Jumat, 04 April 2014

PENCATATAN DAN PELAPORAN DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

PENCATATAN DAN PELAPORAN DALAM KESEHATAN MASYARAKAT


1.1         Pengertian pencatatan
Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan diatas kertas,disket, pita nama dan pita film. Bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik, gambar dan suara (syahlan : 253).
Sedangkan setiap kegiatan yang dilakukan diakhiri dengan pembuatan laporan. Laporan adalah catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya yang disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tersebut (syahlan : 256).
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.

Sistem Pencatatan secara umum terbagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu Sistem PencatatanTradisional dan Sistem Pencatatan Non-Tradisional.

Sistem Pencatatan Tradisional adalah system pencatatan yang memiliki catatan masing-masing dari setiap profesi atau petugas kesehatan, dimana dalam sistem ini masing-masing disiplin ilmu (Dokter, Bidan, Perawat, Epidemiolog, Ahli Gizi dsb) mempunyai catatan sendiri – sendiri secara terpisah. Keuntungan system ini adalah pencatatan dapat dilakukan secara lebih sederhana. Kelemahan system ini adalah data tentang kesehatan yang terkumpul kurang menyeluruh, koordinasi antar petugaskesehatan tidak ada dan upaya pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan tuntassulit dilakukan.

              Sistem Pencatatan Non-Tradisional adalah Pencatatan yang berorientasi pada Masalah (Problem Oriented Record /POR). Keuntungan system ini adalah kerjasama antar tim kesehatan lebih baik dan menunjang mutu pelayanan kesehatan secara menyeluruh.Setiap petugas kesehatan dituntut untuk membuat pencatatan tentang data kesehatan sebaik mungkin.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat pula disimpulkan bahwa pencatatan dan pelaporan merupakan :

1.            Suatu kegiatan mencatat dengan berbagai alat/media tentang data kesehatan yangdiperlukan sehingga terwujud tulisan yang bias dibaca dan dapahami isinya.
2.            Salah satu kegiatan administrasi kesehatan yang harus dikerjakan dandipertanggungjawabkan oleh petugas kesehatan.
3.      Kumpulan Informasi kegiatan upaya pelayanan kesehatan yang berfungsi sebagaialat/sarana komunikasi yang penting antar petugas kesehatan.

Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya bagi dinas kesehatan kota dan Sitem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas juga merupakan fondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapkan terciptanya sebuah informasi yang akurat, representatif dan reliable yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data. Data yang dihasilkan perlu dicatat, dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah informasi tentang pelaksanaan progam dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat. Informasi yang ada perlu dibahas, dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi pengetahuan bagi semua staf puskesmas.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas mencakup 3 hal:

(1) pencatatan, pelaporan, dan pengolahan;
(2) analisis; dan
(3) pemanfaatan.

Pencatatan hasil kegiatan oleh pelaksana dicatat dalam buku-buku register yang berlaku untuk masing-masing program. Data tersebut kemudian direkapitulasikan ke dalam format laporan SP3 yang sudah dibukukan. Koordinator SP3 di puskesmas menerima laporan-laporan dalam format buku tadi dalam 2 rangkap, yaitu satu untuk arsip dan yang lainnya untuk dikirim ke koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten. Koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten meneruskan ke masing-masing pengelola program di Dinas Kesehatan Kabupaten. Dari Dinas Kesehatan Kabupaten, setelah diolah dan dianalisis dikirim ke koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Provinsi dan seterusnya dilanjutkan proses untuk pemanfaatannya. Frekuensi pelaporan sebagai berikut: (1) bulanan; (2) tribulan; (3) tahunan. Laporan bulanan mencakup data kesakitan, gizi, KIA, imunisasi, KB, dan penggunaan obat-obat. Laporan tribulanan meliputi kegiatan puskesmas antara lain kunjungan puskesmas, rawat tinggal, kegiatan rujukan puskesmas pelayanan medik kesehatan gigi. Laporan tahunan terdiri dari data dasar yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan lingkungan, peran serta masyarakat dan lingkungan kedinasan, data ketenagaan puskesmas dan puskesmas pembantu. Pengambilan keputusan di tingkat kabupaten dan kecamatan memerlukan data yang dilaporkan dalam SP3 yang bernilai, yaitu data atau informasi harus lengkap dan data tersebut harus diterima tepat waktu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, sehingga dapat dianalisis dan diinformasikan (Santoso, 2008).

Untuk pengembangan efektifitas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, standar mutu (Input, Proses, Lingkungan dan Output) perlu dikaji dan dirumuskan kembali, masing-masing komponen terutama proses pencatatan dan pelaporannya perlu ditingkatkan.







1.2 Metode Penelitian Dalam Pencatatan Dan Pelaporan

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan rancangan studi kasus dengan menggunakan metode kualitatif, maksudnya adalah untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dan secara detail pada proses pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas.
1.    Manfaat pencatatan adalah sebagai berikut :
1.      Memberi informasi tentang  keadaan masalah atau kegiatan
2.      Sebagai bukti dari suatu kegiatan atau peristiwa
3.      Bahan proses belajar dan bahan penelitian
4.      Sebagai pertanggungjawaban
5.      Bahan pembuatan laporan
6.      Perencanaan, pelaksaan, dan evaluasi
7.      Bukti hukum
8.      Alat komunikasi dalam penyampaian pesan serta mengingatkan kegiatan peristiwa khusus.
2.    Bentuk pencatatan berdasarkan isi meliputi :
1.    Catatan tradisional : berisi hal-hal yang didengar dan dilakukan oleh pencatat secara tidak sistematis, tidak lengkap dan biasanya berupa catatan harian.
2.    Catatan sistematis : menggambarkan pola keadaan, masalah dan langkah pemecahan masalah.
·         Batasan dari pencatatan dan pelaporan adalah sebagai berikut :
·         Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan tiap kegiatan bagi tenaga kesehatan adalah melakukan pencatatan data penyelenggaraan tiap kegiatan bagi tenaga kesehatan dan melaporkan data tersebut kepada instansi yang berwenang berupa laporan lengkap pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan format yang ditetapkan
  • Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan tiap triwulan adalah melakukan pencatatan data pada semua kegiatan dalam satu triwulan berjalan dan melaporkan data tersebut dalam bentuk rekapitulasi kegiatan triwulanan kepada instansi yang berwenang dengan menggunakan format yang ditetapkan.
·      Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan yang diselenggarakan setiap triwulan dan tiap tahun adalah pencatatan data untuk semua kegiatan dalam satu triwulan dan satu tahun berjalan, serta melaporkan data tersebut dalam bentuk rekapitulasi data kegiatan triwulanan dan tahunan kepada instansi yang berwenang dengan menggunakan format yang telah ditetapkan.

1.3 Macam-macam Pencatatan

Model naratif atau narasi.
Sering di sebut tekhnik pencatatan yang berorientasi pada sumber data.
·         Keuntungan:
1.      Sudah di kenal
2.      Udah di kombinasikan dengan cara dokumentasi lain
3.      Jika di tulis dengan tepat bisa mencakup seluruh keadaan pasien
4.      Mudah di tulis

·         Kekurangan
1.      Tidak terstruktur dan simpang siur datanya.
2.      Perlu banyak waktu
3.      Terbatas dengan kemampuan pelayanan kesehatan
4.      Informasi sulit untuk jangka panjang

Naratif adalah model lama, tradisional yang paling fleksible. Sistem pencatatan naratif cara penulisannya mengikuti dengan ketat urutan kejadian atau kronologis. Dengan cara naratif ini tiap institusi mempunyai kebijakan sendiri dalam sistem pencatatan.





Pengelolaan

1.    Pencatatan
Semua kegiatan pokok baik didalam maupun diluar gedung puskesmas, puskesmas pembantu, dan bidan didesa harus dicatat. Untuk memudahkan dapat menggunakan formulir standar yang ditetapkan dalam SP2TP. Jenis formulir standar yang digunakan dalam pencatatan adalah sebagai berikut

·         Rekam Kesehatan Keluarga (RKK)
Kegunaan untuk mengikuti keadaan kesehatan dan gambaran penyakit di suatu keluarga. Penggunaan dalam anggota keluarga yang mengindap salah satu penyakit misalnya penderita TBC paru,Kusta, keluarga resiko tinggi yaitu ibu hamil resiko tinggi. Dalam pelaksanaannya keluarga yang menggunakan RKK diberi alat bantu Kartu Tanda Pengenal Keluarga(KTPK) untuk memudahkan pencarian berkas pada saat melakukan kunjungan ulang.

·         Kartu rawat jalan
Kartu rawat jalan atau lebih dikenal dengan kartu rekam medik pasien merupakan kartu untuk pencatatan identitas dan status pasien rawat jalan yang berkunjung ke puskesmas.



·         Kartu indeks penyakit
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas pasien , riwayat dan perkembangan penyakit. Kartu indeks penyakit diperuntukkan khusus penderita penyakit TBC, paru, dan kusta.

·         Kartu Ibu
Merupakan  alat bantu untuk mengetahui identitas, status kesehatan dan riwayat kehamilan sampai kelahiran.

·         Kartu anak
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan, pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative yang di berikan kepada balita dan anak pra sekolah.

·         KMS balita, anak sekolah
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas pelayanan  dan pertumbuhan yang di peroleh balita dan sekolah.

·         KMS ibu hamil
Merupakan alat untuk mengetahui identitas dan mencatat perkembangan kesehatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan yang di terima ibu hamil.

·         KMS usia lanjut(USILA)
Merupakan alat untuk mencatat kesehatan usia lanjut secara pribadi baik fisik maupun psikososial dan di gunakan untuk memantau kesehatan, deteksi dini penyakit, dan evaluasi kemajuan kesehatan USILA.

·         Register
Merupakan formulir untuk mencatat dan merekap data kegiatan baik di dalam maupun di luar gedung puskesmas, yang telah di catat di kartu dan catatan lainnya Ada beberapa jenis register sebagai berikut:

1. Nomor indeks pengunjung puskesmas
2. Rawat jalan
3. Register kunjungan
4. Register rawat inap
5. Register KIA dan KB
6. Register kohort ibu dan balita
7. Register deteksi dini tumbuh kembang dan gizi
8. Register penimbangan balita
9. Register imunisasi
10. Register gizi
11. Register kapsul beryodium
12. Register anak sekolah
13. Sensus harian kunjungan, kegiatan KIA, imunisasi , dan penyakit.

Adapun kriteria system pencatatan data kesehatan yang baik mencakup hal – hal di bawah ini:
                     
a.             Pencatatan Harus Sistematis, Jelas, Ringkas dan mengacu pada responpasien  terhadap kejadian penyakit atau intervensi yang diberikan.
b.            Ditulis dengan Baik dan menghindari kesalahan.
c.             Tepat Waktu, ditulis segera setelah tindakan/kegiatan dilakukan.
d.            Ditulis secara Terperinci mencakup What, Why, When, Where, Whoand How
e.             Menghindari kata-kata yang sulit diukur
f.             Mencantumkan nama jelas dan tanda tangan setelah melakukanpencatatan.

2.    Pelaporan

Pelaporan merupakan cara komunikasi petugas kesehatan yang dapat dilakukan baiksecara tertulis maupun lisan tentang hasil dari suatu kegiatan atau intervensi yang telahdilaksanakan.

a.         Laporan Lisan

1)      Kelemahan: Kemungkinan yang dilaporkan hanyalah hal-hal yangbaik-baik saja dan bersifat subyektif.
2)      Keuntungan: Hasil dari kegiatan/intervensi yang telah dilakukandan data yang telah terkumpul dapat segera ditindaklanjuti dalamwaktu yang lebih cepat.


b.         Laporan Tertulis

1)      Kelemahan: memakan waktu dan biaya yang lebih.
2)      Keuntungan: bisa lebih bersifat Objektif dan lebih terperinci sertapelaporan dapat bersifat positif maupun negative.

1.4 Pencatatan dan Pelaporan menurut POTTER dan PERRY adalah :

1.      Komunikasi
Sebagai alat komunikasi yang efektif antar petugas kesehatansehingga kesinambungan informasi dan upaya pelayanan kesehatan dapat tercapai.
2.      Pendidikan
Sebagai informasi tentang gambaran penyakit atau masalahkesehatan dan pemecahannya
3.      Pengalokasian Dana
Dapat digunakan untuk merencanakan tindakan dankegiatan yang tepat dengan dana yang tersedia.
4.      Evaluasi
Sebagai dasar ntuk melakukan evaluasi terhadap hasil intervensi yangdiberikan.
5.      Dokumen yang Sah
Sebagai bukti nyata dan legal yang dapat digunakan biladidapatkan adanya penyimpangan serta bila diperlukan untuk keperluan pengadilan.
6.      Jaminan Mutu
Dapat memberikan jaminan kepada masyarakat terhadap mutulayanan kesehatan yang diberikan.
7.      Penelitian
Merupakan sumber data yang sangat bemanfaat untuk kepentinganpenelitian atau riset.
8.      Analisis
Merupakan dasar analisis masalah kesehatan pada individu, keluargamaupun masyarakat.

9.      Feed Back
Dapat digunakan sebagai umpan balik dalam rangka meningkatkanpelayanan kesehatan kepada masyarakat.

3.    Pelaksanaan

1)      Pencatatan dengan menggunakan format
a.       Family folder
b.      Buku register
1)      Rawat jalan dan rawat inap
2)      Penimbangan
3)      Kohort ibu.
4)      Kohort anak
5)      Persalinan
6)      Laboratorium
7)      Pengamatan penyakit memar
8)      Imunisasi
9)      PKM
c.       Kartu indeks penyakit ( kelompok penyakit )
d.      Kartu perusahaan
e.       Kartu murid
f.       Sensus harian (penyakit dan kegiatan puskesmas mempermudah pembuatan laporan

4.    Pelaporan
Jenis dan periode laporan :
a.       Bulanan
1)      Data kesakitan
2)      Data kematian
3)      Data operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB, dsb)
4)      Data managemen obat

b.      Triwulan
1)      Data kegiatan puskesmas

c.       Tahunan
1)      Umum dan fasilitas
2)      Saran
3)      Tenaga

















DAFTAR PUSTAKA
Http//www.pharmasindo.com/Details.asp?ID=02121609015&Cat=News
Puji Heni w, Mc irahan, Indriyani Anis, Yumei Ns. Dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat dalam kebidanan. Jogyakarta: Titramaya 2009

Mubarak Iqbal wahid, Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Salemba Medika 2012
Syafrudin, 2009, Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Bidan, Trans Info Media, Jakarta

Yulifah Rita, Johan Tri, Yuswanto Agus. Asuhan kebidanan komunitas. Jakarta: Salemba Medika, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar