RANCANGAN PENGEMBANGAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN UNTUK ANAK
USIA SEKOLAH
1 Media Promosi Kesehatan (Peraga,Media)
A. Pengertian
Media pendidikan adalah alat – alat yang digunakan oleh
promotor Kesehatan dalam menyampaikan bahan materi atau pesan kesehatan. Alat
bantu ini lebih sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk
membantu dan memperagakan sesuatu didalam proses promosi kesehatan. Alat peraga
ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia
diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak indra digunakan
untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan
yang diperoleh. Dengan perkataan lain alat peraga ini dimaksudkan untuk
mengerahkan indra sebanyak mungkin kepada suatu objek atau pesan, sehingga
mempermudah pemahaman.
Anak usia sekolah atau pelajar didalam memperoleh pesan atau
pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu atau media. Tetapi masing –
masing alat mempunyai intensitas yang berbeda – beda didalam membantu pemahaman
pesan. Elgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi sebelas macam dan
sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap – tiap alat tersebut dalam
sebuah kerucut. Dari kerucut tersebut dapat dilihat bahwa lapisan yang paling
dasar adalah benda asli dan yang paling atas adalah kata – kata. Hal ini
berarti bahwa dalam proses penerimaan pesan, benda asli mempunyai intensitas
yang paling tinggi untuk mempersepsikan pesan atau informasi. Sedangkan
penyampaian bahan yang hanya dengan kata – kata saja sangat kurang efektif atau
intensitasnya paling rendah.
Menurut
Notoatmodjo (2005) Promosi kesehatan pada sekolah merupakan perpanjangan tangan
keluarga artinya, sekolah merupakan tempat lanjutan untuk meletakkan dasar
perilaku bagi anak, Peran guru dalam promosi kesehatan sekolah sangat penting,
karena pada umumnya lebih dipatuhi oleh anak-anak dari pada orang tuanya
Dalam rangka promosi kesehatan masyarakat sebagai sasaran
juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat peraga atau media. Untuk itu peran
petugas kesehatan bukan hanya membimbing dan membina hal kesehatan mereka
sendiri, tetapi juga memotivasi mereka sehingga meneruskan informasi kesehatan
kepada anggota masyarakat yang lain.
Alat peraga atau media akan sangat membantu didalam promosi
kesehatan agar pesan – pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas dan
masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat pula.
Dengan alat peraga, orang dapat lebih mengerti fakta kesehatan yang dianggap
rumit, sehingga mereka dapat bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.
B. Manfaat media Promosi Kesehatan
Secara terperinci manfaat media antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
2. Mencapai sasaran yang lebih banyak.
3. Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman.
4. Mestimulasi sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan –
pesan yang diterima kepada orang lain.
5. Mempermudah penyampaian bahan atau informasi kesehatan
6. Mempermudah penerimaan informasi oleh anak sekolah. Seperti
diuraikan sebelumnya bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang diterima melalui
indra. Menurut pelitian para ahli, indra yang paling banyak menyalurkan
menyalurkan pengetahuan kedalam otak adalah mata. Kurang lebih 75% - 87% dan
pengetahuan manusia diperoleh/disalurkan melalui mata. Sedangkan 13% - 25%
lainnya tersalur melalui indra yang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
alat – alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi
kesehatan.
7. Mendorong keingginan pelajar untuk mengetahui kemudian lebih
mendalami danakhirnya mendapatkanpengertian yang lebih baik. Orang yang
melihatsesuatu yang memang diperlukan tentu akan menarik perhatiannya dan apa
yang dilihat dengan penuh perhatian akan memberikan pengertian baru baginya,
yang merupakan pendorong untuk melakukan/memakai sesuatu yang baru tersebut.
Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh. Didalam
menerima sesuatu yang baru, manusia mempunyai kecendrungan untuk melupakan atau
lupa terhadap pengertian yang telah diterima. Untuk mengatasi hal ini alat
bantu akan membantu menegakkan pengetahuan – pengetahuan yang telah diterima
sehingga apa yang diterima akan lebih lama tersimpan didalam ingatan.
C. Jenis
media
Pada garis
besarnya hanya ada tiga macam media.
a. media lihat (visual
aids) yang berguna dalam membantu menstimulasi indra mata (penglihatan)
pada waktu terjadinya proses penerimaan pesan. media ini ada dua bentuk:
1. media yang diproyeksikan, misalnya Powerpoint, Video Animasi dan sebagainya.
2. Media yang tidak diproyeksikan:
-
Dua
dimensi, Poster, leaflet dan sebagainya.
