Selasa, 05 Juni 2012

Indikator-Indikator Pelayanan Rumah Sakit


Indikator-Indikator Pelayanan Rumah Sakit 
[BOR, AVLOS, TOI, BTO, GDR, NDR]
Indikator-indikator pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator-indikator berikut bersumber dari sensus harian rawat inap :
  1. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
    BOR menurut Huffman (1994) adalah “
    the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration”. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
    Rumus :
    BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%
  2. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)
    AVLOS menurut Huffman (1994) adalah “
    The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration”. AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
    Rumus :
     
    AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
     
  3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
    TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
    Rumus :
     
    TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup +mati)
  4. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
    BTO menurut Huffman (1994) adalah “
    ...the net effect of changed in occupancy rate and length of stay”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
    Rumus :
    BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur
  5. NDR (Net Death Rate)
    NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
    Rumus :
    NDR =  (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X 1000 ‰
  6. GDR (Gross Death Rate)
    GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
    Rumus :
    GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X 1000 ‰

BOR : Bed Occupacion Rate (Angka rata-rata tempat tidur terisi dalam satu tahun)
Tempat tidur yang dimaksud adalah tempat tidur di ruang rawat inap.
Angka BOR ideal berkisar antara 75% – 85%
P = O X 100/A
AvLOS : Average Length of Stay (Angka rata-rata lamanya seorang pasien dirawat)
Angka AvLos ideal : 3 – 12 hari
L = O X 365/D
TOI : Turn Over Interval (Angka rata-rata sebuah tempat tidur tidak terisi)
TOI ideal : 1 – 3 hari
T = (A-O) X 365/D
BTO : Bed Turn Over (Tingkat penggunaan sebuah tempat tidur dalam satu tahun)
BTO ideal : lebih dari 30 kali
B = D/A
Keterangan :
O = rata-rata tempat tidur terisi dalam 1 tahun
D = Jumlah pasien yang keluar dalam 1 tahun
A = Jumlah tempat tidur
Masih bingung?sama, saya pun bertanya-tanya, bagaimana memperoleh nilai O, D, dan A.
Secara umum, variabel-variabel tersebut dapat Anda peroleh jika perawat Rumah Sakit Anda melaksanakan Sensus Rawat Inap dengan baik dan benar, kemudian bagian Rekam Medis merekapnya.
Cara mendapatkan nilai O :
Lakukan sensus harian dulu kemudian akan mendapatkan angka lama dirawat per hari.
lama dirawat = pasien awal+pasien masuk+pasien pindahan-pasien dipindahkan-pasien keluar hidup-pasien keluar mati
jumlahkan lama dirawat tersebut selama satu tahun.
O = total lama dirawat/365
Cara mendapatkan nilai D :
D = pasien dipindahkan+pasien keluar hidup+pasien keluar mati
Cara mendapatkan nilai A :
Masuk ke ruang-ruang rawat inap, hitung sendiri jumlah tempat tidur yang ada! Klo males, silakan tilpun perawat masing-masing bangsal…
Jika masih ada yg salah, mohon dikoreksi, tp jika masih bingung, itu adalah kehendak Yang Maha Kuasa, jadi…, disyukuri saja.
NB : Angka 365 merupakan jumlah hari dalam tahun tersebut.
REFERENSI :
Soejadi, DR, DHHSA, 1996, Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit, Katiga Bina: Jakarta.
Wuryanto, Sis, Amd Perkes, SKM, tanpa tahun, Grafik Barber Johnson, Pormiki: Yogyakarta.
BOR : Bed Occupacion Rate (Angka rata-rata tempat tidur terisi dalam satu tahun)
Tempat tidur yang dimaksud adalah tempat tidur di ruang rawat inap.
Angka BOR ideal berkisar antara 75% – 85%
P = O X 100/A
AvLOS : Average Length of Stay (Angka rata-rata lamanya seorang pasien dirawat)
Angka AvLos ideal : 3 – 12 hari
L = O X 365/D
TOI : Turn Over Interval (Angka rata-rata sebuah tempat tidur tidak terisi)
TOI ideal : 1 – 3 hari
T = (A-O) X 365/D
BTO : Bed Turn Over (Tingkat penggunaan sebuah tempat tidur dalam satu tahun)
BTO ideal : lebih dari 30 kali
B = D/A
Keterangan :
O = rata-rata tempat tidur terisi dalam 1 tahun
D = Jumlah pasien yang keluar dalam 1 tahun
A = Jumlah tempat tidur
Masih bingung?sama, saya pun bertanya-tanya, bagaimana memperoleh nilai O, D, dan A.
Secara umum, variabel-variabel tersebut dapat Anda peroleh jika perawat Rumah Sakit Anda melaksanakan Sensus Rawat Inap dengan baik dan benar, kemudian bagian Rekam Medis merekapnya.
Cara mendapatkan nilai O :
Lakukan sensus harian dulu kemudian akan mendapatkan angka lama dirawat per hari.
lama dirawat = pasien awal+pasien masuk+pasien pindahan-pasien dipindahkan-pasien keluar hidup-pasien keluar mati
jumlahkan lama dirawat tersebut selama satu tahun.
O = total lama dirawat/365
Cara mendapatkan nilai D :
D = pasien dipindahkan+pasien keluar hidup+pasien keluar mati
Cara mendapatkan nilai A :
Masuk ke ruang-ruang rawat inap, hitung sendiri jumlah tempat tidur yang ada! Klo males, silakan tilpun perawat masing-masing bangsal…
Jika masih ada yg salah, mohon dikoreksi, tp jika masih bingung, itu adalah kehendak Yang Maha Kuasa, jadi…, disyukuri saja.
NB : Angka 365 merupakan jumlah hari dalam tahun tersebut.
REFERENSI :
Soejadi, DR, DHHSA, 1996, Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit, Katiga Bina: Jakarta.
Wuryanto, Sis, Amd Perkes, SKM, tanpa tahun, Grafik Barber Johnson, Pormiki: Yogyakarta.

Grafik Barber-Johnson (membuat secara mudah)
oleh belajar rekam medis pada 23 September 2011 jam 20:46
Grafik ini menggambarkan 4 parameter dalam satu grafik, yaitu LOS, TOI, BOR dan BTO.
Grafik ini bisa digunakan untuk menggambarkan perkembangan empat parameter tersebut dari tahun ke tahun ( Grafik BJ RS Sehat Selalu Tahun 2005 - 2010) dan bisa juga perbandingan antara satu unit dengan unit yang lain (Grafik BJ RS Sehat Selalu Menurut Ruang Rawat Inap Tahun 2010).

Dalam grafik ini sumbu datarnya adalah TOI dan Sumbu tegaknya LOS.
Pada grafik juga ada garis BOR ( BOR 50%, 70%, 80% dan 90%) dan garis BTO (BTO 30, 20, 15 dan 12,5).

Menggambar garis BOR dan BTO

Ingat :

                Hari Perawatan                                    Hari Perawatan
BOR  ----------------------              LOS =   --------------------------
                Jumlah TT x 365                                     Pasien Keluar


                     (Jumlah TT x 365) - Hari Perawatan                                        Pasien Keluar
TOI =         ---------------------------------------------                      BTO = -------------------------
                         Pasien Keluar                                                                         Jumlah TT


TT adalah Tempat Tidur dan 365 adalah Jumlah Hari dalam 1 Tahun

Jika BOR = 50 %
artinya
              Hari Perawatan                   50
BOR =  ----------------------       =  --------
                Jumlah TT x 365               100             

Jadi :   Hari Perawatan  =   50, dan  (Jumlah TT x 365)  =  100

Masukkan nilai tsb ke rumus LOS dan TOI, hasilnya :

                      Hari Perawatan                     50
    LOS =   --------------------------   =  -----------------
                         Pasien Keluar               Pasien Keluar


