KONSEP DAN PRINSIP PROMOSI KESEHATAN
Dr. Safrudin, SKM, M.Kes.
2.1
PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN
Perencanaan promosi kesehatan
adalah suatu fase ketika jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul secra
rinci direncanakan. Perencanaan promosi kesehatan harus menggambarkan
karakteristik sasaran, partisipasi masyarakat terhadap program, prilaku
kesehatan masyarakat, penetapan plaksana promosi kesehatan yang di rencanakan,
atisipasi reaksi dari para profesional kesehatan lainnya, dan perubahan
perilaku akibat promosi kesehatan.
Sebelum
membahas perencanaan promosi kesehatan lebih lanjut, terlebih dahulu kita
pahami pengertian promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan. Menurut Green
& Ottoson (1998), promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundang-undangan
untuk perubahan lingkungan dan prilaku yang menguntungkan kesehatan. Pendidikan
kesehatan sendiri adalah suatu proses intelektual, psikologikal, dan sosial
yang berhubungan dengan aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan individu,
keluarga, dan masyarakat, untuk hidup sehat (Ella Nurlaela Hadi dalam
Notoatmodjo, 2005). Proses ini didasarkan pada prinsip ilmiah, fasilitas proses
belajar, dan perubahan prilaku
Penyuluhan
kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan
pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan
kesempatan yang berlandaskan prinsip- prinsip belajar untuk mencapai suatu
keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan
ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa
dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta
pertolongan (Effendy, 1998).
Pendidikan
kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan
dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat . Pendidikan
kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan
seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus
dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah
secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi,
sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha,
dkk., 2002).
Konsep
kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan
kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menanamkan
keyakinan, dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti,
tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan
kesehatan (Azwar, 1983 dalam Maulana, 2009)
Defining health promotion
Halth promotion
is about improving the health status of individuals and the population as a
whole. Key to the term ‘healt promotion’is the word ‘promotion’. This means
placing the notion of the absence of disease and well-being at the forefront of
you nursing pratice. This shift in emphasis will help you think about
improving, advancing, encouraging and supporting your patients to achieve
aptimum health. These activities are all part of a health-promoting perspective.
Artinya :
Mendefinisikan promosi kesehatan Promosi halth adalah tentang meningkatkan status
kesehatan individu dan populasi secara keseluruhan. Kunci untuk istilah
'promosi kesehatan' adalah kata 'promosi'. Ini berarti menempatkan gagasan
tentang tidak adanya penyakit dan kesejahteraan sebagai yang terdepan dalam
praktik keperawatan Anda. Pergeseran dalam penekanan ini akan membantu Anda
berpikir tentang meningkatkan, memajukan, mendorong dan mendukung pasien Anda
untuk mencapai kesehatan yang maksimal. Semua kegiatan ini adalah bagian dari
perspektif promosi kesehatan.
2.2.
TUJUAN PROMOSI KESEHATAN
Penyuluhan kesehatan
adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik
belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku
manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau mengubah perilakunya
menjadi perilaku hidup sehat (Munajaya, 2004)
Tujuan penyuluhan
adalah mengubah perilaku masyarakat ke arah perilaku sehat sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk mewujudkannya, perubahan
perilaku yang diharapkan setelah menerima pendidikan tidak dapat terjadi
sekaligus. Oleh karena itu, pencapaian target penyuluhan dibagi menjadi
tujuan jangka pendek yaitu tercapainya perubahan pengetahuan, tujuan
jangka menengah hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan
pengertian, sikap, dan keterampilan yang akan mengubah perilaku ke arah
perilaku sehat, dan tujuan jangka panjang adalah dapat menjalankan perilaku
sehat dalam kehidupan sehari-harinya.
Menurut WHO
(1954) tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku
perseorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Tujuan penyuluhan
kesehatan pada hakekatnya sama dengan tujuan pendidikan kesehatan, menurut
Effendy (1998) tujuan penyuluhan kesehatan adalah :
1. Tercapainya
perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan
aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2. Terbentuknya
perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai
dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian
The fundamental
aim of health promotion is to empower an individual or a community to take control
of aspects of their lives that have a detrimental effecton their health. The
WHO (1986) defines health promotion as a process of enabling people to increase
control over and to improve, their health. This definition implies that you
need to act as an enabler by strengthening knowledge, attitudes, skills and
capabilities of your patients to overcome negative health. Additionally,
governments are urged by the WHO to formulate health strategies to facilitate
this enabling process
Artinya :
Tujuan mendasar dari promosi kesehatan adalah untuk
memberdayakan individu atau komunitas untuk mengendalikan aspek kehidupan
mereka yang berdampak buruk pada kesehatan mereka. WHO (1986) mendefinisikan
promosi kesehatan sebagai proses memungkinkan orang untuk meningkatkan kontrol
atas dan untuk meningkatkan, kesehatan mereka. Definisi ini menyiratkan bahwa
Anda perlu bertindak sebagai enabler dengan memperkuat pengetahuan, sikap,
keterampilan dan kemampuan pasien Anda untuk mengatasi kesehatan negatif.
Selain itu, pemerintah didesak oleh WHO untuk merumuskan strategi kesehatan
untuk memfasilitasi proses yang memungkinkan ini
2.3 SASARAN PROMOSI KESEHATAN
Dalam pelaksanaan promosi
kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) jenis sasaran, yaitu (1) sasaran primer, (2)
sasaran sekunder dan (3) sasaran tersier.
1.
Sasaran Primer
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan
sesungguhnya adalah pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai
komponen dari masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah perilaku hidup mereka
yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS). Akan tetapi disadari bahwa mengubah perilaku bukanlah sesuatu yang
mudah. Perubahan perilaku pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga)
akan sulit dicapai jika tidak didukung oleh:
a.
Sistem nilai dan norma-norma sosial serta norma-norma
hukum yang dapat diciptakan/dikembangkan oleh para pemuka masyarakat, baik
b.
Keteladanan dari para pemuka masyarakat, baik pemuka
informal maupun pemuka formal, dalam mempraktikkan PHBS.
c.
Suasana lingkungan
sosial yang kondusif (social pressure) dari kelompok-kelompok masyarakat dan
pendapat umum (public opinion).
d.
Sumber daya dan
atau sarana yang diperlukan bagi terciptanya PHBS, yang dapat diupayakan atau
dibantu penyediaannya oleh mereka yang bertanggung jawab dan berkepentingan
(stakeholders), khususnya perangkat pemerintahan dan dunia usaha.
2.
Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder adalah para pemuka
masyarakat, baik pemuka informal (misalnya pemuka adat, pemuka agama dan
lain-lain) maupun pemuka formal (misalnya petugas kesehatan, pejabat
pemerintahan dan lain-lain), organisasi kemasyarakatan dan media massa. Mereka
diharapkan dapat turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu
sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan cara:
a. Berperan sebagai panutan
dalam mempraktikkan PHBS.
b. Turut menyebarluaskan
informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang kondusif bagi PHBS
c. Berperan sebagai kelompok penekan (pressure group)
guna mempercepat terbentuknya PHBS.
3. Sasaran
Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik
yang berupa peraturan perundang -undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang
lain yang berkaitan serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan
sumber daya. Mereka diharapkan turut serta
dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga (rumah
tangga) dengan cara:
a.
Memberlakukan
kebijakan/peraturan perundang- undangan yang tidak merugikan kesehatan
masyarakat dan bahkan mendukung terciptanya PHBS dan kesehatan masyarakat.
b.
Membantu
menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lain-lain) yang dapat mempercepat
terciptanya PHBS (di kalangan pasien, individu sehat dan keluarga (rumah
tangga) pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya
2.4 PRINSIP-PRINSIP
PROMOSI KESEHATAN
Sebagai seorang calon perawat
profesional yang akan menjalani tugas-tugas kesehatan termasuk didalamnya
adalah promosi kesehatan, maka anda akan berhasil mengatasi keadaan jika
menguasai sub bidang keilmuan yang terkait berikut ini, diantaranya:
1.
Komunikasi
2.
Dinamika Kelompok
3.
Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM)
4.
Pengambangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
5.
Pemasaran Sosial
(Social Marketing)
6.
Pengembangan
Organisasi
7.
Pendidikan dan
Pelatihan
8.
Pengembangan Media
(Teknologi Pendkes)
9.
Perencanaan dan
evaluasi
10. Antropologi Kesehatan
11. Sosiologi Kesehatan
12. Psikologi Kesehatan, Dll.
Selain itu, ada beberapa prinsip promosi kesehatan
yang harus diperhatikan oleh kita sebagai calon/perawat profesional , seperti
yang diuraikan berikut ini.
Prinsip-prinsip
Promosi Kesehatan dalam Kebidanan
Interaksi Perawat/petugas kesehatan dan Klien
merupakan hubungan khusus yang ditandai dengan adanya saling berbagi
pengalaman, serta memberi sokongan dan negosiasi saat memberikan pelayanan
kesehatan.
Pembelajaran yang efektif terjadi ketika klien dan perawat/petugas
kesehatan samasama berpartisipasi dalam Proses Belajar Mengajar yang
terjadi.Agar hubungan pembelajaran memiliki kualitas positif, baik secara
individual, kelompok maupun masyarakat, hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a.
Berfokus pada
Klien
Klien mempunyai nilai, keyakinan, kemampuan kognitif
dan gaya belajar yang unik, yang dapat berpengaruh terhadap pembelajaran. Klien
dianjurkan untuk @n
Promosi Kesehatan @n
28 mengekspresikan perasaan dan pengalamannya kepada perawat, sehingga perawat
lebih mengerti tentang keunikan klien dan dalam memberikan pelayanan dapat
memenuhi kebutuhan klien secara individual.
b.
Bersifat menyeluruh dan utuh (holistik)
Dalam memberikan promosi kesehatan harus
dipertimbangkan klien secara keseluruhan, tidak hanya berfokus pada muatan
spesifik.
c.
Negosiasi
Bidan/Petugas kesehatan dan klien bersama-sama
menentukan apa yang telah diketahui dan apa yang penting untuk diketahui. Jika
sudah ditentukan, buat perencanaan yang dikembangkan berdasarkan masukan tersebut.
Jangan memutuskan sebelah pihak.
d.
Interaktif
Kegiatan dalam promosi kesehatan adalah suatu proses
dinamis dan interaktif yang melibatkan partisipasi perawat/ petugas kesehatan
dan klien. Keduanya saling belajar. Untuk itu, maka perlu diperhatikan dan dipelajari
pula Prinsip-prinsip dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), yang mencakup :
·
Faktor-faktor
pendukung (misalnya : Motivasi , Kesiapan , Pelibatan Aktif /Active
Involvement, Umpan Balik / feedback, memulai dari hal yang sederhana sampai
kompleks , adanya pengulangan materi / repetition, waktu/ timing dan lingkungan
/ environment)
·
penghambat belajar (seperti emosi, kejadian/keadaan fisik
dan psikologis yang sedang terganggu atau budaya)
·
Fase-fase dalam PBM (mulai dari persiapan, pembuka, pelaksanaan
dan penutup Topik), serta
·
Karakteristik
perilaku belajar
Perhatikan adanya perubahan
perilaku yang terjadi, terdiri dari tiga karakteristik, yaitu:
a.
Perubahan Intensional, yaitu perubahan yang terjadi
berkat pengalaman/praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, bukan
karena faktor kebetulan.
b.
Perubahan Positif dan aktif. Positif: jika perubahannya
baik, bermanfaat dan sesuai harapan. Merupakan sesuatu yang baru dan lebih baik
dari sebelumnya. Aktif : perubahan tersebut tidak terjadi dengan sendirinya,
tetapi karena usaha individu itu sendiri
c.
Perubahan Efektif
dan Fungsional. Efektif : Perubahan tersebut berhasil guna dan membawa
pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi individu. Fungsional : perubahan
tersebut relatif menetap dan setiap saat siap apabila dibutuhkan, perubahan
tersebut dapat diproduksi dan dimanfaatkan.
2.5 MEDIA
PROMOSI KESEHATAN
Media
disebut juga sebagai alat peraga atau alat bantu dalam menyampaikan bahan
pendidikan untuk menyampaikan bahan pendidikan atau pengajaran. Media
pendidikan kesehatan disebut juga alat peraga pendidikan kesehatan karena
memiliki fungsi yang sama,yaitu membantu dan digunakan untuk memeragakan
sesuatu dalam proses pendidikan atau pengajaran. Prinsip pembuatan alat peraga
atau media adalah bahwa pengetahuan yang ada di setiap orang dapat diterima
atau
ditangkap
melalui panca indera.
Semakin
banyak pancaindra yang digunakan,semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian
atau pengetahuan yang diperoleh.Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan alat
peraga atau media bertujuan unuk mengarahkan indra sebanyak mungkin pada suatu
objek sehingga memudahkan pemahaman.Menurut penelitian para ahli,panca indra
yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata (kurang lebih 75
sampai 87%),sedangkan 13 sampai 25% diperoleh atau disalurkan oleh indra yang
lainnya.
Alat
peraga atau media mempunyai intensitas yang berbeda dalam membantu
permasalahan
seseorang.Elgar Dale menggambarkan intensitas setiap alat peraga dalam suatu
kerucut
Berdasarkan
gambar diatas,alat peraga yang memiliki tingkat intensitas paling tinggi adalah
benda asli dan alat peraga yang memiliki tingkat intensitas paling rendah
adalah kata-kata.Hal ini berarti bahwa penyampaian materi jika hanya dengan
kata-kata saja maka kurang efektif.Penggunaan lebih dari satu alat peraga dan
gabungan dari beberapa media.
Berikut
ini manfaat alat peraga :
1.
Menimbulkan minat sasaran
2.
Mencapai sasaran yang lebih banyak
3.
Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
4. Merangsang
sasaran untuk meneruskan pesan kepada orang lain
5.
Memudahkan penyampaian informasi
6.
Memudahkan penerimaan informasi kepada sasaran
7.Berdasarkan
penelitian,organ yang paling banyak dapat menyalurkan pengetahuan adalah mata. Oleh
sebab itu,dalam aplikasi pembuatan media,disarankan lebih banyak menggunakan
alat-alat visual karena akan mempermudah cara penyampaian dan penerimaan
informasi oleh masyarakat.
8.
Mendorong keinginan untuk mengetahui,mendalami,dan mendapat pengertian yang
lebih
baik.
9.
Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh,yaitu menegakkan pengetahuan yang
telah diterima sehingga apa yang diterima akan lebih lama tersimpan pada
ingatan.
Pada
garis besarnya,ada tiga macam alat bantu pendidikan (alat peraga),yaitu alat bantu
liha,alat bantu dengar,alat bantu lihat-dengar.
1. Alat
bantu lihat (visual aids) yang berguna dalam membantu menstimulasi indra mata(penglihatan)
pada waktu terjadinya proses pendidikan.Alat ini ada 2 bentuk:
a. Alat
yang diproyeksikan (mis., slide,film,film strip)
b.
Alat yang tidak diproyeksikan:
·
Dua
dimensi (mis., gambar peta,bagan)
·
Tiga
dimensi (mis., bola dunia,boneka)
2.
Alat
bantu dengar (audio aids),yaitu alat yang dapat membantu untuk menstimulasikan indra
pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan atau pengajaran.
3.
Alat
bantu lihat – dengar,seperti televisi dan video cassette.Alat –alat bantu
pendidikan ini lebih dikenal dengan audio visual aids (AVA).
Di samping pembagian tersebut,alat peraga juga dapat dibedakan
menjadi 2 macam menurut pembuatan dan penggunaannya,yaitu alat peraga rumit dan
sederhana.
1.
Alat
peraga yang complicated (rumit),seperti film,film strip,slide,dan sebagainya
yang memerlukan listrik dan proyektor.
2.
Alat
peraga yang sederhana,yang mudah dibuat sendiri,dengan bahan setempat yang
mudah diperoleh,seperti bambu,karton,kaleng bekas,kertas koran dan
sebagainya.Contoh alat peraga sederhana di rumah tangga,seperti leaflet,model
buku bergambar,benda yang nyata seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Alat peraga kesehatan berdasarkan fungsinya dibagi
menjadi 4.
1.
Media
cetak
a.
Buklet,media
untuk menyampaikan pesan kesehatan dalam bentuk buku,baik berupa tulisan maupun
gambar.
b.
Leaflet
adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan kesehatan melalui lembaran yang
dilipat.Isi informasi dapat berupa kalimat,gambar,atau kombinasi.
c.
Flyer
(selebaran),bentuk seperti leaflet,tetapi tidak dilipat.
d.
Flip
chart (Lembar balik),biasanya dalam bentuk buku,setiap lembar (halaman)
berisigambar yang diinformasikan dan lembar baliknya (belakangnya) berisi
kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut.
e.
Rubrik
atau tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu masalah kesehatan,atau
hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
f.
Poster
adalah bentuk media yang berisi pesan atau informasi kesehatan yang biasanya ditempel
di dinding,tempat umum,atau kendaraan umum.Biasanya isinys bersifat pemberitahuan
dan propaganda
g.
Foto
yang mengungkapkan tentang informasi kesehatan.
2.
Media
Elektronik
a.
Televisi.Penyampaian
pesan kesehatan melalui media televisi dapat berbentuk sandiwara,sinetron,forum
diskusi,pidato (ceramah),TV spot,dan kuis atau cerdas cermat.
b.
Radio.
Bentuk penyampaian informasi di radio dapat beruoa obrolan (tanya
jawab),konsultasi kesehatan,sandiwara radio,dan radio spot.
c.
Video.
Penyampaian informasi kesehatan melalui video.
d.
Slide.
Slide dapat juga digunakan untuk menyampaikan informasi kesehatan.
e.
Film
strip
3.
Media
Papan (billboard). Media papan yang dipasang ditempat-tempat umum dapat diisi pesan
atau informasi kesehatan.Media ini juga mencakup pesan yang ditulis pada
lembaran seng dan ditempel di kendaraan umum (bus dan taksi)
4.
Media
Hiburan. Penyampaian informasi kesehatan dapat dilakukan melalui media hiburan,baik
di luar gedung (panggung terbuka) maupun di dalam gedung dalam bentuk dongeng
,sosiodrama,kesenian tradisional,dan pameran.
2.6 SEJARAH
PROMOSI KESEHATAN
Pengalaman
bertahun-bertahun pelaksanaan pendidikan di negara maju maupun berkembang mengalami
berbagai hambatan dalam rangka mencapai tujuannya,yakni mewujudkan perilaku
hidup sehat bagi masyarakatnya.Hambatan yang paling besar dirasakan adalah
faktor pendukung (enabling factor).Dari
berbagai penelitian yang terungkap dan dijelaskan,praktik tentang kesehatan
atau perilaku hidup sehat tetap rendah meskipun pengetahuan dan kesadaran
masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan.Setelah dilakukan pengkajian oleh WHO
terutama di negara berkembang,ternyata faktor pendukung atau faktor sarana dan prasarana
tidak mendukung masyarakat untuk hidup sehat.Misalnya,meskipun kesadaran dan
pengetahuan masyarakat sudah tinggi (mis., sanitasi
lingkungan,gizi,imunisasi,dan pelayanan kesehatan) tetapi jika tidak didukung
oleh fasilitas (mis.,tersedianya jamban sehat,air bersih,makanan yang
bergizi,fasilitas imunisasi,pelayanan kesehatan) maka masyarakat sulit untuk
mewujudkan perilaku hidup sehat.
Pada awal tahun 1980,WHO menyimpulkan bahwa pendidikan
kesehatan tidak mampu mencapai tujuannya,jika hanya memfokuskan pada upaya
perubahan perilaku.Promosi
kesehatan juga harus mencakup upaya perubahan lingkungan yang meliputi
fisik,sosial budaya,politik,dan ekonomi sebagai penunjang atau pendukung
perubahan perilaku tersebut.Sebagai perwujudan dari perubahan konsep promosi
kesehatan ini secara organisasi struktural,pada tahun 1984,divisi pendidikan
kesehatan (Health education) dalam
WHO diubah menjadi divisi promosi dan pendidikan kesehatan (Division on Health Promotion and Education).Pada
awal tahun 2000,Departemen Kesehatan Republik Indonesia baru dapat
menyelesaikan konsep WHO dengan mengubah konsep Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
(PKM) menjadi direktorat promosi kesehatan.Kemudian pada akhir tahun 2001
menjadi reorganisasi kembali menjadi Pusat Promosi Kesehatan yang ditetapkan
oleh SK Menkes No.1277/Menkes/SK/XI/2001 tertanggal 27 November 2001.Dapat
disimpulkan bahwa promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan
pada masa lalu.Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau
pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan,tetapi juga
disertai upaya memfasilitasi perubahan perilaku masyarakat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Maulana,
Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta. Buku Kedokteran EGC
Maryam,Siti.2015.
Promosi. Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta EGC
Kemenkes
RI. 2011. Promosi Kesehatan di Daerah Bermaslah Kesehatan. Jakarta. Kemenkes RI
Safrudin,
2009, Pengantar Promosi Kesehatan Bagi Mahasiswa Kebidanan, Trans Info Media,
Jakarta
Susilowati,
Dwi.2016. Modul/Bahan Ajar Cetak Keperawatan Promosi Kesehatan. Jakarta. Pusdik
SDM Kesehatan
Evans,
dkk.( 2011 ). Health Promotion and Public Health for Nursing Students.
Exeter Great Britain; Learning Matters Ltd.
dari hasil yang saya baca diatas, saya jadi mengetahui bahwa tujuan penyuluhan itu bisa mengubah perilaku masyarakat ke arah perilaku sehat sehingga tercapainya kesehatan masyarakat yang optimal dan bisa mewujudkan perubahan perilaku yang sehat dimasyarakat
BalasHapussangat baguss, setelah saya membaca blog ini saya semakin yakin bahwa penyuluhan atau mengedukasi tentang kesehatan agar orang-orang dapat menanamkan pola hidup sehat dalam kehidupannya itu perlu dan sangat penting
BalasHapusDari blog ini, saya memahami tentang konsep dan tujuan dari promosi kesehatan. Selain itu, saya dapat mampu menganalisis strategi ataupun cara memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat
BalasHapusKeren sekali, saya jadi lebih tau tentang hal hal dasar dari prinsip promosi kesehatan yang bisa bertujuan untuk penambahan pengetahuan prilaku manusia secara individu maupun kelompok
BalasHapusSetelah membaca artikel ini saya jadi paham konsep dari tujuan promosi kesehatan yaitu tak lain adalah meningkatkan status kesehatan individu dan populasi secara keseluruhan,
BalasHapusSangatt bagus, setelah membaca artikel ini saya jadi mengetahui konsep dan tujuan dari promosi kesehatan, dapat mengetahui cara menyampaikan suatu promosi kesehatan kepada seseorang secara individu maupun kelompok
BalasHapusBlog yang sangat bermanfaat. Setelah saya membaca blog ini saya jadi mengetahui informasi yang cukup lengkap tentang konsep dan prinsip dasar dalam promosi kesehatan. Selain itu, blog ini juga memberikan contoh-contoh program promosi kesehatan yang telah dilakukan di Indonesia.
BalasHapusBlog yang sangat keren, sangat memudahkan saya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai konsep dan tujuan promosi kesehatan, saya juga dapat ilmu baru mengenai cara menyampaikan suatu promosi kesehatan kepada orang lain
BalasHapusSebelumnya saya berterima kasih kepada bapak yang telah membuat blog ini yang mengenai konsep dan tujuan promosi kesehatan. Ilmu yang disampaikan dapat saya pahami. Semoga blog ini selalu dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat indonesia
BalasHapusSangat bagus artikelnya, setelah saya membaca artikel ini saya menjadi tahu tentang konsep dan prinsip dasar dalam promosi kesehatan,Dan dari sini juga saya dapat ilmu baru tentang cara menyampaikan suatu promosi kesehatan kepada seseorang.
BalasHapusTerima kasih pak, dengan memahami konsep dan prinsip-prinsip promosi kesehatan, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Artikel ini memberikan inspirasi baru bagi saya untuk terus berkomitmen terhadap perubahan positif dalam hidup saya. Sekali lagi , terima kasih atas informasi yang bermanfaat!
BalasHapusArtikel ini sangat membantu saya untuk lebih memahami prinsip prinsip promosi kesehatan, sehingga saya jadi tertarik untuk ikut berkontribusi dalam perubahan sikap dan perilaku hidup saya dan orang lain untuk lebih baik lagi, terima kasih banyak pak, terus memberikan ilmu ilmu lainnya ya pak!
BalasHapusblog nya sangat keren, setelah membaca artikel ini saya mengetahui bahawa tujuan penyuluhan bisa mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik
BalasHapusTerima kasih pak, blognya sangat bermanfaat dan materinya mudah di pahami. Dari blog ini saya jadi mengerti mengenai konsep dan prinsip promosi kesehatan
BalasHapusTerima kasih kepada bapak, karena blog nya Memberikan pengetahuan mengenai konsep dan prinsip dasar promosi kesehatan
BalasHapusartikelnya sangat keren mudah dipahami juga kalimatnya, sangat bermanfaat untuk orang banyak, saya jadi dapat ilmu baru tentang konsep dan tujuan dari promosi kesehatan
BalasHapusTerimakasih pak atas blognya karena sangat bermanfaat dan materi yang tertera di artikel tentang konsep-konsep dan prinsip dasar promosi kesehatan karena artikel ini memberikan pengetahuan yang cukup luas untuk masyarakat
BalasHapusIsi pengetahuan dalam blog ini sangat bagus untuk pembaca yang masih belum terlalu paham tentang promosi kesehatan, ternyata kita perlu memahami lebih dalam terkait konsep dan prinsip pada promosi kesehatan, karena ini sangat penting untuk kita yang akan berperan dalam menyampaikan informasi kepada penerima pesan, terima kasih banyak pak
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih kepada bapak Dr. Safrudin, SKM, M.kes yang telah menerbitkan artikel yang bermanfaat, dan juga menambah wawasan saya mengenai konsep dan prinsip promosi kesehatan, dan juga tujuan dari promosi kesehatan, dan menambahkan wawasan saya tentang media apa saya yang bisa dijadikan untuk promosi kesehatan
BalasHapusterimakasih atas penjelasan komprehensif mengenai konsep dan prinsip promosi kesehatan, meteri ini sangat bermanfaat dan membantu pemahaman saya
BalasHapusArtikel yang sangat mudah sekali dipahami. Menyajikan dengan kalimat yang baik sehingga pembaca dapat memahami dengan cepat. Terimakasih pak sudah membuat rangkuman artikel yang cukup membantu
BalasHapusArtikel ini sangat bermanfaat sekali untuk saya. Karena, setelah saya membacanya membuat wawasan/pengetahuan saya bertambah mengenai konsep, prinsip dan tujuan promosi kesehatan. Terima kasih banyak pak, artikelnya mudah dipahami dan dimengerti oleh saya
BalasHapusArtikel yang sangat jelas konsepnya. Mudah dipahami serta dimengerti. Terimakasih bapak atas artikel ini karena bisa membuat orang-orang termasuk saya pribadi bertambah wawasan nya
BalasHapusTerimakasih pak atas artikel yang sangat bermanfaat ini. Berkat artikel ini saya menjadi bertambah wawasan mengenai konsep dan prinsip dari promosi kesehatan, saya juga menjadi termotivasi untuk melakukan promosi kesehatan untuk membentuk perilaku sehat pada perseorangan dan juga masyarakat luas yang sesuai dengan konsep hidup sehat itu sendiri
BalasHapusterimakasih bapak, setelah saya membaca artkel ini saya paham dengan onsep dan juga prinsip dari promosi kesehatan, serta menambah motivasi saya untuk melakukan promosi kesehatan kepada teman dan masyrakat luas
BalasHapusTerima kasih pak sudah berbagi materi melalui artikel yang bapak buat. Sangat bermanfaat bagi saya dan menambah wawasan pak
BalasHapusTerima kasih pak sudah berbagi ilmu tentang KONSEP DAN PRINSIP PROMOSI KESEHATAN lewat artikel ini, sangat bermanfaat dan memotivasi saya.
BalasHapusTerima kasih atas dituliskannya blog yang sangat bermanfaat juga menambah wawasan ini, bapak. Saya terbantu sekali untuk mengetahui dan mencari tahu lebih banyak lagi tentang ini
BalasHapusSebelumnya saya berterima kasih kepada bapak yang telah membuat blog ini yang mengenai konsep dan tujuan promosi kesehatan.ilmu ini sangat bermanfaat sekali untuk saya kedepanya dan seterusnya
BalasHapusTerimakasih sudah membagikan artikel ini kepada mahasiswa tentang KONSEP DAN PRINSIP PROMOSI KESEHATAN, sangat bermanfaat untuk saya
BalasHapusArtikel yang sangat bagus tentang Konsep dan Prinsip Promosi Kesehatan, bermaanfaat bagi mahasiswa mengenai Promosi Kesehatan dan bisa menerapkan prinsip-prinsip promosi kesehatan dengan sempurna. Terima kasih bapak telah membuat artikel ini yang sangat bermanfaat.
BalasHapusmateri ini sangat membantu dalam pembelajaran mahasiswa bahkan bisa diterapkan terkait prinsip-prinsip promosi kesehatan. terimakasih bapak sudah membuat artikel yang sangat berguna bagi mahasiswa.
BalasHapusinformasi yang keren pak, sangat membantu untuk lebih memahami tujuan dan prinsip prinsip promosi kesehatan sehingga nanti jika saya mempromosikan kesehatan akan lebih mudah dipahami oleh masyarakat
BalasHapussangat menarik, terima kasih bapak setelah saya membaca artikel yang dibuat oleh bapak, saya jadi mengetahui apa itu promosi kesehatan secara mendasar juga saya dapat mengetahui apa tujuan dan bagaimana prinsip dari promosi kesehatan
BalasHapusuntuk materi ini sangat menarik,kita dapat tahu mengenai konsep serta prinsip dalam promosi kesehatan. terimakasih banyak pa sudah membuat artikel yang sangat menarik ini serta pembahasan materinya yang kerenn
BalasHapusinformasi yang sangat bermanfaat pak, dari artikel ini saya jadi semakin mengetahui mengenai konsep dan prinsip ptomosi kesehatan
BalasHapusTerima kasih pak sudah menerbitkan materi melalui artikel ini, Informasi yang sangat bermanfaat pak sehingga membuat saya mengetahui mengenai konsep dan prinsip pada promosi kesehatan
BalasHapusTerimakasih bapak untuk artikel tentang konsep dan prinsip promosi kesehatan, artikel nya bagus dan bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai konsep dan media promosi kesehatan
BalasHapusTerimakasih atas materinya bapak, materinya sangat bagus dan bermanfaat,saya bisa menmbah wawasan terkait konsep dan prinsip promosi kesehatan,artikel nya sangat menarik
BalasHapusArtikel yang sangat mudah dipahami tentang konsep dan prinsip promosi kesehatan, Terima kasih bapak atas artikel ini saya bisa lebih bertambah wawasan
BalasHapus