-
Tiga
dimensi, boneka dan sebagainya.
b. media bantu dengar (audio
aids) yaitu alat yang dapat membantu untuk menstimulasikan indra pendengar
pada waku proses penyampaian bahan pendidikan/pengajaran. Misalnya:, radio,
pita suara, kepingan CD dan sebagainya.
c. media bantu lihat – dengar, seperti televisi, video cassette, DVD. Alat bantu
pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual
Aids (AVA).
2. SASARAN YANG DICAPAI MEDIA
Menggunakan media harus didasari pengetahuan tentang sasaran
yang akan dicapai alat tersebut.
A. Yang perlu diketahui tentang sasaran, antara lain:
1)
Individu
atau kelompok;
2)
Kategori
– kategori sasaran seperti kelompok umur, kelas, dan sebagainya;
3)
Bahasa
yang mereka gunakan;
4) Minat dan perhatian;
5)
Pengetahuan
dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan diterima.
B. Tempat memasang (menggunakan) alat bantu (peraga,media)
Disekolah, antara lain disaat
mengadakan event sekolah seperti classmeeting, Pensi, dan kunjungan
Puskesmas ke sekolah-sekolah. Untuk media dapat dipasang di madding sekolah,
setiap depan kelas, dan kantin sekolah.
C. Media-media (peraga, media) tersebu sedapat mungkin dapat
dipergunakan oleh:
1)
Petugas
– petugas puskesmas/kesehatan;
2)
Petugas
UKS;
3)
Kepala
Sekolah, Guru – guru sekolah dan seluruh jajaran sekolah;
Semua alat peraga yang dibuat, berguna sebagai alat bantu
pembelajaran. Tetapi harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi sebagai alat
pembelajaran dengan sendirinya. Kita harus mengembangkan keterampilan dalam
memilih dan mengadakan alat peraga secara tepat sehingga akan mendapatkan hasil
yang maksimal. Misalnya, satu set flash card tentang makanan bergizi untuk anak sekolah harus
diperlihatkan satu persatu secara berurutan sambil menerangkan tiap – tiap
gambar beserta pesannya.
Kemudian diadakan pembahasan sesuai dengan kebutuhan sasaran
agar terjadi komunikasi dua arah. Apabila kita tidak mempersiapkan diri dan
hanya mempertunjukkan lembaran – lembaran flash
card satu demi satu tanpa menerangkan atau
membahasnya, maka penggunaan flash card tersebut mungkin akan gagal.
Sebelum menggunakan alat peraga sebaiknya petugas mencoba
terlebih dahulu alat – alat yang masih dalam bentuk kasar atau draft, sebelum diproduksi seluruhnya. Tes ini berguna untuk
mengetahui sejauh mana alat peraga tersebut dapat dimengerti oleh sasaran
promosi kesehatan.
Contoh dibuat desain/rancangan sebuah poster yang akan
digunakan untuk menunjang program lingkungan sekolah yang bersih. Desain ini
lalu dicobakan pada kepala sekolah dan Guru-guru sekolah, Jika terdapat salah
satu desain yang paling mudah dipahami terutama yang dapat dikenali pesan –
pesannya dengan baik, maka itulah yang akan diproduksi sesuai sasaran.
Cara melakukan tes tersebut antara lain sebagai berikut:
a)
Merencanakan
terlebih dahulu tes pendahuluan untuk suatu media yang akan
diproduksi;
b)
Menentukan
pokok – pokok yang akan dipesankan dalam media tersebut;
c)
Menentukan
gambar – gambar pokok atau simbol – simbol yang disesuaikan dengan anak
sekolah;
d)
Memperlihatkan
alat bantu/media tersebut kepada sasaran;
e)
Memperlihatkan
kepada sasaran tercoba:
- Apakah mereka mengalami kesukaran dalam memahami pesan –
pesan, kata – kata dan gambar– gambar didalam media tersebut;
- Menanyakan hal – hal yang tidak dimengerti;
- Mencatat
komentar – komentar dan sasaran tercoba;
- Melakukan
perbaikan alat peraga/media tersebut.
f) Mendiskusikan media yang dibuat tersebut
dengan orang lain (Promotor Kesehatan) atau dengan para ahli.
1.3 Media animasi dapat dilakukan untuk anak
sekolah
Media
merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada sasaran sehingga mudah
dimengerti oleh sasaran/pihak yang dituju. Media promosi kesehatan adalah semua
sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan
oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar
ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan
dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatannya.
Pengertian Animasi Berdasarkan beberapa para ahli dan
peneliti, secara garis besar animasi dapat diartikan gambar bergerak yang
dirancang sedemikian rupa dengan pola tertentu secara berurutan sehingga
terlihat seolah-olah menjadi hidup seperti nyata (Yasa dkk, 2015)
Menurut Qirana (1990) dalam Saputra dan Shofa (2015),
Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa
hidup, semangat. Sedangkan karakter adalah orang , hewan maupun objek nyata
lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D. sehingga karakter
animasi dapat diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah
hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar yang beraturan dan bergantian
ditampilkan. Objek gambar
bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan special efek. Animasi dapat
diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan dimensi yang mempengaruhi animasi tersebut. Secara
umum dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Animasi
2D ( 2 Dimensi ), merupakan jenis film yang sudah
lama sekali dikembangkan. Pada film ini
latar dan gambar seolah-olah hanya dapat dilihat dari satu sisi saja. Contoh
animasi jenis ini adalah TOM and Jerry, Scoby-doo, Pencetus awal animasi dua
dimensi adalah Walt Disney pada tahun 1930- an.
2.
Animasi
3D ( 3 Dimensi ), disebut 3D karena animasi ini seolah-olah memiliki dimensi
yang lebih rumit. Ketika dilihat dilayar maka seolah-olah kita melihat ke luar
cermin. Contoh dari animasi 3D adalah upin-ipin, Shrek, pokemon, peter rabbit
dan naruto.
3. Stop Motion Animation. dibuat dengan
boneka atau tanah liat. Animasi ini dibuat dengan memotret objek tanah liat
dengan digerakan sedikit-sedikit. Kemudian disusun secara sistematis sehingga
membentuk adegan. Contoh animasi ini adalah Nightmare Before Christmas.
Sedangkan
menurut Imayanti (2010), animasi merupakan media yang berisi kumpulan gambar
yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan
audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran.
2.4 Gaya yang dapat digunakan dalam Animasi
Menurut Melania (2015), Gaya Film
Animasi mencakup 2 bidang yakni:
1. Gaya Menjiplak Realistis
(Rhotoscope)
Film animasi yang gerak animasinya
menjiplak dari gambar film liveaction atau gambar video yang ada, sehingga
gerak yang tampak sangat halus dan natural seperti gerak hidup sebuah film
live-action biasa.
2. Gaya Sederhana (Limited)
Gaya limited ini lebih banyak digunakan
pada film animasi berseri pada stasiun televisi yang membutuhkan tingkat
produksi tinggi demi usaha kejar tayang yang sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
3. Gaya
Berlebihan (Exaggeration)
Exaggeration
adalah suatu gaya yang melebih-lebihkan gerak sehingga tampak lebih dramatis
dan ekspresif dalam mempertegas pesan adegan yang akan disampaikannya.
2.5 manfaat Animasi
Menurut Dhani dalam Aziizah (2014),
manfaat dari penggunaan media animasi terhadap pembelajaran diantaranya:
1. Animasi adalah denomitor belajar yang
umum. Baik anak yang
cerdas
maupun yang lambat akan memperoleh sesuatu dari film yang sama, film juga
membantu keterampilan membaca dan penguasaan bahasa siswa yang kurang.
2. Membantu menerangkan proses, seperti
gerakkan lambat dan
dapat di ulang agar memperjelas materi.
3. Membantu menampilkan masa dan
menyajikan kembali
kejadian-kejadian sejarah yang lampau.
4. Dapat menyajikan baik teori maupun
praktik dan bersifat
umum ke khusus atau sebaliknya.
5. Dapat merangsang atau memotivasi
kegiatan siswa, karena
dengan film pesan yang disampaikan
cepat dan mudah diingat dapat mengembangkan pikiran dan gagasan siswa.
2.6 Aplikasi
yang digunakan untuk membuat Video Animasi
Video
animasi merupakan gabungan dari dua kata yang memiliki arti tersendiri. Video
sendiri merupakan suatu bentuk teknologi untuk merekam, menangkap, memproses
dan mentransmisikan serta mengatur ulang gambar yang bisa bergerak.
Sedangkan
pengertian dari Animasi adalah gambar bergerak yang terbentuk dari sekumpulan
objek yang disusun secara beraturan mengikuti pergerakan yang telah ditentukan
pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Gambar atau objek yang dimaksud dalam definisi diatas
bisa berupa gambar manusia, hewan,
maupun tulisan.
Dari
kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa video animasi merupakan media
yang menggabungkan antara media audio dan media visual dengan maksud untuk
menarik perhatian seseorang serta mampu menyajikan objek secara detail dan
dapat membantu memahami sesuatu yang sifatnya sulit.
Salah
satu aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat video animasi dengan
mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja serta bisa digunakan oleh pemula
adalah aplikasi Canva. Dengan aplikasi ini
akan memudahkan pekerjaan Anda dalam membuat video animasi.
Aplikasi
ini akan memungkinkan petugas Kesehatan dan para guru untuk bisa
membuat video animasi dengan hasil yang luar biasa. Cukup dengan
memilih template yang pas kemudian mengoperasikan fitur-fitur animasi lainnya
pada aplikasi Canva, aplikasi ini akan membuat terpukau dengan hasil yang luar
biasa.
Kemudian,
banyak elemen pada aplikasi canva yang bisa digunakan. Diantaranya ada elemen
individual, teks, dan foto di video. Untuk Proses pengeditan video animasi juga
bisa dilakukan dengan praktis. Selain itu, aplikasi Canva juga menyediakan
fitur pengaturan waktu agar durasi video Anda dapat diatur sesuai keinginan dan
kebutuhan.
Cara membuat video animasi dengan Canva bagi
Pemula
1.Buka Aplikasi Canva
Langkah yang pertama menggunakan aplikasi Cava untuk
membuat video animasi adalah mengunjungi situs www.canva.com.
Kemudian, daftar atau login dengan cara memasukan email dan password yang anda
miliki. Atau bisa login menggunakan Facebook, atau Google. Setelah mendaftar
atau login, pilih “Video” atau “Kolase Video” pada kolom pencarian
diaplikasi tersebut.
2.Pilih Template
Terdapat banyak pilihan template
pada pustaka Canva, anda dapat memilih template sesuai selera dan kebutuhan.
Selain itu, Anda juga bisa mulai menggarap video dari laman kosong.
3.Edit Template Vidio
Pada aplikasi Canva, Anda bisa
berkreasi menumpahkan segala ide kreatifitas dalam membuat video. Untuk
memulaianya dalam mengedit video animasi, yang pertama Anda lakukan adalah
dengan mengubah teks, warna, dan font. Selanjutnya, Unggah dan tambahkan foto dan klip Anda.
Pustaka desain kami juga memiliki ilustrasi, stok foto dan video gratis, ikon,
dan vektor yang dapat ditambahkan ke dalam video
4.Animasikan Video dan Elemen Tertentu
Untuk dapat menganimasikan halaman, Klik “Animate” pada
toolbar. Anda dapat mengatur durasi setiap laman dengan mengklik ikon Jam pada
bilah alat. Untuk menganimasikan elemen secara individu, pilih elemen, lalu
klik Animate.
5.Unduh dan Bagikan
Jika Anda sudah merasa pas sudah
selesai membuat video animasi, Saatnya bagikan video tersebut melalui email,
media sosial, atau kirim langsung pada orang yang hendak dituju. Tak perlu khawatir dengan hasil video, karena kami turut
menyediakan format MP4 dengan kualitas tinggi.
3.
Kesimpulan
Media pendidikan adalah alat –
alat yang digunakan oleh promotor Kesehatan dalam menyampaikan bahan materi
atau pesan kesehatan. Alat
bantu ini lebih sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk
membantu dan memperagakan sesuatu didalam proses promosi kesehatan.
Dalam rangka promosi kesehatan anak sekolah sebagai sasaran juga dapat
dilibatkan dalam pembuatan alat peraga atau media. Untuk itu peran petugas kesehatan bukan hanya membimbing dan
membina hal kesehatan mereka sendiri, tetapi juga memotivasi mereka sehingga
meneruskan informasi kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain
media sangat
penting saat promotor menyampaikan pesan kesehatan kepada anak sekolah. Semua
media yang dibuat, berguna sebagai alat bantu pembelajaran. Tetapi harus diingat bahwa media ini
dapat berfungsi sebagai alat pembelajaran dengan sendirinya. kita harus
mengembangkan keterampilan dalam memilih dan mengadakan media secara tepat
sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2004. Pedoman Pelayanan Kesehatan
untuk Sekolah Tingkat Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I
Departemen Kesehatan RI. 2003. Panduan Penggunaan Media Penyuluhan.
Jakarta; Departemen Kesehatan RI Dirjen PPM dan PL .
Devitto,
J. 1997. Komunikasi Antar Manusia (Edisi Kelima). Profesional Book. Jakarta.
Effendy,
Onong Uchana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung; Remedja Karya.
Ewles, Simnet. 1994. Promosi Kesehatan Petunjuk Praktis
Edisi Kedua. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.
Glanz, Karen. 2008. Health Behavior and Health Education (
Theory, Research, and Practice) 4 th Edition. Jossey-Bass.
Hartono, Bambang.
2010. Promosi Kesehatan Di Puskesmas & Rumah Sakit. Jakarta; Rineka Cipta.
Kementrian Kesehatan RI. 2010. Rencana Strategis Kementrian
Kesehatan Tahun 2010 – 2025. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar