.
3) Tingkat Diskonto: Tentukan tingkat diskonto yang akan
digunakan dalam analisis BCR. Tingkat diskonto ini dapat mewakili
biaya modal atau tingkat pengembalian target organisasi anda.
4) Dampak
Ekonomi: Evaluasi dampak ekonomi yang meliputi peningkatan pendapatan,
pengurangan biaya operasional, peningkatan efisiensi, dan dampak sosial yang
mungkin terjadi.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, anda dapat
menentukan apakah suatu proyek layak diperbaiki dengan menggunakan BCR.
E.
(IIR)
IRR adalah metode pengukuran keuntungan investasi yang
dihitung berdasarkan nilai waktu uang. Jadi, metode ini menunjukkan tingkat
pengembalian investasi yang diharapkan dalam suatu periode waktu tertentu. IRR
menghitung tingkat pengembalian yang akan membuat nilai investasi sama dengan
nol (NPV=0).
Rumus IRR
Rumus IRR dapat dihitung sebagai berikut:
∑ CFt / (1+r)t = 0
Keterangan
:
CFt = arus
kas bersih pada periode t
r = tingkat pengembalian internal
t = periode waktu
F.
Break
Even Point (BEP)
Break Even Point adalah
titik impas saat laba yang didapatkan mempunyai nilai setara dengan yang
diperlukan dalam proses produksi. Definisi lainnya dari Break Even Point adalah
kondisi di mana jumlah seluruh pendapatan setara dengan jumlah seluruh pengeluaran
di setiap produksi jasa atau barang. Dalam posisi tersebut, laba bernilai nol
mutlak, yang bagi orang awam banyak dikenal dengan sebutan balik modal.
Pada ilmu ekonomi, Break
Even Point adalah hal mendasar yang wajib untuk dipahami. Alasannya karena
melalui BEP perusahaan atau pebisnis mampu mengetahui perkiraan finansial
bisnisnya di periode selanjutnya. Dalam memahami konsep tersebut terdapat
sejumlah asumsi dasar untuk menentukan BEP, antara lain sebagai berikut:
1) Dalam
penghitungan BEP, biaya menjadi hal utama yang wajib masuk dalam biaya variabel
dan biaya tetap.
2) Nilai
dari biaya tetap selalu konstan, walaupun terdapat perubahan pada kegiatan
produksi.
3) Nilai
dari biaya variabel akan berubah secara keseluruhan sesuai perubahan volume
atau kapasitas produksi.
4) Pada
periode analisis, harga jual setiap unit tidak akan berubah sehingga dalam
waktu tersebut harga jual pada bisnis bersifat tetap.
5) Dalam
perhitungan BEP, jumlah dari barang yang diproduksi pasti dianggap sudah
terjual habis.
6) Perhitungan
BEP dapat berlaku pada satu produk, tapi apabila perusahaan memproduksi beragam
produk berbeda, maka memerlukan pengimbangan hasil penjualan terhadap setiap
produk.
Dengan mengetahui asumsi dasar tersebut,
kamu bisa lebih mudah dalam mengimplementasikan rumus perhitungannya. Dalam
kata lain, dasar Break Even Point adalah aturan tetap guna menghitung BEP
dengan benar, dan bisa memicu kesalahan perhitungan saat diabaikan.
G.
Payback
Method
Payback period adalah
cara untuk menentukan lama waktu pengembalian modal. Perhitungan payback period
membantu perusahaan membuat keputusan investasi. Menggunakan metode payback
period, investor dapat mengevaluasi apakah investasi tersebut menarik atau tidak,
tetapi metode ini tidak memberikan analisis komprehensif tentang
keattractivitas proyek di masa panjang. Oleh karena itu, metode payback period
sering digunakan bersama dengan metode lainnya, seperti NPV (Net Present Value)
atau IRR (Internal Rate of Return), untuk mendapatkan gambaran yang lebih
komprehensif tentang investasi.
Semakin pendek jangka
waktu pengembalian, semakin diminati pula produk investasi. Alasannya karena
peluang untuk memutar modal lebih tinggi. Alhasil, keuntungan yang diperoleh
investor menjadi maksimal daripada berinvestasi dalam kurun waktu yang panjang.
Ø Fungsi
Payback Period dalam Bisnis
1) Bahan
Pertimbangan Investor
Perhitungan payback period digunakan
sebagai bahan pertimbangan investor sebelum berinvestasi. Apakah suatu proyek
bisa mengembalikan modal dengan cepat atau tidak? Pengembalian yang cepat menjadi suatu hal yang
menjanjikan, karena investor dapat menikmati keuntungannya dengan cepat.
2) Mengantisipasi
Kerugian
Perhitungan dimaksudkan untuk
mengantisipasi kerugian akibat pendanaan yang dilakukan investor pada sebuah proyek.
Antisipasi secara khusus dibutuhkan untuk proyek jangka panjang. Semakin
panjang waktu pengembalian, biasanya semakin tinggi risiko yang harus
ditanggung investor, dan sebaliknya.
Ø Pertimbangan
dalam Payback Period :
1. Kurun
Waktu Pembiayaan Proyek
Lama tidaknya kurun waktu pembiayaan suatu
proyek menjadi bahan pertimbangan bagi investor. Dalam hal ini, investor akan mempertimbangkan besarnya
keuntungan yang diperoleh pada suatu pembiayaan. Sedangkan dari sisi
perusahaan, biasanya akan menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
bisnis yang dijalankan agar pengembalian modal dapat dilakukan tepat waktu.
2. Manfaat
yang Didapatkan
Pertimbangan berikutnya adalah terkait
manfaat yang didapatkan investor saat mendanai suatu proyek. Jika ternyata
pengembalian modal dari proyek B lebih cepat daripada proyek A, hal yang wajar
apabila investor memilih proyek B. Mana yang lebih cepat, biasanya itulah yang
dipilih karena potensi terciptanya risiko lebih kecil.
Ø Kelebihan
Payback Period dalam Bisnis :
1. Mudah
Dimengerti
Rumus
perhitungan payback period sangat sederhana, jadi mudah dimengerti oleh
berbagai kalangan. Input atau data yang perlu dimasukkan pun lebih sedikit
daripada metode penganggaran lain. Dua data yang menjadi komponen perhitungan
payback period adalah biaya awal untuk menjalankan proyek dan arus kas tahunan.
2. Merupakan
Solusi yang Cepat
Mengingat perhitungannya mudah, payback
period menjadi solusi yang cepat bagi manajer untuk memperkirakan periode
pengembalian modal. Manajer dapat membuat keputusan yang cepat, sehingga
kinerja perusahaan tidak terganggu. Manfaatnya
akan lebih terasa bagi perusahaan berskala kecil dan menengah.
3. Preferensi
Likuiditas
Jangka waktu payback period yang lebih
singkat memiliki risiko yang lebih rendah pula. Tak heran bila investor
cenderung memilih proyek dengan waktu pendanaan yang singkat. Semakin cepat
waktu pengembalian, maka semakin cepat pula keuangan pulih.
4. Berguna
untuk Menilai Ketidakpastian
Adanya ketidakpastian menimbulkan kesulitan tersendiri
bagi perusahaan untuk memproyeksikan arus kas pada tahun depan. Penggunaan
payback period akan membantu perusahaan untuk mengurangi ketidakpastian ini.
Dengan demikian, proyeksi arus kas bisa disusun tanpa hambatan.
Daftar Pustaka
Indana, Wanda. (Mei 2023) Mengenal IIR, Rumus,
manfaat, dan cara menghitungnya https://www.opaper.app/blog/irr-adalah
Saretta, Irene Radius. (Februari 2023) Payback
Period: Pengertian, rumus hingga contohnya https://www.cermati.com/artikel/payback-period
Athallah, Gattar Fath. (Januari 2022) Payback
period adalah: Definisi, keuntungan, kerugian, rumus, dan contohnya
https://mekari.com/blog/pengertian-payback-period/
Hidayah, Nuril. (Juli 2023) BCR: Pengertian,
manfaat, dan contoh perhitungan
https://mekari.com/blog/cara-menghitung-benefit-cost-ratio/
Saretta, Irene Radius (Juni 2023) Break Even
Point: Pengertian, tujuan, manfaat, dan cara menghitungnya
https://www.cermati.com/artikel/break-even-point-pengertian-tujuan-manfaat-dan-cara-menghitungnya
Kledo.com BCR: Pengertian, cara hitung, dan
contohnya https://kledo.com/blog/benfit-cost-ratio-bcr/
Klink asuransiku.com Pahami Fungsi Net Present
Value dan contohnya
https://klikasuransiku.com/detailArt/id=204/cat=3
CFI team NPV
https://corporatefinanceinstitute.com/resources/valuation/net-present-value-npv/