                     (Jumlah TT x 365) - Hari Perawatan                    100 - 50                          50
TOI =         ---------------------------------------------       =  ---------------------       = ------------------
                         Pasien Keluar                                               Pasien Keluar                  Pasien Keluar                             

Persamaan garis BOR 50% adalah  LOS = TOI

Selanjutnya dengan cara yang sama didapatlah :

Persamaan garis BOR 70% adalah   3(LOS) = 7(TOI)
Persamaan garis BOR 80% adalah   LOS = 4(TOI)
Persamaan garis BOR 90% adalah   LOS = 9(TOI)


Selanjutnya menggambar garis BTO 30. 20, 15 dan 12,5

                    Hari Perawatan
  LOS =   --------------------------
                      Pasien Keluar


                     (Jumlah TT x 365) - Hari Perawatan             (Jumlah TT x 365)              Hari Perawatan
TOI =         ---------------------------------------------     =  -------------------------   -   --------------------------
                         Pasien Keluar                                               Pasien Keluar                       Pasien Keluar


                     (Jumlah TT x 365)

TOI =         -----------------------    -  LOS

                         Pasien Keluar                


                              (Jumlah TT x 365)
TOI  +  LOS =     -----------------------     
                                  Pasien Keluar                


BTO 30

                             Pasien Keluar                  30
             BTO = ------------------------- =  -----------
                                 Jumlah TT                     1

 Pada BTO 30 , Pasien keluar = 30 dan Jumlah TT=1
Jadi persamaan garis BTO 30 adalah :
        TOI + LOS = 365 : 30 = 12,16
        TOI + LOS = 12,16

Dengan cara yang sama didapat :
Persamaan garis BTO 20       ----->    TOI + LOS = 18,25
Persamaan garis BTO 15       ----->    TOI + LOS = 24,3
Persamaan garis BTO 12,5    ----->    TOI + LOS = 29,2

Indikator Mutu pelayanan rawat inap :
- NDR
- GDR
- Prosentase Mati kurang dari 48 jam
Indikator efisiensi pelayanan unit rawat inap
- LOS
- TOI
- Ratio hari perawatan dengan perawat rawat inap
Selain menggunakan beberapa indikator dan grafik yang menyajikan informasi dari data yang diolah, salah satu alat pemantau efisiensi yang dapat digunakan di unit rekam medis adalah grafik Barber Johnson, yang menempatkan empat parameter yaitu BOR, LOS, TOI dan BTO pada satu titik
BOR (Bed Occupancy Rate)    Standar: 75-85%
Rata-rata penggunaan tempat tidur
Angkat BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh maysarakat.
Angka BOR yang tinggi (>85%) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan RS dan penambahan tempat tidur
ALOS (Average Length of Stay)    Standar: 3-12 hari 
Rata-rata Lama dirawat
Angka LOS yang tinggi (>12 hari) menunjukkan tingkat ketidak efisiensinya suatu pelayanan rumah sakit
TOI (Turn Over Interval)    Standar: 1-3 hari
Interval penggunaan tempat tidur
Angkat TOI yang tinggi (>3hari) menunjukkan tingkat ketidak efisiensinya penggunaan tempat tidur rumah sakit
BTO (Bed Turn Over)        Standar: 30 kali
Frekuensi pemakaian tempat tidur pada suatu rumah sakit
Angkat BTO yang tinggi (>30 kali) menunjukkan tingkat ketidak efisiensinya penggunaan tempat tidur rumah sakit
GDR (Gross Death Rate)    Standar: <2.5%
Semakin rendah GDR, berarti mutu pelayanan rumah sakit semakin baik.
Angka ini bisa digunakan untuk menilai mutu pelayanan jika angka kematian < 48jam tinggi
NDR (Net Death Rate)   Standar: <4.5%
Semakin rendah NDR, suatu rumah sakit berarti mutu pelayananannya semakin baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar